Meski Zhang Xiuhan-lah yang berperan sebagai penyusup, nyatanya justru jantung Kim Ju-lah yang seperti berhenti manakala salah satu penjaga berotot itu mencegah mereka untuk masuk ke dalam laboratorium.
Jelas Kim Ju merasa terancam karena jika para penjaga itu tahu bahwa dirinya sengaja membiarkan bahkan mendukung penyusup itu, tentu tubuhnya akan tercerai berai dihajar mereka.
"Angkat kepalamu!" kata penjaga berotot tanpa ada sedikitpun senyum.
Sudah pasti perintah itu ditujukan untuk Zhang Xiuhan yang memang sedari awal penyamarannya sudah menunduk saja. Semakin membuat Kim Ju gelisah.
Meskipun ada banyak peneliti di laboratorium Jin Quo, para penjaga berotot itu sepertinya memang hafal pada wajah-wajah mereka.
Zhang Xiuhan hanya diam dan tidak melakukan apa yang dikatakan penjaga berotot. Terus terang ia bingung harus bagaimana.
Jika ia tidak menuruti perintah itu, pasti akan membuat mereka semakin curiga. Namun, jika ia memperlihatkan dengan gamblang wajahnya, kemungkinan besar para penjaga itu juga akan langsung tahu siapa ia sebenarnya.
"Maafkan aku, tapi sekarang bukan waktunya untuk berkenalan. Kami tidak memiliki banyak waktu untuk hal semacam ini," sahut Kim Ju kemudian. Ia menggeser tubuhnya hingga membuat pandangan sang penjaga berotot tersebut pada Zhang Xiuhan menjadi sedikit terhalang.
"Itu tidak akan memakan banyak waktu. Kau hanya perlu menyingkir, dan biarkan a. . ."
"Jika terjadi kegagalan dalam proyek penelitian Zhillin, aku pastikan namamu yang akan aku sebut sebagai penyebab utamanya ketika memberi laporan pada Patriark Bao Li," sergap Kim Ju sambil menatap tajam penjaga berotot.
Sebenarnya Kim Ju tengah memaksakan diri untuk berani. Lelaki itu berusaha keras untuk menyembunyikan ketakutannya. Zhang Xiuhan melihat tangan kanan Kim Ju mencengkeram kuat bajunya sendiri ketika menyampaikan ucapan yang berbau ancaman itu.
Penjaga berotot yang semula maju satu langkah, kini telah kembali pada tempatnya semula. Kim Ju dan Zhang Xiuhan pun bergegas masuk ke dalam laboratorium dan mengambil apa-apa yang diperlukan untuk menolong Zhillin.
Tidak lama berselang, Kim Ju dan Zhang Xiuhan telah keluar lagi. Kim Ju membawa sebuah kotak yang berisi perlengkapannya, sedangkan Zhang Xiuhan membawa kotak yang berisi berbagai tanaman obat.
Sebelum meninggalkan laboratorium, Kim Ju sengaja bertukar tempat dengan Zhang Xiuhan, supaya penjaga berotot yang tadi sempat menegur mereka, tidak leluasa untuk mengamati Zhang Xiuhan karena tetap terhalang oleh dirinya.
"Apakah kau tahu siapa lelaki ini? Dia adalah seorang peneliti hebat yang didatangkan khusus dari negara lain untuk proyek Zhillin. Jadi jangan pernah mengganggunya. Jika kau tidak percaya padaku, tanyakan saja pada Patriark Bao Li."
Kim Ju yang telah melewati penjaga berotot yang tadi mencurigai Zhang Xiuhan, sengaja kembali mundur beberapa langkah untuk menyampaikan informasi karangannya itu supaya lelaki di hadapannya itu lekas melupakan apa yang baru saja terjadi. Ia sangat yakin jika penjaga berotot tidak akan pernah berani bertanya pada Patriark Bao Li.
***
Sepanjang perjalanan menuju ruang penahanan Zhillin, Zhang Xiuhan masih belum bisa melepaskan pikirannya dari laboratorium Jin Quo. Di dalam laboratorium itu, ia melihat banyak sekali hal tidak manusiawi yang dilakukan oleh para peneliti.
Ada seorang lelaki yang tengah dibius dan disayati kulitnya. Ada seorang perempuan yang disumpal mulutnya dengan kain dan menangis karena sengaja digunduli untuk diteliti rambutnya yang indah. Ada pula seorang lelaki tua yang tak karuan lagi perutnya karena telah diacak-acak dengan pisau dan gunting, serta masih banyak lagi hal yang membuat Zhang Xiuhan sudah hampir kehilangan kesabarannya.
Namun Zhang Xiuhan berusaha keras untuk tidak peduli pada itu semua setidaknya sampai keadaan Zhillin membaik. Sekarang yang paling utama baginya adalah menyelamatkan Zhillin dari kondiri kritisnya.
"Syukurlah kalian sudah datang," kata seorang peneliti lainnya yang sedari tadi menunggui Zhillin.
"Bagaimana keadaannya?" tanya Kim Ju sambil mengeluarkan perlengkapannya.
"Sangat buruk. Jantungnya sempat berhenti beberapa saat. Meski kini sudah kembali berdetak, kondisinya masih sangat lemah. Aku tidak yakin nyawanya akan tertolong," jawab peneliti itu menggelengkan kepalanya dengan wajah masam. Ia lantas membuka kotak berisi aneka tanaman untuk ditumbuk menjadi sebuah ramuan herbal.
"Apapun yang terjadi dia harus tetap hidup. Jika dia sampai mati, aku pastikan kalian akan bernasib sama dengannya," ujar Zhang Xiuhan lirih saja tapi penuh penekanan sambil menunjuk penjaga berotot yang mayatnya masih tertancap di tombak.
"Seandainya gadis ini bisa kita bawa ke laboratorium untuk dimasukan ke dalam tabung hangat. Mungkin setidaknya bisa mengurangi energi es yang kini menyerang tubuhnya."
"Apa katamu? Tabung hangat?"
"Benar Tuan, ada beberapa di laboratorium. Meski itu tidak akan membuat Zhillin menjadi pulih seperti saat sebelum meminum ramuan setan tingakat IV, namun bisa menjaga agar kondisi Zhillin tidak memburuk," kata Kim Ju menjelaskan.
"Bagaimana cara kerja tabung itu?"
Zhang Xiuhan tahu benar bahwa sangat tidak mungkin bagi Zhillin untuk dibawa ke laboratorium itu sekarang. Selain karena ketatnya penjagaan, hal itu hanya akan membuat semuanya menjadi lebih rumit.
Rekan Kim Ju menjawab pertanyaan Zhang Xiuhan sambil meminumkan ramuan yang baru selesai diracik. Ia menjelaskan dengan sangat gamblang hingga membuat Zhang Xiuhan mengerti dan segera mengambil tindakan.
"Apa yang akan Tuan lakukan?"
"Melakukan hal yang semestinya aku lakukan dari tadi."
Zhang Xiuhan melakukan sebuah gerakan yang belum pernah dilihat oleh dua peneliti Jin Quo sebelumnya. Itu adalah gerakan dari jurus Pancaran Matahari yang ia pelajari dari sebuah negeri yang sangat jauh dari negeri asalnya.
Jurus Pancaran Matahari membuat seseorang memiliki energi panas yang bisa dialirkan ke titik yang dituju. Bahkan pada tingkat lanjut, seseorang dengan penguasaan jurus tersebut mampu membuat api kecil di tangannya sampai dengan menyemburkan api yang sangat besar dari dalam mulutnya.
Sebetulnya Zhang Xiuhan telah berpikir untuk menggunakan jurus itu sedari awal saat Zhillin mulai kedinginan. Akan tetapi, lagi-lagi rasa khawatir membuatnya ragu untuk melakukan apapun sebelum benar-benar tahu bahwa hal itu boleh untuk dilakukan.
"Tuan. . ." ujar kedua peneliti kompak dan sangat lirih. Mereka tidak mengira jika Zhang Xiuhan bisa membuat ruangan yang semula sangat dingin menjadi begitu hangat, seolah berada dalam tabung hangat.
Zhang Xiuhan mengalirkan energi panas ke arah Zhillin dengan tangan kirinya. Sementara tangan kanannya mengalirkan energi tersebut ke seluruh ruangan itu. Ia sangat berhati-hati dalam melakukannya. Sedikit saja lalai dalam mengendalikan energi panas, Zhang Xiuhan bisa membuat ruangan itu terbakar, demikian halnya dengan tubuh Zhillin.
"Ada tiga orang yang berjalan kemari. Lakukan apapun agar mereka tidak masuk ke dalam ruangan ini."
Zhang Xiuhan menyampaikan hasil pendengarannya tanpa menghentikan pancaran energi dari tangannya. Kim Ju mengangguk dan segera berjalan menuju pintu.
Jika yang datang adalah rekan-rekannya sesama peneliti yang selama ini memang mengikuti perkembangan penelitian pada Zhillin, tentu akan sangat berbahaya sebab biasanya mereka langsung masuk ke dalam ruangan itu begitu saja, tanpa mengetuk pintu atau meminta izin terlebih dahulu.
Kim Ju menjadi was-was bukan lantaran ia takut pengkhianatan yang ia lakukan akan ketahuan. Kim Ju sangat yakin, dengan kekuatan yang dimiliki, pastilah Zhang Xiuhan tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Ia hanya takut jika kelancangan rekan-rekannya itu akan membuat mereka bernasib sama dengan penjaga berotot yang tadi mayatnya ditunjuk Zhang Xiuhan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Kancellotti Unholy Mbachoter
untungg zhaNg pny pembangkit panas tEnaga daalam....mgkin Sgt berguNa dinkala musim hujan begini ya...
2022-01-29
0
Devina Febriyana
12.
3318/39
2021-10-30
0
Supriyadi Priyadi
2918
2021-04-29
1