Taxi membawa Bia pergi meninggalkan kantornya. Akhirnya Bia bisa sedikit bernapas lega, paling tidak dia harus menyiapkan diri terlebih dahulu sebelum bertemu awak media. Karena selalu menghindar pasti tidak mungkin, para pemburu berita tidak akan berhenti sebelum mendapat informasi.
Sambil berpikir Bia mengamati pemandangan lewat jendela taksi tersebut.
" Lho Pak kok lewat sini? Ini bukan ke arah jalan yang saya tuju? " Bia kaget karena jalan itu berlawanan dengan arah menuju rumahnya.
" Iya Non ,, saya sengaja mengambil jalan pintas biar lebih cepat.." kata sopir taksi itu.
" Maaf Pak,, saya sudah hafal jalanan disini nggak mungkin ada jalan pintas disini. " Bia memang hafal jelas jalanan disana karena biasa menyetir sendiri.
" Diammm !! Atau kuledakan isi kepalamu ?!" sopir taksi itu berhenti dan secara tiba-tiba mengeluarkan sebuah pistol.
" Lemparkan ponselmu keluar cepat!" Penculik itu menatap tajam ke arah Bia membuatnya ketakutan.Seketika Bia membuang hpnya keluar jendela.
" Bagus,,anak pintar.." kata penculik itu tersenyum sinis ke arah Bia hingga membuat Bia semakin takut.
Terdengar bunyi ponsel si penculik.
" Hallo, Bos? " sapa si penculik pada orang di seberang telepon.
" Gimana kamu sudah berhasil membawa wanita itu? Cepat bawa dia ke tempat yang sudah aku bilang tadi!! " kata orang itu.
" Oke Bos ." penculik itu segera melajukan mobilnya menuju tempat yang dimaksud.
Bianca POV
Ya Alloh apalagi ini? Siapa yang ingin menculikku? Selama ini aku tidak mempunyai musuh. Lalu siapa mereka?
Kudengar mereka memanggil Bos apakah itu berarti dia yang berniat jahat padaku? Tolong hamba mu ini ya Rabb.
...****************...
" Turun cepat !! " penculik itu berteriak membuat Bia terlepas dari lamunannya.
Terlihat diluar kaca jendela tiga orang berbadan kekar dan berpakaian layaknya preman.
" Tidak,, aku tidak mau !! " Bia ketakutan apalagi melihat ketiga orang tersebut.
PLAKKK..!!!
Sebuah tamparan keras mendarat di pipinya meninggalkan bekas merah diwajah cantiknya. Bianca meringis kesakitan , sedikit darah segar keluar dari sudut bibirnya.
" Heemmm..lo berani macem-macem?! Turuti kata - kataku atau kau mau mati sekarang? " senyum menyeramkan itu kembali tersungging di wajah si penculik.
Bia pun akhirnya memilih turun, dibukanya pintu mobil. Salah satu preman menangkapnya sehingga dia tidak bisa bergerak.
" Tolong...tolong..!!!" Bia berteriak meminta bantuan meskipun sepertinya tidak mungkin tempat itu jauh dari pemukiman. Yang terlihat hanyalah sebuah gedung yang telah lama tak terpakai.
" Percuma lo teriak sampe kerongkongan kering nggak ada yang bisa nolongin lo !!
Haa..ha..ha .." keempat preman itu tertawa menganggap usaha Bia itu hal yang konyol.
Mereka berjalan menuju gedung itu. Sampai dirasa ada kesempatan Bia menggigit tangan preman yang memeganginya serta menginjak kakinya hingga preman itu kesakitan.
"Akhchhhh...." preman itu berteriak dan memegangi tangannya yang sakit.
Melihat ada kesempatan Bia langsung berlari sekencang kencangnya.
" Sial,,,tu cewek kabur cepat kejar!! " mereka berlari mengejar Bia.
Bia terus berlari merasa usahanya pasti sia-sia karena langkahnya tak terlalu panjang Bia memilih untuk bersembunyi di semak- semak ilalang.
Huh...huh...
Deru nafas Bianca tak beraturan. Ia merasa sangat lelah, tetapi dia harus tetap waspada jangan sampai preman itu mengetahui keberadaannya. Untung tempat itu banyak ilalang yang tinggi jadi mudah baginya bersembunyi dibalik rumput.
" Bodoh,,,kemana larinya tu cewek?? Pasti dia belom jauh dari sini. Ayo cepat cari !! " ucap salah satu preman.
Bianca kaget suara itu tak jauh dari persembunyiannya. Jantungnya seakan mau lepas, ia menemui jalan buntu.
" Aku harus berlari sejauh mungkin. " batin Bianca.
Dilemparnya sebuah batu kearah yang berlawanan untuk mengecoh para preman itu.
Kresek...Kresek...
" Hei,,ada suara dari arah sana.." ucap salah satu preman.
"Ayo kita kejar cepat!! " mereka berempat menuju ke sumber suara.
"Alhamdulillah.. aku harus segera pergi ! "
Bia berlari berlawanan arah dengan para preman itu.
Maskipun lelah tapi dia tidak boleh berhenti karena preman itu pasti akan tetap mencarinya.
Bia terus berlari menyusuri rerumputan terdengar suara kendaraan lalu lalang dari arah depan. Dia terus berlari benar saja tempat itu dekat jalan tol.
" Aku harus kesana siapa tahu ada yang bisa ku mintai pertolongan ," gumam Bianca.
Akhirnya sampai juga ia didekat jalan tol , tetapi ternyata preman itu mengetahui keberadaan Bianca.
" Itu dia ceweknya , cepat kejar!!" keempat preman itu berlari mengejar Bianca.
Bianca kaget dan segera berlari agar tidak tertangkap.
Di lain sisi ada salah satu pengendara yang melihat kejadian itu.
" Apa aku tidak salah lihat? Sepertinya ada perempuan yang berlari ketakutan ? " batin lelaki tersebut.
Bersambung...
Siapa hayo? Pasti dah pada bisa nebak kan??
Jangan lupa like komen dan vote karyaku y...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 224 Episodes
Comments
Teruterubuzu
Pastinya calon bodyguard nya Bianca.. serasa gue yg dikejar"
2021-12-30
0
Sriwati Ika Febriana
penyelamat Bianca
2021-09-19
0
Andropist
semangat
2021-06-07
0