Flashback On
Kalia seorang workaholic, itu mungkin yang menyebabkan dia bisa sampai di posisinya saat ini dalam usia yang masih tergolong muda. Di tempatnya bekerja, Kalia terkenal sebagai manager yang sadis. Bagaimana tidak, semua bawahannya tahu bahwa Kalia tak pernah membiarkan anak buahnya berleha-leha barang sedikitpun. Semua kerjaan harus selesai jauh sebelum deadline nya, dan bila sampai hal itu tak terjadi maka bisa dijamin bawahannya akan die..! Habis dimarahi dan dimaki-makinya.
Kalia sering dijuluki si telunjuk sakti, meskipun Kalia sama sekali tak tahu menahu jika bawahannya menamai dirinya dengan sebutan itu.
Hari itu tepat hari Sabtu, pukul 5 sore. Kalia masih sibuk berkutat dengan file-file di atas mejanya. Seharusnya hari Sabtu itu dia bekerja sampai jam 2 siang, tetapi karena masih ada file yang belum selesai dia tanda tangani, maka Kalia masih duduk tenang di mejanya sambil membolak-balik file yang tebalnya sudah melebihi kamus bahasa.
Tak ada siapapun di ruangan tersebut selain dirinya. Semua sudah pulang dari jam 2 siang tadi. Tiba-tiba dering telepon genggam mengagetkannya. Dia melirik layar handphone dengan ujung mata. Tertera di layar nama seseorang yang sudah lama dia kenal.
" Ya, Ra.."
" Lu bakal datang ke pestanya Amel kan Li? Kenapa gak ada kabar banget sih seharian ini?" Ira sahabat kental Kalia, langsung membombardirnya dengan pertanyaan bertubu-tubi.
" Ampun..gue lupa" Kalia menepuk keningnya keras. Kemudian mengaduh sendiri.
" Ih gimana sih..lu masih kerja emang? Ini tuh hari Sabtu, Li. Udah kek kerjanya, kayak gak nemu hari lain aja." sungut Ira
" Iya sorry, gue beneran lupa. Kerjaan gue lagi membludak soalnya."
" Jadi lu gak akan datang?"
" Gue usahain datang, Ra. Tenang aja." jawab Kalia sekenanya dengan mata yang masih tertuju pada lembaran pekerjaan di hadapannya.
" Awas aja lu kalau gak datang, gue pasti marah besar."
-tut-tut-tut..
Ira mematikan panggilan teleponnya. Kalia menghela nafas panjang kemudian memutuskan untuk menghentikan pekerjaannya sejenak dan menghadiri undangan sahabatnya, Amel. Hari ini, sahabatnya itu akan mengadakan pesta lajang di sebuah hotel di kawasan Pasteur.
Amel, memang akan segera melangsungkan pernikahan sekitar 1 minggu lagi. Maka sebelum acara itu berlangsung, mereka berencana untuk mengadakan pesta kecil-kecilan sebelum akhirnya salah satu dari mereka berganti status.
Kalia melajukan mobilnya dengan cepat menuju tempat tujuan, ia berpikir semakin cepat dia datang maka semakin cepat juga dia bisa kembali ke kantornya untuk menyelesaikan beberapa pekerjaannya yang masih belum rampung. Ya..se-workaholic itu Kalia.
Kalia mempunyai dua orang sahabat kental, yaitu Amel dan Ira. Mereka bersahabat sejak kuliah di salah satu universitas kenamaan di Bandung. Sebenarnya, kedua sahabatnya itu sama-sama berasal dari Jakarta. Mereka secara kebetulan saja dipertemukan ketika kuliah karena mengalami nasib yang sama yaitu ditindas senior perempuan ketika ospek kampus. Alasannya, karena mereka bertiga cantik!
Kalia tiba di pelataran parkir hotel dan langsung menuju ke tempat dimana teman-temannya sudah menunggunya.
" Sorry ya gue telat..! Jalanan macet." ucap Kalia beralasan.
" Udah biasa, lu kan tiap janjian sama kita pasti telat melulu. Kerja aja terus yang lu urusin." seloroh Amel dengan muka sinis.
Kalia menjawil pipi Amel.
" Jangan marah dong calon manten, kan habis perawatan wajah. Ntar pas acara resepsi kendor lagi lho itu muka."
" Gila lu.." umpat Amel sambil memeluk Kalia, sahabatnya.
" Selanjutnya acara kita ngapain nih?"
" Ya party lah..karaoke, makan-makan, minum-minum, ajep-ajep..semuanya. Hahaha." ucap Ira menjawab pertanyaan Amel kemudian tertawa, memamerkan barisan giginya yang putih bersih.
" Eh gue gak mau minum ya..masih harus balik ke kantor nih. Lagian kan gue gak pernah minum juga." jelas Kalia sambil membetulkan posisi duduknya agar lebih nyaman.
" Ampun deh Li..gak bisa ya lu lupain dulu itu kerjaan demi gue. Gue bakal nikah bentar lagi ini. Kesempatan kita buat kumpul-kumpul bareng pastinya gak bisa sebebas dulu."
" Makanya gue disini tuh, karena gue memikirkan elu, Amel sayang." sanggah Kalia sambil mencium pipi Amel gemas.
" Tau deh.." Amel cemberut.
" Udah ah..yuk mulai yuk." ucap Ira sambil menarik tangan Kalia dan Amel menuju sebuah ruangan family karaoke yang disediakan hotel tersebut.
Amel mengawali dengan memberi sambutan konyol alakadarnya, kemudian menyanyikan sebuah lagu bergenre pop dari Andmesh. Suaranya mengalun merdu. Selesai menyanyikan lagu, Amel lalu mengambil gelas minumannya dan mengangkatnya di udara untuk melakukan toss.
" Buat pernikahan gue. semoga langgeng selamanya."
" Semoga selalu bahagia.." ucap Ira.
" Semoga diberi anak yang banyak.." tambah Kalia.
Kemudian mereka betiga melakukan toss dan meneguk minuman masing-masing. Sebenarnya Kalia tidak pernah minum wine sama sekali dalam hidupnya, akan tetapi kedua sahabatnya ini terus memaksanya dengan gerilya dan berapi-api, mereka berdalih jika Kalia tidak meminum wine tersebut maka dia tidak menghargai persahabatn yang sudah terjalin lama diantara mereka dan tidak diijinkan kembali ke kantornya, meyakinkannya juga bahwa ini adalah moment sekali seumur hidup untuk merayakan kebahagiaan sahabatnya, dan banyak alasan-alasan lain yang membuat Kalia pada akhirnya menyerah.
Kalia mengernyitkan dahi, minuman itu benar-benar terasa tak enak di lidahnya. Pahit dan terasa panas di tenggorokan.
" Gimana Li, suka?" tanya Ira. Kalia menggeleng. " Nggak enak, pahit. Mending gue minum jamu aja kalau begini rasanya sih." ucap Kalia sambil segera menyimpan gelas minumannya di atas meja dan meminum air putih kemasan botol yang selalu dia bawa dalam tas nya.
Kedua sahabatnya tergelak.
" Giliran lu yang nyanyi, hibur gueee.." ucap Amel pada Ira.
" Oke.." dan Ira pun bernyayi salah satu lagu andalannya dari penyanyi favoritnya, Keith Martin.
Setelah Ira selesai bernyanyi, kemudian giliran Kalia. Begitu seterusnya hingga tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam.
" Gue pamit pulang duluan ya, beb. Masih ada kerjaan ini. Gue mau kerjain kerjaan gue di rumah aja kayaknya, tapi harus balik kantor dulu buat ambil file."
" Stop ngomongin kerjaan deh Lia...besok kan hari Minggu. Gak bisa ya, lu istirahat dulu sehari. Gue kan udah booking kamar hotel disini buat kita bertiga." ucap Amel kecewa.
" Aduh..gak bisa gue. Maafin ya. Please. Hari senin ada audit dari Uganda di perusahan gue dan gue penanggung jawabnya. Kalian kan tahu, gue kerja di bagian quality."
" Heuuuh...udah biarin, Mel. Si Kalia kalau udah begitu pendiriannya mana bisa goyah. Ada gue ini, kan?".
Amel terdiam.
" Ya udah deh..lu boleh pulang duluan asal habisin dulu tuh minuman lu yang ada di gelas." ucap Amel sambil menyeringai.
" Duh..pahit, Mel. Gue gak suka." ucap Kalia beralasan.
" Gak peduli gue..pokoknya habisin. Ya itung-itung sebagai permintaan maaf lu karena udah pulang duluan."
Kalia memijit keningnya halus. Dia ragu-ragu dan merasa sedikit takut. Sampai pada akhirnya Kalia memutuskan untuk menenggak minuman tersebut. Dia pikir, isi minuman dalam gelas itu hanya sedikit. Tinggal tutup hidung ketika minum dan menelannya dengan cepat maka masalah selesai. Dengan ragu-ragu, Kalia meraih gelasnya. Kemudian meminumnya dengan cepat sambil memencet hidung. Air muka Kalia seketika berubah, merasakan sensasi pahit yang menyebar di lidahnya. Dia pun bergidik. " Kalau bukan karena dipaksa sama kalian, males banget gue minum beginian. Gak ada enak-enaknya juga. Aneh banget minuman begini harganya bisa selangit." protes Kalia sambil memasukan handphone nya kedalam tas.
" Gue udah minum wine nya ya. Sekarang gue pamit pulang duluan. Kita ketemu minggu depan di acara akad nikah sama resepsi lu ya Mel. Makasih buat undangan pesta-pesta nya, darl.." ucap Kalia sambil mencium pipi kanan dan kiri Amel, kemudian berganti mencium pipi kanan dan kiri Ira.
Tanpa berlama-lama, Kalia langsung menghambur pergi dan kembali ke kantornya untuk mengambil beberapa berkas pekerjaannya untuk nanti ia kerjakan di rumah.
Di perjalanan, kepala Kalia tiba-tiba saja pening. Tubuhnya menjadi gerah padahal di dalam mobilnya AC masih terus menyala.
" Duh kok pusing begini ya? Gerah juga lagi nih.." Kalia membuka satu kancing kemeja bagian atas. Berharap gerahnya berkurang dan aliran oksigen ke otaknya dapat mengalir lancar.
Kalia tetap melajukan mobilnya hati-hati di jalan tol menuju kantornya tersebut.
Memang tidak memerlukan waktu lama untuk bisa sampai ke tujuannya. Jarak dari hotel tempat Amel mengundangnya dan kantor tempat Kalia bekerja hanya memerlukan waktu 10 menit saja. Tapi Kalia merasa 10 menit ini berjalan begitu lambat.
Ketika sampai di pelataran parkir kantornya, Kalia keluar dengan sempoyongan. Badannya begitu panas, dia kegerahan. Rasanya Kalia ingin menanggalkan seluruh bajunya saat itu juga.
Kalia memasuki lift, ruangannya berada di tingkat 3. Setelah lift terbuka, Kalia segera menuju kantornya dengan kepala yang masih berkunang-kunang dan tubuh yang kepanasan. Kalia merasa terangsang, sepertinya sedikit sentuhan saja bisa membuat dia menggelinjang liar. Efek minuman keras itu benar-benar mempengaruhi hormon seksualnya. Ketika dia memasuki ruangan dan hampir saja terjatuh karena terantuk meja. Tiba-tiba saja ada sepasang tangan kekar menangkapnya dengan sigap. Kalia menggelengkan kepalanya agar pandangannya yang mengabur kembali jelas. Dia melihat sebuah name tag bertuliskan SURYA yang tersemat rapi pada seragam kerja berwarna biru tua milik orang tersebut.
Kalia tiba-tiba kembali berhasrat seperti singa betina yang kelaparan. Dia memeluk orang tersebut. Mencium leher pria itu dengan bertubi-tubi.
" Bu..Ibu..jangan, Bu.." ucap pria tersebut dengan suara baritonnya.
Mendengar suara tersebut di dekat telinganya, Kalia semakin garang. Dia mendorong tubuh si pria hingga jatuh terjengkang kemudian menindih pria tersebut dan duduk diatas perutnya. Kalia mulai melucuti bajunya satu persatu hingga menampakan bra merahnya dan kulit dada yang mulus. Dia mencumbui laki-laki tersebut dengan bibirnya yang halus dan ranum.
" Ibu, saya mohon jangan lakukan ini. Pakai bajunya, Bu."
"Aarrggghh..jangan banyak bicara. Ayo cepat puasin guee.." teriak Kalia sambil mulai melucuti pakaian si pria. "Tubuh gue buat lu saat ini. "Lanjutnya lagi.
"Ta..tapi, Bu.." belum sempat si pria berbicara. Kalia langsung menyumpalnya dengan bibir manisnya. Lambat laun, pria itu pun tergoda, pertahanannya luluh lantak. Mereka saling mencumbu, berpagut, menggigit dengan lembut, memuaskan hasrat masing-masing. Kalia benar-benar linglung. Pengaruh buruk wine begitu besar dirasakannya, bahkan dia tanpa ragu menyerahkan keperawanannya pada pria random yang dia temui.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Nadira Putri azandy
memperkosa
2022-01-30
0
Stlogayah
aku suka....aku suka...
2022-01-13
0
Lin Han
gilee.....lanjuutttt
2021-10-15
0