Demi memuluskan niat dan rencana, Revan dan Sarah mempermudah hal tersebut dengan seringnya menyempatkan waktu untuk bertemu sambil bertukar pikiran. Sarah memang belum sepenuhnya melupakan Raka, namun sedikit demi sedikit dirinya sudah mulai bisa bersahabat dan menerima keadaan.
Singkat waktu, Sarah sudah kembali aktif terjun dalam dunia pekerjaannya. Revan sendiri justru sangat sering dan sudah tak segan untuk membantu Sarah dalam menyelesaikan segala urusannya. Keduanya kini sudah berada disebuah caffe yang tak jauh dari kediaman Revan.
Sarah menarik perlahan cangkir yang berada dihadapannya, dengan sedikit canggung ia mulai menyeruput latte dalam cangkir tersebut.
"Gimana hari lo sekarang?" tanya Revan perhatian.
Bola mata Sarah mengarah pada pria tampan dihadapannya, dengan tatapan sendu Sarah memberanikan diri untuk memandang Revan kemudian menjawab, "Aku masing sering kali teringat sama, Raka."
Revan tersenyum getir, ia akui dirinya memang sedikit kesulitan untuk memenuhi keinginan terakhir sahabatnya. bahkan Revan sendiri pernah berpikir untuk menyerah, tapi nyatanya hal itu tak pernah ia lakukan. ia senantiasa menunggu Sarah, sampai wanita itu benar-benar bisa menerimanya.
"Bersabarlah, Revan. tentu kamu ngerti ini semua gak mudah buat, aku." ucap Sarah dengan suara terendah.
Revan mengangguk, ia pun langsung meraih secangkir gelas yang berisikan kopi dihadapannya lalu menyeruput kopi tersebut dengan sorot mata mengarah pada gadis cantik yang sedang menemaninya.
Revan akui, dirinya mulai tertarik pada Sarah. kecantikan dan kelembutan Sarah sukses menggetarkan hatinya, tidak heran dulu Raka sering membanggakan gadisnya tersebut. ternyata semua yang Raka katakan adalah kebenaran. Kebenaran jika Sarah adalah sesosok wanita karir yang sempurna.
Sarah tak hanya mengandalkan kecantikan dan keindahan tubuhnya, kecerdasan dan sikap baik wanita tersebut sepertinya adalah poin unggul yang sudah membuat Revan dengan singkat tertarik padanya.
"Kamu tau? aku kangen banget sama, Raka sekarang." Sarah tersenyum getir, matanya mulai berkaca-kaca setiap kali ia menyebutkan nama kekasihnya tersebut, "Dia cowok baik. bertahun-tahun kami menjalin hubungan, gak pernah sekalipun Raka bersikap kurang ngajar terhadapk aku."
Revan senantiasa mendengarkan Sarah, tentu Revan sendiri lebih tahu akan hal ini karena dirinya adalah sahabat Raka. sudah pasti segala sesuatunya akan Raka ceritakan, meskipun itu adalah hal biologis sekalipun.
"Aku mengklaim Raka itu bodoh, karena sudah pergi dan memberikan diri aku pada orang lain." lirih Sarah yang mulai mengalirkan butiran air matanya.
"Gue gak masalah jika, lo menolak keinginannya, ini memang tidak mudah."
Sarah menggelengkan kepala sambil menyeka air matanya, sejenak ia menghela nafas panjang lalu berkata. "Enggak, itu keinginannya. aku pasti akan memenuhi hal itu, tapi aku butuh waktu."
"Gue gak yakin," Revan menatap lekat dua bola mata Sarah, ia sedikit menaruh rasa khawatir jika keinginan Raka tersebut sulit untuk ia penuhi dengan Sarah yang kesulitan melupakannya.
"Apa kamu udah punya seorang kekasih?" Sarah mengukir senyum di bibirnya, ia mencoba lebih memberanikan diri untuk mengulik jauh perihal hubungan asmara Revan.
"Enggak, hanya gue satu-satunya yang gak memiliki pasangan diantara Gue, Raka dan juga Deon."
"Kenapa? kamu kesulitan memilih atau..."
"Gue trauma," ucap Revan memotong pembicaraan.
"Pernah ditolak? diselingkuhin? atau apa?" tanya Sarah penasaran.
"Itu rumit, dan ternyata dengan mudahnya gue diharuskan menikah sama kekasih sahabat gue sendiri." celetuk Revan diselingi candaan.
Sarah terkekeh, keceriannya memang sudah mulai pulih meskipun sesekali bayang-bayang Raka sering menghantui dirinya. Sarah berusaha kerasa agar tidak terjebak dengan masa lalunya sendiri, meskipun tidak mudah ia mulai membuka hati untuk Revan, seseorang yang telah Raka pilih langsung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
KomaLia
cinta ooh cinta
2021-04-05
2
☠⏤͟͟͞R⚜🍾⃝ ὶʀαͩyᷞαͧyᷠυᷧͣ🏘⃝Aⁿᵘ
kayak jadi semacam pelampiasan aja
2021-03-05
2
erenn_na
revan semangat
2021-02-06
2