Hari sudah hampir gelap ketika Zhang Xiuhan dan Zhillin tiba di markas penelitian Jin Quo. Dari luar, markas tersebut nampak seperti sebuah benteng perang dengan tembok-tembok raksasa yang mengelilingi seluruh area Jin Quo. Di dalam area markas, terdapat bangunan berderet-deret tak ubahnya sebuah pemukiman yang terlihat sangat normal. Orang-orang berlalu lalang dalam kesibukan, sebagian besar dari mereka hilir mudik dengan membawa setumpuk kertas berisi catatan yang penuh dengan coretan di sana-sini. Secara sekilas, suasana di Jin Quo sangat mirip dengan sekumpulan calon cendikiawan yang sedang bersiap melakukan ujian.
“Segera amankan mereka berdua sebelum hari beranjak malam!” tukas seorang pemimpin pasukan kepada anak buahnya.
“Baik, ketua!” jawab para anggota serempak. Mereka pun menggiring Zhang Xiuhan dan Zhillin melewati jalan setapak yang ada di balik sebuah bangunan besar, jalan setapak itu ternyata membawa mereka ke sebuah ruangan bawah tanah yang gelap, lembab, dan sedikit menyeruakkan bau busuk.
Sangat berbeda sekali dengan keadaan di atas tanah yang bersih dan ceria, suasana di bawah tanah menunjukkan hal yang sebaliknya. Sel-sel tahanan berderet-deret memenuhi ruangan. Para tawanan yang terkurung di dalam sel sudah tidak lagi tampak seperti manusia. Mereka serupa mayat hidup dengan tulang hanya berbalut kulit, cekungan mata yang menjorok ke dalam dengan lingkaran hitam mengelilinya, sekaligus juga bentuk pipi yang menunjukkan tulang-tulang rahang dengan garis yang tajam. Kalau saja mereka tidak berteriak layaknya manusia, Zhang Xiuhan pasti akan mengira jika mereka semua adalah jasad tak bernyawa.
Sebelum dimasukkan ke sebuah sel tahanan, tangan dan kaki Zhillin diikat dengan rantai besi begitu juga tangan dan kaki milik Zhang Xiuhan. Hanya saja, ada tambahan belenggu pemberat di rantai kaki milik Zhang Xiuhan sebagai pengamanan tambahan. Hal tersebut diberikan karena secara fisik Zhang Xiuhan memang nampak seperti seorang pendekar berilmu tinggi.
Mereka berdua lantas dimasukkan ke sebuah ruangan dengan luas 6x4 yang terpisah dengan sel tahanan biasa. Sel tahanan tersebut tidak berdinding tembok melainkan berdinding dan beratapkan tombak besi. Di bagian lantai terdapat beberapa bentuk relief yang diyakini oleh Zhang Xiuhan sebagai sebuah jebakan rahasia, karena relief tersebut memang tertutup jerami yang memenuhi lantai. Begitu jerami tersingkap oleh belenggu bola kaki di kaki Zhang Xiuhan, ia baru menyadari jika sel tahanan yang ia tempati memang diperkuat dengan sistem pengamanan berlipat. Zhang Xiuhan dan Zhillin dimasukkan ke dalam sel berbeda namun saling berhadap-hadapan.
“Selidiki asal muasal pemuda tersebut! Dari cara berpakaiannya, jelas dia bukanlah penduduk asli Haidong!”
“Baik, ketua! Segera, kami akan menginterogasi tahanan ini!” jawab salah seorang penjaga tahanan yang bertubuh tinggi besar dengan lekuk-lekuk otot di seluruh tubuhnya, “tentu saja setelah saya menyelesaikan tugas Patriark Bao Li yang berhubungan dengan gadis itu!” timpal penjaga berotot itu sambil menunjuk ke arah Zhillin yang masih nampak sangat marah kepada Zhang Xiuhan.
***
Kreeek. . .
Beberapa saat kemudian pintu ruangan terbuka. Dua orang lelaki kurus tampak memasuki tempat dimana Zhang Xiuhan dan Zhillin ditahan. Seorang lelaki terlihat membawa sebuah baki yang tertutup kain putih.
"Halo, gadis manis! Saatnya makan malam," seorang pembawa baki menyapa Zhillin dengan senyum lebar.
Zhillin pun menggeser pandangannya. Kini kekesalan sudah tidak terlihat di wajahnya, digantikan dengan raut ketakutan.
Zhillin menatap lekat-lekat baki yang dibawa anggota Fengbao itu. Ia sangat yakin bahwa itu adalah ramuan yang akan membuatnya begitu menderita atas kesakitan yang tidak terdefinisikan dengan kata-kata. Sepertinya, rasa sakit yang ia alami setelah menenggak ramuan itu lebih sakit dari nyeri yang diderita oleh orang yang sekarat.
Ketika kain putih yang ada di atas baki diambil, Zhillin semakin yakin bahwa itu adalah ramuan setan, terlihat jelas dari warnanya gelap pekat dan berbau tak sedap.
"Aku mohon, jangan paksa aku untuk meminumnya, Tuan. Atau, bunuh saja aku," Zhillin yang terikat erat dan didudukkan di sebuah kursi, memohon dengan sangat memelas.
"Maafkan aku gadis manis, tapi kau harus tetap meminumnya. Sekarang buka mulutmu," penjaga berotot itu mengambil cawan berisi ramuan dari atas baki dan meletakkan bakinya.
Sementara itu, seorang lainnya membuka gembok dan membuat pintu sel terbuka. Kedua lelaki itu pun memasuki sel dan tidak menghiraukan rengekan Zhillin.
"Buat mulutnya terbuka!" perintah seorang pembawa ramuan.
“Tidak. Aku tidak mau!” Zhillin bersikukuh menolak.
Berada tak jauh dari tempat Zhillin dikeroyok beberapa penjaga, Zhang Xiuhan nampak sedang terbaring dengan mata tertutup. Entah ia tidur, atau pura-pura tidur. Yang jelas, ia sama sekali tak bereaksi dengan keadaan Zhillin yang menjerit-jerit memelas memohon ampunan dari penjaga.
“Mmmmh…. Mmmmh….” Zhillin menutup mulutnya sangat rapat. Kentara sekali ia sedang mengerahkan seluruh kekuatannya untuk menjaga agar mulutnya tak terbuka.
“Baiklah, jika cara halus tak bekerja, mari kita pakai cara yang kusukai!” penjaga berotot berujar sembari memberi isyarat kepada para pembawa ramuan untuk mundur beberapa langkah.
Mendengar ucapan tersebut, Zhang Xiuhan yang sedang berbaring tidur menunjukkan tanda-tanda kegelisahan. Ia menggeser posisi tubuhnya ke kanan dan ke kiri. Jari jemari tangannya pun nampak tak bisa berhenti. Degup jantungnya mulai bergerak lebih cepat. Ia ingin mengakhiri semuanya, tetapi waktunya belum tepat. Ia berada di ambang kegelisahan ketika suasana di sel tahanan Zhillin tak menunjukkan progress apapun.
Demi sebuah keyakinan yang ada di dalam hatinya, ia mencoba untuk tetap bertahan dalam posisi pura-pura tidur. Sementara itu, di seberang sana, si penjaga berotot tengah mengepal-kepalkan tangannya dan sepertinya sedang bersiap untuk melukai Zhillin.
“Jujur saja, kau sebenarnya terlalu manis untuk dipukuli. Tapi bagaimana lagi, ini adalah perintah ketua, dan aku juga sangat menyukainya. Ha ha ha!” seiring dengan gelak tawa tersebut, sebuah tamparan keras mendarat di pipi Zhillin.
“Mmmmmmh…. Mmmmh!!!” Zhillin menahan sakit dengan tetap menutup mulutnya rapat.
Zhang Xiuhan terbelalak dan segera bangun untuk berdiri. Giginya gemeretak menahan geram. Tangannya mengepal kuat dan ia pun merenggangkan kedua tangannya untuk menghancurkan rantai besi yang melilit tubuhnya.
Semua orang yang ada di sel tahanan Zhillin tampak kaget dengan apa yang barusan dilakukan oleh Zhang Xiuhan, termasuk Zhillin. Sebelum musuh tersadar dari kekagetan mereka, Zhang Xiuhan telah bergerak cepat membobol dua sel besi tahanan untuk berdiri di depan Zhillin demi melindungi gadis yang bahkan beberapa luka di tubuhnya belum mongering.
“Aku akan membuat kematianmu cukup menderita karena telah melukai gadis ini!” geram Zhang Xiuhan sambil mematahkan rantai besi pengikat kakinya. Ia pun menghantamkan bola besi di kakinya itu tepat di kepala si penjaga berotot.
Tingggg!!!!!
Bukannya terluka, penjaga berotot tersebut nyatanya tetap berdiri kokoh dan tak menunjukkan tanda-tanda kesakitan.
“Ha ha ha, untuk pertama kalinya, ada serangan yang berhasil menggeser pijakan kakiku!” ucap si penjaga berotot merasa gembira karena menemukan lawan yang cukup lumayan.
“Aku bisa saja membelah kepalamu menjadi tiga bagian kalau saja tidak ada gadis ini di belakangku!” kilah Zhang Xiuhan masih memendam amarah karena gadisnya telah dilukai.
\=\=\=\=
Sudah ya, stop dlu komen soal covernya hehe. Nanti saya ganti ganti tiap hari deh biar tambah pusing, eh, tambah penuh warna.
Oh ya, dalam dalam kesempatan ini juga saya mau nyempil ngucapin selamat ulang tahun yang ke 30 untuk mantan pacar alias suami saya yang menyebalkan tapi sering bikin kangen juga 😂
Sudah lima tahun lamanya kami bersama sebagai suami isteri, dan ditambah lima tahun juga kami bersama sebagai pacar. Jadi, kiranya sudah 10 kali saya menyelamat ulangtahuni suami saya. Semoga dia tidak bosan.
Oh ya, untuk kalian yang memiliki pasangan, ingat, jangan pernah lupa pada hari lahir pasangan kalian. Meski terlihat sepele, nyatanya perang dunia ke 3 bisa pecah akibat lupanya seorang pasangan terharap hari ulang tahun kekasihnya. Untuk yang masih jomblo, tetap semangat ya, setidaknya kalian tak perlu repot repot mengingat hari ulang tahun calon yang masih dipinjam orang itu 😁
salam...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Kancellotti Unholy Mbachoter
conGraTuLation...seLamaT aNniversary.nya..semiga sample kaKek kaKek nInen niNen....cheerS
2022-01-29
0
zamal78901
💪💪💪🦾🦾✊✊
2021-12-22
0
zamal78901
Tetap semangat Thor⚡🔨
2021-12-22
0