Terjebak

Rumah keluarga Alm Alex

Leon membantu Nura untuk berjalan masuk kedalam. Dan mengantar nya masuk ke kamar.

Menggandeng Nura dengan protektif. Menjaga agar tetap aman.

Nura begitu bahagia. Leon benar-benar melakukannya dengan lembut. Walaupun tadi di rumah sakit ada sedikit perdebatan. Ya begitulah mereka.

"Dia memperlakukan aku seperti ini juga karena ada anaknya di dalam perutku. Apa yang kau harap kan Nura. Kau harus sadar. Dia tidak mencintai mu. Dia sangat membenci dirimu"

Leon nampak kaku dan tegang. Baru pertama kali dirinya menjaga wanita hamil. Tak tau apakah cara ini nyaman. Semoga saja tangannya bisa membuat Nura merasa nyaman.

Apalagi, akhirnya dia bisa memiliki anak dengan wanita yang sangat ia cintai. Betapa bahagianya hati Leon.

Clara yang melihat mereka berjalan. Berjalan mendekati mereka dan menghadang keduanya.

"Leon ... Nura kalian sudah pulang. Selamat ya Nura kamu jadi ibu sekarang. Kamu bisa tanya-tanya sama Tante seputar kehamilan."

(dalam senyum kepalsuan)

"Bagaimana Tante tau Nura hamil?"

"a..... itu....itu Angga. ya... dari Angga. Bukankah Angga baru saja menjenguk Nura tadi ? ehe..."

"Astaga untung ada alasan. Leon menakutkan sekali"

"O.... dasar tukang ngadu"

Ucap ketus Leon sembari jalan membawa Nura menuju kamarnya.

"Dasar laki-laki kejam dan wanita munafik. Sama-sama bikin aku kesal. heh.... Terutama kamu Nura. Jangan senang dulu. Selama aku masih hidup. Selama itu pula aku membuat mu tidak nyaman."

Batu Clara kesal dan marah.

"Kamu istirahat dulu ya. Jangan capek-capek"

Ucap Leon penuh perhatian. Sambil menyelimuti tubuh Nura.

Nura mengangguk patuh.

Walaupun ada rasa canggung. Tapi perlakuan hangat Leon membuat Nura begitu nyaman.

"Apa kamu perlu sesuatu. ? "

"E.... maksud ku bayinya... iya .. apa bayinya ingin sesuatu atau perlu sesuatu ?"

Nura hanya menggeleng kan kepala.

"Apakah bayinya nakal padamu ?"

Kembali Nura menggeleng kan kepalanya.

Leon berjongkok dan menghadapkan wajahnya pada perut datar Nura. Ia memegang lembut perut itu.

"Sayang jangan nakal ya... Baik-baik disana. Papa mau pergi dulu. Jangan buat susah mama. Harus jadi anak yang patuh."

Leon berhenti dan melihat Nura memandang nya dengan senyum dan mata berkaca-kaca.

"Eh... aku .. aku hanya membantu nya agar dia tidak merepotkan mu. Aku pergi dulu. Aku masih ada urusan lain."

Saat Leon berdiri dan hendak pergi. Nura memanggil nya dengan lembut.

"Le.... Leon...."

"Eh...Bu...bukan...maaf.. ma... maksudku... tu..tuan muda Leon... Terimakasih banyak.."

Leon berhenti sejenak.

"Aku hanya menjalankan tugasku untuk anak ku.!"

Berlalu lah Leon meninggalkan Nura. Dan mulai menjalankan ritual mandinya. Karena ia harus menemui tuan Howard.

"Tak apa.... walau pun untuk anaknya, Dia bisa bersikap lembut padaku. Aku akan menerima nya. Dengan senang hati Leon.. Semoga suatu hari nanti. Kebenaran ini segera terungkap. Dan aku masih berharap. Kita bisa merawat bayi ini bersama."

"Permisi....."

"Nona Nura.."

"Bi Tutik...."

Senang rasanya hati Nura setiap kali melihat Bi Tutik.

Dengan cepat Nura memeluknya.

"Nona Nura mau jadi ibu ya... Bibi jadi senang sekali..."

Nura mengangguk bahagia.

"Bibi akan membuat kan minuman hangat untuk Nona ya. Tunggu sebentar..."

Tak butuh waktu lama Bi Tutik masuk kembali dengan segelas jahe hangat. Dan meletakkan nya di atas meja lampu tidur kamar Nura.

"Terimakasih banyak bi...."

Nura langsung mengambil nya dan minum dalam satu kali teguk.

Bu Tutik hanya tersenyum melihat tingkah Nura.

"Enak sekali...."

"Nona... mulai besok 2 pembantu yang dulu di pecat tuan Leon akan dipanggil lagi untuk bekerja disini. Tuan Leon tidak mau melihat Nona bekerja. Mulai hari ini bibi akan bekerja seperti dulu. Tidur di sini dan pulang 1 Minggu sekali. "

"Benarkah...? Nura sangat senang. Tapi... bagaimana dengan anak bibi..?"

"Anak bibi masih sibuk kuliah... Dia juga jarang pulang. paling kami sering video call saja..."

"Wah... anak bibi itu kuliah kedokteran ya... Dia pasti hebat"

"Ya... dia bertekad jadi dokter karena ayahnya meninggal terkena serangan jantung. Jadi Sasa(nama anaknya) ingin sekali bisa mengobati orang yang terkena sakit jantung"

"Wah..... Sasa hebat ya Bi. Dia pasti perempuan yang tangguh."

Bi Tutik hanya tersenyum mendengar sanjungan Nura.

Ditengah pembicaraan mereka Leon tiba-tiba datang.

"Aku akan pergi sekarang... Kalau kamu butuh apa-apa minta tolonglah pada Bi Tutik. "

Ucap Leon yang sudah tampan dengan jas hitam soft melekat di tubuh kekarnya.

"Bi Tutik... tolong bantuannya."

"Baik tuan Leon. itu memang tugas saya."

Jawab patuh Bu Tutik.

"Kalau begitu saya permisi dulu."

"Kalau ada apa-apa cepat panggil bibi ya.."

Bisik bi Tutik pada Nura.

"Iya... terimakasih Bi"

Jawab nya.

Setelah Bu Tutik pergi. Leon mendekati Nura dan langsung menuju perutnya.

"Papa pergi dulu ya sayang .."

Dengan lembut Leon mencium perut Nura.

Nura malah menjadi malu. Wajahnya berubah merah seperti kepiting rebus.

Leon memandang sejenak Nura dan memberi sedikit senyum.

"Tolong jaga bayinya baik-baik"

Dibalas dengan anggukan oleh Nura.

Depan rumah Stefy

Leon menjemput Stefy melalui share lokasi yang baru saja Stefy berikan.

Tak lama Leon tiba dan Stefy masuk ke dalam mobilnya. Dengan gaun merah marun yang ia kenakan, nampak dirinya begitu anggun dan mempesona

Riasan wajah yang soft, Membuat wajahnya terlihat begitu cantik.

"Malam ini kau terlihat berbeda?"

Tanya Leon dengan Stefy yang sudah duduk di sebelah nya.

"Terimakasih tuan Leon"

"Jalan Paman Jon...!"

Tak butuh waktu lama sampailah mereka di sebuah resto Jepang. Tempat favorit tuan Howard.

"Paman... kau pulanglah. Nanti aku bisa pulang naik taxi"

"Saya tunggu tuan. Tidak apa-apa"

"Baiklah paman Joni. Terimakasih banyak"

Leon hanya tidak mau membuat Paman Joni kelelahan.

Tapi Bagi Paman Joni. Ini sudah biasa.

Dan sudah menjadi tugasnya.

Mereka langsung menuju tempat VIP privat yang sudah di pesan.

"Ini sudah hampir jam 20.00 Beliau tidak mengabari mu lagi ?"

Tanya Leon pada Stefy.

"Mungkin tuan Howard masih dalam perjalanan. Coba kita tunggu beberapa menit lagi"

"Baiklah kalau begitu. Kontrak digitalnya sudah kamu siapkan ?"

"Semua sudah siap tuan"

"Baguslah...."

Leon menunggu kedatangan tuan Howard sembari memainkan ponselnya.

Sesekali minum anggur yang sudah di pesan oleh Stefy. Guna menghilangkan rasa bosan menunggu.

Tak ada percakapan di dalam ruangan itu. Hanya keheningan.

"emh......"

Leon mulai menggelengkan kepalanya. Terasa berat dan pandangan terasa kabur.

"Tuan Leon... tuan... anda tidak apa ?"

"Entah lah... Kepalaku pusing "

"Apa kita perlu pulang...?"

"Tidak-tidak mungkin sebentar lagi tuan Howard datang"

Leon terus berusaha menyadarkan kan dirinya. Tapi pengaruh obat yang kuat membuat nya tergeletak dan tertidur.

"Tuan Leon... tuan... "

Panggil Stefy berpura-pura menyadarkan Leon.

"Tuan Leon..."

Terakhir kali Stefy memanggil.

Senyum licik nya mulai terpancar.

Ia menutup pintu ruangan. Karena restoran Jepang ini menyediakan ruang khusus Privat yang tersekat-sekat.

Sehingga samping kanan dan kiri tidak tau menahu satu sama lain.

Stefy mulai menyentuh pipi Leon lembut.

"Tampan sekali ya Tuhan... Seperti apa ya kalau aku punya anak darinya.hik...hik..."

Stefy berimajinasi dalam khayalan bodohnya.

Ia mulai mengangkat tubuh Leon yang tersungkur. Dan menyandarkan nya pada dinding bambu desain resto itu. Saat itulah Stefy memulai aksinya.

Hai Readers... bantu author dong. kasi vote dan like nya😭😭😭😭. Terimakasih Terimakasih kalian yang sudah dukung aku ya🤗

Terpopuler

Comments

ptr_25

ptr_25

like

2020-10-20

0

Rezza Handira

Rezza Handira

mampir lagi

2020-10-20

0

Sunrise🌞

Sunrise🌞

semangat kak

mampir jyga di ceritaku

2020-10-20

0

lihat semua
Episodes
1 Kenyataan pahit
2 Kebahagiaan itu sudah menjadi kebencian
3 Kepulangan Angga
4 Dia melecehkan ku
5 Tak ada lagi rasa percaya
6 Racun yang mematikan
7 Meminta tolong
8 Melepaskan Angga
9 Mabuk berat
10 Benarkah Hamil ?
11 Tidak bisa menerima kenyataan
12 Ngidam
13 Bisakah menjaga keduanya
14 Kedatangan Stefy
15 Terjebak
16 Permainan Stefy 1
17 Permainan Stefy 2
18 Menangis di depan nisan
19 Apakah keguguran ?
20 Kenyataan Pahit 2
21 Mengusir Stefy
22 Pulang dari Rumah sakit
23 Penjelasan penabrak
24 Mengetahui semuanya
25 Pengumuman
26 Akhir yang ditunggu
27 Tak ingin jauh
28 Mengungkap perlahan
29 Pulang
30 Pergi meninggalkan mu
31 Flash back
32 Merindukan mu
33 Menemui
34 Apakah kamu tidak mencintai ku
35 Menawarkan pekerjaan
36 Melihat perusahaan
37 Pergi keluar kota
38 Dalam satu ruangan
39 Terjebak
40 Kembali
41 Terungkap 1
42 Bercerita
43 Keterpurukan Angga
44 Visual Tokoh
45 Jangan tinggalkan aku
46 Menikah
47 Tugas istri
48 Mengunjungi Clara
49 Bertemu
50 Hari ini datang juga
51 Kerjasama
52 Tidak ingin bertemu
53 Salah mengerti
54 Mempertemukan
55 Mencari penjelasan
56 Membawa paksa
57 Kebodohan
58 Pembalasan
59 Malaikat Penolong
60 Pelik
61 Menekankan pilihan hati
62 Ketahuan
63 Bolehkah menyembunyikan kamu
64 Pergi ke pantai
65 Periksa
66 Sakit tak berdarah
67 Flashback 2
68 memberi obat tidur
69 Penghianatan malaikat pelindung
70 Berhasil melindungi mu
71 Tidak apa
72 Flash back 3
73 Season 2
74 Malam Pernikahan
75 Ingin mengunjungi
76 Malam romantis
77 Berkunjung
78 Memohon
79 Mencoba
80 Apa yang terjadi?
81 Bertanya Paman Joni
82 Mendadak
83 Penjahat
84 Maafkan aku Nura
85 kenapa malah aku
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Kenyataan pahit
2
Kebahagiaan itu sudah menjadi kebencian
3
Kepulangan Angga
4
Dia melecehkan ku
5
Tak ada lagi rasa percaya
6
Racun yang mematikan
7
Meminta tolong
8
Melepaskan Angga
9
Mabuk berat
10
Benarkah Hamil ?
11
Tidak bisa menerima kenyataan
12
Ngidam
13
Bisakah menjaga keduanya
14
Kedatangan Stefy
15
Terjebak
16
Permainan Stefy 1
17
Permainan Stefy 2
18
Menangis di depan nisan
19
Apakah keguguran ?
20
Kenyataan Pahit 2
21
Mengusir Stefy
22
Pulang dari Rumah sakit
23
Penjelasan penabrak
24
Mengetahui semuanya
25
Pengumuman
26
Akhir yang ditunggu
27
Tak ingin jauh
28
Mengungkap perlahan
29
Pulang
30
Pergi meninggalkan mu
31
Flash back
32
Merindukan mu
33
Menemui
34
Apakah kamu tidak mencintai ku
35
Menawarkan pekerjaan
36
Melihat perusahaan
37
Pergi keluar kota
38
Dalam satu ruangan
39
Terjebak
40
Kembali
41
Terungkap 1
42
Bercerita
43
Keterpurukan Angga
44
Visual Tokoh
45
Jangan tinggalkan aku
46
Menikah
47
Tugas istri
48
Mengunjungi Clara
49
Bertemu
50
Hari ini datang juga
51
Kerjasama
52
Tidak ingin bertemu
53
Salah mengerti
54
Mempertemukan
55
Mencari penjelasan
56
Membawa paksa
57
Kebodohan
58
Pembalasan
59
Malaikat Penolong
60
Pelik
61
Menekankan pilihan hati
62
Ketahuan
63
Bolehkah menyembunyikan kamu
64
Pergi ke pantai
65
Periksa
66
Sakit tak berdarah
67
Flashback 2
68
memberi obat tidur
69
Penghianatan malaikat pelindung
70
Berhasil melindungi mu
71
Tidak apa
72
Flash back 3
73
Season 2
74
Malam Pernikahan
75
Ingin mengunjungi
76
Malam romantis
77
Berkunjung
78
Memohon
79
Mencoba
80
Apa yang terjadi?
81
Bertanya Paman Joni
82
Mendadak
83
Penjahat
84
Maafkan aku Nura
85
kenapa malah aku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!