#selamat membaca semua 🌹
.
.
.
Setelah selesainya acara konversi yang diadakan Anna kembali kebelakang panggung, dengan langkah yang di bantu oleh beberapa asistennya, Anna berjalan sedikit pelan karna kakinya mulai merasa nyeri.
"akhirnya duduk juga" guma Anna
"nad? ambilin hp gua"
"ini cantikk" jawab asistennya sembari memberi hp miliknya.
"gua mau ke kamar mandi dulu" ujarnya
"ga mau ganti baju dulu Anna?" tanya onad.
"gausah nanti ga keburu." jawabnya sembari bergegas ke kamar mandi
beberapa menit di kamar mandi, Anna tengah berada di depan kaca sembari mencuci tanganya dengan pandangan menghadap ke cermin alahkah terkejutnya saat kerannya bocor dan menyemprot air ke arah depan hingga sebagian tubuh ana basah.
"Akhhhhh, sial" ujar Anna merasa kesal
"gimn sih nih gedung mewah kaya gini kok bisa sampe keranya rusak"
"heemmm mana basah lagii" guma Anna merasa sedih.
karna tak ada pilihan akhirnya Anna terpaksa keluar dalam keadaan basah dan kedinginan lantara pendingin ruangan ini cukup banyak, Anna berjalan sambil mengusapkan beberapa tissue kebaju yang sedikit basah. Dan "brukkkkkk!"
"akhhhhh kalo jalan liat liat doang" ujar Anna sembari menegakan pandangan dan dia terkejut saat melihat Erland di depannya
"kau kehilangan sesuatu sayang?" ujar Erland lembut
"berhenti menatapku seperti itu"
"lalu kau ingin aku menatap seperti apa?" tanya Erland sambil terkekeh.
"minggir dari situ" ujar Anna ketus, namun tak ada repon dari Erland.
"tuan Hernandez yang terhormat, bolehkah saya lewat?" ujar Anna dengan lembut karna dia sudah mulai geram.
tak ada respon untuk kedua kalianya hingga Anna merasa bergidik karna kedinginan dan mengusapkan tangannya.
"kau kedinginan?" ujar erland sembari memegang lengan Anna.
"Astaga baju mu basah"
"kau tau keran di dalam rusak dan sialnya memuncratkan air ke arahku" keluh Anna.
perlahan Erland melepas Jasnya untuk di berikan Kepada Anna.
"Aku antar kau pulang" tawarnya
"Aku bersama yang lain"
"Tak perlu menolakku."
"bukannya masih ada jamuan makan malam bersama?" tanya Anna
"itu tak perlu kamu fikirkan"
"tapi ---"
"husst" Erland sengaja memotong pembicaraan supaya Anna mau diam dan tak perlu menunggu lama Erland menuntun Anna untuk jalan.
♡♡♡♡♡
Di dalam mobil Gianna merasa canggung Dan hanya ada kesunyian di Antaranya.
"kau sudah makan" tanya Erland.
"aku rasa sudah, gak tau aku lupa"
"hah bagaimana bisa lupa?"
"orang lupa tuh manusiawi"
"kau terlihat cantik malam ini" puji Erland.
"hahha aku tau, aku cantik"
"seperti bunglon" ujar Erland sambil terkekeh
"Erland!!" bentak Anna mulai kesal dan seketika Anna tak enak hati lantara dia sadar siapa yang ada di sampingnya.
"oh maaf aku tak bermaksud seperti itu, aku tau aku kurang sopan"
"tak masalah justru aku menyukai kau memanggilku seperti itu terdengar manis"
"kurang waras" guma Anna dalam hatinya pasalnya Dia kira Erland akan marah.
Perlahan Anna menoleh ke arah samping yang tertuju pada Erland dia sedikit memandangi Erland lantaran di takut kepergok. Anna menatap Lelaki yang tengah focus menyetir yang dia lihat hanya kesempurnaan pahatan wajah yang hampir sempurna, hidung yang mancung, bibir yang tipis dan mata yang indah dengan khas orang bule.
tanpa sadar Erland pun menolehkan wajahnya ke arah Anna dan alahkah terkejutnya saat melihat manik cantik didepannya membuatnya tak ingin lepas untuk saling memandang namun kembali lagi dia ingat jika dia sedang menyetir.
sadar akan hal itu.
"ngapain kamu liatin gitu?" ucap Anna pasalnya dia ingin membalikan keadaan.
" kau mengagumi ku"
"tidak seperti itu."
"kau tertangkap basah"
"hanya bajuku saja yang basah"
Tak ingin banyak yang di ucapkan Erland memilih diam.
Ternyata mereka sudah sampai pada tempat yang dituju, Erland langsung menjalankan Mobilnya menuju basment Anna yang melihatnya sempat kaget lantara dia mengamati Erland terlihat hafal dengan arahan di Appartement ini.
"kau sering kesini?"
"ya, hanya diwaktu tertentu"
"pantas saja kau telihat hafal jalan disini."
sampai akhirnya Erland memarkirkan mobil nya di tempat khusus yang telah tersedia. Dan mereka berdua secara bersamaan turun dari mobil
"terimakasi sudah mengantar." ucap Anna
"kamu tak menganggap ini tumpangan lagi?"
"tidak karna kau menawarkan" ucap Anna malu.
"bagus" ucap Erland sembari melangkah sadar akan hal itu Anna kebingungan lantaran Erland ikut bersamanya.
"kau tak ingin pulang?"
"kau mengusirku?"
"tidak, tidak seperti itu"
"aku hanya ingin memastikan kau benar benar aman"
"yaa up to you" mereka berjalan bersamaan dengan beberapa obrolan diantaranya.
Tak menyadari akan hal itu beberapa karyawan tak mengetahuin bahwa sang petinggi berada disana.
"Tuan hernandez" sapa sang manager appartemen itu
"iyaa" jawab Erland menegakan diri dengan Anna di sampingnya.
"aku tidak tau tuan ada disini"
"ya aku hanya sebentar tak usah khawatir seperti biasanya." ujar Erland
Anna merasa takjub dengan apa yang dia lihat betapa berkuasanya Erland disini. Dia jadi ingin tau seberapa pentingnya Erland di ekonomi bisnis. Mereka pun akhirnya kembali melangkah, sadar akan Anna yang memilih jalan yang berbeda Erland pun menarik tangannya.
"Akhhh ih sakitt kenapa sih suka banget tarik tangan mungil aku"
"mau kemana?"
"naik lift lah"
"ikut denganku"
mereka pun menuju lift VVIP yang berada disana, ini kali pertamanya setelah sekian lama Anna tinggal disini karna lift ini hanya di pakai oleh para petinggi saja. Melihat mereka berdua membuat para karyawan merasa kebingungan pasalnya untuk kesekian kalinya Erland menggandeng wanita yang sama.
"kau harusnya tak perlu seperti itu"
"seperti apa yang kau maksud? seperti ini?" jawab erland sembari mengeratkan tanganya kepinggang Anna
"Astaga Erland" ketus Anna
"Tak perlu risau sayang, tidak ada orang lain disini"
Dan Erland mendekatkan bibirnya ketelinga Anna.
"selain kita" kata Erland sedikit menggoda
"Jangan macam macam kau"
"aku hanya bercanda"
"jauh jauh dariku"
"tapi takdir meminta kita dekat?"
"berhenti berucap"
"mulutku hak ku."
Dan Anna menyerah pada keadaan dia memilih diam.
♡♡♡♡
#jangan lupa kasih vote ya teman teman 🌹♥️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 184 Episodes
Comments