Lima Tahun Kemudian...
Rumah besar milik keluarga Jewelmoon memang selalu membuat semua orang terpukau. Bangunan megahnya yang bernuansa malam kelam, dengan permata berbentuk bulan sebagai simbol keluarga mereka yang tergantung di pagar rumah mereka.
Seorang gadis muda berusia 25 tahun baru saja turun dari kereta kudanya. Ia mengangkat sendiri rok gaun pink-nya yang panjang sampai menyentuh tanah kotor. Seorang lelaki yang berperan sebagai kusirnya menutup kembali pintu kereta, kemudian membawakan barang-barang serta tas koper milik tuannya itu.
“Tidak usah, Lord Matthew,” kata gadis itu dengan lembut. Meski pria itu hanya beberapa tahun lebih muda darinya, ia tetap harus menghormatinya.
“Aku bisa membawa koperku sendiri,” lanjutnya lagi dengan senyuman cantiknya. Matthew langsung memalingkan wajah, berusaha menyembunyikan wajahnya yang sudah merona.
Matthew memberi hormat kepadanya, kemudian berkata akan kembali untuk menjemputnya pukul 6 sore pas.
Setelah kereta kuda pribadinya menghilang di balik bukit, gadis itu membalikkan badan ke arah pintu gerbang yang menjulang di hadapannya, kemudian menarik tali lonceng bel yang tergantung di pagar. Alunan melodi indah langsung terdengar di telinganya. Gadis itu jadi teringat saat ia menikmati pemandangan langit bintang pada malam hari. Bahkan bunyi lonceng belnya sudah memberi kesan kuat bahwa ini memang benar area keluarga Jewelmoon.
“Siapa yang ingin mengunjungi kediaman keluarga Jewelmoon?” Tanya seorang lelaki, yang mungkin adalah salah satu penjaga disini. Gadis itu tidak menyadari kehadirannya, mungkin karena sibuk memerhatikan betapa indahnya struktur bangunan di depannya ini.
Lelaki itu menyipitkan matanya, memerhatikannya dengan seksama. Kemudian matanya terbelalak saat gadis itu membuka topi lebarnya yang terbuat dari bulu angsa.
Gadis itu memang berbeda dengan saudara-saudara lainnya, karena ia tidak mewarisi rambut pirang Ayahnya, melainkan rambut hitam lebat Ibunya. Meskipun begitu, ia tetap memiliki bola mata berwarna merah darah yang lentik, sebagai tanda pengenal bahwa ia berasal dari keluarga kerajaan Amberstone.
“A-Anda, Princess Sophie Oxeza Amberstone yang terhormat,” katanya mulai gugup.
Gadis itu menyunggingkan senyum pada bibirnya yang sewarna merah darah. “Aku disini untuk menjenguk Lord Lucas dan Lady Elizabeth Jewelmoon.”
***
Aku baru saja memperhatikan gadis yang sedang berbicara dengan salah satu pengawal di depan rumah Jewelmoon. Dilihat dari gaunnya yang mahal dan indah, gadis itu pasti bukan orang biasa. Setelah gadis itu menghilang karena sudah memasuki bangunan, barulah aku bisa keluar dari tempat persembunyianku.
“Jadi, ingatkan aku lagi siapa nama barumu?” Tanya lelaki di sampingku. Aku balas melotot dan menginjak kakinya dengan sengaja.
“Aw! Bisa gak sih, sehari aja gak bersikap kasar?!”
“Aku muak dengan sifatmu yang pelupa, Alex,” kataku. “Dan lagipula, namaku masih Liana. Aku malas menggantinya.”
“Maksudku, nama samaran saat kau memasuki kediaman Jewelmoon.”
Aku mendesah, kemudian menatap temanku itu. Ia memiliki rambut hitam, serta bola matanya yang berwarna biru. Sebenarnya ia tidak buruk rupa, kalau aku harus mengakui.
"Jangan pasang muka seperti itu." Alex tiba-tiba mendorongku ke jalanan, yang hampir membuatku tersandung rok gaunku sendiri.
"Hei!" Aku sudah melototinya dengan geram. "Kau gila?! Kita bisa ketahuan!"
"Tidak ada siapa-siapa." Alex sudah menoleh kesana kemari. "Sudah, cepatlah. Bisa-bisa aku mati kepanasan."
"Huh!" Akhirnya, mau tak mau aku menurutinya. Setelah membenarkan rok gaunku, aku menghela napas dan berjalan dengan tegak.
Seorang Lady. Hari ini aku akan menyamar menjadi seorang Lady berkedudukan tinggi. Yah, sebetulnya ini bukan hal yang sulit. Aku adalah seorang Spy, mata-mata yang sudah terbiasa menyamar menjadi siapa saja.
"Ukh!" Gerutuku kepada diri sendiri. Aku paling tidak suka jika harus mendapatkan peran seperti ini. Aku harus memakai gaun indah yang roknya sampai menyentuh lantai. Tidak sampai disitu, wajahku pun harus didandani secantik mungkin. Dan akhirnya aku harus menahan diri mendengar ejekan dan tawaan dari Alex karena telah melihat penampilanku yang aneh seperti ini.
Seingatku, keluarga Jewelmoon ini memiliki seorang putri bernama Lady Evaline. Aku sudah mempersiapkan segala sesuatunya kemarin, dimulai dari cara berjalannya sampai berapa sendok ia memakan puding kue setiap malamnya.
Mungkin itu bisa membantuku seandainya aku bertemu dengannya.
Karena tak ada siapa-siapa yang berjaga di depan rumahnya, aku bisa dengan mudahnya menyelinap masuk.
Api semangat semakin membara dalam diriku. Aku suka sekali dengan pekerjaanku ini. Aku tak akan pernah melepaskannya sampai mati.
Walau begitu, aku tak bisa menyembunyikan ekspresi kagumku terhadap bangunan mewah didepanku ini. Dindingnya bercat biru gelap, seperti langit malam. Dan hiasan gantung bulan sabit di depan pintu membuatku berkedip.
"Oke," bisikku pada diri sendiri. "Ini dia."
***
Sophie hanya menunggu selama beberapa menit sebelum kedua pasangan itu menemuinya.
"Princess Sophie!" Pekik Lady Elizabeth girang. Wanita dewasa itu adalah Ibu dari Lady Evaline, gadis yang sudah menghilang selama lima tahun lamanya.
"Lady Elizabeth," sapa Sophie sambil tersenyum. Dadanya sebenarnya sedikit sesak saat melihat penampilan dua orang itu. Mata mereka bengkak, dan mereka tak lagi mengenakan segala macam perhiasan khas Jewelmoon seperti biasanya.
Walau begitu, Sophie tetap memberanikan diri untuk bertanya. "Bagaimana kabar kalian?"
"Begitulah," balas Lord Lucas yang berada di samping istrinya. "Sudah lama sekali kau tidak mengunjungi kami."
Ya, terakhir kali ia mengunjungi mereka adalah beberapa hari sebelum ia mendengar berita hilangnya Lady Evaline.
"Silahkan." Sang Lady mengangguk sedikit, dan seorang pelayan langsung menghampiri mereka dan menyuguhkan berbagai macam camilan beraneka rasa.
"Terima kasih, Lady." Sophie mengambil satu suap dan memakannya dengan elegan, sikap seorang Princess yang sebenarnya.
Mereka mulai berbincang, saling berbagi cerita dan pengalaman yang telah dilalui. Wajar karena sudah lama sekali mereka tidak saling menyapa.
Tiba-tiba Sophie tanpa sengaja mengungkit nama Evaline. Itu sontak membuat senyum ceria Elizabeth menghilang.
"A...aku... maaf." Sophie langsung menunduk karena malu. "Aku tak bermaksud untuk-"
"Tak apa-apa," sahut Lucas dengan tenang. "Ini bukan salahmu."
Gawat. Suasana menjadi canggung, pikir Sophie merasa menyesal.
"Kehilangan putriku memang sangat menyakitkan," kata Elizabeth memulai. "Lima tahun yang lalu, lebih tepatnya pada suatu pagi, aku tak dapat menemukannya. Ia hilang seperti ditelan oleh bumi."
"Lalu, apa yang terjadi kemudian?" Sophie tak dapat menahan diri. Selain untuk mengecek kondisi dua orang ini, Sophie juga ingin mengetahui dengan persis kronologinya. Inilah alasan ia mengunjungi kediaman Jewelmoon hari ini.
"Tak ada jejak," kata Lucas. "Tak ada surat, tak ada apa-apa yang bisa menjadi bukti."
"Apa kalian berpikir ia kabur dari rumah?" Tanya Sophie.
"Sepertinya tidak," jawab Lucas dengan nada sedih. "Yah, kuharap bukan itu alasannya."
Sophie terdiam. Berbeda dengan dua orang ini, ia tidak terlalu mengenal Lady Evaline. Ia pernah bertemu dengannya sekali, yaitu saat ia masih sangat muda. Waktu itu mereka tanpa sengaja bertemu saat kedua orangtua mereka melakukan hubungan bisnis.
Ya, hubungan keluarga mereka hanya sebatas bisnis saja. Selebihnya, mereka tak pernah saling berhubungan. Namun yang ia tahu, Evaline adalah anak baik. Ia sempat dijodohkan dengan adik Sophie, yaitu James.
"Princess?" Elizabeth kembali tersenyum, meski matanya memancarkan kesedihan yang amat mendalam. "Sebenarnya setelah ini akan ada pesta kecil yang diselenggarakan di rumah ini. Kau boleh ikut bergabung, kalau kau mau."
"Terima kasih, Lady. Sepertinya jadwalku kosong hari ini. Aku akan bergabung dengan senang hati."
"Syukurlah!" Elizabeth menepuk tangannya sendiri. "Kehadiran Yang Mulia pasti akan menarik banyak perhatian orang!"
Yang nunggu crazy up, tunggu author selesai UAS ya, mulai tgl 14 Des bakal up banyak, karena author juga gasuka up lama2 😏👍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Bagus Effendik
like
2021-01-10
0
ARSY ALFAZZA
like + rate bintang ⭐⭐⭐⭐⭐👍❤️ Saling mendukung ya Thor 👍🏻
2021-01-02
0
Rosni Lim
Hadir
2020-12-10
0