Satu-satunya alasan mengapa Zhang Xiuhan justru menyerahkan diri kepada para anggota Fengbao adalah agar ia bisa leluasa dalam menghimpun informasi seputar pergerakan organisasi hitam Fengbao dengan lebih mudah. Jika dibandingkan harus mengendap masuk secara diam-diam, ia rasa penghimpunan informasinya akan lebih merepotkan. Bukankah lebih nyaman untuk tiduran di dalam sel tahanan sambil meningkatkan kemampuan pendengarannya untuk mengumpulkan informasi, ketimbang main kucing-kucingan bersama penjaga Jin Quo. Maka, ia pun memutuskan untuk menjadi tawanan bersama Zhillinnya yang masih muda.
Sepanjang ia pura-pura tidur, ada banyak informasi yang telah ia kumpulkan. Diantaranya, informasi tentang prestasi-prestasi membanggakan yang diraih oleh Patriark Bao Li dalam mengembangkan temuan-temuan berharga bagi kemanusiaan. Jauh di luar kawasan Haidong, Patriark Bao Li ternyata dikenal sebagai cendikiawan hebat yang sukses mengembangkan penelitian berharga.
Patriark Bao Li bahkan pernah mendapat undangan khusus dari istana karena kiprahnya dalam menemukan pil obat yang mampu menyembuhkan sebuah wabah yang melanda suatu daerah. Penghargaan kemanusiaan yang diraih Patriark Bao Li tersebut membuat walikota tempatnya tinggal, semakin tertarik pada penelitian yang dikerjakan oleh Patriark Bao Li sehingga ia pun menjadi salah satu tokoh yang membiayai penelitian di markas Jin Quo.
Tak hanya sampai di sana, secara sembunyi-sembunyi, walikota juga tengah terlibat dalam kasus perdagangan manusia, karena ia adalah salah satu penyuplai kelinci percobaan terbesar bagi markas penelitian Jin Quo. Tentang bagaimana cara si walikota mengumpulkan banyak manusia untuk dikorbankan sebagai kelinci percobaan, Zhang Xiuhan tak mendapat informasi tentangnya.
Yang didengar oleh Zhang Xiuhan adalah, sebagai timbal balik dari dukungannya pada Patriark Bao Li tersebut, si walikota mendapatkan berbagai macam fasilitas berharga dari organisasi Fengbao. Diantaranya, ia mendapatkan aneka sumber daya yang tetap bisa menjaga keprimaannya meski usianya kini yang sudah mencapai 80 tahun lebih. Sang Walikota juga mendapatkan harta bagi hasil dari keuntungan yang diraih oleh organisasi Fengbao dalam menjalankan bisnis jual beli ramuan obat dan racun.
Sumber kekayaan tersebut digunakan oleh sang walikota untuk menyogok segenap petinggi negara agar ia bisa menjabat sebagai walikota tanpa batasan waktu. Lucunya lagi, Zhang Xiuhan juga mendengar lelucon dari para pengawal Fengbao jika walikota tersebut selalu mendapatkan pujian dari rakyatnya karena telah memimpin kota dengan sangat baik dan adil. Melakukan berbagai macam kegiatan amal, dan juga memberikan bantuan-bantuan pendidikan bagi pemuda-pemuda miskin yang ingin mengenyam pendidikan.
“Seorang monster, ketika mereka memiliki banyak uang, mereka bahkan bisa menjadi pahlawan. Ha ha ha!” ucap salah seorang penjaga yang entah dari mana lokasinya, yang jelas, Zhang Xiuhan mendengar dengan cukup jelas suaranya.
“Ya, aku ingat bagaimana dulu walikota berhasil membuat 1000 orang imigran mati mengenaskan di sini demi sebuah penelitian untuk membuat pil anti wabah. Dan setelahnya, pemerintah memberikan penghargaan paling tinggi untuk ketua dan walikota kita yang bahkan lebih busuk dari kita, ha ha ha,” sahut penjaga lain.
“Ah, andaikan aku lahir sebagai orang kaya, aku pasti juga bisa menjadi monster yang bakal dikenang sebagai pahlawan. Betapa lucu sekali hidup ini!"
“Sssst… Jangan keras-keras, kalau sampai ada yang tidak suka pada obrolan kita, besok kita hanya tinggal nama!”
Zhang Xiuhan tertawa kecil mendengar obrolan satir dari para penjaga Jin Quo. Dalam benaknya, ia ingin segera mengakhiri hidup pria bernama Bao Li itu. Betapapun baik tujuan sebuah penelitian, jika di dalamnya melibatkan penderitaan manusia bahkan sampai pada menghilangkan nyawa manusia, tentu hal tersebut tidak bisa diterima sebagai kebaikan. Sebuah jalan kebaikan tak pernah membawa kesengsaraan, setidaknya begitu pikir Zhang Xiuhan.
Selain mendengar berbagai macam informasi tentang Patriark Bao Li dan markas Jin Quo yang membuatnya muak, Zhang Xiuhan juga mendengar informasi berharga tentang ramuan yang paling ditakuti Zhillin.
Sesaat sebelum para anggota Fengbao dari devisi penelitian datang ke ruang tahanan itu, mereka saling berbicara membahas tentang ramuan setan. Salah seorang dari mereka mengatakan bahwa itu adalah kali terakhir bagi Zhillin untuk meminumnya. Dan sesudahnya energi es dalam tubuh gadis itu akan sempurna, dan siap dimanfaatkan untuk kepentingan Patriark Bao Li.
Kabarnya, setelah ramuan setan terakhir itu menyatu dalam tubuh Zhillin, ramuan ganas tersebut akan menjadi jinak dan oleh karenanya tubuh Zhillin akan dijadikan ekstrak ramuan yang nilai jualnya selangit. Pasalnya, ekstrak dari tubuh Zhillin yang mengandung energi es yang sangat besar mampu membuat peminumnya menjadi awet muda. Penyakit tua, dari generasi ke generasi memang belum ada obatnya, dank arena itulah jika Patriark Bao Li berhasil menemukan resep awet muda, ia akan dipromosikan oleh walikota untuk sebuah jabatan yang lebih tinggi.
Menurut keyakinan Zhang Xiuhan, sebetapapun menyakitkannya ramuan itu ketika tertelan oleh Zhillin, Zhillin tetap harus meminumnya. Sebab ya, jika ia tak meminumnya saat itu, Zhang Xiuhan khawatir itu akan mengubah masa depan.
Ramuan setan yang terakhir itu, menurut informasi yang didengarnya, membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk meraciknya, sehingga, sebisa mungkin Zhillin memang harus menenggaknya saat itu. Hanya saja, Zhang Xiuhan merasa sedikit was-was karena menurut kabar dari Zhillin, ramuan itu bisa membuatnya merasa kesakitan yang lebih buruk dari kematian. Ia bersusah payah ingin benar-benar tidur manakala para pembawa ramuan setan hendak meminumkan ramuan itu pada Zhillin.
Ia sengaja membiarkan para orang Fengbao untuk mencekokkan ramuan setan pada Zhillin. Baru setelahnya, ia akan menghajar orang-orang yang tidak berperikemanusiaan itu.
Akan tetapi, yang terjadi kemudian sudah tidak sesuai rencana. Orang-orang Fengbao memaksa Zhillin untuk meminum ramuan itu dengan kekerasan. Nyatanya, mungkin hanya pria yang tidak waras yang tetap bisa pura-pura tidur mendapati gadisnya disiksa.
***
"Apa yang akan paman lakukan?" suara Zhillin sangat lirih dan bergetar. Zhillin menggigil kedinginan, dengan suara sangat berat, dia memelas.
“Bunuh aku. Bunuh saja aku, Paman!”
Melihat Zhang Xiuhan tetap berjalan mendekatinya, Zhillin merasa putus asa. Ia pun bersujud ke lantai. Mulutnya tak berhenti untuk memohon agar ia dibunuh saja.
"Maafkan aku."
Zhang Xiuhan menarik tubuh Zhillin ke posisi berdiri. Zhang Xiuhan, dengan kekuatannya, membuat mulut Zhillin terpaksa terbuka dan menuangkan ramuan setan itu ke dalamnya.
Segera setelah cawan berisi ramuan setan kosong, Zhillin jatuh lemas. Ia menggigil hebat karena sekujur tubuhnya terasa diselimuti es tebal. Dua tangannya secara refleks mencekik lehernya sendiri, sepertinya ia sedang ingin mengakhiri hidupnya sendiri dengan cara itu.
"Hei, bocah kecil! Apa yang kau lakukan?"
Zhang Xiuhan menarik kedua tangan Zhillin dan memeganginya agar tangan tersebut tak macam-macam. Ia sempat kaget karena Zhillin mencekik lehernya sendiri dengan cukup kuat hingga meninggalkan gurat-gurat merah di lehernya. Jika Zhillin tewas pada saat itu juga, Zhang Xiuhan tak tahu harus berbuat apa.
"Aku tak akan memaafkanmu, paman," ujar Zhillin lirih hampir tidak terdengar.
“Jangan bertindak bodoh, jika Kau mati aku yang tak akan bisa memaafkan diriku sendiri!” tukas Zhang Xiuhan dengan nada tegas.
“Dingin… Peluk aku, paman! Tapi ingat, aku membencimu. Tapi untuk kali ini, tolong selimuti tubuhku dengan apapun yang bisa paman selimutkan. Jika tidak, sebentar lagi otakku akan membeku. Jantungku akan membeku.”
Zhang Xiuhan dengan buru-buru mendekapkan tangannya ke tubuh Zhillin. Ia yang tak meminum ramuan tersebut nyatanya juga ikut merasakan hawa dingin yang cukup menyiksa. Selama dia menggunakan kekuatan es, ia bahkan tak merasakan sensasi dingin yang mengerikan seperti itu.
“Kau boleh menghukumku setelah ini. Kau juga boleh marah, asal maafkan keputusan pamanmu ini!” ujar Zhang Xiuhan sambil menahan rasa sakit yang ditimbulkan oleh hawa dingin dari tubuh Zhillin.
“Aku tidak akan menghukummu, Paman. Aku akan membunuhmu, besok!!!” begitu kalimat tersebut selesai diucapkan, Zhillin menutup mata kehilangan kesadaran.
\=\=\=\=\=\=\=
Ada banyak monster yang kita kenal sebagai pahlawan 😁 ada juga, pahlawan yang sering kita anggap monster. Hidup itu lelucon, tak perlu diambil pusing. Yang penting kita bagaia, dan kebahagiaan kita tidak menyakiti orang lain. Salam^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Kreatif Cenelsiar
kekuatan zhilin pakai ramuan tabib maka nya lebih hot lgii
2022-09-16
0
Kancellotti Unholy Mbachoter
I'm monster himseLf....meMbaca novelmu aja saya sdh BahaGia kakakz :)
2022-01-29
0
zamal78901
Kereeeeeeenn Thor⚡🔨
2021-12-22
0