kebencian Alexa

Happy reading...

"Jadi kamu orangnya! Wanita yang membuat Niko meninggalkanku. Heh, menjijikkan." Suara decihan seorang wanita terdengar dari belakang Anna.

Anna menoleh ke arah suara. Ia memperhatikan sosok cantik berpakaian sexy sedang berdiri dengan kedua tangan yang terlipat di dada.

"Maaf, Nona bicara pada saya?" tanya Anna dengan raut wajah yang bingung.

"Heh, pura-pura naif. Dasar mun*fik!" umpat wanita itu yang tak lain adalah Alexa dengan suara pelan.

"Kau tahu, aku dan Niko sudah bertunangan sejak kami masih remaja. Dan minggu depan, kami akan menikah. Tapi apa ini? Hanya karena wanita lusuh sepertimu dia mau membatalkannya. Menyebalkan!" ucapnya dengan kesal.

Alexa menajamkan tatapannya seakan sedang memindai wanita yang sedang menundukkan kepala itu.

"Sial! Ternyata dia memang cantik," umpatnya dalam hati. Alexa mendelikkan matanya sebelum beranjak dari tempat itu.

Anna hanya bisa tertunduk dalam diam. Mendengar ucapan wanita tadi, membuat hatinya semakin tidak menentu. Bukan hanya menimbulkan kegaduhan dalam keluarga ini, ternyata kehadirannya juga merusak rencana bahagia Niko dengan wanita itu.

***

Tidak seperti biasanya, pagi ini Rahardian belum bersiap pergi ke kantor. Pria itu terduduk di ruang kerjanya dengan kedua alis yang di tautkan. Nampaknya ada hal serius yang sedang ia pikirkan.

Flashback on

Rahardian yang sedang berbicara dengan salah satu koleganya dikejutkan dengan kehadiran Alexa di ruangannya. Dari raut wajahnya, wanita itu nampaknya sangat marah.

Setelah koleganya pamit, Rahardianpun mulai berbincang dengan cucu sahabatnya itu.

"Duduklah, Nak!" pintanya.

"Kek, mengapa Kakek membiarkan Niko melakukannya?" tanya Alexa dengan raut wajah yang tiba-tiba terlihat sendu.

"Apa maksudmu, Lexa?" Rahardian mulai merasa cemas.

"Niko membatalkan rencana pernikahan kami. Dan yang Lexa dengar dari Niko, Kakek sudah mengetahui tentang hal itu."

"Dasar anak itu! Tidak bisakah dia mendiskusikannya dulu denganku sebelum melakukannya?" gerutu Rahardian dalam hatinya.

"Apakah Niko mengatakan kalau dia akan menikah dengan wanita lain?" tanya Rahardian mencoba bersikap tenang.

"Jadi benar Kakek mengetahuinya? Kenapa Kek? Bagaimana bisa Kakek mengingkari janji yang sudah Kakek buat pada almarhum Eyang?"

"Alexa, Kakek minta maaf. Ini di luar rencana Kakek. Kau tahu Niko mempunyai adik tiri yang sudah meninggal kan?"

"Riko? Mengapa ini jadi berhubungan dengan Riko? Pernikahan kami memang di undur karena dia meninggal, lalu?"

"Dia meminta Niko menikahi istrinya dan mengambil alih tanggung jawab atas calon anaknya," ujar Rahardian datar.

"Apa!" pekik Alexa.

"Selama ini dia iri terhadap Niko. Itulah mengapa dia ingin menghancurkan masa depan Niko dengan permintaan konyolnya," geram Rahardian.

"Aku tidak menyangka, adik sialannya itu ternyata tidak hanya membuat pernikahanku di undur. Tapi juga di batalkan," batin Alexa menggeram.

"Tapi, Kek. Niko tidak bisa membatalkan pernikahan kami begitu saja," ucap Alexa dengan wajah memelas.

"Kakek tahu, Sayang. Tapi Kakek juga tidak bisa berbuat apa-apa kalau Niko sudah memutuskan. Kakek akan secepatnya bicara dengan orang tuamu," pungkas Rahardian.

Flashback off

"Suamiku, apa kau tidak akan berangkat ke kantor?"

Pertanyaan Murni menyadarkan lamunan Rahardian.

"Mungkin nanti siang. Aku akan ke rumah Wiguna dulu. Alexa pasti sudah mengatakan semua pada Ayahnya."

"Niko sudah mengatakan semuanya?"

"Bukan hanya mengatakan, tapi juga membatalkannya. Alexa sangat kecewa atas keputusan anak itu. Aku akan bicara pada Edo, semoga saja ada jalan keluarnya. Aku sangat berharap mereka bisa menikah," sahut Rahardian sambil menghela nafas dalam.

Murni nampak bingung. Pasalnya, Alexa yang baru saja menemuinya di ruang makan tidak memperlihatkan kekecewaan apalagi kesedihan pada wajahnya.

Saat pintu lift terbuka, Rahardian nampak terkejut melihat Alexa sudah ada di ruang keluarga. Bersamaan dengan Niko yang sedang menuruni tangga yang juga melihat wanita itu ada disana.

Berbeda dengan Rahardian yang langsung menghampiri Alexa, Niko berlalu menuju meja makan. Ia kemudian meneguk air yang di tuangkan Bi Ani.

"Bi, panggil Anna kesini!" titah Niko pada Bi Ani sesaat setelah ia menghabiskan air dalam gelasnya.

"Baik, Tuan."

Rahardian dan Murni juga Alexa berjalan menuju ruang makan. Alexa yang berjalan di samping Murni terlihat bahagia dengan senyum yang di umbarnya. Disisi lain Murni justru merasa heran, karena ekspresi wajah Alexa tidak sesuai dengan apa yang ia dengar dari suaminya.

Sementara itu, Anna masih ragu-ragu saat akan masuk ke dalam mansion tersebut. Ia masih ingat permintaan Nenek untuk sebisa mungkin menghindari pertemuan dengan Kakek Rahardian.

"Di dalam ada Tuan dan Nyonya Besar, ada Non Alexa, juga ada Tuan Niko."

Anna kembali teringat ucapan Bi Ani saat ia bertanya tentang siapa saja yang ada di ruang makan. Namun begitu, Anna mencoba memberanikan diri masuk ke dalam mansion.

"Mau apa dia disini? Jangan bilang kalau dia akan duduk bersama di ruangan ini," batin Alexa.

Tuan dan Nyonya Rahardian terperangah melihat kehadiran Anna di ruangan itu. Walaupun posisi berdiri Anna cukup jauh dari mereka, tetap saja kehadirannya tidak di inginkan di ruangan itu.

"Anna, berikan ponselmu!" pinta Niko mendahului Kakeknya yang hendak menegur Anna.

"Ponsel?" gumam Anna. Ia kemudian merogoh ponsel miliknya dari saku bajunya, lalu melangkah dengan ragu-ragu mendekati Niko.

"Sayang, apa kau sengaja ingin membuatku cemburu dengan meminta nomor ponselnya di hadapanku?" tanya Alexa dengan nada selembut mungkin.

"Sayang? Heh," decih Niko dalam hati.

"Iya, Nak. Kau bisa memintanya nanti." Nenek menambahkan.

Sedangkan Kakek Rahardian, dalam diamnya hanya bisa menahan kesal.

"Bukan begitu, Nek. Tadi malam Mama di telepon bertanya, kenapa ponsel Anna belum bisa di hubungi padahal sudah diberi tahu cara mengaktifkannya. Sepertinya Mama lupa kalau wanita ini terlalu bodoh untuk mengerti hal-hal seperti itu," ejek Niko sambil mendelikkan matanya.

"Baguslah. Ternyata Niko tidak menyukai wanita ini," batin Alexa. Tatapannya tidak lepas dari tangan Niko yang sedang memegang ponsel Anna.

"Ini! Kamu sudah bisa menggunakannya," ucap Niko datar sambil mengembalikan ponsel Anna.

"Terima kasih," ujar Anna dengan ekspresi bahagia di wajahnya.

Sekilas Niko terpesona oleh senyuman Anna, namun cepat-cepat ia membuang perasaannya tersebut.

"Kek, mau berangkat bersama Niko?"

"Tidak, kau duluan saja. Bukankah pagi ini ada rapat bersama dewan direksi? Kakek mau kerumah Wiguna dulu sebelum ke kantor," sahut Kakek.

"Apa? Kakek mau menemui Ayah? Tidak. Jangan sampai Kakek membahas tentang pembatalan pernikahan dengan Ayah," batin Alexa.

"Mau apa Kakek bertemu Om Edo? Kalau hanya ingin membicarakan tentang pembatalan pernikahan Niko dan Alexa, sebaiknya tidak usah. Niko sendiri yang akan bicara pada Om Edo.

"Hanya? Kau pikir semudah itu, Niko? Mau dikemanakan wajah Kakekmu ini, heh? Kau bahkan tidak menyadari besarnya rasa malu yang akan di tanggung keluarga ini kalau sampai pernikahanmu dengan Alexa dibatakan. Undangan sudah di sebar, Niko. Semua sudah di persiapkan!" seru Kakek dengan suara bergetar.

Nenek Murni yang berada di samping Kakek berusaha menenangkan suaminya.

"Aku mengizinkanmu menemui anak penyakitan itu karena mungkin akan jadi pertemuan terakhir untuk kalian. Tapi sekarang, kau malah membawa wanita menjijikkan itu kesini dan akan menjadikannya istri? Kau sudah mengecewakan Kakek, Niko!" pekiknya.

Kakek Rahardian sebisa mungkin mengendalikan emosinya. Kenyataan bahwa Niko lebih memilih menuruti keinginan Riko daripada keinginannya benar-benar satu pukulan telak bagi dirinya.

"Maaf, Kek! Pernikahan ini tidak bisa di batalkan. Apapun keputusan Niko, pernikahan ini harus tetap di laksanankan," tegas Alexa.

"Sayang, maafkan kami. Kami tidak bermaksud.."

"Nek, Lexa hamil. Niko harus bertanggung jawab atas anak ini. Pernikahan ini harus tetap di laksanakan. Kalau tidak, Lexa akan menggugurkan kandungan ini!" Ancamnya sambil mengusap air mata di pipinya.

Terpopuler

Comments

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus ceria

2022-11-02

0

Ardika Zuuly Rahmadani

Ardika Zuuly Rahmadani

lagy musim hamil ya 😏😏

2021-11-13

0

Pertiwi Tiwi

Pertiwi Tiwi

kakekya aja yg bodoh.aturanya selidiki dulu siapa Alexa
byk uang tapi oon.

2021-10-24

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Menikahlah denganku!
3 pengakuan Riko
4 hari pernikahan
5 kamar pengantin
6 pindah
7 emosi yang mudah berubah
8 siapa yang sakit?
9 ingin melihat wajahmu
10 penyakit Riko
11 melihat dunia
12 kesedihan Anna
13 lukisan pernikahan
14 permintaan terakhir Riko
15 berpamitan
16 penolakan (bagian 1)
17 penolakan (bagian 2)
18 kegundahan hati Anna
19 kebencian Alexa
20 sandiwara Alexa
21 keputusan Rahardian
22 guru private
23 memeriksakan kandungan
24 Central Park
25 Nenek vs Anna
26 kenangan Niko (bagian 1)
27 kenangan Niko (bagian 2)
28 penuturan Viona (bagian 1)
29 penuturan Viona (bagian 2)
30 salad buah
31 perdebatan di ruang makan
32 bertemu kembali
33 persalinan Anna
34 keras kepala
35 wanita misterius
36 Mama?
37 keinginan Anna
38 menikah?
39 Helena
40 mirip?
41 serangan mendadak
42 americano
43 Niko vs Alexa
44 kenangan Helena
45 kegelisahan hati Niko
46 minuman apa ini?
47 ruang perapian
48 Anna vs Niko (bagian 1)
49 Anna vs Niko (bagian 2)
50 apa itu?
51 Niko vs Bima
52 salju
53 eggnog
54 kebersamaan (bagian 1)
55 kebersamaan (bagian 2)
56 amarah Siska
57 persiapan pulang
58 parfum
59 pulang
60 dejavu
61 hari pertama
62 50 juta
63 masa lalu yang terkuak (bagian 1)
64 masa lalu yang terkuak (bagian 2)
65 kembalinya Bima
66 bertemu
67 kejutan (bagian 1)
68 kejutan (bagian 2)
69 mengetahui kebenaran (bagian 1)
70 koma
71 mengetahui kebenaran (bagian 2)
72 amarah Rian
73 pengakuan Bima (bagian 1)
74 pengakuan Bima (bagian 2)
75 Ma-ma...
76 Anna siuman
77 penjelasan Niko
78 bimbang
79 pulang ke rumah
80 persalinan Alexa
81 berkunjung ke Lapas
82 cerita Niko
83 sudah memaafkan
84 Pa-pa..
85 Clara (tamat)
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Prolog
2
Menikahlah denganku!
3
pengakuan Riko
4
hari pernikahan
5
kamar pengantin
6
pindah
7
emosi yang mudah berubah
8
siapa yang sakit?
9
ingin melihat wajahmu
10
penyakit Riko
11
melihat dunia
12
kesedihan Anna
13
lukisan pernikahan
14
permintaan terakhir Riko
15
berpamitan
16
penolakan (bagian 1)
17
penolakan (bagian 2)
18
kegundahan hati Anna
19
kebencian Alexa
20
sandiwara Alexa
21
keputusan Rahardian
22
guru private
23
memeriksakan kandungan
24
Central Park
25
Nenek vs Anna
26
kenangan Niko (bagian 1)
27
kenangan Niko (bagian 2)
28
penuturan Viona (bagian 1)
29
penuturan Viona (bagian 2)
30
salad buah
31
perdebatan di ruang makan
32
bertemu kembali
33
persalinan Anna
34
keras kepala
35
wanita misterius
36
Mama?
37
keinginan Anna
38
menikah?
39
Helena
40
mirip?
41
serangan mendadak
42
americano
43
Niko vs Alexa
44
kenangan Helena
45
kegelisahan hati Niko
46
minuman apa ini?
47
ruang perapian
48
Anna vs Niko (bagian 1)
49
Anna vs Niko (bagian 2)
50
apa itu?
51
Niko vs Bima
52
salju
53
eggnog
54
kebersamaan (bagian 1)
55
kebersamaan (bagian 2)
56
amarah Siska
57
persiapan pulang
58
parfum
59
pulang
60
dejavu
61
hari pertama
62
50 juta
63
masa lalu yang terkuak (bagian 1)
64
masa lalu yang terkuak (bagian 2)
65
kembalinya Bima
66
bertemu
67
kejutan (bagian 1)
68
kejutan (bagian 2)
69
mengetahui kebenaran (bagian 1)
70
koma
71
mengetahui kebenaran (bagian 2)
72
amarah Rian
73
pengakuan Bima (bagian 1)
74
pengakuan Bima (bagian 2)
75
Ma-ma...
76
Anna siuman
77
penjelasan Niko
78
bimbang
79
pulang ke rumah
80
persalinan Alexa
81
berkunjung ke Lapas
82
cerita Niko
83
sudah memaafkan
84
Pa-pa..
85
Clara (tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!