Hari terus berlalu dengan begitu cepat, hari-hari yang Gloria lalui begitu hampa, tanpa sahabat, pacar, atau orang-orang yang mau perduli padanya, kecuali Rehan kakaknya tapi Rehan juga sangat jarang dirumah karena terlalu sibuk dengan dunianya sendiri.
kini Glorai sudah menyelesaikan sekolahnya, dan kini umurnya sudah beranjak 20tahun. Sementara itu Rehan dan Jesi juga sudah menyelesaikan pendidikannya.
Rehan mengikuti jejak Daddynya menjadi seorang dosen, dan Jesi mulai bekerja di perusahaan Hamburg Sud, dia bahkan mendapat pacar seorang yang kaya raya namun Jesi tidak pernah tau jika kekayaan pacarnya didapat dari barang-barang ilegal.
Sementara Gloria hanya bekerja di sebuah restoran, sebenarnya Rehan mau membiayai kuliahnya tapi dia menolak karena di ancam oleh mommy dan kakaknya Jesi, jadi dia lebih memilih untuk bekerja di restoran.
Hari sudah menunjukkan pukul 18.00 sore, saatnya dia kembali kerumah nya.
Di tengah jalan karena terburu-buru dia menabrak seseorang dan brukk dia terjatuh...
"Aaarrgghhhh tangan ku..." Tangannya sedikit lecet karena terjatuh.
"Ah sorry sorry are you oke?" Tanya pria tersebut sambil mengulurkan tangannya hendak menolong Gloria.
"I'm fine, thanks". Jawab gloria dan langsung berdiri, tidak menerima tangan pria itu.
"My name is Sean Adolf" sambil mengulurkan tangannya ke arah Gloria Sean memperkenalkan namanya.
"My name Gloria Jecksen". Sambil menjabat tangan Sean
Sean tampak berfikir sejenak "ada hubungan apa Jesi Jecksen dan Gloria Jecksen"
"Oh Gloria nice to meet you". Sean melepaskan tangannya dan menatap Gloria sambil tersenyum ramah
"Nice to meet you too tuan Sean". jawab Gloria sambil tersenyum ramah.
"Hmm panggil saja Sean". Jawab Sean
"Ah baiklah Sean, Oya aku harus segera pergi permisi Sean". Jawab Gloria sambil tersenyum hendak beranjak dari sana.
Sean menjawad dengan anggukan kemudian berkata "hati-hati dijalan Glory..."
Sean menatap kepergian Gloria. Dan berkata dalam hati "cantik juga apa dia ada hubungannya dengan Jesi Jecksen ataukah dia adik Jesi tapi mengapa tidak mirip"
Setelah itu Sean kembali ke mobilnya dan melajukan mobilnya untuk menjeput kekasihnya ya siapa lagi kalau bukan Jesi Jecksen, mereka akan pergi ke bar untuk minum bersama.
Hal yang hampir setiap malam Jesi lakukan bersama Sean kekasihnya saat pulang bekerja Jesi bahkan pulang kerumahnya saat sudah menjelang pagi untuk berganti baju dan sarapan, hal ini sudah di anggap biasa oleh Nadia, karena putrinya juga sudah dewasa.
Jesi terus meneguk minumannya begitu pula dengan Sean.
"Jes apa kau punya adik perempuan?" Tanya Sean
"Kenapa?" Jawab jesi singkat
"Ah tidak papa aku hanya sekedar bertanya." jawab Sean cepat
"Yeah, aku punya adik perempuan tapi dia bukan saudara kandung ku dia hanya anak adopsi Daddy" Jawab Jesi yang sudah mulai mabok.
"Oyah... "Jawab Sean dengan senyuman licik.
"pantas saja tidak mirip" pikir Sean
"Hmmm" jawab Jesi yang sudah mabok.
Saat melihat Jesi mabok Sean langsung mengangkat tubuh Jesi ke kamar yang ada di bar itu tentu saja untuk melakukan hubungan suami-istri meskipun mereka hanya berstatus pacaran tapi mereka tidak pernah memperdulikan itu yang mereka pikirkan hanyalah bagaimana memuaskan nafsu mereka.
*****
Siang itu disebuah restoran Hofbrau Wirtshaus yang berada di kota Berlin tanpak ramai dengan pelanggan.
Ya di restoran itulah Gloria bekerja menjadi seorang pelayan .
"Gloria tolong antar makanan ini ke meja 4 ya.." suru kepala pelayan di restoran itu sambil memberikan nampan kepada Gloria
"Baik mbak..." jawab Gloria mengangguk Sambil mengambil nampan dari kepala pelayan restoran itu dan berjalan ke meja 4.
"Hey little, How are you.." tanya Sean yang berada di meja 4
"Oh hey Sean I'm fine thanks.." jawab Gloria sambil menurunkan makanan yang dibawanya tadi ke meja Sean
"Waahh aku tidak menyangka kita bisa bertemu lagi ya, mungkinkah kita berjodoh?" Tanya Sean sambil tersenyum ke arah Gloria, padahal sebelum kerestoran tadi Sean sudah menyelidiki tempat Gloria bekerja.
"Ah itu hanya kebetulan saja Sean" Jawab Gloria grogi
"Benarkah??".. tanya Sean bercanda sambil menatap Gloria dan tersenyum.
"Hmm ia..."Jawab Gloria sambil mengalihkan pandangannya karena mukanya memerah, Selama ini dia tidak pernah bersitatap dengan laki-laki.
"Boleh aku tau nomor ponsel mu?" Tanya Sean sambil memberikan ponselnya
"Eh itu.. aku tidak menghapalnya" Jawab Gloria masih grogi.
"Kalau begitu berikan ponselmu" Jawab Sean sambil mengulurkan tangannya meminta ponsel Gloria.
"Untuk apa?" Jawab gloria basa basi
"Sudah berikan saja" jawab Sean cepat.
"Hmm ini". jawab Gloria Sambil memberikan ponselnya ke pada Sean.
Sean mengambil ponsel Gloria dan mengetik nomor ponselnya di ponsel Gloria dan kemudian menghubungi ponselnya.
"Ini nomor ponsel ku" Kata Sean sambil memberika ponsel Gloria kembali.
"Eh i.ia.., oya aku ke belakang dulu ya" Jawab Gloria sambil berjalan ke arah dapur restoran.
"Hmm dasar mencit kecil sebentar lagi kau akan masuk keperangkapku" kata Sean dalam hati Sambil terseyum licik.
Setelah selesai bekerja Gloria langsung pulang kerumahnya sambil berjalan kedepan menunggu bus...
Tapi sebuah mobil datang menghampirinya dan menawarkan tumpangan.. ya siapa lagi kalau bukan Sean.
"Hey little... Sudah mau pulang ya?" tanya Sean dari dalam mobilnya
"Eh ia, Sean kok kamu bisa ada di sini?" Tanya Gloria
"Hanya kebetulan lewat saja". Jawab Sean
"Ayo masuk aku antar". Kata Sean lagi
"Ah ngak usah Sean aku bisa pulang naik bus kok" jawab Gloria tidak enak.
"Oh ayolah aku tidak suka penolakan dan aku memaksa". jawab sean sambil membuka pintu mobilnya menarik tangan Gloria dan berjalan ke pintu mobil sebelahnya dan membukanya untuk Gloria.
"Emm Trimakasih Sean.."jawab Gloria tidak enak hati
"Ah tidak perlu sungkan Glory". jawab Sean sambil tersenyum.
Di tengah perjalanan mobil yang dibawa Sean melaju dengan cepat tapi ia membawa mobilnya tidak kerumah Gloria melainkan ke jalan sepi...
"Sean jalan kerumah ku bukan arah sini tapi..." Belum selesai bicara Sean menghentikan mobilnya dengan cepat kemudian, clickkk... terdengar suara pintu mobil yang di kunci dari dalam.
"Kenapa apa kau sedang terburu-buru!.." tanya Sean sambil tersenyum licik, penuh arti.
Gloria yang melihat itu langsung menelan salivanya dan mulai panik...
"Ada apa dengan Sean" pikirnya
"Sean jangan main-main aku memang sedang buru-buru untuk pulang nanti mommyku bisa khawatir jika aku pulang telat". Kata Gloria mulai panik.
"Oh ya, kau jangan panik begitu Glory aku hanya akan bersenang-senang saja, jadi nikmatilah". Jawab Sean sambil mendekati bibirnya ke bibir Gloria.
lanjut...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 147 Episodes
Comments
@C͜͡R7amdania♡⃝𝕬𝖋🦄
sean memang bukan cowok baik2.
2022-03-25
0
:"💕Azzahra💕":
dasar lelali buaya gak tau diri 😡😡😡
2021-11-29
0
Des Rina
kasihnnn lh....masii ada orng niat jahat sungguh pahit hidup ni 😏😏
2021-11-27
0