Jakarta, 2014
"ya ampun cuaca panas banget ini tolong"
Keluh seseorang yang masuk dalam mobilnya.Dialah Gianna Tahalea seorang aktris, model, presenter, tak heran jika dia dijuluki artis multitalen oleh para teman karirnya.
wawasanya di bidang umum membuat dia tidak kewalahan berada di dunia entertaiment yang sudah melambungkan namanya sejak lama bahkan dia sudah bisa dibilang senior dengan keaktifan Gianna di dunia entertaiment. Anna panggilan akrab orang-orang sekitarnya.
"ya ampun anna, ini tuh lagi musim kemarau mana mungkin Jakarta dingin."
keluh sahabat Gianna yang sudah tak asing lagi dengan tingkah cerewet Gianna. Ambarcitra teman dekat dari Anna juga tak kalah cerewetnya. Ambar bekerja didunia Hiburan sama seperti Gianna bahka karna kekompakan dan kebersamaan mereka yang bagaikan anak ayam yang kemana-mana bareng membawa mereka menuju kesuksesan bersama bahkan banyak produser Tv yang mengontrak mereka untuk menjadi host di salah satu perusahaan Tv swasta.
"malam minggu enaknya kemana?"
"yuk pergi nonton ada film baru"
"heh kita kan bisa nonton di apartemen buat.apa beli tv segede papan tulis kalo kita nontonnya di bioskop?"
karna keakraban merekalah yang mereka seperti saudara kandung dan lagi mereka kenal sejak Smp gak heran kalo mereka bisa sedeket ini. Ditambah lagi mereka tinggal bersama di salah satu Unite apartemen mewah di kawasan Jakarta Utara.
"Ambar?"
"Hmmmm"
"Lu tidur yahh?"
"kenapa?"
"Gua mau cerita woy?"
"lu malam ini mau makan apa?"
"Ambar, Lu bisa bisanya mengalihkan perhatian bilang aja lu males kan dengerin cerita gue?"
"ya emang abisnya lu cerita hampir tiap hari"
"terserah gua lah"
"iya gua tau masalah hidup lu banyak"
Tapi dari semua tingkah laku mereka yang layaknya seperti orang sahabat yang tidak bisa di pisahkan tanpa banyak orang tau sebenernya mereka memiliki masalah hidup pribadi yang bahkan tidak semua masalah yang di alami Gianna diketahui oleh Ambar begitupun sebaliknya.
15 menit berlalu,
Mobil Mercendes Benz E400 mendarat sempurna di parkiran basement apartemen mewah mereka.
sebelum mereka naik ke lantai atas mereka menyempatkan waktu pergi ke market yang ada dilantai bawah pasalnya mereka akan membeli beberapa cemilan dan juga minuman untuk menemani mereka menonton Film malam ini sesuai permintaan mereka menghabiskan waktu mereka dengan menonton film selama tidak ada proses syuting dan jadwal acara lainnya mengingat mereka selalu di sibukan dengan pekerjaan.
"gua mau ini" ketus ambar
"jangan yang manis manis semua loh..yang ini enak keliatannya."
"hiii kalo makan yang pedes pedes gini nonton film engak, diare iya!"
"udahlahh yang ini aja"
"enak aja gak bisa gitu lah"
"yang pedes udah banyak semua yang milih lu Anna udah lah sekarang giliran gua milih yang gua mau"
"serah luh deh"
"hah Lodeh?itu mah sayur"
"Bodoamat!"
selama perjalanan menuju apartemen mereka masih di sibukan dengan banyak hal yang mereka ributkan kenyataannya mereka memang susah untuk akur selalu ada yang mereka ributkan.
"Ambar kenapa sih lu tuh suka banget grecokin hidup gua terus?"
"justru itu yang buat kita langgeng"
"gua pengin sehari bebas tanpa lu"
"eiiitt.. mana bisa"
"bisalah"
"aku butuh bukti bukan sekedar ngiming-ngiming"
"ngomong-ngomong!!"
"serah gua lah"
"cepet buka kuncinya"
"kan lock card nya ada di lu"
"ohh iya"
Tanpa menunggu lama pintu pun terbuka secara otomatis beberapa lampu diruangan menyala bersamaan dengan masuknya mereka.
Kehadiran mereka di ruangan menghidupkan suasana setidaknya ruangan itu tidak terlihat sepi karna hanya di tempatkan oleh mereka berdua saja.
Mereka bedua memilih untuk tidur dikamar terpisah Gianna di lantai bawah dan Ambar dilantai atas pasalnya mereka juga memiliki perbedaan Gianna yang tidak suka terang dan Ambar yang takut gelap.
selepasnya tiba mereka kembali ke kamar mereka masing masing untuk melakukan aktivitas mereka masing-masing .
"ambarrr?? yuhuuuuuuuuu come on honeyyy" Teriak Gianna dari bawah sana.
"bisa gak, gak usah teriak-teriak?
"lagian lu lama"
"sabar napa". sautan ambar yang tak kalah keras dari lantai 2.
Ambar tengah duduk di meja kebesaranya apalagi kalo bukan meja riasnya yang panjangnya hingga 3 meter. Dengan duduk manis di kursi kecilnya sembari mengoleskan masker wajah yang telah Dia persiapkan untuk merawat kulit wajahnya. ambar merasa senang melakukannya.
Hingga 10 menit berlalu Ambar merasa terganggu dengan teriakan Gianna dari bawah sana akhirnya Ambar memutuskan untuk menemui Gianna tanpa di sangka.
Gianna sedang meminum dengan posisi berdiri menghadap Tv.
byuuuuuuurrrr..
muncratan air yang tengah Gianna minum membasahi lantai karpet berbulu.
"Astaga Mumun!" dengan wajah kagetnya Anna.
"Ambaaarrrr ada Mumuunnnnnnn" teriak Anna.
"Ambaaaarrrrrrrrr Tolonggg"
"Anna ini guaaa"
"hiks hiks hiks" Suara tangisan anna yang meringkuk ketakutan.
"coba nyalain lampu" ucap ambar dengan panik
"Anna ini gua"
"Mumun pergi sana!"
"di Indonesia ga ada mumun adanya Kunti,pocong,kuyang".
.
.
.
.
♡♡♡♡
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 184 Episodes
Comments
Zeeylaa To Zila
lanjut baca
2022-03-30
0