Mabuk berat

Siang Hari

Leon melihat Galeri ponsel miliknya. Banyak sekali foto dirinya dengan Nura.

Semakin ia melihat semakin air matanya ingin terjatuh.

"Nura, Aku minta maaf.....Aku tak tau harus bagaimana. "

Penyesalan perlahan mulai muncul dalam benak Leon.

Dalam lubuk hatinya yang paling dalam. Ia juga tidak percaya jika Nura yang membunuh ayahnya.

Leon merasa sakit melihat dirinya yang bodoh. Perlakuan kejam dirinya. Membuatnya seakan tak bisa memaafkan diri sendiri.

Lalu bagaimana, semua sudah terjadi. Ia merenggut harta Nura yang paling berharga bukan dengan cara yang lembut.

Apakah ini yang namanya melindungi ?.

Terus menyiksa Nura disebut melindungi ?.

Tapi egonya masih saja menyalahkan Nura karena membunuh ayahnya.

"kringggg......."

"Halo....."

Jawab Leon mengangkat telpon.

"Tuan Leon. Seperti permintaan tuan. Beberapa sekertaris melamar.!"

Ucap Boy asisten pribadi Leon.

"Baiklah Boy suruh dia masuk..!"

"Baik tuan.!"

Tak lama kemudian masuklah wanita cantik bertubuh tinggi dan nampak berpendidikan.

"Selamat siang tuan !"

Ucap wanita itu.

"Silahkan duduk.!"

Melalui banyak pertimbangan Alex memutuskan untuk memberi kesempatan Stefy 1 bulan menjadi sekertaris pribadinya.

Jika tidak sesuai harapan , Alex akan mencari pengganti.

"Terimakasih tuan Leon. Saya akan berusaha semaksimal mungkin."

Leon hanya mengangguk.

Stefy sudah melewati tes sebelumnya. Tidak mudah sampai menyingkirkan 5 pesaing. Dan akhirnya usaha itu tidak sia-sia.

"Akhirnya aku sampai di tujuan ku.!"

Keluar dari gedung ia menelpon Clara.

"Aku mencapai 1 tangga dari tujuan ku.!Aku tak menyangka laki-laki itu melebihi ekspektasi tu. Dia sangat menggoda dan benar-benar seleraku."

Ucap Stefy pada Clara melalui pesawat telpon.

"Kamu sudah masuk perusahaan Leon. ? Baguslah... ingat tugas dan tujuan mu baru kalau mau kau goda terserah."

"Aku akan ingat"

Senyum licik Stefy tersirat dalam wajahnya.

****

Arisan Clara kala itu

"Aku mau cari orang yang bisa bantu aku jeng."

Ucap Clara pada salah satu temannya.

"Maksud jeng?"

"Wanita saja... kalau kau punya teman wanita kenalkanlah padaku ya !"

"Buat apa ?"

"Ya aku butuh bantuan saja.!"

"Jeng Clara ini. Aku ada sih satu. Dia itu P*****r ,tapi pandai sekali bicara"

"P****r pandai bicara. aku mau sewa dia Jeng Revi . "

"Ya.... kalau sewa dia itu gak murah. "

"Berapapun akan saya bayar"

"Baiklah , besok saya kenalkan padamu"

***

Sore Hari

"Ayah.... Ibu...aku datang!"

Leon sudah tiba di makam Ayah dan Ibu Kandung nya yang dimakamkan bersebelahan.

"Bu.... lama tidak berjumpa. Aku merindukanmu"

Hembusan angin sore itu meruntuhkan beberapa daun kering yang menempel pada ranting-ranting pohon.

Suasana yang mewakili perasaan Leon, Semua berkecamuk menjadi satu.

Satu sisi sangat mencintai Nura.

Tapi disisi lain tak tau bagaimana menghadapi dirinya setelah semua ini terjadi. Drama pembunuhan ayahnya oleh wanita yang dicintainya.

"Bu.....Apakah kau menyalahkan ku ....? Hah...? Ayah...ayah..... apa kau menyalahkan ku. ? Apakah aku salah pada Nura. Aku sangat mencintainya Ayah. Tapi kenapa harus dia yang membunuh Ayah. Kenapa Bu ha...? Kenapa semuanya diam... ?"

Leon menangis di depan kedua nisan orangtuanya.

Paman Joni sedih melihat tuannya itu.

Dia hanya diam mengawasinya.

"Ayah katakan padaku... Katakan padaku. Apa kau percaya Nura yang menaruh racunnya. apa kau percaya ayah.....hiks....hiks....hiks...."

"Kenapa semuanya diam....! Aku mohon kalian bicara lah. Aku harus bagaimana menghadapi Nura. Ayah... apakah kau memaafkan aku jika aku tetap mencintainya..? Ibu... ibu... apakah kau menyetujui aku bersama dengan pembunuh ayah hah ???"

"Tuan...tuan muda"

Paman Joni yang mulai panik. ia mencoba menenangkan Leon.

"Mari kita pulang dulu. Besok kesini lagi."

"Seperti nya ini bukan waktu yang tepat membawa nya ke makam"

Dengan sekuat tenaga Paman Joni membawa Leon pulang.

"Bawa aku ke bar Paman Joni.!"

"Tapi tuan... ini sudah malam. "

Waktu sudah pukul 19.00

"Biarkan saja...."

Sampai akhirnya Paman Joni mengalah dan mengantar nya ke bar.

Paman Joni tetap menemani karena khawatir akan terjadi hal yang tidak-tidak.

Berulangkali Paman Joni membujuk Leon untuk pulang tapi Leon selalu saja menolak.

Waktu sudah begitu larut. Jam tangan paman Joni sudah menunjukkan pukul 00.00.

Dan Paman membawanya pulang dengan paksa.

Sampailah paman di rumah.

Paman membantu Leon untuk masuk ke kamarnya.

"Nona Nura....Nona Nura...."

"Tok..tok...tok...."

Paman Joni meminta bantuan Nura untuk merawat Leon. ya... yang pasti membatu mereka agar lebih dekat. Setelah paman Joni tau ungkapan Leon di makam tadi sore.

"Iya...."

Nura terbangun sambil mengucek-ngucek matanya.

Dia terbangun dari tidur nyenyak nya.

"Nona... Tolong bantu tuan Leon. Dia mabuk. Sudah ada di kamarnya. Paman istirahat dulu."

Dengan cepat Paman Joni pergi meninggalkan Nura.

"Ah...pa...paman.."

Nura bingung dan tak tau apa yang harus dilakukan.

Ia mencoba melihat keadaan Leon.

Dan benar saja kamar itu tidak di kunci.

"Air.....air......."

Rintihan Leon yang haus dalam kemabukan

nya.

"Ah....air...."

Nura panik dan melihat sekeliling kanan dan kiri. Tak ada air. Ia turun dan mengambilkan air.

Dengan lembut Nura mengangkat kepala Leon. Meminumkan air pelan-pelan.

Nura melepas sepatu dan kaos kaki Leon agar kakinya lebih nyaman.

"Dia tidak pernah mabuk sebelumnya... Hari ini dia sampai mabuk seperti ini."

Dengan sabar dan lembut. Nura mengganti pakaian Leon yang terkena muntahan. Ya, karena dalam perjalanan Leon sempat memuntahkan isi perutnya.

Dengan tangan sedikit gemetar Nura memberanikan diri. Perlahan melepas setelan jas hitam yang Leon kenakan. Walaupun Nura pernah melihat beberapa bagian milik Leon. Tetap saja ia malu karena tak terbiasa.

"Huht.... akhirnya selesai..."

Nura menghela nafas lega kerena ia berhasil menyelesaikan tugasnya.

Leon sudah mengenakan baju bersih. Dia nampak nyaman dalam lelap tidurnya.

Saat Nura hendak pergi. Tangannya dengan cepat sudah dalam genggaman tangan Leon.

"Tu...tuan Leon... tolong lepaskan.!"

"Ibu.... Leon kangen ibu...."

Nura menatap tak tega pada Leon.

Dalam pejamnya, Dia seperti orang yang hidup sebatang kara. Dan butuh teman disampingnya.

Nura berusaha kuat melepaskan tangan Leon yang menggenggam pergelangannya.

"Nura.....Nura kamu dimana...Nura"

Leon mulai mengigau tidak karuan.

Mendengar Leon mengigau memanggil namanya. Nura mulai berkaca-kaca tak percaya. Dalam tidurnya Leon masih mencari dirinya.

Pelan dia mendekati Leon.

"Le.... Leon.... aku disini...!"

Bisik Nura. Air matanya mulai menetes . ia benar-benar terharu mendengarnya.

Dengan cepat Leon memeluk Nura dan mendekap tubuhnya.

"Le ..... Leon lepaskan aku.. lepaskan aku!"

Nura takut Leon akan melakukan kekejaman lagi pada dirinya.

Namun Leon hanya diam dan tidak bertindak. Leon mendekap Nura lembut dan penuh cinta.

Meletakkan kepala Nura tepat didepan dada bidang miliknya.

Terlihat wajah Leon begitu amat nyaman. Dalam benak kemabukan nya. Leon menganggap Tubuh Nura seakan seperti guling. lembut dan memberi kenyamanan. Bahkan lebih nyaman dari sebuah guling.

"Sekali ini saja... ijinkan aku disini.."

Batin Nura.

Ia menikmati pelukan Leon yang melindungi itu. Serasa lembut dan penuh kenyamanan.

Sesekali Nura menangis. Menangis bahagia juga menangis sedih. Ingin semua ini bertahan lebih lama.

Lelah menangis. Membuat Nura tertidur.

Terpopuler

Comments

Yuri Cantika

Yuri Cantika

cepat up thor. Keburu penasaran

2020-10-18

0

ptr_25

ptr_25

sukses buat karya barunya kk

2020-10-18

1

ptr_25

ptr_25

salam kenal dari My Teacher Is Mine

2020-10-18

1

lihat semua
Episodes
1 Kenyataan pahit
2 Kebahagiaan itu sudah menjadi kebencian
3 Kepulangan Angga
4 Dia melecehkan ku
5 Tak ada lagi rasa percaya
6 Racun yang mematikan
7 Meminta tolong
8 Melepaskan Angga
9 Mabuk berat
10 Benarkah Hamil ?
11 Tidak bisa menerima kenyataan
12 Ngidam
13 Bisakah menjaga keduanya
14 Kedatangan Stefy
15 Terjebak
16 Permainan Stefy 1
17 Permainan Stefy 2
18 Menangis di depan nisan
19 Apakah keguguran ?
20 Kenyataan Pahit 2
21 Mengusir Stefy
22 Pulang dari Rumah sakit
23 Penjelasan penabrak
24 Mengetahui semuanya
25 Pengumuman
26 Akhir yang ditunggu
27 Tak ingin jauh
28 Mengungkap perlahan
29 Pulang
30 Pergi meninggalkan mu
31 Flash back
32 Merindukan mu
33 Menemui
34 Apakah kamu tidak mencintai ku
35 Menawarkan pekerjaan
36 Melihat perusahaan
37 Pergi keluar kota
38 Dalam satu ruangan
39 Terjebak
40 Kembali
41 Terungkap 1
42 Bercerita
43 Keterpurukan Angga
44 Visual Tokoh
45 Jangan tinggalkan aku
46 Menikah
47 Tugas istri
48 Mengunjungi Clara
49 Bertemu
50 Hari ini datang juga
51 Kerjasama
52 Tidak ingin bertemu
53 Salah mengerti
54 Mempertemukan
55 Mencari penjelasan
56 Membawa paksa
57 Kebodohan
58 Pembalasan
59 Malaikat Penolong
60 Pelik
61 Menekankan pilihan hati
62 Ketahuan
63 Bolehkah menyembunyikan kamu
64 Pergi ke pantai
65 Periksa
66 Sakit tak berdarah
67 Flashback 2
68 memberi obat tidur
69 Penghianatan malaikat pelindung
70 Berhasil melindungi mu
71 Tidak apa
72 Flash back 3
73 Season 2
74 Malam Pernikahan
75 Ingin mengunjungi
76 Malam romantis
77 Berkunjung
78 Memohon
79 Mencoba
80 Apa yang terjadi?
81 Bertanya Paman Joni
82 Mendadak
83 Penjahat
84 Maafkan aku Nura
85 kenapa malah aku
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Kenyataan pahit
2
Kebahagiaan itu sudah menjadi kebencian
3
Kepulangan Angga
4
Dia melecehkan ku
5
Tak ada lagi rasa percaya
6
Racun yang mematikan
7
Meminta tolong
8
Melepaskan Angga
9
Mabuk berat
10
Benarkah Hamil ?
11
Tidak bisa menerima kenyataan
12
Ngidam
13
Bisakah menjaga keduanya
14
Kedatangan Stefy
15
Terjebak
16
Permainan Stefy 1
17
Permainan Stefy 2
18
Menangis di depan nisan
19
Apakah keguguran ?
20
Kenyataan Pahit 2
21
Mengusir Stefy
22
Pulang dari Rumah sakit
23
Penjelasan penabrak
24
Mengetahui semuanya
25
Pengumuman
26
Akhir yang ditunggu
27
Tak ingin jauh
28
Mengungkap perlahan
29
Pulang
30
Pergi meninggalkan mu
31
Flash back
32
Merindukan mu
33
Menemui
34
Apakah kamu tidak mencintai ku
35
Menawarkan pekerjaan
36
Melihat perusahaan
37
Pergi keluar kota
38
Dalam satu ruangan
39
Terjebak
40
Kembali
41
Terungkap 1
42
Bercerita
43
Keterpurukan Angga
44
Visual Tokoh
45
Jangan tinggalkan aku
46
Menikah
47
Tugas istri
48
Mengunjungi Clara
49
Bertemu
50
Hari ini datang juga
51
Kerjasama
52
Tidak ingin bertemu
53
Salah mengerti
54
Mempertemukan
55
Mencari penjelasan
56
Membawa paksa
57
Kebodohan
58
Pembalasan
59
Malaikat Penolong
60
Pelik
61
Menekankan pilihan hati
62
Ketahuan
63
Bolehkah menyembunyikan kamu
64
Pergi ke pantai
65
Periksa
66
Sakit tak berdarah
67
Flashback 2
68
memberi obat tidur
69
Penghianatan malaikat pelindung
70
Berhasil melindungi mu
71
Tidak apa
72
Flash back 3
73
Season 2
74
Malam Pernikahan
75
Ingin mengunjungi
76
Malam romantis
77
Berkunjung
78
Memohon
79
Mencoba
80
Apa yang terjadi?
81
Bertanya Paman Joni
82
Mendadak
83
Penjahat
84
Maafkan aku Nura
85
kenapa malah aku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!