Bab 15

Hari ini adalah hari dimana keadaan Regan yang sudah pulih seperti semula . Hanya butuh istirahat yang cukup untuk memudahkan tenaga nya seperti sedia kala .

Elsa berberes beres bersiap untuk mengantar Regan pulang . Sedangkan Regan mulai menghubungi Eden yang akan menjemput dirinya dan Elsa , setelah Selesai membereskan baju baju yang telah dia pakai untuk salin beberapa hari ini Elsa melipat satu persatu lalu di masukkan ke tas kecil miliknya.

"Kau sudah beres ?,ada yang perlu kubantu?"ucap Regan melihat aktivitas Elsa yang terlihat sedikit sibuk dengan baju bajunya itu.

"Tidak kak ,aku sudah selesai "ucap Elsa menarik sleting tas kecilnya.

Tak lama kemudian Eden datang langsung masuk ke ruang rawat Regan.

Regan dengan tubuhnya yang belum se fit semula melihat Eden menghampiri nya hendak berdiri dan mulai melangkahkan kakinya perlahan . Elsa yang melihat Regan berdiri sedikit sempoyongan itu tidak tinggal diam langsung mendekat dan memapah tubuh Regan agar bertumpu pada dirinya.

"Biar aku saja kau bawa tasmu ,ke mobil". Ucap Eden segera mengambil alih memapah Regan.

"iya kak". Elsa langsung mengambil tasnya dan mengikuti Eden .

Ceklik

Elsa membantu Eden membuka pintu mobilnya. Eden pun langsung membawa Regan masuk di ikuti Elsa yang masuk melalui pintu belakang sebelas Regan.

Diperjalanan Eden duduk di kursi sopir karena dialah yang menyetir mobil sedangkan Elsa dan Regan duduk di bangku belakang . Mobil baru saja melaju sesaat belum ada percakapan di antara ketiganya hingga salah satu dari mereka membuka bicara.

"Apa kak Regan di Villa sendirian ?"tanya Elsa

"Tidak ada pengasuhku dan suaminya , kamu jangan khawatir . Dan juga terima kasih sudah merawat ku selama ini lebih baik kamu langsung pulang ,jika ingin menjenguk aku kamu bisa datang ke Villa ku besok"

"Baiklah kak , kak Regan juga jangan beraktivitas berat dulu tubuh kak Regan belum fit "ucap Elsa memandang wajah Regan yang sudah mulai cerah tidak sepucat beberapa hari yang lalu.

"iya terimakasih "ucap Regan sambil tersenyum bahagia lantaran selalu di perhatikan oleh calon istrinya itu.

"sama sama"balas Elsa dengan senyum manisnya .

Kedua saling menebar senyum terbaik mereka masing masing tanpa memperhatikan pria lajang di depannya.

Sementara Eden yang melirik kaca depan dapat melihat dengan jelas Elsa dan Regan yang sedang menebar senyum mereka.

Sial tau gini gw suruh sopir gw jemput ni orang ,ngk berperasaan pria tampan sepertiku harus jadi sopir sekaligus obat nyamuk tanpa asap. Umpat Eden dalam hati

"Ehem jadi ini nganter Elsa dulu"ucap Eden dengan wajah datarnya

"iya ,alamatnya di jalan XXX "

"gw tau "singkat Eden

"udah pernah ke sana?" tanya Regan

Eden yang sibuk mengemudi kan mobil diam tak menghiraukan pertanyaan Regan .

"Iya kak sewaktu kak Regan di culik kak Eden dan Claudia lah yang mengantarkan aku pulang"Seloroh Elsa

"ohh "Regan hanya beroh ria menanggapi ucapan Elsa

Eden mulai belok ke gang arah rumah Elsa sampai tak lama kemudian telah sampai di depan gerbang Kediaman Keana alias rumah orang tua angkat Elsa. Setelah mobil sudah berhenti Elsa langsung memegang handel pintu mobil hendak keluar .

"Aku pulang dulu kak"

"iya sampai ketemu besok". Ucap Regan yang di jawab lambaian tangan oleh Elsa

Regan pun mengulas senyuman nya pada saat melihat kepergian Elsa. Sedangkan Eden mulai melajukan mobilnya.

"Gw kira Lo bakal hidup sebatang kara ,jadi pejaka sampai tua ehh ngk nyangka ternyata udah jatuh cinta apa lagi bentar lagi nikah ,kalah gw ternyata ". Celetuk Eden

"Heh makanya terima aja perjodohan mamamu , kalo di pikir dirimu cocok juga sama teman Elsa". Ucap Regan sedikit mengejek Eden.

"Tau dari mana Lo mama ngejodohin gw sama Claudia?"tanya Eden

"Ada deh , yang jelas si Claudia udah keliatan dari awal ketemu dia suka sama kamu "

"Mau dia suka atau ngk bukan urusan gw lah dari segi penampilan aja dia bukan tipe gw banget apalagi sama sifatnya kek bocah ngk kepikiran kalo sampe mama maksa gw nerima perjodohan terus nikah sama dia bisa bisa berakhir sudah hidup gw yang damai "

Kata Eden panjang lebar , Eden pada dasarnya memang orang yang kaku dan irit bicara tapi beda lagi ceritanya kalau dia ngomong sama orang terdekatnya. Dia akan lebih aktif walaupun ekspresi datarnya ngk berubah.

"Terserah lah" . Ucap Regan tak mau ambil pusing dengan sikap Eden .

🍀🍀🍀🍀

Kediaman Keana

"Kenapa malah pulang papa suruh kamu jaga Regan ?, gimana kamu itu calon istrinya harus lebih peduli".Ucap Anjar yang duduk di sofa ruang TV bersanding dengan istrinya Merlin.

Elsa belum menjawab pertanyaan sang Ayah melainkan mencium tangan Anjar dan Merlin terlebih dahulu .

"Alhamdulillah , Kak Regan udh di perbolehkan pulang jadi Elsa juga pulang yah"

"Ohhh"

"Ya sudah kalau kamu capek sana ke kamar istirahat"Ucap Merlin tanpa menatap Elsa karena sibuk dengan tayangan TV.

"Iya Bu , Yah Elsa ke kamar dulu"

"Hmm"

Elsa langsung menaiki tangga menuju ke kamarnya ,lalu menaruh tas pada meja belajarnya. Handphone Elsa tiba tiba berdering bertuliskan nama orang yang menelpon nya .

Claudiajamet Calling

"Halo sa"

"Halo "

"Ya ampun sa , gw gabut banget Lo masih di rumah sakit apa udah pulang?"

"Barusan pulang , ini baru mau mandi semalem ngk mandi berasa lengket nih badan"

"Healah ,Lo tau ngk?, dua hari ngk ada Lo . Gw ngk boleh main kemana mana cuman di rumah belajar manajemen lah yang ini lah ,itu lah sebel gw ngk bisa keluar malah di suruh belajar sama mami ,Kenapa sih kalo ngk sama Lo gw ngk boleh keluar . Heran gw"

"kalo ngomong kebiasaan panjang kali lebar gimana bisa mencerna kalo gitu"

"Hehehe.....Ya gimana gw kesel ini , gw ke rumah Lo ya ,kalo ke rumah Lo kan pasti boleh"

"Jangan Claud Ayah sama Ibu di rumah aku ngk mau nanti jadi canggung kamu tau sendiri mereka seperti apa"

"Ya udh deh "

"Kalo ngk gini aja , nanti malem ikut aku jenguk kak Regan mau ngk?"

"Maulah nanti gw jemput Lo "

"oke "

"Ya udh gw mau lanjut belajar karena keterpaksaan ini ,bye bye"

"Bye"

Sambungan telpon pun berakhir .

🍀🍀🍀🍀

Siang hari Kediaman Hartawan

Keadaan Revan masih sama seperti tadi pagi , namun bedanya luka sayatan sayatan kecil sudah di jahit serta luka lebam pada wajah dan beberapa bagian tubuh lain sudah di beri obat. Tak lupa juga selang infus di tangan Revan. Revan di rawat di rumah nya sendiri karena sudah punya Dokter pribadi yang tinggal di rumahnya untuk merawat dirinya.

Revan menatap langit langit kamarnya dengan rasa sakit pada seluruh tubuhnya.

Heh tinggal beberapa hari lagi pernikahan tiba ,pada saat itu juga adikmu akan merasakan hal yang sama ketika kau menyiksaku. Pikiran Revan masih sama seperti sebelumnya balas dendam pada adik Dean yaitu pria yang telah menyiksa dirinya.

"Sayang". Panggilan dari wanita paruh baya itu membuyarkan pikirannya .

Revan memalingkan wajahnya ke arah Lena yang membawa nampan berisi makanan ,minuman ,buah serta obat untuk Revan.

"mah" Ucap Revan dengan suara lemahnya

Lena langsung duduk di ranjang Revan sambil membawa nampanya.

"Makan dulu , tadi pagi kau hanya makan beberapa sendok bubur"

"hmm"

Lena menaruh nampannya untuk membantu Revan mengangkat sedikit tubuhnya dan memberi banyak agar tubuhnya tidak sakit ketika duduk. Lena mulai menyuapi Revan perlahan lahan.

"Apa kau tau siapa yang menculik kamu Revan"tanya Lena di sela menyuapi Revan.

"Dean,Kakak dari Rosie gadis yang kuperkosa". Ucap Revan sambil mengunyah pelan makanan di mulutnya.

"Apa !!! pantas saja waktu papa dan mama meminta bantuan Andryn dia tidak membantu sama sekali rupanya karena ulah anaknya"Ucap Lena mulai geram

"pantas saja dia berani mengancam akan menghancurkan keluarga kita "

"Mama tenang aja,aku mana mungkin tinggal diam , setelah menikah dengan Rosie aku berencana melakukan hal yang sama dengan apa yang di lakukan kakaknya padaku"

"Tapi Ayah dan Kakaknya bukan lawan kita Revan kamu jangan gegabah "Ucap Lena mulai khawatir akan kegegabahan putranya.

"Aku punya cara sendiri mama tenang saja"

🍀🍀🍀🍀

Malam Hari

Claudia yang di beri izin keluar rumah karena alasan pergi dengan Elsa langsung di perbolehkan tentunya Claudia tidak menyia nyiakan kesempatan itu . Dia pergi menggunakan monitor Sport miliknya. Dengan penampilan seperti anak montor Claudia menarik pegas montornya dengan kecepatan di atas rata rata .

Tak membutuhkan waktu lama Claudia ke rumah Elsa .

"Sa gw udh di depan gerbang rumah Lo". Ucap Claudia di seberang telpon

"iya bentar "

Elsa keluar dari rumah membuka gerbang lalu melihat Claudia dengan penampilan serba hitam serta mengendarai montir sontak membuatnya enggan untuk menaiki montir itu sebab dia tau sahabatnya itu kalau naik montor seperti cepat ingin bertemu sang pencipta .

"Kenapa malah bengong lo !, cepet naik woy"pekik Claudia

"engk aku naik taksi aja , trauma naik montor sama kamu bawaannya ngajak mati"ucap Elsa seketika membuat Claudia tertawa

"Hahahaha........ ternyata lo trauma gw bonceng ,oke oke gw pelan pelan . Cepet naik" Ucap Claudia di sela tawa sambil mengulurkan satu Helm untuk Elsa.

Elsa masih enggan untuk manaiki montor Claudia tapi karena Claudia sudah bilang akan pelan pelan ya sudahlah Elsa pun langsung naik. Elsa memakai Helm itu sang langsung naik ke montor Claudia

"Pelan pelan,awas kebut!!!"ancam Elsa

"iya iya"

Bruummmmm

"Akhhhh"Teriak Elsa saat Claudia baru mengetes gigi montornya.

"apaan sih teriak belom juga jalan"Ucap Claudia kesal ,telinganya hampir budeg gara gara teriakan melengking Elsa.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

***Bersambung

Jangan lupa untuk mendukung Author dengan cara Like ,komen & Vote🙏🥰

Thanks buat yang udh mampir😘***

Terpopuler

Comments

Reni

Reni

lanjut kak

2022-03-17

3

Aris Pujiono

Aris Pujiono

lanjut kak

2022-03-13

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!