Bintang Clarissa
Hai, nama gue Clarissa Fatiyah, biasa dipanggil Ica. Biasanya sih yang manggil gitu cuma keluarga, teman atau yang ngerasa akrab gitu.
Gue anak kedua dari dua bersaudara, Kakak gue bernama Bintang Angkasa, gue lahir pada tanggal 12 Desember, hobi gue dengerin musik, whatever the type of music, loud sound is the most important, dan gue pecinta band Bad Omens, tentunya.
..."Lying in between the memories choking me, and I don't know which way to go, but I'm okay to never know"...
Penggalan lagu dari Bad Omens yang berjudul "Never Know" lagu terbaru mereka. Dari band tersebut, gue suka drumer mereka, Nick Folio. Satu hari, gue pernah minta alat musik sebagai hadiah dari bokap gue karena gue mendapat juara umum satu dikelas dua SMP, dan lo tau? piano, sumpah bukan itu yang gue mau.
Sewaktu masuk SMA, keluarga kami pindah rumah setelah Bokap gue naik jabatan sebagai Wakil Direktur umum, kerenkan. Rumah yang lebih besar, dengan satu ruang kecil yang didesain khusus sama Kakak gue sebagai ruang musik gue sendiri dengan diisi satu alat musik yaitu, drum.
Kakak yang sempurna.
Kakak yang selalu marah kalau gue panggil Abang.
Gue memiliki tinggi badan 150cm, dan menurut beberapa orang gue itu termasuk pendek. Sicadel cebol, adalah sebutan mereka buat gue, ya gitu. Gue itu cadel, atau sering disebut sulit mengucapkan huruf 'R'.
Dan gue gak perduli mereka manggil gue gimana. Yang terpenting mereka gak main secara fisik, menurut beberapa siswa dikelas yang iseng menilai kecantikan siswi dikelas gue, gue adalah peringkat kedua menyandang ratu kecantikan. Kulit putih bersih, wajah tanpa noda, hidung mancung, bibir bagian bawah besar, dan itu terkesan sexy. Dan lo semua tau? beberapa cewek disekolah gak terima dan bilang kalau gue ini bukan cewek seutuhnya karena gue hasil dari operasian. Yaelah bro, itu cuma penilaian dari keisengan mereka doang. Jingan.
Gue dijauhin. B*go gak tuh. Gue sempet terpaku dengan geng yang tiba-tiba nyeletuk. "Enak si Clarissa, bokap nyokapnya Dokter, udah pasti dia dioperasi sana sini, makanya kelihatan cantik sempurna gitu."
Nih gue kasih tau ya!!!!
Bokap gue Dokter khusus penyakit jantung. Lo nyuruh gue filter bibir pake Single chamber pacemaker gitu?
Nyokap gue Dokter kandungan. Lo nyuruh gue sedot lemak pake Ultrasonografi gitu, yang lebih sering mereka sebut (USG).
Tapi gue sabar, dan gak pernah protes sama hal begituan. Salah satu cara menghindarinya adalah, airpods yang selalu nempel ditelinga gue. Disekolah, rumah, atau kalau gue lagi jalan, benda itu gak akan pernah lepas. Entah lagu terputar atau enggak, tetep gue tancepin ditelinga. Dan kalau gak lagi terputar, gue berakting pura-pura dengerin lagu aja, biar kesannya gak denger mereka lagi ngomongin gue.
Gue sekolah di SMA Gemilang Cahaya. Sekolah swasta yang memiliki akreditasi A, terfavorit diJakarta.
Dan disini, harapan gue buat deket sama seseorang, gue yang terkenal Es batu istilahnya, cuek, dingin, dan gak perduli sama sekitar, bisa suka juga sama manusia, itu kata Kanya. Gue suka sama anak satu sekolahan gue yang bernama Putra Rizqi Adietama. Dan gue suka sama dia sejak SMP.
Putra, adalah anak tunggal dari keluarga Adietama. Bokapnya pemilik Rumah Sakit tempat Bokap sama Nyokap gue kerja, Nyokapnya Dokter kecantikan diRumah Sakit itu dan Kakeknya adalah Rektor dikampus Kak Bintang, mikir, sekaya apa mereka!! Gue yakin, mereka bayar Ayu ting-ting buat nyanyi setiap pagi pas sarapan juga, mereka gak akan jatuh miskin.
Bukan karena itu gue suka sama dia.
Tapi karena lagu dari Bad Omens yang berjudul "Broken youth" dan itu, buat gue terpana sama dia. Kelas dua SMP bayangin deh, lama kan gue suka sama dia. Memang sih pada saat itu dia nyanyi pakai headphone sambil ngelewatin gue gitu aja, dan sudah bisa dipastikan dia gak tau gue. Dan gak akan pernah tau gue, lebih tepatnya sebelum kita satu kelas.
Dikelas sebelas IPA dua, kami menjadi satu kelas. Sial. Gue harus seneng atau engga, itu gak ada yang tahu kecuali Tuhan... Dan Kanya, sahabat gue.
Kanya adalah anak dari sahabat Nyokap gue, Nyokap dia Dokter spesialis anak dan Bokap dia pemilik bengkel mobil. Lumayan besar. Kami menjadi akrab karena Nyokap Kanya selalu nitip Kanya sewaktu beliau dan suami sibuk.
Disitu Kanya mulai nempel sampai kami beranjak dewasa. Dan anehnya, cuma sama dia gue gak risih.
Cuma dia yang tahu kalau gue suka sama Putra, dan pertama kalinya dia tahu. Dia bilang gini. "Ya Allah Icaaa, lo bisa gak turunin dikit level rasa suka lo sama seorang cowok. Ini si Putra loh? lihat harapan lo sama dia itu kayak tinggi kalian berdua, gak akan bisa sejajar."
Well. Putra emang punya tinggi 188cm. Dan kalimat Kanya gak pernah buat gue patah semangat. Gue cuma suka, gak berniat macarin dia. Yah emang sih, gue pernah punya niat busuk minta bokap gue buat jodohin gue sama Putra, secara kan bokap gue udah jadi orang kepercayaan dari pemilik Rumah Sakit yang notabene nya bokap dari Putra, dan parahnya. Bokap gue cuma bilang, "Impossible Icaa sayang."
Dan gue gak akan nyerah suka sama dia, walaupun gak ada niat buat majuan dikit. Buat semua orang termasuk perempuan yang pernah jujur sama perasaan kalian keseseorang yang disuka, kalian hebat. Kalian memiliki ketebalan wajah sepuluh kali lipat dari biasanya. Dan gue gak punya.
Pertama kalinya gue ngobrol sama dia itu sewaktu kelas IPA satu memiliki jadwal olahraga, dan pengambilan nilai basket, dalam tiga puluh menit kami diberi waktu untuk peregangan otot dan latihan dribble sendiri.
Tiba-tiba, Putra jalan kearah gue dan bilang. "Ca, sini lo gue aja yang ajarin dribble."
Demi kerang ajaib. Gue pengen bilang iya, tapi mata penyandang ratu kecantikan nomer satu melotot tajam kearah gue, karena gue males cari ribut akhirnya gue bilang. "Gak papa Put, lo ajarin yang lain aja. Gue terakhiran."
Gue berjalan ngejauh dan milih deketin Edo yang lagi main dribble bola basket sendirian. Cari aman.
Kanya yang lihat itu, cuma menepuk bahu gue dengan bergumam 'sabar', mungkin kalau gak ada Kanya gue udah minta pindah kelas aja waktu itu.
F*ck. Itu sih yang pengen gua teriakin kesiapapun yang udah buat gue sama Putra satu kelas lagi dikelas tiga IPA satu. Dan, lagi-lagi gue bersyukur sekelas lagi sama Kanya.
💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜
Ikuti kisah dari Clarissa, Gadis mungil yang tidak bisa bergerak dari tempatnya sebagai pengagum rahasia.
Jangan lupa, Vote, like, dan comment sebagai bentuk dukungan kalian...
Terima kasih, Peluk jauh (づ ̄ ³ ̄)づ
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
Rancito
Eh jgn salah,lakiny kk gw yg pendek itu, tingginya 180an wlwpn ga sekaya Putra yess
2022-12-08
0
Rancito
Koq gw kyk liat kk gw dgn deskripsi tinggi 150 dan ga bs hirup R jelas pdhl namanya pk huruf R,jd dia lbh seneng kl kenalan pk nama panggilan.
2022-12-08
0
lid
mampir dulu ya.ka
2022-04-06
0