Di kamar ini, Kamar Yang tidak pernah aku singgahi sebelumnya. Kamar yang di hiasi dengan Selayar Putih dan bunga beraneka ragam–membuat semerbak harum menyentuh Permukaan Indra penciumanku.
Hari ini Hari yang paling bersejarah sekaligus menghantam jiwaku, Tadi pagi Ali Melakukan Ijab kabul Di hadapan Ayah Dan para saksi, Aku resmi menjadi Istrinya.
Aku tidak menyangka akan secepat ini.
Aku sudah berpisah dengan ayah dan ibuku Juga adik-adik ku. sekarang Aku satu rumah dengan Pria Berprofesi Dokter spesialis jantung ini.
Aku masih terdiam–Duduk di pojokan Ranjang. dengan Sepray berwarna putih.
Dia, Ali Suamiku
Datang menghampiriku.
“Kau bisa tidur di kamar ini, Di rumah ini masih ada dua kamar lagi.
Aku akan tidur di lantai atas.”
Untuk pertama kalinya, Dia Berbicara kepadaku.
Selama akad dan resepsi pernikahan kami. dia tidak pernah berucap sepatah katapun kepadaku.
“Baiklah.”
Aku mengiyakan Permintaannya untuk tidur terpisah.
Mungkin dia belum siap menerima Kenyataan bahwa dia sudah mempunyai istri.
Tidak.
bukan seperti itu,
pernikahan ini Ali sama sekali tidak memgingikannya.
Dia merasa Dia adalah satu-satunya orang yang di rugikan dalam perniakahan ini.
Lalu aku ini Apa?
Dia pikir aku Senang dengan pernikahan ini.
Sudahlah, Ini memang Takdir yang diberikan Allah kepada kami
Aku Pasti bisa melaluinya.
Aku mencopot aksesoris Hiasan pengantin yang menancap indah di Jilbabku,
Membersihkan Riasan wajah ku.
Aku Memasuki kamar mandi, Menyalakan Shower, lalu membasahi seluruh Tubuhku.
Mandi memang menghilanglan penat
begitulah yang kurasakan.
Pegal di sekujur tubuhku mulai Berangsur Pergi.
Aku memakai piyama ku. dan membaringkan tubuh mungil ini di atas Ranjang yang nyaman.
Tidurlah Nisa Besok dan seterusnya kau akan Menjalani Hidup yang Berbeda.
.
.
Author POV
“Haha..... Sungguh menyedihkan”
Pria itu menertawai dirinya sendiri.
Sambil memandangi Foto album milik seorang wanita cantik Bernama Riana.
Ali terus meneguk minuman Beralkohol yang ada di Tangannya.
“Brengsekk! Wanita sialan!”
Ali melemparkan Foto itu kelantai
ia terlihat sangat menyedihkan.
Pria itu menjatuhkan tubuhnya di Sova
Lalu mengangkat panggilan dari seseorang.
“Bro, Apa Kau kelelahan di malam pertama pernikahanmu” Ujar seseorang dari sambungan telepon itu.
“Tidak... Aku akan ke sana sekarang”
Ali berdiri.
Memakai Jas, Lalu menyalakan mobil yang terparkir Di bagasi.
Ali melajukan mobilnya menuju Bar Tepat Ia akan bertemu Teman-temannya.
Di ruangan VIP Bar itu.
Reno Sahabat Ali Yang tadi menelponnya sedang duduk diantara beberapa pria lainnya
Ali ikut bergabung bersama mereka.
“Dokter Ali selamat atas pernikahan anda.” Ujar salah satu teman yang ada di ruangan itu.
Ali membalas dengan Wajah datarnya, hampir tidak merespon Ucapan Pria itu.
“Wah wah Dokter Ali kita Jahat sekali ya Meninggalkan istri secantik Nisa sendiri Di rumah” Ujar Rio. sepupu Ali yang selalu berselisih dengan Ali.
Ali menatap Tajam,, seolah ingin membungkam mulut penuh Olokan itu.
“Haha. Aku penasaran bagaiman Raut wajah seorang istri yang di tinggalkan Suami di malam pertama pernikahan.” Ujar Rio.
“Kalau kau penasaran, kenapa kau tidak menikah saja dan meninggalkan istrimu itu. Atau jangan-jangan Tidak ada Gadis yang mau menerimamu
Sudah ku duga.. Pria kotor sepertimu Tidak akan mendapatkan istri suci. seperti Istriku Anisa.” Ucap Ali lantang
Mulut Rio terbungkam oleh kata-kata Ali. memang, Dia adalah seorang pria kotor dengan skandal wanita dimana-mana.
Pantas saja Tidak ada wanita baik-baik yang mau di lamar olehnya. meski dirinya adalah tuan muda tajir melintir.
“Hahh, kau menyebutku pria kotor!? Kau lupa ya, Kau sendiri Memiliki sekandal dengan Mantan pacarku Riana.”
Rio Menyembur kata-kata yang akan mengusik hati Ali
Ali berdiri,
Meraih kemeja Rio dan menghantam Pipi Pria itu Beberapa kali dengan tinju Kokohnya.
Hanya beberapa menit Ali mampu membuat Rio terkapar di lantai.
Semua anak buah Rio ikut Di banting oleh pemuda berprofesi Sebagai Dokter Spesialis jantung itu.
“Ali Kendalikan amarahmu, Ayo Ku antar kau pulang.”
Reno Menarik Ali yang masih Sanggup menghantam beberapa Orang lagi yang menentangnya.
Tapi Reno tidak akan membiarkan itu terjadi Sahabat Ali itu membawa Ali pulang ke rumah.
Ali Tertidur sepanjang perjalanan. mungkin Efek minuman Alkohol yang di Teguknya terlalu banyak–hingga membuatnya merasa sedikit pusing.
Reno menghubungi Nomor Nisa,
“Halo Nis Tolong bukakan Pintu. Ali Sedang bersamaku, Dia sedang mabuk.” Ujar Reno kepada Anisa.
“Em Kapan dia keluar. Barusan dia ada di Rumah.” Jawab Anisa dengan suara bergetar.
“Bukakan pintu Nisa kami sudah Sampai.”
“Baiklah” Anisa berlari menuju pintu Depan.
Membuka pintu besar itu dan benar saja, Suaminya sedang di papah oleh Reno memasuki Rumah.
Reno Meletakkan Ali di kamar pengantin tanpa bertanya terlebih dahulu dimana seharusnya dia meletakkan Ali.
“Maaf sudah mengganggu istirahatmu.” Reno berujar
“Mas Reno, Seharusnya Aku yang meminta maaf karena telah merepotkan mu. terimakasih sudah mengantar mas Ali pulang.” Ujar Anisa.
“Tidak masalah, beristirahatlah kau pasti lelah.” Jawab Reno sambil tersenyum.
Anisa mengantar Reno sampai pintu depan.
“Katakan kepada Ali. aku memakai mobilnya karena mobilku tertinggal di bar,
Aku permisi.”
“iya, terimakasih sudah membawa mas Ali pulang!”
“Sama-sama.” Reno memasuki mobil ali yang akan ia kendarai pulang.
Mabuk,
Minuman Alkohol?
Seburuk itu kah suaminKu?
Anisa memandangi Ali yang terlihat lesu dan berantakan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
Aliya Jazila
dokter gx ada ahlak.visual nisa semapai tapi ceritanya mungil
2022-12-21
0
Roji Harapan Hasibuan
cantik mana si cantik
2020-12-13
0
An-nur
namanya ali nama yang bagus,profesi dokter specialis jantung,tapi kelakuan tidak cocok dengan nama dan profesinya,sayang sekali,seorang dokter suka mabok minum"
2020-12-11
0