Markas organisasi hitam Fengbao tengah gempar. Kegemparan tersebut dipicu oleh hilangnya salah seorang kelinci percobaan yang keberadaannya tidak bisa digantikan oleh siapa pun. Bisa dibilang, kelinci percobaan satu ini merupakan obyek paling berharga sepanjang berdirinya organisasi hitam Fengbao.
Kelinci percobaan tersebut tak lain tak bukan adalah Zhillin. Zhillin merupakan satu-satunya manusia yang tubuhnya bisa bereaksi terhadap ramuan khusus hasil penelitian organisasi Fengbao tanpa harus kehilangan nyawanya. Para pendahulu Zhillin, atau bisa dibilang kelinci-kelinci percobaan sebelum Zhillin nyatanya tak ada yang berhasil bertahan hidup setelah menenggak ramuan pemberian dari organisasi Fengbao.
Organisasi Fengbao berasumsi jika keunikan tubuh Zhillin dipengaruhi oleh garis keturunan keluarganya yang merupakan sisa-sisa dari klan khusus yang hampir punah pada zamannya. Hanya saja, beberapa oknum dari organisasi Fengbao tak begitu yakin apakah garis keturunan Zhillin adalah satu-satunya faktor yang membuatnya istimewa. Mereka berpendapat jika pasti ada hal lain yang membuat tubuh gadis itu berbeda, itulah mengapa penelitian terhadap tubuh Zhillin dilakukan lebih intens dan itu artinya Zhillin menjadi satu-satunya kelinci percobaan yang paling menderita.
Hilangnya Zhillin dari pengawasan anggota Fengbao memicu kemarahan Patriark Bao Li selaku Pembina organisasi hitam tersebut. Menurut prediksi Patriark Bao Li, semestinya hanya tinggal satu kali saja ramuan setan itu diminumkan lagi ke mulut Zhillin, maka apa yang selama ini menjadi keinginan besarnya akan terwujud. Sialnya, gadis itu berhasil melarikan diri saat ramuan tersebut hendak diminumkan untuk yang terakhir kalinya dan tidak kunjung ditemukan hingga sekarang.
"Maafkan kami, Patriark Li. Gadis itu berhasil lolos. Dia tidak sendiri. Ada seorang lelaki yang menolongnya. Dan sepertinya, lelaki itu sangat kuat," ujar Yang Nan melaporkan hasil perburuannya yang gagal.
"Kurang aj*r! Siapa orang di Haidong yang berani membantunya?" kata Patriark Bao Li sambil memukul meja dan berdiri.
"Bukan Patriark Li. Dia bukan warga Haidong. Dia entah datang dari mana. Dia bahkan mampu membunuh puluhan orang kita dalam sekali serangan. Menurut saya, tak ada satu pun warga Haidong yang bisa melakukan hal demikian."
"Aku tidak mau tahu. Kalian harus bisa menangkapnya. Mereka tidak boleh keluar dari Haidong. Perketat penjagaan desa," ujar Patriark Bao Li setengah berteriak.
Lelaki itu jelas tidak rela jika Zhillin lolos dari genggamannya. Patriark Bao Li telah menyiapkan hari untuk kematian Zhillin. Juga berbagai perlengkapan yang dibutuhkan untuk meneliti tubuh gadis itu.
Tepat sekali, Zhillin memang akan dibunuh untuk kemudian diautopsi. Tubuh Zhillin akan dijadikan ekstrak untuk ramuan yang bisa membuat seseorang menjadi lebih kuat dengan energi es yang begitu besar, tanpa ada efek samping yang mematikan. Sebab ya, hanya tubuh Zhillin yang bisa menjinakkan ramuan mematikan itu.
Selain hilangnya Zhillin dari pengawasan organisasi Fengbao, sebenarnya ada hal lain yang mengganggu pikiran Patriark Bao Li. Jika ia tak salah hitung, seharusnya tinggal dua hari lagi efek dari pil pelemah sukma yang ia berikan pada Zhillin akan hilang. Setiap 29 hari sekali, makanan yang diberikan kepada Zhillin telah dicampur dengan pil pelemah sukma. Pil tersebut berkhasiat melunturkan kekuatan Zhillin selama waktu tertentu. Tanpa pil tersebut, Zhillin akan menjadi kelinci percobaan yang bisa membalikkan keadaan.
"Jika selama dua hari gadis s*alan itu tidak juga ditemukan, semuanya bisa kacau. Dia bisa sangat berbahaya untuk Fengbao. Aku akan kesulitan untuk bisa mengendalikannya lagi," kata Patriark Bao Li dalam batin.
***
Walau memejamkan mata, nyatanya Zhang Xiuhan tidak bisa tidur. Selain karena mengetahui keadaan Zhillin yang tidak baik-baik saja, ia juga mengkhawatirkan satu hal.
Benar, setelah menyadari bahwa dirinya terlempar ke zaman yang bukan zamannya, Zhang Xiuhan sungguh ingin segera kembali ke masanya yang sebenarnya. Selain karena teringat pada negerinya yang masih dalam kondisi perang, Zhang Xiuhan juga menjadi was-was kalau-kalau apa yang ia lakukan saat ini akan mengubah masa depan semua hal.
Jika perubahan itu menjadi lebih baik, tentu tidak masalah. Namun, Zhang Xiuhan khawatir jika apa yang ia lakukan akan memperburuk keadaan Zhillin di masa depan.
Zhang Xiuhan menghela napas panjang. Jika melihat kondisi Zhillin saat ini, lelaki itu tidak tega kalau harus pergi meninggalkannya sendiri.
"Apa yang harus aku lakukan?" gumam Zhang Xiuhan sangat lirih.
Di tempat di mana ia terlempar, Zhang Xiuhan tidak mengenal siapapun yang bisa dimintai nasihat dan petuahnya soal hal yang sebaiknya ia lakukan.
Jika dulu Zhang Xiuhan biasa meminta pertimbangan pada sang guru, Zhillin, tentulah kini keadaannya berbeda. Zhillin yang ada di sampingnya kini masih sangat muda dan nampak seperti bocah yang tak mengerti apa-apa.
"Aku harus melakukan sesuatu," gumam Zhang Xiuhan lagi.
"Melakukan apa?" tanya Zhillin yang langsung duduk.
Tentu saja gadis itu mengagetkan Zhang Xiuhan. Selain karena suaranya yang terdengar begitu tiba-tiba, Zhang Xiuhan yakin bahwa ia mengucapkan kalimatnya itu dengan sangat lirih sehingga hanya ia yang mampu mendengarnya.
Tidak mungkin ucapannya itu didengar oleh orang biasa. Tapi nyatanya Zhillin bisa mendengarnya.
"Tidurlah. Fajar belum muncul. Ini masih terlalu pagi untuk bangun. Tubuhmu membutuhkan rehat agar kembali pulih," jawab Zhang Xiuhan tanpa menjawab pertanyaan Zhillin.
"Sejak kapan Paman berada di Haidong? Apa Paman yang membuatku tidur di kasur rumput ini? Kurasa, semalam aku tidak tidur di sini," kata Zhillin tanpa menghiraukan imbauan Zhang Xiuhan.
Zhillin kemudian mendekat pada Zhang Xiuhan dan meninggalkan kasur rumputnya. Ia duduk di samping sang paman dengan mata terbuka lebar, tidak menyisakan sedikitpun kantuk di sana.
Zhang Xiuhan tersenyum karena Zhillin sudah menyodorkan pertanyaan-pertanyaan meski baru saja bangun dari tidurnya.
"Katakan padaku, apa kau mengenal seseorang yang bisa ditanyai tentang masa depan? Seorang peramal mungkin."
Zhang Xiuhan terpikirkan untuk meminta nasihat kepada peramal dengan anggapan bahwa mereka bisa menebak dengan benar apa yang akan terjadi di masa yang akan datang, sehingga mungkin akan lebih bijak dalam memberikan petuah.
"Eem. . . peramal? Sebentar. . . "
Zhillin mengambil jeda. Ia terlihat tengah mengingat-ingat sesuatu.
"Aku tahu. Tapi dia bukan peramal, Paman. Orang-orang bahkan menganggapnya gila karena selalu melantur, berbicara sendiri. Aku pun sempat berpikir begitu ketika tanpa sengaja kami berpapasan saat para anggota Fengbao menangkapku untuk yang kesekian kalinya.
Ia mengatakan padaku bahwa aku harus kuat dan tidak menyerah sebab aku memiliki umur yang panjang, sangat panjang.
Tentu saja saat itu aku tidak percaya padanya sebab setiap hari rasa-rasanya aku selalu melihat kematian. Tapi, setelah Paman datang dan menyelamatkanku, aku pikir ucapan Kakek Huang memang benar," ujar Zhillin menjelaskan panjang lebar.
Zhang Xiuhan diam. Ia merenungi penjelasan gadis itu dan mengingat apa yang terjadi pada sang guru Zhillin.
Zhang Xiuhan sepakat dengan apa yang dipikirkan Zhillin. Sepertinya Kakek Huang memang orang yang tepat untuk dimintai pertimbangan. Segera setelah keadaannya menjadi lebih baik, Zhang Xiuhan akan meminta Zhillin untuk membimbingnya menemui kakek Huang. Untuk saat itu, ia merasa tubuhnya masih harus beristirahat sedikit lebih lama lagi. Bagaimanapun juga, luka-luka di tubuhnya tak boleh diremehkan. Ia harus tetap kuat sebab ada Zhillin muda yang harus ia lindungi.
“Gadis ini, ah, pasti ia tak memiliki kekuatan apa-apa,” Zhang Xiuhan menengok ke arah Zhillin dengan sedikit senyuman.
\=\=\=\=
Halo semua... Terima kasih sekali masih tetap bersedia meluangkan waktu untuk membaca novel ini. Mengingatkan sekali lagi, jangan lupa tekan tombol Favorit ya 🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Shen shandian luo
masih agak bingung dengan alurnya
2022-07-10
1
Kancellotti Unholy Mbachoter
peLan peLan saJa zheNg, gaSah keMrungsuNg
2022-01-29
1
zamal78901
👍👍👍👍👍👍👍
2021-12-22
1