“Paman, mengapa Kau tahu siapa namaku bahkan sebelum aku memperkenalkan diri?” Zhillin dengan sangat tiba-tiba bertanya sambil mendekatkan wajahnya pada wajah Zhang Xiuhan yang nampak sedang melamun. Gadis itu memang sangat ingin mempertanyakan hal tersebut sejak awal perjumpaan mereka, bagaimanapun, Zhang Xiuhan adalah orang asing bagi Zhillin, dan orang asing tak seharusnya mengetahui tentang siapa jati dirinya.
“Kau, kurangi sikap-sikap kurang sopanmu itu! Apa Kau selalu seperti itu kepada semua pria? Maksudku, antara pria dan wanita, harusnya ada batasan-batasan yang mereka jaga,” Zhang Xiuhan menjauhkan wajah Zhillin menggunakan telunjuk jarinya yang ia tekankan pada kening gadis itu, “Seorang gadis tidak boleh sembarangan mendekatkan wajahnya kepada seorang pria! Ingat itu!”
“Memangnya kenapa? Apakah itu salah?” Zhillin menunjukkan ekspresi yang tidak senang ketika Zhang Xiuhan mendorong keningnya dengan jari telunjuk.
“Sudahlah, lupakan. Ngomong-ngomong, aku sempat mendengar mereka memanggil namamu. Itulah mengapa aku mengetahui namamu Zhillin,” ujar Zhang Xiuhan berbohong, tetapi ia sangat yakin gadis itu tak akan menyadari kebohongannya sebab Zhillin muda memang tampak polos dan tidak begitu pintar, tentu hal tersebut sedikit menguntungkan posisi Zhang Xiuhan saat itu.
“Oh, begitu. Jika mengingat tentang mereka aku juga teringat dengan teman-temanku yang lain, siapa saja yang mati pada hari ini, siapa saja yang kehilangan kewarasan hari ini,” ujar Zhillin sambil menunduk memandangi rerumputan.
“Teman-temanmu? Maksudmu?”
“Ya, organisasi Fengbao memiliki banyak tawanan yang diperlakukan sepertiku. Usia mereka rata-rata seusia denganku. Ada ratusan tawanan yang ditempatkan di tengah-tengah hutan Yeoyang. Hutan itu adalah hutan yang berada di wilayah desa Haidong. Di dalam hutan Yeoyang itulah dibangun sebuah markas penelitian terlarang milik organisasi Fengbao. Bisa dibilang, markas tersebut merupakan pabrik yang memproduksi aneka ramuan dan racun yang biasa diperjualbelikan di pasar bebas atau dipesan khusus oleh organisasi pemerintahan sebagai alat perang. Untuk menguji keakuratan racun dan aneka ramuan mereka, mereka membutuhkan manusia-manusia sepertiku dan teman-temanku yang bertindak sebagai kelinci percobaan.”
Mendengar penjelasan panjang dari Zhillin, Zhang Xiuhan merasa sedikit ngeri membayangkan bagaimana nasib para korban tawanan di markas penelitian Fengbao.
“Bukankah kegiatan tersebut melanggar hukum? Apakah Haidong tidak memiliki sistem pemerintahan yang bisa meringkus dan menghakimi seluruh anggota Fengbao?” tanya Zhang Xiuhan mengernyitkan kening.
“Tentu Haidong memiliki tatanan pemerintahan. Ada kepala desa yang memimpin Haidong, dan kepala desa tersebut bernama Patriark Bao Li. Ia tak lain tak bukan adalah ketua dari organisasi hitam paling kuat di sini yaitu organisasi Fengbao. Ia diangkat menjadi kepala desa oleh pemerintah setempat setelah beberapa kali menyumbang dengan cuma sejumlah ramuan dan aneka racun kepada pemerintah sebagai pasokan perlengkapan perang. Terkait kegiatan biadab Patriark Bao Li dalam menjalankan penelitian di hutan Yeoyang, kurasa pemerintah sebenarnya mengetahui. Hanya saja, jika pemerintah menindaklanjuti dan meringkus organisasi Fengbao, itu sama saja dengan mereka kekurangan salah satu pemasok perlengkapan perang mereka. Sehingga, sepertinya justru pemerintah sendiri yang mendekengi keberadaan markas penelitian di hutan Yeoyang. Dengan begitu, mereka bisa pura-pura buta terhadap kebiadapan organisasi Fengbao sebab lokasi penelitian tersebut nyatanya cukup terpencil.”
Zhang Xiuhan mengepalkan tangannya kuat-kuat. Ia paling tidak suka jika mendengar kabar tentang seorang penguasa yang bertindak semena-mena. Dalam hatinya, ia ingin segera membumihanguskan seluruh anggota organisasi Fengbao berikut beserta oknum-oknum pemerintah yang mendekenginya. Hanya saja, Zhang Xiuhan kembali teringat jika ia bukanlah manusia yang seharusnya ada di era tersebut. Jika ia bertindak sembarangan, ia takut akan mengubah masa depan.
“Paman, mengapa paman melamun saja? Apakah penjelasanku terlalu membosankan sehingga paman mengantuk?” Zhillin kembali mendekatkan wajahnya ke wajah Zhang Xiuhan, lalu segera menarik wajahnya kembali karena mengingat nasihat dari lelaki dewasa tersebut.
“Tidak, tentu saja tidak. Aku mendengarkan dengan seksama semua penjelasanmu. Kau cukup pandai membaca keadaan ternyata. Tak kusangka, gadis semuda dan seceroboh dirimu ternyata bisa cukup pintar juga,” ucap Zhang Xiuhan menepuk-nepuk punggung Zhillin sambil menyunggingkan sebuah senyuman.
“Tentu saja aku tahu banyak hal. Karena hanya aku saja yang sering berlalu-lalang dari markas di hutan Yeoyang, pemukiman warga Haidong, hingga ke markas besar organisasi Fengbao. Bisa dibilang, aku ini tawanan yang licin, Paman. Berkali-kali aku berhasil kabur dari markas di hutan Yeoyang, tetapi berkali-kali juga aku tertangkap, hehe,” Zhillin bercerita sambil menggeleng-gelengkan kepala, sepertinya ia sedang menertawai usaha-usahanya melarikan diri yang selalu gagal. Sebuah tawa yang sedikit dipaksakan, antara merasa lucu dan merasa pilu.
“Tenang, upayamu untuk melarikan diri kali ini tak akan gagal. Aku yang akan menjamin keselamatanmu!"
Sejenak, Zhillin menatap wajah Zhang Xiuhan lekat-lekat. Ia mengernyitkan kening lalu mundur beberapa langkah menjauh dari Zhang Xiuhan.
“Apakah sebenarnya Paman adalah orang bayaran dari organisasi hitam lain yang ditugaskan untuk menculikku untuk diserahkan kepada mereka?” Zhillin menggeleng-gelengkan kepala tak percaya. Ya, tentu pemikiran tersebut sangat masuk akal sebab nyatanya Zhang Xiuhan memang orang yang masih asing baginya.
Melihat ekspresi Zhillin yang mulai sedikit ketakutan, Zhang Xiuhan tersenyum kecil dan menggeleng-gelengkan kepalanya. Menurutnya, melihat ekspersi seorang Zhillin sedang mundur ketakutan pada dirinya merupakan sebuah moment langka di mana hal tersebut tak mungkin terjadi jika gadis itu adalah guru Zhillin. Sama sekali ia tak menyangka jika gurunya yang tangguh dan kuat itu ternyata pernah bertindak sedemikian lucu kepadanya.
“Tenang, gadis kecil. Paman ini bukanlah orang jahat. Nanti, jika kita sudah berada di kediaman kakek Huang, silakan kau tanyakan padanya apakah aku ini orang baik atau orang jahat, bagaimana?”
“Bagaimana aku bisa mempercayaimu, Paman? Kau bahkan tak pernah menyebut siapa namamu!”
“Oh ya, kurasa nama asliku cukup jelek dan aku lebih senang dengan nama yang Kau berikan. Panggilah aku sesuai nama yang sudah kau beri untukku.”
“Tapi, tetap saja aku tak bisa percaya begitu saja kepadamu, Paman!” Zhillin kembali mundur beberapa langkah.
“Baiklah, terserah Kau saja, Bocah kecil! Aku akan pergi ke kediaman kakek Huang sendirian kalau begitu. Kau tak perlu ikut,” ujar Zhang Xiuhan sambil beranjak berdiri. Ia kemudian berjalan meninggalkan Zhillin yang masih ketakutan karena dihantui oleh prasangka buruk.
Punggung Zhang Xiuhan nampak semakin lama semakin jauh dari pandangan Zhillin. Pemuda itu nyatanya tak sekalipun menoleh ke belakang.
“Paman!!! Aku ikut!” tiba-tiba, Zhillin bangkit berdiri lalu bergegas lari mengejar Zhang Xiuhan yang mulai menjauh.
“Eh, apa katamu? Ikut? Kau tak lagi takut padaku?” Zhang Xiuhan bertanya asal.
“Takut. Tetapi, aku lebih takut lagi jika harus sendirian. Setidaknya, dalam dua hari ini tolong ajak aku bersamamu, Paman.”
“Dua hari? Kenapa harus begitu?” Zhang Xiuhan mengernyitkan kening. Alih-alih menjawab pertanyaan Zhang Xiuhan, Zhillin justru berjalan mendahului Zhang Xiuhan sambil menyenandungkan lagu-lagu bahagia.
\=\=\=\=
Jika ada yang ingin disampaikan, mangga tinggalkan komentar ya mase, mbak.e, adek, om, tante. Barangkali ada kritik atau saran 😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Muhammad kenzo al fatih
aku pada mu thour
2023-08-11
0
Kancellotti Unholy Mbachoter
..."Jgn mendekatkan wajah pd pria.." semoGa tdk jd boomerang buat zhenG see ya hihihihihi
2022-01-29
1
NickCarter
Nin ini aku baca ulang, setelah 2 tahun yg lalu. Sambil kasih like yang terlewat
2022-01-13
2