Regan mengulurkan tangannya ke meja untuk mengambil Handphone miliknya dan mulai melakukan panggilan pada Eden . Sudah berkali kali Regan memanggil nomor Eden namun tidak di jawab sama sekali .
mungkin dia sibuk coba aku chat saja. Batin Regan
Chat
Regan Hrtwn
Eden aku minta bantuanmu untuk mencari Revan . Kau pasti bisa koneksi mu lebih besar dari papaku .
Beberapa menit kemudian
Ting
Eden mulai membalas chat dari Regan.
Eden Bastian
Kenapa ?,lagi lagi papa mu tersayang itu minta bantuan . Sorry bro gw ngk sebaik itu mau bantuin papa lo nyari si baji**an itu . Dan lo temen gw terbego udh di lukai secara batin sedalam itu masih ada hati buat bantu . Ngk habis pikir gw.
Regan Hrtwn
Jadi mau bantu ngk ?
Eden Bastian
Ngk!!!
Regan menghebus kan nafas kasarnya dan meletakkan Handphone nya di tempat semula .
aku tau den kamu seperti itu karna aku tapi bagaimana pun papa adalah orang yang membiayai aku dari kecil . Batin Regan
Tak mau ambil pusing karena Eden tidak mau membantu nya Regan mulai mengalihkan pikiran dan pandangan nya pada gadis cantik yang tertidur pulas di dadanya.
Dengkuran dengkuran kecil terdengar jelas di telinga Regan ketika Elsa tertidur pulas di dada bidangnya ,rasa nyaman dan hangat Regan rasakan saat nafas Elsa tepat menghembus ke dadanya . Jantungnya saat ini sudah tidak normal saat Regan mulai mengamati perinci wajah cantik calon istrinya .
"mungkinkah hidupku yang suram tanpa warna ini akan berubah?,kurasa iya Karena dirimu hadir membuat hidupku memiliki warna". Ucap Regan pelan sambil menyilakan rambut Elsa ke telinganya dengan lembut.
Belum lama mereka mengenal satu sama lain tapi hari ke hari yang membuat mereka sering menghabiskan waktu bersama membuat Regan dan Elsa saat ini mulai merasakan kenyamanan serta getaran pada perasaan mereka yang tidak mereka ketahui asalnya .
Regan pria berparas tampan yang menyimpan luka ,dan Elsa anak angkat yang kini menjadi bahan menutup hutang kedua orang tuanya . Sama sama tidak menyadari bahwa rasa cinta mulai hadir pada diri mereka.
🍀🍀🍀🍀
Masion Imperial
Suara derap langkah kaki berasal dari balik pintu . Seorang pelayan sigap dengan cepat membuka pintu dan membungkuk hormat pada Pria yang tak lain pemilik Masion Imperial . Duda tampan yang tak lain adalah Andryn mulai masuk ke ruang kerja putranya dengan wajah suram.
Para pelayan pengawal serta assisten pribadinya pamit undur diri karena sudah mengetahui Tuannya akan berbicara pribadi dengan Tuan mudanya.
Ceklek
Andryn membuka pintu megah dan langsung masuk tanpa permisi . Dan mulai duduk di Sofa. Sedangkan putranya Dean tak menghiraukan kehadiran nya ,sibuk sendiri dengan laptop di depannya.
"Pria bajingan yang tak lain anak dari Tuan Hartawan hilang sudah dua hari ini , Dia dan istrinya datang ke kantor papa . Dan meminta bantuan. Apa ini ulahmu?"
Akhirnya Andryn membuka bicara pada Dean yang sibuk dengan Laptopnya . Dean pun mulai mengalihkan pandangannya pada Dadynya itu.
"yah aku hanya memberi sedikit pelajaran karena sudah berani memperk**sa adikku . Papa keberatan?"tanya Dean dengan intonasi ambigu.
"Tidak sama sekali . Tapi ingat pernikahan adikmu"ucap Andryn memperingati putranya agar tidak melewati batas.
"Aku tau kau tenang saja Dad"singkat Dean
🍀🍀🍀
Disisi lain
Menyendiri sambil mengamati teriknya matahari dan berfikir apakah keputusan nya tepat menikah dengan seorang Pria yang jelas jelas melakukan tindak asusila pada dirinya . Tapi jika dia tidak menikah dengan Pria itu dan memilih menjebloskan nya di penjara tentu itu pilihan yang lebih sulit setelah Pria itu bertanggung jawab kepada pihak berwajib maka setelah pria itu keluar dari penjara dia belum tentu mau bertanggung jawab pada dirinya.
Huh kacau . Ya Tuhan jika pilihan ku benar maka yakinlah aku . Jika salah maka berilah aku jalan keluar nya .Pikir Rosie
Pikirannya kacau apalagi hidupnya . Pada awalnya dia mengunjungi Hotel ayahnya tapi sialnya dia salah masuk kamar VIP . Karena keteledoran Maneger Hotel Dadynya yang memberi kunci VIP kamar yang sama dengan Revan hingga membuat peristiwa naas Itu menimpa dirinya. Meski Manager sudah di pecat tapi tetap saja tidak bisa mengubah dirinya yang kini tak suci lagi.
Rosie menangis sesenggukan mengingat pernikahan nya tinggal beberapa hari lagi .
🍀🍀🍀🍀
Di ruang rawat Regan
Elsa mulai mengerjapkan matanya yang saat ini tidak lagi seperti panda karena kurang tidur hawa hangat mengelilingi tubuhnya sampai Elsa mendongakkan kepalanya . Terlihat Regan yang sedang tidur dengan kondisi yang sudah membaik . Elsa pun perlahan turun namun tiba tiba tangan nya di cekal oleh Regan yang mulai membuka matanya.
"kemana?"tanya Regan yang masih mencekam tangan Elsa yang hendak berdiri dari ranjang
"kamar mandi sebentar kak"
Regan pun melepaskan tangan Elsa . Elsa masuk ke kamar mandi untuk buang air kecil setelah itu keluar dan melihat Dokter dan suster yang sedang memeriksa keadaan Regan.
"Bagaimana keadaannya Dok?"tanya Elsa pada Pria beralmameter putih itu setelah selesai memeriksa kondisi tubuh Regan.
"Syukur suami anda membaik , besok sudah di perbolehkan pulang tapi tolong jangan melakukan aktivitas berat dulu sebelum sembuh total"ucap Dokter itu
"baik Dokter terimakasih"
"sama sama kami permisi dulu"
Dokter dan suster itu berlalu pergi .
"Alhamdulillah kak , akhirnya kak Regan di bolehin pulang" . Ucap Elsa
"Iya "
"apa kau akhir akhir ini tidak ada jadwal kuliah saat merawatku?"sambung Regan bertanya
"Kemarin ada tapi aku sudah izin ,kalo hari dan besok tidak ada"ucap Elsa
Rehan pun bernafas lega bersyukur dia tidak terlalu membebani Elsa dengan meninggalkan kuliahnya berturut turut selama merawatnya.
🍀🍀🍀🍀
Keesokan harinya di kediaman Hartawan
Kedua Pria bertubuh kekar itu menyeret Revan ,Pria yang telah mereka siksa lebih dari dua hari . Memencet bel di panggar rumah megah itu . Tak lama kemudia satpam rumah itu keluar . Kedua pria itu langsung menjatuhkan tubuh Revan yang lemas tanpa daya ,sampai satpam itu melihat Revan tersungkur lemah di tanah .
"Ini orang gila ngapain mau ngeprank ? memencet mencet bel segala abis itu pura pura tidur . Dasar Edan!!!".ucap Satpam itu
penampilan Revan saat ini sangatlah mengenaskan baju dan celana jeans itu sudah tak terbentuk karna ternoda debu dan darahnya selama dua hari lebih . Sangat wajar bila satpam mengatakan bahwa Revan itu orang gila yang sedang iseng .
Revan yang mendengar ucapan dari satpam rumahnya mulai kesal dan sekuat tenaga membalikkan badan .
"I ini aku" Ucap Revan lemah
Satpam itu sungguh terkejut dengan orang di depannya . Ternyata orang yang ia kira orang Edan alias gila itu ternyata Tuan mudanya . Dengan segera memanggil tukang kebun untuk membantu dirinya mengangkat Tuan mudanya itu.
"Kang Amin Kang !!!"teriak satpam itu pada tukang kebuh sambil mulai memapah tubuh Revan.
Satpam itu melihat kertas bertuliskan "Jangan mencoba coba untuk balas dendam atau kalian akan hancur!!!. Satpam itu mengantongi kertas berisi ancaman itu
"Ada apa teriak teriak begituh?"tanya Kang Amin tukang kebun.
"Matamu tidak lihat min Tuan muda sedang kesakitan ,cepat bantu aku memapah nya"ucap Satpam itu kasar
"oke oke bilang kalo dia Tuan muda ku kira orang gila"ucap Kang Amin nyengir pelan mulai membantu Satpam itu memapah Revan dan membawanya masuk ke rumah
Sampai di kamar Revan Satpam itu menelpon Tuan dan Nyonya nya . Sedangkan Kang Amin menelpon Dokter pribadi keluarga Hartawan.
Tak lama kemudian Dokter serta Rayn dan Lena terburu buru ke kamar Revan .
Rayn dan Lena sama sama khawatir dengan kondisi putra nya dan mempercepat langkah kakinya sampai ke kamar Revan . Dokter Juan ,yang tak lain Dokter pribadi keluarga Hartawan ikut masuk ke Kamar Revan.
Lena yang melihat kondisi putra nya langsung menangis dan memeluk Revan yang merebahkan tubuhnya terkulai lemah penuh luka .
Sedangkan Kang Amin dan Pak Satpam pamit mengundurkan diri . Pak Satpam berlalu pergi tiba tiba mengingat kertas yang di kantongnya langsung menyerahkan pada Tuannya.
"Apa ini ?"Tanya Rayn
"Di kertas itu bertuliskan ancaman saya menemukan nya saat Tuan muda sudah tersungkur di tanah "
"baiklah kau boleh pergi"
Dokter Juan dengan segera membuka baju Revan dan mengobati satu persatu luka luka di tubuh Revan serta memasang infus di dari koper kecil yang dia bawa.
"Apa itu pah?"tanya Lena
Setelah Rayn membaca tulisan di kertas itu , ternyata benar bertuliskan ancaman yang dia duga adalah orang yang telah menculik dan menganiaya putranya.
"Ini surat dari orang yang sudah menculik dan menyiksa Revan ,Dia mengancam akan menghancurkan kita"Ucap Rayn ketir melihat kertas Suram di tangannya.
"Siapa dia ,berani mengancam kita "ucap Lena mulai emosi dengan penulis kertas itu yang sudah menculik serta menyiksa Revan.
"aku juga tidak tau yang pasti kita tidak bisa berkutik karena dia bisa menculik Revan tanpa berhasil kita temukan itu artinya dia lebih berkuasa dari kita,kau lihat juga ancaman darinya tak main main"
"mulai sekarang kita harus berhati-hati dan jangan berulah apa lagi berfikir balas dendam "sambung Rayn memasang wajah serius.
.
.
.
.
.
.
.
***Bersambung
Jangan lupa untuk mendukung Author dengan cara Like,komen &Vote 🙏🥰
Thanks buat yang udh mampir 😘***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
𒋓 ⃝ ℰɱɑɽͤɣ̽ɛͤʟ🦥 ੍᭄͜͡✿🌍ɢ⃟꙰Ⓜ
⭐⭐⭐⭐⭐Luar biasa
2022-10-04
8