Bab 11

Hening

.

.

.

.

Itulah suasana yang di rasakan Elsa dan juga Regan ,Elsa yang duduk di kursi samping ranjang Regan sedangkan Regan mulai menetralkan tubuhnya agar merasa nyaman .

"ini sudah larut bagaimana nanti kamu pulang nya sa,tidak baik selarut ini gadis pulang seorang diri?"tanya Regan memecahkan keheningan yang sering melanda keduannya.

Elsa mulai menatap Regan seperti biasa dan tidak malu malu seperti kejadian yang dialami tadi.

"aku menginap disini saja kak,kak Regan kan ngk ada yang jagain nanti aku telpon Ayah untuk meminta izin"ucap Elsa

"tau dari mana kamu aku tidak ada yang jaga?"tanya Regan sambil mengangkat satu alis tebalnya untuk menunjukkan ekspresi penasaran.

"Claudia"jawab Elsa

"Claudia bukan siapa siapaku bagaimana dia bisa tau aku tidak akan ada yang jaga"ucap Regan.

"Akhir akhir ini Claudia dekat dengan Kak Eden mungkin saja Kak Eden lah yang memberi tahunya"Ucap Elsa.

Saat itu memang Eden ingin memberi tau Elsa namun dengan kepribadian nya yang lumayan dingin dan irit bicara itu enggan untuk bersapa kata dengan Elsa yang tentunya belum dia kenal sebegitu dekat ,Eden pun memilih memberi tau Claudia yang lebih dekat dengannya untuk memberi tahu pada Elsa.

"ahh iya bisa jadi begitu"

Dan untuk kesekian kalinya suasana hening melanda keduanya lagi dan lagi ,karena topik pembicaraan telah selesai .

Elsa pun menyempatkan waktunya untuk menelpon Ayahnya .

"Halo,ada apa? "ucap pria di seberang telpon Elsa.

"Assalamualaikum Yah ,maaf tadi Elsa pergi tidak pamit sekarang Elsa ada di rumah sakit menemani kak Regan".

"waalakumsalam,jadi Regan sudah di temukan?" tanya Anjas Ayah Elsa.

""iya Yah ,Elsa minta izin tidak pulang malam ini karena merawat kak Regan dia tidak ada menjaga".

"syukur kalau Regan sudah di temukan ,baiklah kamu jaga baik baik Regan"

"Iya yah , makasih"

panggilan pun di akhiri sepihak oleh ayahnya.

Elsa masih duduk diam sambil memegang erat ponselnya ingin berbicara dan bertanya apa yaang di lakukan para penjahat itu pada Regan tapi mental Elsa sungguh tidak bisa di ajak kompromi , sebelum kalimat akan terucap gugup sudah dahulu menerpa.

Canggung sekali ,apa aku mulai bicara saja ya?tapi kenapa aku gugup seperti interview saja.batin Elsa.

Regan sudah tidak tahan dengan sifat diam Elsa yang sedari tadi hanya membisu ,dia pun mulai mencari topik pembicaraan.

"oh iya ,aku ingin bertanya padamu "Ucap Regan

Elsa mulai mengangkat kepalanya yang tadi sedikit tertunduk karena gugup.

"iya tanya saja kak"ucap Elsa

"apa kau tidak keberatan tinggal bersama ku di Villa ku yang kecil ,jika kau keberatan tidak masalah aku punya uang tabungan ,aku bisa membeli kan Villa yang lebih besar".

Kediaman Keanan yang tak lain rumah orang tua angkat Elsa merupakan Rumah dengan fasilitas yang bisa dibilang mewah ,itulah yang membuat Regan berfikir Elsa belum tentu mau tinggal di Villa nya yang kecil.

"Tentu saja kak,kenapa Kak Regan bertanya seperti itu?, seperti apapun rumah kak Regan aku akan menerima nya karena kak Regan nanti adalah suamiku"jawab Elsa tulus dari lubuk hatinya.

sungguh jawaban yang tulus membuat Regan membuang jauh pikirannya dulu yang sempat berpikir bahwa wanita itu selalu realistis harus ada bukan menerima apa adanya pikiran itu muncul karena mantan dulu berpacaran dengannya hanya karena uang .

"Terimakasih,aku beruntung kamu wanita yang baik aku tidak menyesal menerima perjodohan ini"ucap Regan

"sama sama"jawab Elsa sambil mengembangkan senyumnya yang manis .

.

.

.

.

.

.

.

.

Keesokan harinya

posisi berdiri dengan kedua tangan dan kaki di rantai serta tubuh penuh dengan luka cambukan ,kali ini Dean melakukan aksi balas dendam pada Orang yang tepat .

"Hahaha......wajahmu yang menyedihkan sungguh membuatku puas ,tapi ini masih belum apa apa "ucap Dean di iringan dengan gelak tawa karena puas melihat kondisi Revan di depannya.

sudah semalaman Revan di siksa oleh anak buah Dean tak hanya di cambuk ,tampar ,tendang dan beberapa sayatan sayatan kecil yang sengaja disayat secara perlahan agar rasa sakit kian lebih mendalam Revan rasakan,lemas itulah yang di rasakan Revan entah itu karena kurang ion karena semalaman tidak meminum air atau karena siksaan yang Dean berikan .

Dean melangkahkan kakinya mendekati Revan .

"bersabarlah ini baru semalam masih ada tiga hari lagi sebelum persiapan pernikahan kau dengan adikku ,maka nikmatilah Karma atas kelakuan bejatmu"ucap Dean berbisik sinis di telinga Revan.

Dean pun berlalu pergi,rasanya api yang membara itu mulai redup setelah balas dendam yang dia lakukan ,tanpa berpikir konsekuensi nya .Apa lagi Revan adalah seorang dengan hati pendendam ,dengan adiknya yang akan menjadi istri Revan .Tentu Dean tidak akan tau apa yang akan terjadi selanjutnya.

Heh pria sombong kau tunggu saja pembalasan ku akan ku lampiaskan pada adik kesayangannya mu itu ,aku jadi bersemangat untuk segera menikah .batin Revan sambil tersenyum Devil.

.

.

.

.

.

.

Sementara itu.

Seorang wanita paruh baya memulai sarapan paginya seperti biasa dia lebih mengutamakan sang suami , mengambilkan nasi serta lauk pauk dan tak lupa juga air putih .

"Sayang kenapa Revan belum keluar ,tidak seperti biasanya sarapan lebih dulu?"tanya Lena pada suaminya yang mulai melahap makanan yang dia siapkan .

"mungkin dia masih kantuk karena pulang malam"Rayn menjawab pertanyaan sang istri.

semalam Rayn dan Lena menghabiskan waktu bersama di ruang tamu sambil bersantai hingga pukul 22.00 WIB tapi Revan tidak juga pulang itulah mengapa Rayn menafsir bahwq Revan Pulang lebih malam .

"Tapi dia kan kekantor apa tidak sarapan ,biar ku lihat sajalah"ucap Lena .

sedangkan Rayn malah lanjut memasukkan makanan ke mulutnya.

Tak lama kemudian Lena kembali ke ruang dapur di mana Rayn sarapan dengan wajah khawatir yang terlihat jelas .

"Sayang Revan tidak ada di kamarnya ,apa dia tidak pulang semalam?"ucap Lena cemas.

"Untuk apa khawatir toh,anakmu sudah besar biasanya juga sering malam tidak pulang .Sudah lanjutkan sarapan mu nanti coba kamu telpon dia ada di mana"ujar Rayn pada istri nya.

"baiklah"Lena pun duduk dan mulai menyantap sarapan nya.

.

.

.

.

.

Pagi hari yang Cerah Elsa menikmati udara segar berjalan membeli Bubur Ayam untuk Regan dan dirinya sarapan pagi , kebetulan kedai bubur Ayam lumayan jauh jika jalan kaki dari rumah sakit .

"Berapa Bu?"tanya Elsa pada penjual Bubur Ayam.

"tiga puluh ribu saja mbak"jawab penjual Bubur Ayam.

Elsa mengeluarkan tiga puluhan sepuluh ribuan dan di berikan pada ibu penjual bubur, Kemudian berjalan kembali ke rumah sakit .

Sesampainya di depan ruang kamar Regan,Elsa membuka pintu dan langsung masuk.

"Ini kak aku beli sarapan Bubur Ayam,Kak Regan doyankan bubur ayam?"tanya Elsa sambil menaruh bubur di mangkuk jago.

"Doyan,apa kau tadi keluar beli sarapan?"

"iya kak "

Sebenernya Elsa izin dulu pada Regan untuk keluar membeli sarapan tapi Regan masih tidur.

Regan mulai membenahkan tubuhnya yang mulai lengket karena satu hari penuh tidak mandi akibat kondisinya.

"biar aku suapi kak ,tubuhmu masih lemas bukan?"ucap Elsa sambil duduk di samping ranjang Regan .

"apa kau tidak keberatan?"tanya Regan.

"Tentu saja tidak merawat calon suami sendiri untuk apa keberatan"ucap Elsa tanpa sadar sampai membuat Regan melebarkan katup matanya.

Regan pun mulai tersenyum berencana menggoda Elsa.

"ternyata calon istriku berbakti sekali ya?"

"kak Regan kenapa tiba tiba menyebutku calon istri "ucap Elsa malu malu dengan sebutan dari Regan meskipun itu memang faktanya.

"kenapa bukankah ini adil kau tadi menyebutku calon suami lalu aku menyebutmu calon istri "ujar Regan menatap Elsa yang tengah malu malu hingga kulit pipinya mulai merona.

Elsa mulai teringat dengan kalimat yang tak sengaja dia ucapkan.

"Iya deh ,iya"ucap Elsa mengalah.

Dan Elsa pun mulai menyuapkan sesendok bubur ke mulur Regan , sesendok sesendok sampai habis tanpa sisa kecuali bubur yang menempel pada bibir Regan.

"maaf kak bibir mu ada sisa bubur yang menempel biar aku bersihkan ya"ucap Elsa mengambil tisu di meja samping infus.

"iya "Regan.

perlahan Elsa mulai mendekatkan wajahnya ke wajah Regan sambil mengelap bubur yang menempel di bibir Regan dengan tisu .

Deg deg deg

suara debaran jantung Regan yang sungguh tidak dapat di kendalikan oleh dirinya sendiri,bibir yang mungil berwarna pink muda ,bulu mata yang lentik ,hidung yang mancung serta kulit seputih susu membuat Regan tidak dapat mengalihkan pandangannya dari Elsa.

"Jika aku melakukan pendekatan lebih dalam padamu apa kau akan marah?"tanya Regan yang kini teralihkan memandang bibir merah muda milik Elsa,hingga timbul hasrat Regan ingin mencium bibir merah muda milik Elsa , bagaimana pun Regan adalah pria normal walaupun baru kali ini Regan merasakan ketertarikan pada wanita.

Elsa yang tidak sadar sedari tadi di pandang beda oleh Regan hanya bersikap biasa.

"tidak kenapa harus marah , justru bagus kan kita bisa lebih dekat lagi"ucap Elsa yang masih membungkuk kan badannya sepadan dengan Regan yang bersandar di ranjang.

jawab dari cukup membuat nya berani menarik leher Elsa hingga mendaratkan bibirnya ke bibir Elsa.

Cup

Sebuah kecupan dari bibir Regan yang hangat terasa jelas pada kulit bibir Elsa ,berawal dari kecupan yang lumayan lama karna terbawa oleh pesona dan hasrat tak lama Regan menjadi semakin bermain api.

Berbeda dengan Elsa tentunya dia sangat terkejut dengan perbuatan Regan sampai......

.

.

.

.

.

.

***Bersambung

Jangan lupa dukung Author dengan cara Like ,Komen &Vote 🙏🥰

Thanks buat yang udh mampir😘***

Terpopuler

Comments

Ernie Nie Ernie

Ernie Nie Ernie

lanjuuuttt...jadi aku yg deg" an nih

2022-05-23

5

Juwandi

Juwandi

lanjut kak,semangat

2022-04-21

2

Aris Pujiono

Aris Pujiono

Siap kak

2022-03-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!