Sementara itu kita berahli ke Steve Nicholaus...
“Tuan saya sudah mendapatkan semua informasi tentang siapa saja yang datang di hotel Pendry San Diego, waktu ulang tahun perusahaan Ellard Group”. kata Dion menghampiri bosnya diruang kerjannya.
“bagus!". Jawab Steve sembari melangkah ke arah jendela perusahaan dan terlihat senyum licik mengembang diwajahnya.
“tunggu saja kau mencit kecil, akan ku buat kau menyesali apa yang sudah kau lakukan padaku, memanggiku uncle!, menendang kakiku dan mencolok mataku, sungguh berani". pikir Steve.
Dion sangat mudah mendapatkan informasi, bahkan informasi yang sudah bertahun-tahunpun dia sangat lincah dan mudah mendapatkannya.
Karena didalam perusahaan Steve, terdapat ruang rahasia yang hanya di ketahui Steve, Dion dan keluarga besar Nicholaus.
Ruangan yang berisi perangkat yang dapat dengan mudah mengakses data-data yang diperlukan.
Bahkan ruangan itu juga bisa bersuara memberikan jawaban jika ditanya seperti ketika kita bertanya pada Om google, dan juga memberikan gambar-gambar ketika dimintai, serta dengan mudah memperlihatkan semua rekaman CCTV yang diminta.
Nama ruangan itu adalah Magic Wall Nine, karena ruangan itu berada di lantai 9 perusahaan DSS Nikolaus Group.
“Bawakan semua data-data orang yang datang dipesta itu sekarang!". kata Steve lagi..
“Baik tuan akan saya kirimkan langsung kepada anda”. jawab Dion sambil beranjak keluar dari ruangan Steve dan menuju Magic Wall Nine, untuk mengirim data-data yang sudah ia dapatkan kepada tuannya.
Tidak beberapa lama data yang di minta Steve sudah ada di komputernya. Dan Steve mulai sibuk memeriksa setiap gambar orang-orang yang datang pada saat peranyaan ulang tahun perusahaan Ellard Group itu.
Senyum mengembang diwajahnya ketika ia sudah mendapat apa yang ingin di cari...
"Nama Gloria Jecksen".
"Anak dari mendiang Briyan Jecksen dan Nadia Jecksen".
"Lahir di Jerman, umur 20tahun".
"Pelayan restoran di Hofbrau Wirtshaus kota Berlin".
“Oh jadi kau bukan penduduk asli di Amerika ya?, tapi mengapa kau bisa ada di pesta ulang tahun perusahaan Ellard Group?”.tanya Steve dalam hati saat membaca data-data Gloria.
“Dion cari tahu segera asal usul wanita ini”. kata Steve saat menghubungi Dion, dan mengirimkan foto Gloria kepada Dion.
“baik tuan”. jawab Dion dari sebrang sana.
“bagus, segerah kirimkan padaku”. jawab Steve, sebelum mengakhiri panggilannya telfpnnya.
Hari sudah sore, matahari sudah mulai tidak menampakkan sinarnya lagi, saatnya para pegawai kantoran untuk pulang kerumahnya.
“Glo ayo kita pulang, dan persiapkan dirimu untuk besok”. Kata Natli sambil menarik tangan Gloria.
“Okedeh”. Jawab Gloria sambil berjalan mengikuti langkah Natli.
Mereka tiba di mansion saat hari sudah mulai gelap, dan mereka langsung masuk kedalam mansion saat sudah sampai.
“good night dad, mom”. sapa Natli sambil memeluk kedua orang tuannya bergantian.
“night darling”. Jawab kedua orang tua Natli.
“good night uncle, aunty.” Kata Gloria yang juga memeluk kedua orang tua Natli bergantian.
“night sayang”. jawab keduannya saat menyambut pelukan dari Gloria.
“bagaimana hari ini, apa menyenangkan?” tanya Nisa pada Natli dan juga Gloria.
“sangat menyenangkan mom”. jawab Natli antusias sembari duduk di sofa ruang keluarga, begitu pula yang lainnya.
“oyah?”. tanya Nisa lagi.
“yes mom, hari ini cabang perusahaan DSS Nicholaus mengajukan kerjasama pada perusahaan kita, dan besok mereka akan membawakan kontrak kerja sama itu ke perusahaan kita mom”. Jawab Natli sangat senang.
“wah ini merupakan kabar gembira yang daddy dengar darimu darling, mengapa mereka mengajukan kontrak kerja sama dengan perusahaan kita?, padahal dulu daddy yang mengajukan kontrak kerja sama kepada mereka tapi mereka menolak bekerja sama dengan perusahaan kita, dan sekarang mereka yang mengajukan kontrak kerja sama pada perusaan kita?”. jawab Erik tidak percaya.
“yes dad, awalnya aku juga ragu tapi pada saat bertemu dangan tuan Tomas Nicholaus, untuk membicarakan kerjasama itu, mereka langsung menyetujui untuk bekerja sama dengan perusahan kita, dan tuan totmas juga orang yang sangat hangat dan baik, makan siang tadi tuan Tomas yang mentraktir kami saat sudah selesai membahas kerja sama kami”. Jawab Natli panjang lebar dan masih sangat senang.
“what!!”. jawab kedua orang tua Natli sambil berpandangan tidak percaya dengan yang dikatakan Natli.
“darling kau tahukan keluarga Nicholaus bukan keluarga sembarangan, dan bukan orang yang bisa di dekati, kau tahukan keluarga mereka sangat dingin, tapi kau bilang dia baik dan hangat?, apa tidak salah?”. Tanya Erik sangat tidak percaya.
”yes dad, awal bertemu dengan mereka tadi juga aku berfikir begitu, tapi saat berbincang-bincang dengan mereka, aku jadi merasa bahwa keluarga mereka sangat baik dan hangat”. Jawab Natli
“Daddy kog masih ngak percaya ya?”. Jawab Erik sambil berfikir rasanya tidak mungkin.
“Iya benar uncle yang dikata Natli, tuan Tomas orang yang sangat ramah dan hangat” kata Gloria meyakinkan Erik.
“hmm benarkah?”. Jawab Erik masih kurang percaya.
“Iya dad, ngak percaya amat sih, oya dad,mom besok Gloria mulai magang di perusahaan, boleh ya Glo bergabung di perusahaan kita, hitung-hitung jadi patner bisnisku dad?”. tanya Natli.
“boleh saja, tapi apa Glo punya pengalaman sebelumnya untuk bekerja di perusahaan?”. tanya Erik tidak bermaksud yang lain.
“itu sih urusan gampang dad, nanti aku dan Bela yang akan mengajarinya sampai bisa”. Jawab Natli meyakinkan Erik.
“oke tidak masalah, asal Glo mau belajar dengan giat pasti akan bisa”. Jawab Erik, sambil melihat Gloria.
“pasti uncle, Glo akan belajar dengan baik, dan Glo janji tidak akan mengecewakan uncle”. Jawab Gloria
“itu bagus sayang”. Jawab Nisa.
“ya sudah segeralah mandi dan kita makan malam bersama”. Kata Nisa lagi.
“oke mom”. Jawab Natli
“baik aunty”. Jawab Gloria.
Mereka segera pergi ke kamar mereka untuk mandi dan setelah itu mereka makan malam bersama dengan sangat bahagia.
Inilah yang selalu Gloria doakan selama ini memiliki keluarga yang bahagia, meskipun doanya tidak dikabulkan untuk merasakan kehangatan di keluarga Jecksen tapi doanya dijawab oleh Tuhan melalui keluarga Ellard, bahkan melebihi apa yang dipikirkannya selama ini..
Saat sudah selesai makan mereka semua masuk kedalam kamar mereka untuk beristirahat.
Didalam kamar gloria melipat tangannya dan berdoa disisi ranjangnya...
“Tuhan Trimakasih karena engkau begitu baik dan menyayangiku, lebih dari apapun, Trimakasih telah mempertemukanku di keluarga ini, Tuhan bolehkah aku meminta sesuatu lagi?, Tuhan aku ingin bertemu dengan ibu kandungku, aku tahu dia telah membuangku dulu, tapi walau bagaimana pun aku ingin melihatnya dan mengucap Trimakasih padanya, karena dia masih mau melahirkanku ke dunia ini dan tidak membunuhku saat aku masih dalam kandungan, dan aku bersyukur bisa terlahir kedunia ini dan bisa melihat dunia yang engaku ciptakan begitu indah...”
Tak terasa air mata Gloria turun membasahi kedua pipinya saat berdoa.
“Amin ”. Kata Gloria mengakhiri doanya. Dan bergegas untuk tidur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 147 Episodes
Comments
Zira
sip
2021-10-24
1
Hervi
syukur natli sama tomas
2021-07-31
0
VanillaLatte
langsung keinget TheK2
2021-05-21
1