Permainan Stefy 1

"Paman Joni.... Bisakah paman menolong saya... tuan Leon sepertinya pingsan."

Ucap Stefy panik(dalam kepura-puraan)

"Pingsan ? Kenapa bisa pingsan Non ?"

Dengan panik paman Joni berlari mengikuti Stefy.

"Entahlah paman.. tiba-tiba dia pingsan."

Sampai di lokasi, Paman Joni dengan cepat menggendong tubuh Leon diatas punggung nya. Ya walau pun paman Joni sudah berumur , tapi dengan sekuat tenaga ia mengangkat tubuh Leon. Karena begitu paniknya.

Dengan cepat Paman Joni membawa Leon.

Dan di ikuti dengan Stefy.

"Apa kita perlu membawanya ke rumah sakit Nona?"

"Rumah sakit? Kalau rumah sakit bisa ketauan, dia aku kasi obat tidur."

"Eh... aku cek seperti nya suhu badannya normal. Mungkin tuan Leon kelelahan. Bagaimana kalau istirahat kan saja di rumah, Paman...?"

"Kelelahan ? Ya mungkin saja. Seharian juga dia mengurus Nona Nura. Kalau begitu saya antar Nona pulang dulu. Ini juga hampir jam 21.00."

Paman Joni yang selalu positif thinking.

"Bagaimana kalau saya bantu tuan Leon dulu. Baru setelah itu saya pulang. Tuan Leon juga pergi dengan saya. Jadi saya juga bertanggung jawab atas dia."

"Apa Nona yakin ?"

"Tidak apa Paman"

"Baiklah kalau begitu"

Stefy meletakkan kepala Leon di atas pahanya.

Sesekali mengingat rencana yang begitu amat mudah.

satu butir obat tidur yang di masukkan ke dalam anggur yang Leon minum. Bisa sampai dia tidak menyadarinya.

Betapa bahagianya rencana ini bisa berjalan dengan sempurna.

Semua pesan yang Stefy ungkapkan pada Leon adalah karangan belaka.

Dia mengatakan bahwa tuan Howard akan kembali ke luar negri itu hanya karangan dirinya.

Semuanya palsu dan dengan mudahnya Leon terjebak.

"Apa pertemuannya batal Nona ?"

Tanya Paman Joni heran. Kenapa tidak ada siapapun saat paman Joni masuk kedalam resto tadi.

"Entahlah paman. Tiba-tiba klien kita membatalkan jadwal."

"O ... jadi begitu "

Tak lama sampai lah mereka di kediaman Alex.

"Nona tunggu di sini. Saya mau minta bantuan Tuan Angga saja"

Paman Joni sudah lelah membawa tubuh Leon tadi saat di restoran. Apalagi sekarang kamar Leon ada di lantai atas.

Jadi dia berinisiatif memanggil Angga.

"Baik pak."

Mendengar ada suara mobil datang. Dengan cepat Nura turun. Entah kenapa rasanya ingin sekali melihat Leon. Semoga saja Leon pulang. Tapi cepat sekali. Ah, tidak apa. Baguslah kalau Leon pulang lebih awal.

"Paman Joni... kau sudah pulang? Dimana Leon?"

Tanya Nura menghadang Paman Joni.

"Itu tuan Leon... tuan Leon..."

Paman Joni yang takut jika Nura keluar dan melihat Leon dipangkuan Stefy. Ia takut akan menyakiti Nura. Apalagi dia tau Nura sedang hamil.

"Kenapa Paman.?"

Nura bingung karena paman Joni berhenti bicara.

"Eh...saya mencari tuan Angga Nona. Tuan Leon masih di kantor"

"Benarkah ..?"

"Iya...iya benar"

Ditengah perdebatan mereka. Clara keluar dan ikut masuk dalam perdebatan itu.

"Ada apa sih Joni ?"

Clara mendapat pesan dari Stefy.

"Bawa wanita itu keluar dan biarkan dia melihat ku di dalam mobil."

Pesan singkat dari Stefy membuat Clara bingung awalnya. Tapi mendengar ada perdebatan ia keluar dan tau mungkin ada pertunjukan bagus yang harus ia tonton.

"Tidak ada apa-apa Nyonya. Bisakah saya menemui tuan Angga ?"

"Eh... silahkan. Dia sepertinya sudah tidur. Tapi bangun kan saja"

Jawab Clara dan meninggalkan senyum licik.

Dengan cepat Paman Joni mencari Angga.

Nura merasa aneh dengan situasi ini. Kenapa Paman terlihat panik dan tidak tenang.

"seperti ada orang ya di dalam mobil. Apa Joni lupa mematikan mesin. Pintu juga masih terbuka."

Ucap Clara memancing Nura.

Karena memang dengan sengaja Stefy membuka pintu mobil. Agar saat Nura datang ia bisa melihat langsung apa yang terjadi.

Clara berjalan keluar mendekati mobil.

"Nona Nura... Nona disini saja."

Ucap Bi Tutik yang sudah tau apa yang terjadi di dalam mobil Leon. Karena saat itu bi Tutik ada dihalaman sedang membuang sampah.

Ia melihat wanita cantik dan tuan Leon yang tertidur diatas pangkuannya.

"Enggak mau bi. Nura mau lihat "

Nura penasaran sekali.

"Nona Nura..."

Teriak Bi Tutik.

Sampai akhirnya Nura berjalan cepat mendahului Clara yang sengaja berjalan lambat.

Dengan cepat Stefy mencium bibir Leon yang masih tertidur. (Author: Sakit banget ya Ampun. Kenapa musti di bibir coba😅)

"Hah........"

Nura menutup mulutnya tak percaya dengan apa yang ada di hadapannya.

"Eh... Nona Nura... ma...maaf... Aku tadi mengantuk dan tidak sengaja malah mencium tuan Leon."

Ucap Stefy beralasan.

Nura diam tak bisa berbuat apa-apa.

Tiba-tiba hatinya sakit. Sakit teramat sakit. Ia memegang dadanya. Entah kenapa begitu sakit disana. Tubuh serasa lemas tak bertenaga. Air mata yang berkaca. Sudah pecah tak tertahan.

Kenapa dengan Leon. Ada apa dengan Leon.

Apakah benar-benar tidak ada kesempatan dirinya untuk Leon lagi.

Apakah hati Leon benar-benar telah terisi wanita yang bernama Stefy itu.

Walaupun Leon dalam keadaan tidak sadar.

Tapi sakit yang Nura rasakan benar-benar nyata.

"Nura... Nura kenapa menangis."

Tanya Angga yang baru saja datang. Malah khawatir dengan Nura.

Nura hanya menunduk dan menggeleng kan kepalanya.

Dengan cepat Nura menghapus air matanya.

Angga mengarahkan pandangannya kedalam mobil.

"Apa karena kak Leon bersama wanita ini"

"Kamu keluarlah dulu. Letakkan kepalanya pelan"

Ucap ketus Angga pada Stefy.

"Baik tuan."

Setelah Stefy keluar. Angga langsung menggendong tubuh Leon yang Lebih besar darinya. Dengan sekuat tenaga Angga mengangkat nya.

"Terimakasih sudah membantu Kakak ku"

Ucap Angga dingin.

"Sama-sama tuan Angga"

Jawab Stefy sopan.

"Dingin dan kaku sekali anak wanita tua ini. Tapi gak kalah dari kakaknya juga ya. Ha..ha..."

Angga sudah mendapat cerita singkat dari paman Joni. Jadi tidak bertanya-tanya mengenai apa yang terjadi pada Leon.

Nura pergi mengikuti Angga masuk kedalam.

Stefy hanya menyeringai bahagia pada Clara yang melihat drama itu.

Disambut pula senyuman Stefy olehnya.

Merasa puas dengan kerja nya.

Dalam kamar Leon

Nura hanya berdiri di depan pintu. Tak ingin masuk mendekati Leon, yang sudah Angga baringkan di atas tempat tidur.

"Nura... sepertinya badan kak Leon demam"

Ucap Angga setelah memegang kening Leon.

"a... de... demam..?"

"Cobalah kamu cek..!"

Nura berjalan masuk dan memegang kening Leon.

"Iya Angga... dia ... dia demam."

"minta tolonglah Bi Tutik membuat kompres. "

"Aku... aku saja yang menyiapkan.. "

"Nura... kau masih hamil... Jangan terlalu capek."

"Tidak... aku tidak capek."

Nura langsung berlari menyiapkan kompres.

"Biar aku yang mengompres !"

Ucap Angga.

Dan diletakkan nya handuk hangat di atas kening Leon. Ia hendak mengganti jas Leon dengan baju yang lebih nyaman.

"Nura... tolong bantu aku mencari baju yang nyaman untuk kak Leon.!"

"Baik Angga.. tunggu ya"

Dengan cepat Nura mencari baju di dalam lemari Leon.

Baju couple.? Nura melihat baju couple miliknya dengan Leon semasa remaja. Yang mereka beli saat di taman hiburan.

"Ternyata Leon masih menyimpan nya"

"Nura...sudah dapat kah?"

Teriak Angga.

"Oh sudah...ini..."

Ucapnya sembari menyerahkan satu set sweter tipis.

"Eh....?'"

Dengan cepat Nura mengalihkan pandangannya dari Leon dan Angga. Pasalnya Angga membuka seluruh baju Leon.

Angga hanya tersenyum kecil.

"Aku... aku pergi dulu. Jika kau butuh sesuatu. Bilang saja..."

Saat Nura hendak pergi. Tiba-tiba Leon mengigau memanggil namanya.

"Nura....."

Teman-teman readers. Bantu like dan vote novel ini ya😭😭 supaya author semangat. Terimakasih banyak kalian yang terus dukung🤗

Terpopuler

Comments

Resti Sulsia

Resti Sulsia

bagus ceritanya.

salam dari introverted Husband.

2020-10-28

0

Lenkzher Thea

Lenkzher Thea

semangat thor, 8 like ku sudah mendarat dengan selamat.

ditunggu ya.

2020-10-22

0

ptr_25

ptr_25

like💙💙💙
lanjut kk💪💪🥰

- My Teacher Is Mine -

2020-10-20

0

lihat semua
Episodes
1 Kenyataan pahit
2 Kebahagiaan itu sudah menjadi kebencian
3 Kepulangan Angga
4 Dia melecehkan ku
5 Tak ada lagi rasa percaya
6 Racun yang mematikan
7 Meminta tolong
8 Melepaskan Angga
9 Mabuk berat
10 Benarkah Hamil ?
11 Tidak bisa menerima kenyataan
12 Ngidam
13 Bisakah menjaga keduanya
14 Kedatangan Stefy
15 Terjebak
16 Permainan Stefy 1
17 Permainan Stefy 2
18 Menangis di depan nisan
19 Apakah keguguran ?
20 Kenyataan Pahit 2
21 Mengusir Stefy
22 Pulang dari Rumah sakit
23 Penjelasan penabrak
24 Mengetahui semuanya
25 Pengumuman
26 Akhir yang ditunggu
27 Tak ingin jauh
28 Mengungkap perlahan
29 Pulang
30 Pergi meninggalkan mu
31 Flash back
32 Merindukan mu
33 Menemui
34 Apakah kamu tidak mencintai ku
35 Menawarkan pekerjaan
36 Melihat perusahaan
37 Pergi keluar kota
38 Dalam satu ruangan
39 Terjebak
40 Kembali
41 Terungkap 1
42 Bercerita
43 Keterpurukan Angga
44 Visual Tokoh
45 Jangan tinggalkan aku
46 Menikah
47 Tugas istri
48 Mengunjungi Clara
49 Bertemu
50 Hari ini datang juga
51 Kerjasama
52 Tidak ingin bertemu
53 Salah mengerti
54 Mempertemukan
55 Mencari penjelasan
56 Membawa paksa
57 Kebodohan
58 Pembalasan
59 Malaikat Penolong
60 Pelik
61 Menekankan pilihan hati
62 Ketahuan
63 Bolehkah menyembunyikan kamu
64 Pergi ke pantai
65 Periksa
66 Sakit tak berdarah
67 Flashback 2
68 memberi obat tidur
69 Penghianatan malaikat pelindung
70 Berhasil melindungi mu
71 Tidak apa
72 Flash back 3
73 Season 2
74 Malam Pernikahan
75 Ingin mengunjungi
76 Malam romantis
77 Berkunjung
78 Memohon
79 Mencoba
80 Apa yang terjadi?
81 Bertanya Paman Joni
82 Mendadak
83 Penjahat
84 Maafkan aku Nura
85 kenapa malah aku
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Kenyataan pahit
2
Kebahagiaan itu sudah menjadi kebencian
3
Kepulangan Angga
4
Dia melecehkan ku
5
Tak ada lagi rasa percaya
6
Racun yang mematikan
7
Meminta tolong
8
Melepaskan Angga
9
Mabuk berat
10
Benarkah Hamil ?
11
Tidak bisa menerima kenyataan
12
Ngidam
13
Bisakah menjaga keduanya
14
Kedatangan Stefy
15
Terjebak
16
Permainan Stefy 1
17
Permainan Stefy 2
18
Menangis di depan nisan
19
Apakah keguguran ?
20
Kenyataan Pahit 2
21
Mengusir Stefy
22
Pulang dari Rumah sakit
23
Penjelasan penabrak
24
Mengetahui semuanya
25
Pengumuman
26
Akhir yang ditunggu
27
Tak ingin jauh
28
Mengungkap perlahan
29
Pulang
30
Pergi meninggalkan mu
31
Flash back
32
Merindukan mu
33
Menemui
34
Apakah kamu tidak mencintai ku
35
Menawarkan pekerjaan
36
Melihat perusahaan
37
Pergi keluar kota
38
Dalam satu ruangan
39
Terjebak
40
Kembali
41
Terungkap 1
42
Bercerita
43
Keterpurukan Angga
44
Visual Tokoh
45
Jangan tinggalkan aku
46
Menikah
47
Tugas istri
48
Mengunjungi Clara
49
Bertemu
50
Hari ini datang juga
51
Kerjasama
52
Tidak ingin bertemu
53
Salah mengerti
54
Mempertemukan
55
Mencari penjelasan
56
Membawa paksa
57
Kebodohan
58
Pembalasan
59
Malaikat Penolong
60
Pelik
61
Menekankan pilihan hati
62
Ketahuan
63
Bolehkah menyembunyikan kamu
64
Pergi ke pantai
65
Periksa
66
Sakit tak berdarah
67
Flashback 2
68
memberi obat tidur
69
Penghianatan malaikat pelindung
70
Berhasil melindungi mu
71
Tidak apa
72
Flash back 3
73
Season 2
74
Malam Pernikahan
75
Ingin mengunjungi
76
Malam romantis
77
Berkunjung
78
Memohon
79
Mencoba
80
Apa yang terjadi?
81
Bertanya Paman Joni
82
Mendadak
83
Penjahat
84
Maafkan aku Nura
85
kenapa malah aku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!