Ch 10_ Seorang Monster yang Menjadi Pahlawan

Satu-satunya alasan mengapa Zhang Xiuhan justru menyerahkan diri kepada para anggota Fengbao adalah agar ia bisa leluasa dalam menghimpun informasi seputar pergerakan organisasi hitam Fengbao dengan lebih mudah. Jika dibandingkan harus mengendap masuk secara diam-diam, ia rasa penghimpunan informasinya akan lebih merepotkan. Bukankah lebih nyaman untuk tiduran di dalam sel tahanan sambil meningkatkan kemampuan pendengarannya untuk mengumpulkan informasi, ketimbang main kucing-kucingan bersama penjaga Jin Quo. Maka, ia pun memutuskan untuk menjadi tawanan bersama Zhillinnya yang masih muda.

Sepanjang ia pura-pura tidur, ada banyak informasi yang telah ia kumpulkan. Diantaranya, informasi tentang prestasi-prestasi membanggakan yang diraih oleh Patriark Bao Li dalam mengembangkan temuan-temuan berharga bagi kemanusiaan. Jauh di luar kawasan Haidong, Patriark Bao Li ternyata dikenal sebagai cendikiawan hebat yang sukses mengembangkan penelitian berharga.

Patriark Bao Li bahkan pernah mendapat undangan khusus dari istana karena kiprahnya dalam menemukan pil obat yang mampu menyembuhkan sebuah wabah yang melanda suatu daerah. Penghargaan kemanusiaan yang diraih Patriark Bao Li tersebut membuat walikota tempatnya tinggal, semakin tertarik pada penelitian yang dikerjakan oleh Patriark Bao Li sehingga ia pun menjadi salah satu tokoh yang membiayai penelitian di markas Jin Quo.

Tak hanya sampai di sana, secara sembunyi-sembunyi, walikota juga tengah terlibat dalam kasus perdagangan manusia, karena ia adalah salah satu penyuplai kelinci percobaan terbesar bagi markas penelitian Jin Quo. Tentang bagaimana cara si walikota mengumpulkan banyak manusia untuk dikorbankan sebagai kelinci percobaan, Zhang Xiuhan tak mendapat informasi tentangnya.

Yang didengar oleh Zhang Xiuhan adalah, sebagai timbal balik dari dukungannya pada Patriark Bao Li tersebut, si walikota mendapatkan berbagai macam fasilitas berharga dari organisasi Fengbao. Diantaranya, ia mendapatkan aneka sumber daya yang tetap bisa menjaga keprimaannya meski usianya kini yang sudah mencapai 80 tahun lebih. Sang Walikota juga mendapatkan harta bagi hasil dari keuntungan yang diraih oleh organisasi Fengbao dalam menjalankan bisnis jual beli ramuan obat dan racun.

Sumber kekayaan tersebut digunakan oleh sang walikota untuk menyogok segenap petinggi negara agar ia bisa menjabat sebagai walikota tanpa batasan waktu. Lucunya lagi, Zhang Xiuhan juga mendengar lelucon dari para pengawal Fengbao jika walikota tersebut selalu mendapatkan pujian dari rakyatnya karena telah memimpin kota dengan sangat baik dan adil. Melakukan berbagai macam kegiatan amal, dan juga memberikan bantuan-bantuan pendidikan bagi pemuda-pemuda miskin yang ingin mengenyam pendidikan.

“Seorang monster, ketika mereka memiliki banyak uang, mereka bahkan bisa menjadi pahlawan. Ha ha ha!” ucap salah seorang penjaga yang entah dari mana lokasinya, yang jelas, Zhang Xiuhan mendengar dengan cukup jelas suaranya.

 

“Ya, aku ingat bagaimana dulu walikota berhasil membuat 1000 orang imigran mati mengenaskan di sini demi sebuah penelitian untuk membuat pil anti wabah. Dan setelahnya, pemerintah memberikan penghargaan paling tinggi untuk ketua dan walikota kita yang bahkan lebih busuk dari kita, ha ha ha,” sahut penjaga lain.

 

“Ah, andaikan aku lahir sebagai orang kaya, aku pasti juga bisa menjadi monster yang bakal dikenang sebagai pahlawan. Betapa lucu sekali hidup ini!"

 

“Sssst… Jangan keras-keras, kalau sampai ada yang tidak suka pada obrolan kita, besok kita hanya tinggal nama!”

Zhang Xiuhan tertawa kecil mendengar obrolan satir dari para penjaga Jin Quo. Dalam benaknya, ia ingin segera mengakhiri hidup pria bernama Bao Li itu. Betapapun baik tujuan sebuah penelitian, jika di dalamnya melibatkan penderitaan manusia bahkan sampai pada menghilangkan nyawa manusia, tentu hal tersebut tidak bisa diterima sebagai kebaikan. Sebuah jalan kebaikan tak pernah membawa kesengsaraan, setidaknya begitu pikir Zhang Xiuhan.

Selain mendengar berbagai macam informasi tentang Patriark Bao Li dan markas Jin Quo yang membuatnya muak, Zhang Xiuhan juga mendengar informasi berharga tentang ramuan yang paling ditakuti Zhillin.

Sesaat sebelum para anggota Fengbao dari devisi penelitian datang ke ruang tahanan itu, mereka saling berbicara membahas tentang ramuan setan. Salah seorang dari mereka mengatakan bahwa itu adalah kali terakhir bagi Zhillin untuk meminumnya. Dan sesudahnya energi es dalam tubuh gadis itu akan sempurna, dan siap dimanfaatkan untuk kepentingan Patriark Bao Li.

Kabarnya, setelah ramuan setan terakhir itu menyatu dalam tubuh Zhillin, ramuan ganas tersebut akan menjadi jinak dan oleh karenanya tubuh Zhillin akan dijadikan ekstrak ramuan yang nilai jualnya selangit. Pasalnya, ekstrak dari tubuh Zhillin yang mengandung energi es yang sangat besar mampu membuat peminumnya menjadi awet muda. Penyakit tua, dari generasi ke generasi memang belum ada obatnya, dank arena itulah jika Patriark Bao Li berhasil menemukan resep awet muda, ia akan dipromosikan oleh walikota untuk sebuah jabatan yang lebih tinggi.

Menurut keyakinan Zhang Xiuhan, sebetapapun menyakitkannya ramuan itu ketika tertelan oleh Zhillin, Zhillin tetap harus meminumnya. Sebab ya, jika ia tak meminumnya saat itu, Zhang Xiuhan khawatir itu akan mengubah masa depan.

Ramuan setan yang terakhir itu, menurut informasi yang didengarnya, membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk meraciknya, sehingga, sebisa mungkin Zhillin memang harus menenggaknya saat itu. Hanya saja, Zhang Xiuhan merasa sedikit was-was karena menurut kabar dari Zhillin, ramuan itu bisa membuatnya merasa kesakitan yang lebih buruk dari kematian. Ia bersusah payah ingin benar-benar tidur manakala para pembawa ramuan setan hendak meminumkan ramuan itu pada Zhillin.

Ia sengaja membiarkan para orang Fengbao untuk mencekokkan ramuan setan pada Zhillin. Baru setelahnya, ia akan menghajar orang-orang yang tidak berperikemanusiaan itu.

Akan tetapi, yang terjadi kemudian sudah tidak sesuai rencana. Orang-orang Fengbao memaksa Zhillin untuk meminum ramuan itu dengan kekerasan. Nyatanya, mungkin hanya pria yang tidak waras yang tetap bisa pura-pura tidur mendapati gadisnya disiksa.

***

"Apa yang akan paman lakukan?" suara Zhillin sangat lirih dan bergetar.  Zhillin menggigil kedinginan, dengan suara sangat berat, dia memelas.

“Bunuh aku. Bunuh saja aku, Paman!”

Melihat Zhang Xiuhan tetap berjalan mendekatinya, Zhillin merasa putus asa. Ia pun bersujud ke lantai. Mulutnya tak berhenti untuk memohon agar ia dibunuh saja.

"Maafkan aku."

Zhang Xiuhan menarik tubuh Zhillin ke posisi berdiri. Zhang Xiuhan, dengan kekuatannya, membuat mulut Zhillin terpaksa terbuka dan menuangkan ramuan setan itu ke dalamnya.

Segera setelah cawan berisi ramuan setan kosong, Zhillin jatuh lemas. Ia menggigil hebat karena sekujur tubuhnya terasa diselimuti es tebal. Dua tangannya secara refleks mencekik lehernya sendiri, sepertinya ia sedang ingin mengakhiri hidupnya sendiri dengan cara itu.

"Hei, bocah kecil! Apa yang kau lakukan?"

Zhang Xiuhan menarik kedua tangan Zhillin dan memeganginya agar tangan tersebut tak macam-macam. Ia sempat kaget karena Zhillin mencekik lehernya sendiri dengan cukup kuat hingga meninggalkan gurat-gurat merah di lehernya. Jika Zhillin tewas pada saat itu juga, Zhang Xiuhan tak tahu harus berbuat apa.

"Aku tak akan memaafkanmu, paman," ujar Zhillin lirih hampir tidak terdengar.

“Jangan bertindak bodoh, jika Kau mati aku yang tak akan bisa memaafkan diriku sendiri!” tukas Zhang Xiuhan dengan nada tegas.

“Dingin… Peluk aku, paman! Tapi ingat, aku membencimu. Tapi untuk kali ini, tolong selimuti tubuhku dengan apapun yang bisa paman selimutkan. Jika tidak, sebentar lagi otakku akan membeku. Jantungku akan membeku.”

 

Zhang Xiuhan dengan buru-buru mendekapkan tangannya ke tubuh Zhillin. Ia yang tak meminum ramuan tersebut nyatanya juga ikut merasakan hawa dingin yang cukup menyiksa. Selama dia menggunakan kekuatan es, ia bahkan tak merasakan sensasi dingin yang mengerikan seperti itu.

 

“Kau boleh menghukumku setelah ini. Kau juga boleh marah, asal maafkan keputusan pamanmu ini!” ujar Zhang Xiuhan sambil menahan rasa sakit yang ditimbulkan oleh hawa dingin dari tubuh Zhillin.

 

 “Aku tidak akan menghukummu, Paman. Aku akan membunuhmu, besok!!!” begitu kalimat tersebut selesai diucapkan, Zhillin menutup mata kehilangan kesadaran.

\=\=\=\=\=\=\=

Ada banyak monster yang kita kenal sebagai pahlawan 😁 ada juga, pahlawan yang sering kita anggap monster. Hidup itu lelucon, tak perlu diambil pusing. Yang penting kita bagaia, dan kebahagiaan kita tidak menyakiti orang lain. Salam^^

Terpopuler

Comments

Kreatif Cenelsiar

Kreatif Cenelsiar

kekuatan zhilin pakai ramuan tabib maka nya lebih hot lgii

2022-09-16

0

Kancellotti Unholy Mbachoter

Kancellotti Unholy Mbachoter

I'm monster himseLf....meMbaca novelmu aja saya sdh BahaGia kakakz :)

2022-01-29

0

zamal78901

zamal78901

Kereeeeeeenn Thor⚡🔨

2021-12-22

0

lihat semua
Episodes
1 Ch. 1_ Gadis Kelinci Percobaan
2 Ch 2_ Sebuah Nama untuk Pahlawan
3 Ch 3_ Maksud dari Sun Jihai
4 Ch 4_ Rencana Patriark Bao Li
5 Ch 5_ Markas Penelitian Organisasi Fengbao
6 Ch 6_ Kakek Huang
7 Ch 7_ Perjalanan Menuju Jin Quo
8 Ch 8_ Kemarahan Zhang Xiuhan
9 Sekilas Info
10 Ch 9_ Kekagetan Zhillin
11 Ch 10_ Seorang Monster yang Menjadi Pahlawan
12 Ch 11_ Penyamaran
13 Ch 12_ Membuat Tabung Hangat
14 Ch 13_ Target Pembunuhan
15 Ch 14_ Kunjungan Patriark Bao Li
16 Ch 15_ Kunjungan Patriark Bao Li II
17 Ch 16_ Tahanan Jin Quo
18 Ch 17_ Keganasan Zhillin
19 Ch 18_ Menyelamatkan Para Tahanan
20 Ch 19_ Menyelamatkan Para Tahanan II
21 Ch 20_ Hadiah untuk Patriark Bao Li
22 Ch 21_ Duka Abadi
23 Ch 22_ Sebuah Jamuan
24 Ch 23_ Jamuan Darah
25 Ch 24_ Kunjungan Zhang Xiuhan
26 Ch 25_ Pertemuan Pertama
27 Ch 26_ Sandiwara Zhang Xiuhan
28 Ch 27_ Serangan Fengbao
29 Ch 28_ Sebuah Kecemasan
30 Ch 29_ Menjadi Tabib
31 Ch 30_ Luka yang Menyembuhkan
32 Ch 31_ Ketakutan di Markas Fengbao
33 Ch 32_ Kemerdekaan Haidong
34 Ch 33_ Sesuatu yang Tiba-Tiba Muncul
35 Ch 34_ Meninggalkan Haidong
36 Ch 35_ Percakapan di Kedai
37 Ch 36_ Latihan Mental
38 Ch 37_ Sebuah Nama yang Mengejutkan
39 Ch - 38 Bibi Wu'an
40 Ch 39_ Bertemu Ketua Dong
41 Ch 40_ Lukisan Tuan Zhang Xiuhan
42 Ch 41_ Pedang yang Hilang
43 Ch 42_ Bertaruh dengan Nyonya Ying
44 Ch 43_ Bertemu Tuan Zhang Xiuhan
45 Ch 44_ Perpisahan
46 Ch 45_ Sebuah Titik Terang
47 Ch 46_ Sebuah Rahasia
48 Ch 47_ Sesuatu yang Sulit Diutarakan
49 Ch 48_ Pesona Masaki Mamoru
50 Ch 49_ Bertemu Sun Jihai Muda
51 Ch 50_ Tantangan dari Sun Jihai
52 Ch 51_ Dua Api yang Beradu
53 Ch 52_
54 Ch 53_ Harapan Zhillin
55 Ch 54_ Lukisan Batu
56 Ch 55_ Kebohongan Masaki Mamoru
57 Ch 56_ Secarik Kertas
58 Ch 57_ Kamar Putih
59 Ch 58_ Memadamkan Api
60 Ch 59_ Pendekar Penangkap Nyamuk
61 Ch 60_ Keluarga Kecil Sun Jihai
62 Ch 61_ Keluarga Kecil Sun Jihai II
63 Ch 62_ Permintaan Ayah
64 Ch 63_ Peluru Es
65 Ch 64_ Terpaksa Percaya
66 Ch 65_ Maaf untuk Masaki Mamoru
67 Ch 66_ Permintaan Seorang Gadis
68 Ch 67_ Mencari Jalan Pulang
69 Ch 68_ Tamu Pagi Hari
70 Ch 69_ Sandiwara yang Menjijikan
71 Ch 70_ Awan Hitam di Atas Markas Naga Emas
72 Ch 71_ Keputusan yang Tertolak
73 Ch 72_ Suara yang Menakutkan
74 Ch 73_ Pelukan Hangat
75 Ch 74_ Hadiah Berharga
76 Ch 75_ Menohok
77 Ch 76_ Kecantikan yang Berkurang
78 Ch 77_ Tekad
79 Ch 78_ Sup Lezat untuk Zhillin
80 Ch 79_ Pembalasan yang Salah
81 Ch 80_ Delapan Jam Berharga
82 Ch 81_ Obat Beracun
83 Ch 82_ Sumpah
84 Ch 83_ Uluran Tangan
85 Ch 84_ Perahu yang Terangkat
86 Ch 85_ Pengujung Maut
87 Ch 86_ Roh yang Tercabut
88 Ch 87_ Roh dalam Pedang
89 Ch 88_ Hutan Sanmenxia
90 Ch 89_ Jawaban yang Tepat
91 Ch 90_ Perjanjian dengan Iblis
92 Ch 91_ Gundukan Batu
93 Ch 92_ Melewati Lorong Waktu
94 Ch 93_ Sambutan Istimewa
95 Ch 94_ Ahli dalam Membungkam
96 Ch 95_ Pemanggil Iblis
97 Ch 96_ Senyum Ketua Besar Kin
98 Ch 97_ Pemimpin yang Cemerlang
99 Ch 98_ Lolongan Pemanggil Iblis
100 Ch 99_ Murid Keras Kepala
101 Ch 100_ Guru Keras Kepala
102 Ch 101_ Kematian yang Tidak Diinginkan Lagi
103 Ch 102_ Perasaan yang Tidak Terdefinisikan
104 Ch 103_ Pengakuan Zhang Xiuhan
105 Ch 104_ Obat Paling Mujarab
106 Ch 105_ Kebahagiaan Hakiki
107 Ch 106_ EPISODE TERAKHIR!!!
108 TERBIT NOVEL BARU "Pendekar Benua Timur"
109 TERBIT NOVEL SERU
110 Info Super Penting
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Ch. 1_ Gadis Kelinci Percobaan
2
Ch 2_ Sebuah Nama untuk Pahlawan
3
Ch 3_ Maksud dari Sun Jihai
4
Ch 4_ Rencana Patriark Bao Li
5
Ch 5_ Markas Penelitian Organisasi Fengbao
6
Ch 6_ Kakek Huang
7
Ch 7_ Perjalanan Menuju Jin Quo
8
Ch 8_ Kemarahan Zhang Xiuhan
9
Sekilas Info
10
Ch 9_ Kekagetan Zhillin
11
Ch 10_ Seorang Monster yang Menjadi Pahlawan
12
Ch 11_ Penyamaran
13
Ch 12_ Membuat Tabung Hangat
14
Ch 13_ Target Pembunuhan
15
Ch 14_ Kunjungan Patriark Bao Li
16
Ch 15_ Kunjungan Patriark Bao Li II
17
Ch 16_ Tahanan Jin Quo
18
Ch 17_ Keganasan Zhillin
19
Ch 18_ Menyelamatkan Para Tahanan
20
Ch 19_ Menyelamatkan Para Tahanan II
21
Ch 20_ Hadiah untuk Patriark Bao Li
22
Ch 21_ Duka Abadi
23
Ch 22_ Sebuah Jamuan
24
Ch 23_ Jamuan Darah
25
Ch 24_ Kunjungan Zhang Xiuhan
26
Ch 25_ Pertemuan Pertama
27
Ch 26_ Sandiwara Zhang Xiuhan
28
Ch 27_ Serangan Fengbao
29
Ch 28_ Sebuah Kecemasan
30
Ch 29_ Menjadi Tabib
31
Ch 30_ Luka yang Menyembuhkan
32
Ch 31_ Ketakutan di Markas Fengbao
33
Ch 32_ Kemerdekaan Haidong
34
Ch 33_ Sesuatu yang Tiba-Tiba Muncul
35
Ch 34_ Meninggalkan Haidong
36
Ch 35_ Percakapan di Kedai
37
Ch 36_ Latihan Mental
38
Ch 37_ Sebuah Nama yang Mengejutkan
39
Ch - 38 Bibi Wu'an
40
Ch 39_ Bertemu Ketua Dong
41
Ch 40_ Lukisan Tuan Zhang Xiuhan
42
Ch 41_ Pedang yang Hilang
43
Ch 42_ Bertaruh dengan Nyonya Ying
44
Ch 43_ Bertemu Tuan Zhang Xiuhan
45
Ch 44_ Perpisahan
46
Ch 45_ Sebuah Titik Terang
47
Ch 46_ Sebuah Rahasia
48
Ch 47_ Sesuatu yang Sulit Diutarakan
49
Ch 48_ Pesona Masaki Mamoru
50
Ch 49_ Bertemu Sun Jihai Muda
51
Ch 50_ Tantangan dari Sun Jihai
52
Ch 51_ Dua Api yang Beradu
53
Ch 52_
54
Ch 53_ Harapan Zhillin
55
Ch 54_ Lukisan Batu
56
Ch 55_ Kebohongan Masaki Mamoru
57
Ch 56_ Secarik Kertas
58
Ch 57_ Kamar Putih
59
Ch 58_ Memadamkan Api
60
Ch 59_ Pendekar Penangkap Nyamuk
61
Ch 60_ Keluarga Kecil Sun Jihai
62
Ch 61_ Keluarga Kecil Sun Jihai II
63
Ch 62_ Permintaan Ayah
64
Ch 63_ Peluru Es
65
Ch 64_ Terpaksa Percaya
66
Ch 65_ Maaf untuk Masaki Mamoru
67
Ch 66_ Permintaan Seorang Gadis
68
Ch 67_ Mencari Jalan Pulang
69
Ch 68_ Tamu Pagi Hari
70
Ch 69_ Sandiwara yang Menjijikan
71
Ch 70_ Awan Hitam di Atas Markas Naga Emas
72
Ch 71_ Keputusan yang Tertolak
73
Ch 72_ Suara yang Menakutkan
74
Ch 73_ Pelukan Hangat
75
Ch 74_ Hadiah Berharga
76
Ch 75_ Menohok
77
Ch 76_ Kecantikan yang Berkurang
78
Ch 77_ Tekad
79
Ch 78_ Sup Lezat untuk Zhillin
80
Ch 79_ Pembalasan yang Salah
81
Ch 80_ Delapan Jam Berharga
82
Ch 81_ Obat Beracun
83
Ch 82_ Sumpah
84
Ch 83_ Uluran Tangan
85
Ch 84_ Perahu yang Terangkat
86
Ch 85_ Pengujung Maut
87
Ch 86_ Roh yang Tercabut
88
Ch 87_ Roh dalam Pedang
89
Ch 88_ Hutan Sanmenxia
90
Ch 89_ Jawaban yang Tepat
91
Ch 90_ Perjanjian dengan Iblis
92
Ch 91_ Gundukan Batu
93
Ch 92_ Melewati Lorong Waktu
94
Ch 93_ Sambutan Istimewa
95
Ch 94_ Ahli dalam Membungkam
96
Ch 95_ Pemanggil Iblis
97
Ch 96_ Senyum Ketua Besar Kin
98
Ch 97_ Pemimpin yang Cemerlang
99
Ch 98_ Lolongan Pemanggil Iblis
100
Ch 99_ Murid Keras Kepala
101
Ch 100_ Guru Keras Kepala
102
Ch 101_ Kematian yang Tidak Diinginkan Lagi
103
Ch 102_ Perasaan yang Tidak Terdefinisikan
104
Ch 103_ Pengakuan Zhang Xiuhan
105
Ch 104_ Obat Paling Mujarab
106
Ch 105_ Kebahagiaan Hakiki
107
Ch 106_ EPISODE TERAKHIR!!!
108
TERBIT NOVEL BARU "Pendekar Benua Timur"
109
TERBIT NOVEL SERU
110
Info Super Penting

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!