Ch 12_ Membuat Tabung Hangat

Meski Zhang Xiuhan-lah yang berperan sebagai penyusup, nyatanya justru jantung Kim Ju-lah yang seperti berhenti manakala salah satu penjaga berotot itu mencegah mereka untuk masuk ke dalam laboratorium.

Jelas Kim Ju merasa terancam karena jika para penjaga itu tahu bahwa dirinya sengaja membiarkan bahkan mendukung penyusup itu, tentu tubuhnya akan tercerai berai dihajar mereka.

"Angkat kepalamu!" kata penjaga berotot tanpa ada sedikitpun senyum.

Sudah pasti perintah itu ditujukan untuk Zhang Xiuhan yang memang sedari awal penyamarannya sudah menunduk saja. Semakin membuat Kim Ju gelisah.

Meskipun ada banyak peneliti di laboratorium Jin Quo, para penjaga berotot itu sepertinya memang hafal pada wajah-wajah mereka.

Zhang Xiuhan hanya diam dan tidak melakukan apa yang dikatakan penjaga berotot. Terus terang ia bingung harus bagaimana.

Jika ia tidak menuruti perintah itu, pasti akan membuat mereka semakin curiga. Namun, jika ia memperlihatkan dengan gamblang wajahnya, kemungkinan besar para penjaga itu juga akan langsung tahu siapa ia sebenarnya.

"Maafkan aku, tapi sekarang bukan waktunya untuk berkenalan. Kami tidak memiliki banyak waktu untuk hal semacam ini," sahut Kim Ju kemudian. Ia menggeser tubuhnya hingga membuat pandangan sang penjaga berotot tersebut pada Zhang Xiuhan menjadi sedikit terhalang.

"Itu tidak akan memakan banyak waktu. Kau hanya perlu menyingkir, dan biarkan a. . ."

"Jika terjadi kegagalan dalam proyek penelitian Zhillin, aku pastikan namamu yang akan aku sebut sebagai penyebab utamanya ketika memberi laporan pada Patriark Bao Li," sergap Kim Ju sambil menatap tajam penjaga berotot.

Sebenarnya Kim Ju tengah memaksakan diri untuk berani. Lelaki itu berusaha keras untuk menyembunyikan ketakutannya. Zhang Xiuhan melihat tangan kanan Kim Ju mencengkeram kuat bajunya sendiri ketika menyampaikan ucapan yang berbau ancaman itu.

Penjaga berotot yang semula maju satu langkah, kini telah kembali pada tempatnya semula. Kim Ju dan Zhang Xiuhan pun bergegas masuk ke dalam laboratorium dan mengambil apa-apa yang diperlukan untuk menolong Zhillin.

Tidak lama berselang, Kim Ju dan Zhang Xiuhan telah keluar lagi. Kim Ju membawa sebuah kotak yang berisi perlengkapannya, sedangkan Zhang Xiuhan membawa kotak yang berisi berbagai tanaman obat.

 

Sebelum meninggalkan laboratorium, Kim Ju sengaja bertukar tempat dengan Zhang Xiuhan, supaya penjaga berotot yang tadi sempat menegur mereka, tidak leluasa untuk mengamati Zhang Xiuhan karena tetap terhalang oleh dirinya.

"Apakah kau tahu siapa lelaki ini? Dia adalah seorang peneliti hebat yang didatangkan khusus dari negara lain untuk proyek Zhillin. Jadi jangan pernah mengganggunya. Jika kau tidak percaya padaku, tanyakan saja pada Patriark Bao Li."

Kim Ju yang telah melewati penjaga berotot yang tadi mencurigai Zhang Xiuhan, sengaja kembali mundur beberapa langkah untuk menyampaikan informasi karangannya itu supaya lelaki di hadapannya itu lekas melupakan apa yang baru saja terjadi. Ia sangat yakin jika penjaga berotot tidak akan pernah berani bertanya pada Patriark Bao Li.

***

Sepanjang perjalanan menuju ruang penahanan Zhillin, Zhang Xiuhan masih belum bisa melepaskan pikirannya dari laboratorium Jin Quo. Di dalam laboratorium itu, ia melihat banyak sekali hal tidak manusiawi yang dilakukan oleh para peneliti.

Ada seorang lelaki yang tengah dibius dan disayati kulitnya. Ada seorang perempuan yang disumpal mulutnya dengan kain dan menangis karena sengaja digunduli untuk diteliti rambutnya yang indah. Ada pula seorang lelaki tua yang tak karuan lagi perutnya karena telah diacak-acak dengan pisau dan gunting, serta masih banyak lagi hal yang membuat Zhang Xiuhan sudah hampir kehilangan kesabarannya.

Namun Zhang Xiuhan berusaha keras untuk tidak peduli pada itu semua setidaknya sampai keadaan Zhillin membaik. Sekarang yang paling utama baginya adalah menyelamatkan Zhillin dari kondiri kritisnya.

"Syukurlah kalian sudah datang," kata seorang peneliti lainnya yang sedari tadi menunggui Zhillin.

"Bagaimana keadaannya?" tanya Kim Ju sambil mengeluarkan perlengkapannya.

"Sangat buruk. Jantungnya sempat berhenti beberapa saat. Meski kini sudah kembali berdetak, kondisinya masih sangat lemah. Aku tidak yakin nyawanya akan tertolong," jawab peneliti itu menggelengkan kepalanya dengan wajah masam. Ia lantas membuka kotak berisi aneka tanaman untuk ditumbuk menjadi sebuah ramuan herbal.

"Apapun yang terjadi dia harus tetap hidup. Jika dia sampai mati, aku pastikan kalian akan bernasib sama dengannya," ujar Zhang Xiuhan lirih saja tapi penuh penekanan sambil menunjuk penjaga berotot yang mayatnya masih tertancap di tombak.

"Seandainya gadis ini bisa kita bawa ke laboratorium untuk dimasukan ke dalam tabung hangat. Mungkin setidaknya bisa mengurangi energi es yang kini menyerang tubuhnya."

"Apa katamu? Tabung hangat?"

"Benar Tuan, ada beberapa di laboratorium. Meski itu tidak akan membuat Zhillin menjadi pulih seperti saat sebelum meminum ramuan setan tingakat IV, namun bisa menjaga agar kondisi Zhillin tidak memburuk," kata Kim Ju menjelaskan.

"Bagaimana cara kerja tabung itu?"

Zhang Xiuhan tahu benar bahwa sangat tidak mungkin bagi Zhillin untuk dibawa ke laboratorium itu sekarang. Selain karena ketatnya penjagaan, hal itu hanya akan membuat semuanya menjadi lebih rumit.

Rekan Kim Ju menjawab pertanyaan Zhang Xiuhan sambil meminumkan ramuan yang baru selesai diracik. Ia menjelaskan dengan sangat gamblang hingga membuat Zhang Xiuhan mengerti dan segera mengambil tindakan.

"Apa yang akan Tuan lakukan?"

"Melakukan hal yang semestinya aku lakukan dari tadi."

Zhang Xiuhan melakukan sebuah gerakan yang belum pernah dilihat oleh dua peneliti Jin Quo sebelumnya. Itu adalah gerakan dari jurus Pancaran Matahari yang ia pelajari dari sebuah negeri yang sangat jauh dari negeri asalnya.

Jurus Pancaran Matahari membuat seseorang memiliki energi panas yang bisa dialirkan ke titik yang dituju. Bahkan pada tingkat lanjut, seseorang dengan penguasaan jurus tersebut mampu membuat api kecil di tangannya sampai dengan menyemburkan api yang sangat besar dari dalam mulutnya.

Sebetulnya Zhang Xiuhan telah berpikir untuk menggunakan jurus itu sedari awal saat Zhillin mulai kedinginan. Akan tetapi, lagi-lagi rasa khawatir membuatnya ragu untuk melakukan apapun sebelum benar-benar tahu bahwa hal itu boleh untuk dilakukan.

"Tuan. . ." ujar kedua peneliti kompak dan sangat lirih. Mereka tidak mengira jika Zhang Xiuhan bisa membuat ruangan yang semula sangat dingin menjadi begitu hangat, seolah berada dalam tabung hangat.

Zhang Xiuhan mengalirkan energi panas ke arah Zhillin dengan tangan kirinya. Sementara tangan kanannya mengalirkan energi tersebut ke seluruh ruangan itu. Ia sangat berhati-hati dalam melakukannya. Sedikit saja lalai dalam mengendalikan energi panas, Zhang Xiuhan bisa membuat ruangan itu terbakar, demikian halnya dengan tubuh Zhillin.

"Ada tiga orang yang berjalan kemari. Lakukan apapun agar mereka tidak masuk ke dalam ruangan ini."

Zhang Xiuhan menyampaikan hasil pendengarannya tanpa menghentikan pancaran energi dari tangannya. Kim Ju mengangguk dan segera berjalan menuju pintu.

Jika yang datang adalah rekan-rekannya sesama peneliti yang selama ini memang mengikuti perkembangan penelitian pada Zhillin, tentu akan sangat berbahaya sebab biasanya mereka langsung masuk ke dalam ruangan itu begitu saja, tanpa mengetuk pintu atau meminta izin terlebih dahulu.

Kim Ju menjadi was-was bukan lantaran ia takut pengkhianatan yang ia lakukan akan ketahuan. Kim Ju sangat yakin, dengan kekuatan yang dimiliki, pastilah Zhang Xiuhan tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Ia hanya takut jika kelancangan rekan-rekannya itu akan membuat mereka bernasib sama dengan penjaga berotot yang tadi mayatnya ditunjuk Zhang Xiuhan.

Terpopuler

Comments

Kancellotti Unholy Mbachoter

Kancellotti Unholy Mbachoter

untungg zhaNg pny pembangkit panas tEnaga daalam....mgkin Sgt berguNa dinkala musim hujan begini ya...

2022-01-29

0

Devina Febriyana

Devina Febriyana

12.

3318/39

2021-10-30

0

Supriyadi Priyadi

Supriyadi Priyadi

2918

2021-04-29

1

lihat semua
Episodes
1 Ch. 1_ Gadis Kelinci Percobaan
2 Ch 2_ Sebuah Nama untuk Pahlawan
3 Ch 3_ Maksud dari Sun Jihai
4 Ch 4_ Rencana Patriark Bao Li
5 Ch 5_ Markas Penelitian Organisasi Fengbao
6 Ch 6_ Kakek Huang
7 Ch 7_ Perjalanan Menuju Jin Quo
8 Ch 8_ Kemarahan Zhang Xiuhan
9 Sekilas Info
10 Ch 9_ Kekagetan Zhillin
11 Ch 10_ Seorang Monster yang Menjadi Pahlawan
12 Ch 11_ Penyamaran
13 Ch 12_ Membuat Tabung Hangat
14 Ch 13_ Target Pembunuhan
15 Ch 14_ Kunjungan Patriark Bao Li
16 Ch 15_ Kunjungan Patriark Bao Li II
17 Ch 16_ Tahanan Jin Quo
18 Ch 17_ Keganasan Zhillin
19 Ch 18_ Menyelamatkan Para Tahanan
20 Ch 19_ Menyelamatkan Para Tahanan II
21 Ch 20_ Hadiah untuk Patriark Bao Li
22 Ch 21_ Duka Abadi
23 Ch 22_ Sebuah Jamuan
24 Ch 23_ Jamuan Darah
25 Ch 24_ Kunjungan Zhang Xiuhan
26 Ch 25_ Pertemuan Pertama
27 Ch 26_ Sandiwara Zhang Xiuhan
28 Ch 27_ Serangan Fengbao
29 Ch 28_ Sebuah Kecemasan
30 Ch 29_ Menjadi Tabib
31 Ch 30_ Luka yang Menyembuhkan
32 Ch 31_ Ketakutan di Markas Fengbao
33 Ch 32_ Kemerdekaan Haidong
34 Ch 33_ Sesuatu yang Tiba-Tiba Muncul
35 Ch 34_ Meninggalkan Haidong
36 Ch 35_ Percakapan di Kedai
37 Ch 36_ Latihan Mental
38 Ch 37_ Sebuah Nama yang Mengejutkan
39 Ch - 38 Bibi Wu'an
40 Ch 39_ Bertemu Ketua Dong
41 Ch 40_ Lukisan Tuan Zhang Xiuhan
42 Ch 41_ Pedang yang Hilang
43 Ch 42_ Bertaruh dengan Nyonya Ying
44 Ch 43_ Bertemu Tuan Zhang Xiuhan
45 Ch 44_ Perpisahan
46 Ch 45_ Sebuah Titik Terang
47 Ch 46_ Sebuah Rahasia
48 Ch 47_ Sesuatu yang Sulit Diutarakan
49 Ch 48_ Pesona Masaki Mamoru
50 Ch 49_ Bertemu Sun Jihai Muda
51 Ch 50_ Tantangan dari Sun Jihai
52 Ch 51_ Dua Api yang Beradu
53 Ch 52_
54 Ch 53_ Harapan Zhillin
55 Ch 54_ Lukisan Batu
56 Ch 55_ Kebohongan Masaki Mamoru
57 Ch 56_ Secarik Kertas
58 Ch 57_ Kamar Putih
59 Ch 58_ Memadamkan Api
60 Ch 59_ Pendekar Penangkap Nyamuk
61 Ch 60_ Keluarga Kecil Sun Jihai
62 Ch 61_ Keluarga Kecil Sun Jihai II
63 Ch 62_ Permintaan Ayah
64 Ch 63_ Peluru Es
65 Ch 64_ Terpaksa Percaya
66 Ch 65_ Maaf untuk Masaki Mamoru
67 Ch 66_ Permintaan Seorang Gadis
68 Ch 67_ Mencari Jalan Pulang
69 Ch 68_ Tamu Pagi Hari
70 Ch 69_ Sandiwara yang Menjijikan
71 Ch 70_ Awan Hitam di Atas Markas Naga Emas
72 Ch 71_ Keputusan yang Tertolak
73 Ch 72_ Suara yang Menakutkan
74 Ch 73_ Pelukan Hangat
75 Ch 74_ Hadiah Berharga
76 Ch 75_ Menohok
77 Ch 76_ Kecantikan yang Berkurang
78 Ch 77_ Tekad
79 Ch 78_ Sup Lezat untuk Zhillin
80 Ch 79_ Pembalasan yang Salah
81 Ch 80_ Delapan Jam Berharga
82 Ch 81_ Obat Beracun
83 Ch 82_ Sumpah
84 Ch 83_ Uluran Tangan
85 Ch 84_ Perahu yang Terangkat
86 Ch 85_ Pengujung Maut
87 Ch 86_ Roh yang Tercabut
88 Ch 87_ Roh dalam Pedang
89 Ch 88_ Hutan Sanmenxia
90 Ch 89_ Jawaban yang Tepat
91 Ch 90_ Perjanjian dengan Iblis
92 Ch 91_ Gundukan Batu
93 Ch 92_ Melewati Lorong Waktu
94 Ch 93_ Sambutan Istimewa
95 Ch 94_ Ahli dalam Membungkam
96 Ch 95_ Pemanggil Iblis
97 Ch 96_ Senyum Ketua Besar Kin
98 Ch 97_ Pemimpin yang Cemerlang
99 Ch 98_ Lolongan Pemanggil Iblis
100 Ch 99_ Murid Keras Kepala
101 Ch 100_ Guru Keras Kepala
102 Ch 101_ Kematian yang Tidak Diinginkan Lagi
103 Ch 102_ Perasaan yang Tidak Terdefinisikan
104 Ch 103_ Pengakuan Zhang Xiuhan
105 Ch 104_ Obat Paling Mujarab
106 Ch 105_ Kebahagiaan Hakiki
107 Ch 106_ EPISODE TERAKHIR!!!
108 TERBIT NOVEL BARU "Pendekar Benua Timur"
109 TERBIT NOVEL SERU
110 Info Super Penting
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Ch. 1_ Gadis Kelinci Percobaan
2
Ch 2_ Sebuah Nama untuk Pahlawan
3
Ch 3_ Maksud dari Sun Jihai
4
Ch 4_ Rencana Patriark Bao Li
5
Ch 5_ Markas Penelitian Organisasi Fengbao
6
Ch 6_ Kakek Huang
7
Ch 7_ Perjalanan Menuju Jin Quo
8
Ch 8_ Kemarahan Zhang Xiuhan
9
Sekilas Info
10
Ch 9_ Kekagetan Zhillin
11
Ch 10_ Seorang Monster yang Menjadi Pahlawan
12
Ch 11_ Penyamaran
13
Ch 12_ Membuat Tabung Hangat
14
Ch 13_ Target Pembunuhan
15
Ch 14_ Kunjungan Patriark Bao Li
16
Ch 15_ Kunjungan Patriark Bao Li II
17
Ch 16_ Tahanan Jin Quo
18
Ch 17_ Keganasan Zhillin
19
Ch 18_ Menyelamatkan Para Tahanan
20
Ch 19_ Menyelamatkan Para Tahanan II
21
Ch 20_ Hadiah untuk Patriark Bao Li
22
Ch 21_ Duka Abadi
23
Ch 22_ Sebuah Jamuan
24
Ch 23_ Jamuan Darah
25
Ch 24_ Kunjungan Zhang Xiuhan
26
Ch 25_ Pertemuan Pertama
27
Ch 26_ Sandiwara Zhang Xiuhan
28
Ch 27_ Serangan Fengbao
29
Ch 28_ Sebuah Kecemasan
30
Ch 29_ Menjadi Tabib
31
Ch 30_ Luka yang Menyembuhkan
32
Ch 31_ Ketakutan di Markas Fengbao
33
Ch 32_ Kemerdekaan Haidong
34
Ch 33_ Sesuatu yang Tiba-Tiba Muncul
35
Ch 34_ Meninggalkan Haidong
36
Ch 35_ Percakapan di Kedai
37
Ch 36_ Latihan Mental
38
Ch 37_ Sebuah Nama yang Mengejutkan
39
Ch - 38 Bibi Wu'an
40
Ch 39_ Bertemu Ketua Dong
41
Ch 40_ Lukisan Tuan Zhang Xiuhan
42
Ch 41_ Pedang yang Hilang
43
Ch 42_ Bertaruh dengan Nyonya Ying
44
Ch 43_ Bertemu Tuan Zhang Xiuhan
45
Ch 44_ Perpisahan
46
Ch 45_ Sebuah Titik Terang
47
Ch 46_ Sebuah Rahasia
48
Ch 47_ Sesuatu yang Sulit Diutarakan
49
Ch 48_ Pesona Masaki Mamoru
50
Ch 49_ Bertemu Sun Jihai Muda
51
Ch 50_ Tantangan dari Sun Jihai
52
Ch 51_ Dua Api yang Beradu
53
Ch 52_
54
Ch 53_ Harapan Zhillin
55
Ch 54_ Lukisan Batu
56
Ch 55_ Kebohongan Masaki Mamoru
57
Ch 56_ Secarik Kertas
58
Ch 57_ Kamar Putih
59
Ch 58_ Memadamkan Api
60
Ch 59_ Pendekar Penangkap Nyamuk
61
Ch 60_ Keluarga Kecil Sun Jihai
62
Ch 61_ Keluarga Kecil Sun Jihai II
63
Ch 62_ Permintaan Ayah
64
Ch 63_ Peluru Es
65
Ch 64_ Terpaksa Percaya
66
Ch 65_ Maaf untuk Masaki Mamoru
67
Ch 66_ Permintaan Seorang Gadis
68
Ch 67_ Mencari Jalan Pulang
69
Ch 68_ Tamu Pagi Hari
70
Ch 69_ Sandiwara yang Menjijikan
71
Ch 70_ Awan Hitam di Atas Markas Naga Emas
72
Ch 71_ Keputusan yang Tertolak
73
Ch 72_ Suara yang Menakutkan
74
Ch 73_ Pelukan Hangat
75
Ch 74_ Hadiah Berharga
76
Ch 75_ Menohok
77
Ch 76_ Kecantikan yang Berkurang
78
Ch 77_ Tekad
79
Ch 78_ Sup Lezat untuk Zhillin
80
Ch 79_ Pembalasan yang Salah
81
Ch 80_ Delapan Jam Berharga
82
Ch 81_ Obat Beracun
83
Ch 82_ Sumpah
84
Ch 83_ Uluran Tangan
85
Ch 84_ Perahu yang Terangkat
86
Ch 85_ Pengujung Maut
87
Ch 86_ Roh yang Tercabut
88
Ch 87_ Roh dalam Pedang
89
Ch 88_ Hutan Sanmenxia
90
Ch 89_ Jawaban yang Tepat
91
Ch 90_ Perjanjian dengan Iblis
92
Ch 91_ Gundukan Batu
93
Ch 92_ Melewati Lorong Waktu
94
Ch 93_ Sambutan Istimewa
95
Ch 94_ Ahli dalam Membungkam
96
Ch 95_ Pemanggil Iblis
97
Ch 96_ Senyum Ketua Besar Kin
98
Ch 97_ Pemimpin yang Cemerlang
99
Ch 98_ Lolongan Pemanggil Iblis
100
Ch 99_ Murid Keras Kepala
101
Ch 100_ Guru Keras Kepala
102
Ch 101_ Kematian yang Tidak Diinginkan Lagi
103
Ch 102_ Perasaan yang Tidak Terdefinisikan
104
Ch 103_ Pengakuan Zhang Xiuhan
105
Ch 104_ Obat Paling Mujarab
106
Ch 105_ Kebahagiaan Hakiki
107
Ch 106_ EPISODE TERAKHIR!!!
108
TERBIT NOVEL BARU "Pendekar Benua Timur"
109
TERBIT NOVEL SERU
110
Info Super Penting

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!