2

Meskipun Rio sedang asyik bermain dengan Randy di teras rumah, namun perasaan Rio begitu cemas berharap malam segera tiba sehingga perayaan ulang tahunnya bisa di mulai. Karena acara ulang tahun Rio akan di mulai pada pukul 19.00 nanti.

Sewaktu sedang asyik bermain di teras, terdengar teriakan kecil dari dalam Rumah mereka

"Rio.... cepat mandi nak. sebentar lagi tamu undangan akan segera datang" kata ibunya pada Rio yang sedang ayik bermain bersama Randy

"iya bu" sahut Rio dan langsung menuju kamar mandi

"kamu juga Ran" lanjut ibunya ketika melihat Randy bersama Rio

"iya bi" sahut Randy lalu bergegas mengikuti Rio

"jangan rebutan kamar mandi ya, semua kamar mandi kosong" lanjut bunda Rida pada kedua bocah tersebut

"gk bun" sahut keduanya bersamaan

"yang bersih mandinya" lanjut bibi Ria isrti Hans

"iya" jawab mereka bersamaan

Setelah selesai mandi, Pak Mimin langsung bergegas membawa Rio ke kamarnya untuk mendandani Rio agar terlihat Rapih dan menawan di acara ulang tahunnya Malam ini.

Pak Mimin tidak ingin Rio terlihat jelek di acara ulang tahunnya malam ini, mengingat begitu banyak tamu undangan yang akan hadir di acara ulang tahunnya kali ini. Pak mimin mendandani Rio dengan sangat rapih sehingga dia terlihat begitu elok dan memukau.

Ketika Rio keluar menuju Tenda yang sudah di siapkan sedari kemarin oleh keluarganya dan juga para pekerja di perkebunan mereka, Rio begitu kaget karena ternyata sudah ada banyak orang yang hadir disana. termasuk paman dan bibinya serta kedua orang tuanya.

Rio disuruh duduk di samping kedua orang tuanya yang sedari tadi menunggunya. mereka duduk di hadapan semua tamu undangan yang hadir. Karena kursi mereka di tempatkan disana.

Rio terpaksa menuruti permintaa kedua orang tuanya untuk duduk bersama mereka di depan semua tamu undangan yang hadir.

awalnya Rio sedikit canggung, namun Pak Minggus berhasil menenangkan Rio sehingga dia terlihat lebih percaya diri dan mulai berani mengangkat wajah untuk melihat semua tamu undangan yang hadir.

Tamu undangan yang hadir di acara ulang tahunnya kali ini merupakan keluarga besar Rio baik dari ayahnya dan juga ibunya sehingga sangat banyak tamu undangan yang hadir malam itu. ada yang sudah pernah Rio temui sebelumnya ada juga yang belum pernah Rio temui sebelumnya.

Melihat tingkah Rio yang canggung dan malu - malu tersebut membuat semua tamu undangan yang hadir sangat gemas. ingin rasanya mereka mencubit pipi bocah kecil yang duduk di depan mereka tersebut.

Selang beberapa saat kemudian Pak Minggus mulai membuka acara ulang tahun Rio dengan memberi kata sambutan kepada semua tamu undangan yang hadir serta mengucapkan terima kasih kepada semua keluarga besar yang sudah menyisihkan waktu untuk bisa hadir di hari ulang tahun putra semata wayangnya tersebut. Dia juga mengucapkan selamat datang di rumah mereka kepada semua yang hadir malam itu.

setelah pak Minggus membuka acara ulang tahun putra semata wayangnya, Pak minggus lalu mempersilakan Rio memperkenalkan diri pada semua tamu yang hadir sekaligus mengucapkan terima kasih kepada mereka yang sudah berkenan hadir di acara mereka tersebut.

Rio lalu bangun dan memperkenalkan diri pada semua tamu undangan yang hadir serta mengucapkan terima kasih karena sudah bersedia hadir menemaninya merayakan hari bahagianya kali ini dengan malu - malu sehingga membuat semua tamu undangan yang hadir semakin Gemas dengan tingkah Rio tersebut.

Semua bertepuk tangan ketika Rio habis memperkenalkan diri pada mereka. Mereka begitu senang melihat Rio yang masih kecil namun sudah berani tampil dan berbicara di muka umum.

Setelah memperkenalkan diri, Semua tamu undangan yang hadir mulai berdatangan untuk memberikan ucapan selamat pada Rio sekalian memberi kado yang suda dari tadi mereka bawakan dari Rumah.

Ketika mengucapkan selamat pada Rio, Banyak dari tamu undangan yang Gemas padanya sehingga tidak sedikit dari mereka yang cipika cipiki dengan Rio bahkan memcubit pipinya yang tembem. Hal itu membuat Rio mengeluh kesakitan.

Melihat putra semata wayangnya kesakitan, Pak Minggus meminta pada mereka untuk tidak lagi mencubit pipinya. Dia tidak ingin putra semata wayangnya terus mengerang kesakitan karena cubitan mereka tersebut.

Semua menuruti prrmintaan Pak Minggus sehingga mereka hanya cipika - cipiki dengan Rio dan tidak mencubit pipinya Rio lagi. Hal itu membuat Rio mulai tersenyum saat bersalaman dengan mereka bukan mengerang kesakitan.

Rio sangat senang menerima kado dari mereka. Semua tamu undangan yang hadir membawa kado sebagai hadiah ulang tahun Rio sehingga sangat banyak kado yang di terima Rio malam itu.

Pak Mimin di bantu beberapa orang lainnya menyusun kado - kado tersebut di belakang mereka. Kado yang di terima Riopun terdiri dari berbagai ukuran sehingga sedikit menyulitkan Pak Mimin menyusunnya.

Setelah semua yang hadir memberikan ucapan dan juga selamat pada Rio, Pak Minggus lalu mempersilakan mereka untuk menyantap hidangan yang sudah di sediakan plPak Minggus dan keluarganya.

Pak Minggus menyuruh Kerabat dekat yang sedari tadi membantu mereka menyediakan hidangan untuk mengarahkan semua tamu undangan menuju meja tempat mereka menyediakan hidangan.

Dia juga berbisik kepada mereka agar sebisa mungkin membuat semua tamu undangan yang hadir merasa nyaman.

Semua tamu undangan yang hadir menikmati acara tersebut. Mereka sangat asyik mengobrol bersama dengan Riang karena kebanyakan dari mereka sudah lama tidak berjumpa sehingga mereka benar - benar menggunakan momen itu untuk bercengkrama bersama.

Acara ulang tahun Rio dipenuhi dengan canda tawa riah hingga acara usai. semua tamu undangan satu - persatu mulai meninggalkan acara hingga tersisa keluarga dekat maupun para pekerja perkebunan milik keluarga Pak Minggus yang kemarin sempat Dia minta bantuan untuk membantunya mengurus pesta ulang tahun Rio.

mereka semua menginap di rumah Rio malam itu sehingga keesokan harinya bisa membantu Pak Minggus membersikan semua sampah yang di tinggalkan tamu undangan semalam.

Setelah semua bubar, Rio langsung menuju kamar untuk tidur karena dia sudah sangat mengantuk dan juga kelelahan. Dia sudah tidak mempedulikan semua kado yang di terimanya. dia langsung bergegas ke kamar untuk beristrahat.

Pak Minggus tidak melarang Rio dan membiarkannya pergi beristrahat di antar oleh pak Mimin yang sejak tadi selalu berada di dekat Rio. Pak Minggus sadar bahwa putranya benar - benar kelelahan setelah melewati malam yang panjang tersebut.

Mereka menyimpan Kado yang di terima Rio dari tamu undangan yang hadir malam tadi di ruang keluarga sesuai permintaan pak Minggus sehingga keesokan harinya mereka bisa bersama Rio membuka semua kado ulang tahun itu bersama Rio.

Semua kado yang di terima Rio tidak bisa di buka malam itu karena pemiliknya sudah tidur. Mereka menunggu Rio sebagai pemilik kado tersebut yang akan membukanya ketika dia sudah bangun nanti sesuai permintaan Pak Minggus.

Rio bangun sangat pagi keesokan harinya. Dia langsung menghampiri ibunya menanyakan kado yang di terimanya semalam pada ibunya.

Bunda Rida langsung memperingatkan Rio agar membuka kadonya bersama setelah sarapan usai sehingga Rio mengurungkan niatnya untuk melihat kado - kado tersebut.

Rio langsung menuju Ruang keluarga untuk menonton Tv bersama yang lainnya sambil menunggu sarapan di siapkan oleh ibunya dan juga beberapa keluarga lainnya yang menginap di rumah mereka semalam. karena masih sangat pagi, ada 1beberapa dari mereka belum bangun dari tidurnya.

Di ruang TV, Rio hanya melihat semua kado tersebut tanpa menyentuhnya. Rio tidak bersekolah hari Itu karena Dia sudah selesai Ujian Akhir Nasional sehingga setelah selesai sarapan, Rio punya waktu seharian untuk melihat kado ulang tahun tersebut pikir Rio dalam hatinya.

Ada yang aneh ketika mereka menuju Ruang makan untuk sarapan. karena dia selalu di temani pak mimin yang dari semalam menginap di rumah mereka. Diruang makan juga, Dia di haruskan duduk di meja paling ujung berhadapan dengan pak Minggus ayahnya.

Ketika Hendak duduk di kursi lainnya, ditahan oleh pak Mimin agar tidak meninggalkan tempat duduknya. Rio hanya menuruti pak Mimin. Ayahnya juga mengangguk tanda setuju sehingga Rio tidak punya pilihan selain menurutinya.

Rio juga merasa sedikit gugup karena di meja makan itu cuma Dia sendiri yang anak kecil. Semuanya orang dewasa termasuk ayahnya. yang duduk dimeja itu juga semuanya laki - laki. sedangkan yang cewe duduk di tempat yang berbeda.

Termasuk ibunya bersama semua anak kecil duduk di meja lain termasuk Randy. Hal itu membuat Randy semakin gugup. Dia juga sangat heran kenapa semua itu bisa terjadi seperti itu. Meskipun gugup, Rio tidak berani bertanya pada semua yang hadir disitu.

Setelah semuanya hadir, pak Minggus mulai mengajak semua yang ada disitu untuk sarapan pagi bersama sehingga mereka bisa bersama membersikan sampah yang di tinggal tamu undangan semalam.

Setelah sarapan, Rio langsung menuju Ruang keluarga bersama ibunya untuk membuka kado ulang tahun yang di berikan tamu undangan semalam bersama ibu dan yang lainnya. Dia sudah tidak sabar ingin melihat isi semua kado yang di terimanya tersebut.

Di ruang keluarga, Rio membuka semua kado yang diterimanya semalam dan melihat isi di dalamnya. sangat banyak kado yang di terimanya semalam sehingga mereka membutukan waktu untuk membuka semuanya. Rio sangat senang melihat isi dari kado yang di terimanya semalam. Karena ternyata isinya beraneka ragam.

ada beberapa dari kado tersebut berisi makanan ringan sehingga mereka sama - sama menghabiskannya disitu. sebagiannya lagi di hidangkan kepada semua yang lagi membereskan sampah semalam bersama pak Minggus.

Kado yang berisi permainan dan juga lainnya langsung di rapikan oleh ibunya dan juga pak mimin sesuai pemberinya. mereka ingin menyimpan itu sebagai kenangan buat Rio di Hari tuanya nanti dan menunjukan pada anak - anaknya kelak.

Rio kebingungan memilih mana kado yang paling bagus karena semua kado yang di terima semalam bagus dan juga mahal harganya. Dia hanya memilih beberapa dari kado tersebut untuk di gunakan, sementara yang lainnya di tinggalkan begitu saja oleh Rio di Ruang keluarga.

Pak Mimin di temani pak Minggus membereskan semua kado tersebut dan menyimpannya di sebuah lemari yang sudah di sedaiakan khusus oleh Pak Minggus untuk menyimpan kado yang di terima Rio semalam. Rio dan ibunya ikut mengawasi proses penyimpanan kado tersebut.

Sementara itu, Hans dan yang lainnya membereskan sampah yang di tinggalkan tamu undangan semalam karena cukup banyak sampah yang ditinggalkan tamu undangan semalam.

Mereka sangat bersemangat membersikan sampah tersebut karena di suguhi makanan ringan dari kado pemberian tamu undangan semalam. di tambah lagi iringan lantunan musik semakin membuat mereka semangat untuk membereskan sampah - sampah tersebut.

setelah semua selesai, mereka membubarkan diri dan kembali ke rumah masing - masing terkecuali keluarga dekat pak Minggus. mereka bersama - sama duduk santai sambil menunggu waktu makan siang tiba.

#Hallo Readers, jangan lupa like dan vote'nya ya guys 🙂🙂😉😉😉

Terpopuler

Comments

mampir bang

2021-02-26

1

Alesta Cho

Alesta Cho

Rio keburu kelelahan, kadonya biar besok lagi aja baru dibuka ... btw author tadi aku liat ada typo 'memcubit', harusnya mencubit kan itu ya 😅

2020-12-12

1

༄ℌɛ🅛ɛиᴀ༉

༄ℌɛ🅛ɛиᴀ༉

Hallo kk thor aku mampir, cerita nya seru bnget
udah tambahkan ke favorit ku juga & like ama vote
lanjut terus kk

2020-12-06

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!