eps 18

Kevin pun meneguk habis susu tersebut.Kevin menyerahkan gelas kosong itu kepada nisa.

Nisa pun membereskan semua alat makan yang digunakan kevin.

"Bapak langsung istirahat aja,biar badan bapak lebih enakan!" ucap nisa pada kevin.Nisa membantu kevin merebakan tubuh kevin diranjang kevin,dan menyelimuti kevin juga supaya tidak kedinginan.

Setelah itu nisa segera beranjak dari kevin,namun tiba-tiba kevin memegang lengan nisa.Nisa yang reflek pun menoleh.

"Bapak ada yang di butuh kan lagi?" tanya nisa.

"Ehm tidak saya hanya mau bilang makasih sama kamu nis" jawab kevin.

"Iya pak sama-sama keluar dulu,permisi" ucap nisa sambil tersenyum pada kevin.Kevin membalas senyuman nisa.

Nisa pun turun kedapur untuk membereskan piring bekas makan kevin.Setelah semua selesai nisa pun segera menuju kamar nya untuk istirahat karena ia sudah sangat mengantuk,akhirnya mata nisa pun terpejam.

Keesokan paginya nisa langsung bangun seperti biasanya.Nisa langsung mandi,sholat dan menyiapkan keperluan kampusnya.

Setelah keperluan nisa selesai nisa segera turun kebawah untuk memasak sarapan.Raka tidak mau makanan selain masakan nisa.Jadi nisa pun selalu memasak untuk raka.

Setelah selesai dengan masakannya,nisa segera naik ke kamar raka dan membangunkannya.Dan menyiapkan keperluan sekolah raka.

Setelah raka siap nisa membawa nya turun ke bawah untuk sarapan.Namun nisa tak mendapati kevin di meja makan.

"Apa dia belum bangun? tumben dia kesiangan? ah biarkan saja lah" guman nisa.

Namun nisa malah merasa gelisah,entah apa yang ada di dalam pikiran nisa saat ini.

Nisa pun memberanikan diri untuk bertanya pada pelayan.

"Bi,bapak belum turun?,kok saya nggak liat?" tanya nisa pada pelayan.

"Bibi juga nggak tau non,mungkin tuan masih di kamarnya non.Nona bisa tolong panggilkan tuan untuk ikut sarapan dengan tuan raka? saya masih harus membersihkan dapur non" pinta pelayan pada nisa.

"Iya bi nanti nisa panggilin pak kevin di kamar nya" jawab nisa.

"Terima kasih non,kalau begitu saya kembali ke dapur dulu ya non,permisi" ucap pelayan.Nisa pun mengangguki ucapan pelayan itu.

"Raka disini dulu ya,mami mau panggilin papi raka dulu!" perintah nisa pada raka.

"Iya mam" jawab raka pada nisa.

Nisa pun segera naik keatas menuju kamar kevin.Sampai nya disana nisa langsung mengetuk pintu kamar kevin.

Tok

Namun tak ada jawaban dari kamar kevin.Hanya hening.

"Bapak?,apa bapak di dalam?,bapak baik-baik saja kan?" ucap nisa yang masih berada di depan pintu kamar kevin.

Namun lagi-lagi tak ada jawaban dari kamar kevin.Karena tak ada jawaban dari kevin,nisa pun memberanikan diri untuk masuk ke dalam kamar kevin.Dan kebetulan kamar itu tak di kunci oleh kevin,nisa pun masuk perlahan.

Di dalam kamar kevin,nisa mendapati kevin masih di ranjang nya dengan mata terpejam.Nisa pun mencoba mendekatinya.

Nisa pun menempelkan tangannya di dahi milik kevin.Alangkah terkejutnya nisa merasakan panas di dahi kevin,nisa juga menyentuh pipi kevin,dan sama ia merasakan panas juga.

Tiba-tiba kevin terbangun karena merasa ada sentuhan di wajahnya.

"Nisa.." ucap kevin lirih.

Saat ini tubuh kevin terasa sangat lemas sekali.Bahkan untuk bersandar ia pun kesulitan.Akhirnya nisa pun membantunya bangun.

"Bapak tunggu di sini ya,saya mau ambil kompresan dulu buat bapak" ucap nisa.Tanpa menunggu jawaban dari kevin nisa langsung turun ke bawah untuk mengambil alat kompresan.

"Mami mami!! papi dimana?" tanya raka melihat nisa turun tanpa papinya.

"Raka sayang papi lagi sakit,sekarang raka sarapan ya sama bi inem,mami mau kompres papi dulu" ucap nisa pada raka.Raka hanya terdiam.

"Bi temenin raka sarapan ya,saya mau ngompres bapak dulu" ucap nisa pada pelayan.

"Tuan kenapa non? tuan sakit?" ucap pelayan panik.

"Badan bapak panah bi,nisa mau kompres bapak dulu,nanti minta tolong sama bi ijah suruh bikinin bubur buat bapak ya,nanti langsung di anter ke kamar!" ucap nisa.Pelayan itu pun mengangguk paham dan melakukan tugasnya.

Nisa segera mengambil baskom berisi air es dan kain kecil.Ia segera naik ke atas menuju kamar kevin.

Sampainya di kamar kevin,nisa langsung mencelupkan kain itu ke dalam baskom berisi air es,ia langsung memeras kain itu dan meletakkan di dahi kevin yang masih terasa panas.

Tak lama kemudian bi ijah datang membawa bubur yang di pesan oleh nisa disusul dengan bi inem yang membawa sarapan raka.

"Ini non bubur nya sama air nya" ucap bi ijah.

"Iya makasih yah bi" jawab nisa.

"Iya non bibi ke bawah dulu " ucap bi ijah.Nisa pun mengangguk.

Tiba-tiba pintu kamar kevin terbuka lagi nampak raka dan bi inem di sana.

"Non maaf ini den raka nggak mau makan kalau nggak sama non,saya udah coba nyuapin tapi tetep nggak mau non" jelas bi inem.

Nisa pun menghela nafas.Belum selesai ia mungurus kevin sudah ada lagi raka yang rewel.

"Ya udah nggak papa bi,biar raka sarapan sama nisa.Raka sini sayang mami suapin!" ucap nisa.

Setelah itu bi inem pun turun ke bawah lagi.

"Mami...." panggil raka pelan.

"Hm..? " nisa hanya berdehem.

"Papi kenapa pi?" tanya raka melihat papi nya pucat.

"Papi nggak papa kok" jawab kevin berusaha tidak membuat raka cemas atau khawatir.

"Raka sekarang makan ya mami suapin,bapak juga makan saya suapin juga!" ucap nisa.Kevin dan raka pun mengangguk bersamaan.Saat ini tubuh kevin sangat lemas untuk bangun pun sulit jadi ia memilih untuk disuapi nisa saja.

"Bapak kemaren emang kemana sampe basah kuyup,pulangnya malem lagi" tanya nisa pada kevin di sela-sela menyuapi raka dan kevin.

"Saya kemaren ada pertemuan sama klien di luar kantor,pulang nya sebenernya jam enaman lah,tapi di tengah perjalanan mobil saya bannya kempes,saat itu hp saya juga low bet,saya juga nggak bareng sama dimas,akhirnya saya ganti ban sendiri di tengah hujan,makanya saya pulang basah kuyub" jelas kevin panjang lebar.