Cinta Kedua
SEBELUM MEMBACA KISAH INI SAYA SARANKAN DULU AGAR ANDA MEMBACA SEASON 1 dari novel "Cinta Kedua," yang berjudul "Pernikahan Kontrak Ailin."
Visual CEO Adam.
visual Ailin.
...Apakah kalian suka dengan visualnya? ?...
Baiklah mari kita lanjutkan episode berikutnya ya sayang ku semua semoga kalian suka ya amin. . .
Adam menaruh satu tangannya di belakang punggungnya, dia menyembunyikan kota kecil berwarna merah.
"Ailin Will you marry me?" ucap Adam dengan membuka kotak yang tadi sempat dia sembunyikan di balik punggungnya.
Kotak itu berisikan cincin berwarna putih, Ailin begitu terkejut saat mendengarkan apa yang di ucapkan oleh Adam karena itu sangat mendadak jawaban apa yang akan di berikan Ailin pada Adam.
Ailin mulai menelan salifah ya sebelum dia membuka mulut untuk bicara.
“Yes.” jawab wanita itu singkat dengan air mata mulai jatuh dari pelupuk matanya karena merasa terharu dengan apa yang terjadi saat ini.
Ailin mengucapkan kata-kata tersebut dengan menatap kearah Adam yang langsung tersenyum mendengarnya, bahkan semua pegawai Restoran itu langsung bertepuk tangan, seolah mereka ikut merasakan bahagia karena telah menjadi
saksi dari penyatuan cinta orang nomor satu di kota itu.
Adam langsung memeluk tubuh Ailin dengan sangat erat begitu juga sebaliknya. Mulai hari ini mereka akan memulai kehidupan barunya begitu
juga dengan Ailin, masa lalu yang kelam dan penuh penderitaan di kehidupan Ailin sebelumnya semoga tidak pernah terulang kembali di kehidupan ini. Adam dan juga Ailin merasa sangat bahagia hari ini karena mereka menemukan kembali pasangan kedua yang mungkin sejak awal mereka memang berjodoh hanya saja tuhan menguji
cinta Adam lebih dulu sebelum pria itu bersanding dengan wanita sebaik dan juga
secantik Ailin.
Semua pelayan yang sedang berada di restoran ini langsung berjalan mendekati Ailin dan juga Adam, mereka satu persatu mengucapkan selamat pada Ailin dan juga Adam karena telah memutuskan untuk menikah lagi.
Ailin dan juga Adam yang tidak pernah sombong dengan semua kekayaan mereka langsung mengambil uluran tangan setiap pelayan dengan tersenyum manis. Semua pelayan itu mendoakan hal yang baik bagi masa depan Adam dan juga Ailin, begitu juga sebaliknya Adam menyuruh semua pelayan yang berada di dalam restoran itu ikut makan dan juga duduk di meja yang sama dengannya. Tentu saja semua pelayan itu menolak apa yang di inginkan oleh CEO
paling berpengaruh di Negara mereka ini.
Adam melihat kearah sampingnya, di sana ada manager dari restoran itu. Melihat sorot mata Adam, manager itu mengerti jika dia harus menyuruh semua pelayannya untuk mendudukkan tubuhnya di kursi meja makan. Ailin dan juga Adam kembali mendudukkan tubuhnya itu di kursi yang sempat mereka duduki tadi. Di wajah Adam dan juga Ailin terlihat sangat jelas jika mereka sedang malu-malu kucing saat ini mungkin karena perubahan lamaran untuk menikah ini telah resmi dan hanya tinggal menunggu hari H saja.
Selang beberapa waktu, Adam dan juga Ailin meninggalkan restoran itu, dan semua pegawai restoran mengucapkan terimakasih karena mereka merasa terhormat sudah di ajak makan satu meja oleh orang terpandang dan juga tersohor di kota ini. Adam dan juga Ailin bergandengan tangan sembari tersenyum manis pada semua pegawairestoran ini.
Di mobil.
Ailin terus mengarahkan pandangannya kearah jalanan, sedangkan Adam sibuk memusatkan perhatiannya ke jalanan yang kelihatan lenggang pada hari ini, Adam melirik sekilas pada Ailin dan tersenyum tipis, dia pasti merasa sangat bahagia karena wanita yang selama ini dia cintai, mulai mencintainya juga.
Ailin tidak pernah mengira jika dia akan jatuh cinta lagi setelah trauma panjang yang dia alami saat menjadi istri, mantan suaminya dulu sekarang Radja sudah hidup bahagia dengan istri keduanya.
“Sayang, bagaimana jika kita pergi ke rumah Sani?” tanya
Adam sembari melirik sekilas kearah Ailin, kemudian kembali memusatkan
perhatiannya kearah jalanan. Jantung Adam berdetak dengan sangat cepat saat
ini bagaikan dentuman drum music rock and roll.
“Baiklah, aku juga mau menyampaikan kabar baik ini pada
mereka,” ucap Ailin dengan tersenyum tipis.
Dia begitu manis dan juga cantik sekali jika sedang tersenyum seperti ini, dan setiap aku berada di sampingnya detak jantungku pasti berdetak dengan sangat cepat seperti ini.
Selang beberapa waktu, mobil yang di kemudikan oleh Adam mulai berhenti di gerbang utama rumah Pak Ray, penjaga gerbang yang mengetahui siapa orang yang berada di dalam mobil segera membuka gerbang itu dan satu penjaga gerbang lain segera menghubungi Pak Ray di dalam rumahnya.
Pak Ray dan juga Sani yang sedang duduk santai di teras kamarnya melihat mobil majikannya mulai melaju pelan dan berhenti di halaman rumahnya, Pak Ray menerima telepon dari penjaga gerbang rumahnya dan segera berjalan turun dengan langkah kaki sedikit berlari. Begitu juga dengan Sani. Pak Ray dan juga Sani jelas saja kaget melihat akan hal ini karena tidak
biasanya kedua orang itu datang tanpa memberikan kabar terlebih dahulu.
“Tuan muda, Nona muda selamat datang,” ucap Pak ray dengan membungkukkan sedikit badannya di hadapan kedua orang itu.
“Sani, Pak Adam. Tumben sekali kalian datang tanpa mengabari
kami lihatlah ini aku hanya mengenakan baju santai seperti ini saat menjamu
kalian, aku tidak sempat berganti baju,” ucap Sani dengan bibir mengerucut.
.
“Kalian sudah aku anggap sebagai saudara, jadi tidak perlu sungkan seperti itu, benarkan sayang?” tanya Adam sembari menaruh tangannya di pundak Ailin dengan mesra.
Pak Ray dan juga Sani saling beradu pandang sekilas, mereka mulai
heran sejak kapan kedua sahabatnya ini berhubungan dekat seperti ini, memang
dulu Adam dan juga Ailin sudah berpacaran namun selain bergandengan tangan
tidak ada lagi hal romantis yang kedua pasangan itu lakukan contohnya seperti
sekarang ini.
Pak Ray menyuruh pelayan rumahnya untuk membuatkan makanan
namun Ailin dan juga Adam menolak akan hal itu sebab mereka baru saja makan di
restoran. Mendengar apa yang di katakan oleh kedua tamunya, Pak Ray menyuruh
pelayan rumahnya untuk membuatkan dua cangkir kopi dan juga dua cangkir teh
hijau saja.
Sani mengandeng tangan Ailin masuk ke dalam rumahnya, sedangkan Pak Ray berjalan di samping Adam sembari berbincang-bincang. Mereka berempat duduk di ruang tamu rumah itu, ini adalah rumah pemberian Adam sebagai hadiah pernikahan Pak Ray dan juga Sani beberapa waktu yang lalu. Rumah yang sangat besar dan juga mewah membuat semua orang kagum akan kebaikan hati Adam yang mau menghadiahkan rumah yang pastinya mahal harganya pada seorang asisten.
Bahkan hal ini pernah menjadi perbincangan hangat di media masa beberapa waktu yang lalu. Dan karena hal positif ini juga kemajuan usaha Adam semakin berkembang pesat.
Seorang pelayan berjalan keluar dari dapur dengan membawa nampan berisikan pesanan Pak Ray tadi. Pelayan itu duduk di lantai sembari menaruh dua cangkir kopi di depan Adam dan juga Pak Ray. Serta menaruh dua cangkir lagi Teh di hadapan Sani dan juga Ailin.
"Carikan WO ternama dan juga terbaik di kota ini, serta aku ingin acara pernikahan yang sangat megah dan akan di kenang semua orang di kota ini," ucap Adam pada Pak Ray sembari menyilangkan kakinya dengan arogan dan juga penuh karisma.
Ailin mengeryitkan keningnya setelah mendengar apa yang di ucapkan oleh calon suaminya ini.
Sedangkan Sani dan juga Pak Ray yang sedang santai sembari menyandarkan punggungnya di sofa sontak langsung menarik punggung mereka berdua kaget setelah mendengarkan apa yang di ucapkan oleh Adam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
nuri
msh bingung....lanjutin dl bacanya
2021-07-31
0
🍭ͪ ͩ✹⃝⃝⃝s̊S𝕭𝖚𝖓𝕬𝖗𝖘𝕯☀️💞
assalammualaikum. hai KK Athor maaf as batu bisa mampir..... kemarin" masih terlalu banyak misi jd blm sempat mampir...... seksrg udah ngk.... jd aq msmpir... dan akan senang hati membaca.... semangat kk💪💪💪💪🌹🌹🌹🌹🌹
2021-05-11
0
Ayu Arthamobilindo
up
2021-05-05
0