Bab 20

Hingga tak terasa mereka sudah sampai di Villa Regan. Regan keluar dari mobil lalu membukakan pintu mobil taksi itu untuk Elsa yang sedang kesulitan menyincingkan gaunnya. Elsa pun keluar secara perlahan , sedangkan Regan membayar ongkos taksi yang dia tumpangi tadi.

"pelan pelan saja jalannya , kalau masih pegal ." Ucap Regan

"Iya kak . Ini sudah membaik karena dipijat kak Regan tadi".

Regan merogoh kunci pintu Villanya dan membukakan pintu itu . Elsa dan Regan pun masuk .

"Bi Nopi" panggil Regan pada asisten rumah tangga atau pengasuh nya itu.

"Iya Tuan "jawab Bi Nopi menghadap Regan.

"Kenalin sa Ini Bi Nopi Art Villa ini , sekaligus pengasuhku sejak kecil "

Elsa tersenyum mengangguk.

"Ini Istriku Elsa Keana , mulai sekarang hormati dia seperti Bibi menghormatiku di rumah ini." Ucap Regan memperkenalkan Elsa. Elsa pun mengulurkan tangannya pada Bi Nopi.

"Iya Tuan, Saya akan menghormati Nyonya seperti saya menghormati anda"

"Panggil Elsa saja Bi ".

Bi Nopi menjaba uluran tangan Elsa.

"Tapi Nyo......."

"Panggil senyamannya Istriku saja Bi ". Ucap Regan menyela.

"Baik Tuan".

"Tuan , Nyo Elsa selamat atas pernikahan nya saya doakan langgeng sampe anak cucu."

"Amin Bu". Ucap Regan dan Elsa bersamaan mengamini doa yang di berikan Bu Nopi.

"Ya sudah Bi, Regan mau mengantar Elsa ke kamar dulu . Dia pasti lelah sekarang."

Ya memang terlihat jelas kalau Elsa lelah . Keringat di wajahnya yang di poles Make Up itu terlihat mengkilap karena butiran bening itu ,apa lagi di tambah rasa pegal di pergelangan kaki nya. Wajar saja dari pagi hingga sekarang sudah surut sebentar lagi matahari akan tenggelam dan berganti malam Elsa baru menyelesaikan resepsi pernikahan nya.

"Apa ini kamar kak Regan?"tanya Elsa ketika Regan baru membuka pintu kamar.

"Iya , tapi mulai sekarang ini bukan hanya kamarku tapi kamar kita" . Ucap Regan sambil menatap lekat manik mata Elsa yang jenih meski sedang lelah.

"Ehem , iya "

"Masuklah , kamu mandi dulu saja . Aku bisa nanti."

Elsa pun masuk ke kamar Regan , matanya saat ini menatap seisi ruang kamar yang saat ini telah menjadi kamar dia dan Regan . Desain nya sama dengan Villa ini sederhana dan elegan ,namun bedanya ada beberapa lukisan lukisan besar yang terpapar di tiap dinding dan piala piala pada lemari kaca samping Walk closed milik Regan.

"kamar mandi di sebelah mana kak?" tanya Elsa pada Regan yang sedang membuka jasnya yang sudah mulai tercemar oleh debu dan parfum tamu di pernikahan tadi.

"Itu sebelah kiri kamar mandi yang sebelah kanan toilet" . Elsa mengangguk mengerti dan menuju ke kamar mandi .

"Aduh kenapa susah sekali di buka resleting ini" gumam Elsa dengan tangan yang masih bersusah payah menarik narik ke bawah kait resleting belakang gaunnya.

"Ah iya aku tidak bawa handuk . kamu itu gimana sih sa kenapa pelupa sekali . " Tutul Elsa pada dirinya sendiri sambil memukul pelan kepalanya.

"Apa aku keluar dulu ambil handuk sekalian minta tolong kak Regan membuka resleting ini . Ngk ngk Elsa malulah masa minta tolong narik resleting aja".

Elsa yang frustasi keluar dari kamar mandi .

"Kak "

"Kamu lupa ngk bawa handuk kan?" tanya Regan

"Iya "jawab Elsa dengan kepala menunduk malu

Dia masih suka malu malu ternyata . Lucu sekali . pikir Regan melihat Elsa yang tertunduk malu.

"Ini handuknya dan ini piyama mu " Ucap menyerahkan barang yang dia ambil dari lemari ke tangan Elsa.

"Kak "

"Hmm kamu butuh apa lagi?" tanya Regan yang duduk di sofa kecil kamar nya sambil melepas letih seharian .

"Iya aku , aku......." Elsa ragu ragu ingin meminta bantuan Regan untuk membukakan resleting gaunnya.

"Jangan ragu ragu aku sekarang suamimu ,ada apa katakan saja". Ucap Regan mendekati Elsa.

"resleting"

"Iya resletin nyakenapa?"tanya Regan yang belum paham maksud Elsa.

"Aku tidak bisa menarik resletingnya kak "

"Oh...." Regan sedikit tertawa geli melihat tangan pendek Elsa yang sudah jelas dia pikir tidak akan sampai meraih pengait resleting gaunnya.

"Wajar saja tanganmu pendek aku bisa memaklumi nya" . Ejek Regan mulai menarik resleting itu.

"Apa !!! tanganku tidak pendek kak" pekik Elsa yang kesal dengan lontaran ejekan dari suaminya .

"Iya iya , aku tahu tanganmu tidak pendek hanya kurang panjang" . Regan yang gemas melihat ekspresi kesalnya Elsa malah berlanjut mengejeknya.

"Kak Regan!!!" Kali ini Elsa tidak tinggal diam di ejek kedua kalinya oleh Regan .

Elsa melayangkan tangannya hendak memukul dada Regan . Tapi sayangnya pukulan itu belum sampai sudah di cekal terlebih dahulu oleh Regan .

"Mau ngapain tangan pendekmu ini istriku" tak hanya mengejek tapi juga menggoda itulah yang dilakukan Regan ketika mencekal tangan Elsa.

"Lepas kak ,ihh " Kesal Elsa ketika pukulannya tidak sampai. Tapi sayang tidak di lepas juga cekalan itu oleh Regan ,sedangkan Elsa yang tidak tahan dengan ejekan tadi meronta agar tangannya bisa lepas dari cekalan tangan Regan.

Sampai sesuatu mengejutkan terjadi .

mbull

Dua bongkahan gunung kembar itu menyebul karena ulah dirinya yang meronta ronta tanpa memperdulikan gaun yang sudah longgar tanpa resleting.

Seketika tangan Regan replek melepas tangan Elsa ,mata nya tertuju pada pemandangan gunung yang besar putih dan mulus tepat di depannya . Apalagi gunung itu berguncang Ke kanan kiri .

Imut sekali . Batin Regan gemas dengan apa yang dilihatnya.

Elsa yang tersadar akan tatapan dari Regan langsung menyadari bagian atas tubuh nya tidak tertutup .

"Ahhh"

"Ka kak Regan mesum" pekik Elsa yang langsung nyilangkan tangan nya yang membawa handuk dan piyama itu ke dada itu menutupi gunung kembarnya . Langsung berlari pergi ke kamar mandi.

Brak

Suara pintu kamar mandi yang di banting oleh Elsa .

"Pfttt..... dia lari karena malu ".gumam Regan menertawakan tingkah Elsa.

Sementara di kamar mandi pipi Elsa sudah merah merona , ingin sekali rasanya dia bersembunyi di balik pintu ajaib Doraemon agar dirinya bisa langsung menghilang . Apa lagi ketika mengingat tatapan Regan yang tertuju pada gunung kembarnya yang terekspos jelas.

Ahh....malu sekali . kak Regan melihat tubuhku dengan tatapan begitu ,bagaimana malam nanti . Apa aku akan......

Elsa yang yang sedang sibuk berkecamuk dengan pikirannya yang kacau saat ini.

Setelah selesai mandi Elsa keluar dan melihat Regan yang sudah tertidur di sofa . Elsa mendekati pria yang tak lain suaminya itu, benar benar terlelap nyenyak dalam tidurnya . Dengkuran dengkuran keluar dari rongga hidung Regan . Dan lagi wajah yang lelah itu tidak mengurangi ketampanan nya . Membuat hari Elsa berdebar debar ngk karuan.

Deg deg deg

Kak Regan terlihat sangat tampan saat tidur. Pipinya sudah tersipu hanya dengan menatap wajah Regan.

"Sa Kau sudah mandi"

Dalam tidur nyenyak nya terbayang seorang wanita menatapnya membuat Regan membuka mata , hingga membuat sang istri yang tadi menatap wajah nya terkejut.

"Ahh....udah " Ucap Elsa dalam keterkejutan nya.

Regan beranjak dari rebahan nya.

"Itu bajumu sudah Bi Nopi siapkan , karena baju kamu belum di antar jadi pakai itu dulu"

"Iya Kak makasih "

Regan pun menuju ke kamar mandi . Setelah selesai mandi Regan keluar dengan handuk yang melilit pinggangnya serta tubuh yang basah terutama rambut.

Elsa yang mengeringkan rambutnya di meja rias ,melihat Regan langsung tertegun wajahnya berkali kali lipat bertambah tampah dengan tubuh tegap dan bidang serta perut sixpack miliknya. Seketika wajah Elsa kembali merah padam.

Kenapa kak Regan cuman pakai handuk seperti itu. Aku kan jadi reflek melihatnya. Batin Elsa.

Regan yang tau dirinya di tatap oleh seseorang dari meja rias berpura pura santai membawa baju ke ruang ganti .

"Wajahnya merah lagi , sudah kuduga ".Gumam Regan yang dengan sengaja memakai handuk seperti itu untuk menggoda sang istri.

.

.

.

.

.

.

.

***Bersambung

Jangan lupa untuk mendukung Author dengan cara Like komen Vote 🙏🥰

Like

Like

Like

Maaf kalo terlalu pendek ,soalnya mata udah ngk bisa di ajak kompromi 🥱😴🙏***

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***