Tak ada lagi rasa percaya

Angga panik melihat Nura yang duduk dilantai. Ia berusaha mendekati Nura. Tubuhnya masih terbalut selimut.

"Nura....Nura apa yang terjadi pada mu?"

Nura yang menenggelamkan kepalanya dan masih terisak. Berusaha mengangkat kepalanya yang serasa begitu berat.

"A....Angga....."

Nura berusaha mengumpulkan tenaga. Suaranya begitu lirih. Seakan mencari pertolongan. Air matanya terus mengalir. Rambutnya berantakan. Dan Angga tau sekarang. Ternyata Leon telah memperkosanya.

"Nura... Nura tenang ya. Nura sekarang bersihkan tubuhmu dan kita obati luka mu. Mana yang sakit. hah ??"

Tanya Angga panik. Suara Angga begitu terdengar lembut.

Angga menyentuh lembut kepala Nura dan malah membuat Nura semakin menangis.

"Singkirkan tangan mu Angga!"

Teriak Leon yang sudah berdiri di depan pintu.

Ya, lagi-lagi Clara mengadu pada Leon.

Teriakan Leon membuat Nura terkejut ketakutan. Ia menenggelamkan kepalanya lagi. Tak mau melihat Leon. Tubuhnya mulai gemetar, Leon benar-benar menjadi laki-laki yang ia takuti sekarang.

"Kak....Ini semua salahku. Kenapa kakak lampiaskan pada Nura. Nura tidak salah"

"Tidak salah kata mu..?"

"Tentu saja salah... kalau bukan dia (menunjuk Nura)yang memulai. Semua tidak akan terjadi"

"Kak... Kak Leon cobalah berfikir jernih. Kita bisa cari solusinya.!"

"Solusi ...? Solusi katamu. ?"

"Bagaimana mencari solusi kalau semua nya terjadi didepan mata kepalaku sendiri !"

Bentak Leon yang membuat Angga terdiam.

Angga tidak tau kejadian persis bagaimana ayahnya meninggal. Yang ia tau dari Clara, Nura meracuni ayahnya. Tapi Angga tak tau jika itu terjadi di depan Leon. Dan Angga masih berfikir positif pada Nura. Mungkin ini bukan salahnya.

"Angga... ayo keluar...!"

Clara menarik paksa tubuh Angga agar meninggalkan tempat itu.

"Tapi ma... ma...."

Teriak Angga sesekali melihat ke arah Nura.

Ia masih ingin menemani Nura.

"Sudah kamu di sini.! Kalau sampai kamu keluar lagi. Mama Kembalikan kamu ke Amerika.!"

Clara mengunci pintu kamar Angga lagi. Dan kali ini meminta Pak Joni supir pribadi Leon membantunya mengunci dari luar. Sehingga menjadi double lock.

"Sialan...!"

Teriak Angga sambil menendang pintu.

"Hadeuh anak ini... Kenapa gak bisa bantu mamahnya dikit coba! Ini juga kan demi dia! Heh...."

Batin Clara kesal.

Tak mau kehilangan momen indah. Clara duduk di ruang tamu agar tau apa yang Leon lakukan pada Nura. Berpura-pura memainkan ponselnya.

"Senang juga main drama ini hik hik.."

Tawa sinis Clara.

Ya, rumah Alex memang di desain dengan balkon dalam juga. Sehingga bisa tampak lantai satu jika dilihat dari lantai dua.

Leon mulai berjalan mendekati tubuh Nura yang masih terduduk di lantai depan kaca riasnya.

Nura semakin takut dan meremas selimut yang ia balutkan ke tubuhnya. Berusaha mengendalikan rasa takut.

Setelah dekat dengan Nura Leon lantas berjongkok dan wajahnya kini sudah menghadap tepat di wajah Nura.

Mata Nura semakin berkaca-kaca melihat Leon. Ia berusaha menahan tangis di hadapannya.

Dengan cepat ia mengalihkan pandangan dari wajah Leon.

"heh......"

Tawa kecil Leon yang mengejek Nura.

"Kamu pikir kamu bisa meminta tolong pangeran mu ?"

Leon memaksa wajah Nura agar melihat ke arah nya. Dengan mencengkram pipi Nura hingga membuatnya merintih kesakitan.

"Aku yang berkuasa di rumah ini. Aku bebas melakukan apapun dengan isi rumah ini . Termasuk kamu !"

Ucap Leon sembari menghempaskan wajah Nura.

Leon bertambah kesal melihat perlakuan Angga pada Nura yang baru saja ia lihat.

Padahal sebelumnya, Terfikir benak Leon ingin menghampiri Nura dan tersirat rasa ingin meminta maaf atas perlakuannya.

Ya, hanya atas perlakuan saat ia memperkosa Nura. Tak ada yang lain.

Namun semuanya seakan hangus setelah melihat Angga yang menyentuh kepala Nura dengan lembut. Tanpa penolakan dari Nura.

" Kenapa kamu tidak jebloskan saja aku ke penjara. Atau usir aku biar aku jadi gelandangan. Atau bunuh saja aku tuan Leon...!"

Teriak Nura berusaha memberanikan diri melawan perlakuan Leon. Air mata yang ia tahan sudah tak sanggup dan kini sudah kembali menetes.

Mendengar ucapan Nura, Leon tertegun dan terdiam sejenak.

"Hah....? apa ?? Bunuh?"

Ucap Leon kecut dengan senyum mengejek.

Nura diam mendengar jawaban Leon. Leon menjawab Nura seperti Lelucon.

Leon menggenggam bahu Nura kuat dan sedikit mengangkat tubuhnya. Agar wajah Nura sangat dekat dengan dirinya.

"Kamu pikir...Aku akan melakukan itu? Tidak ...!"

"Itu akan sangat mudah untuk mu. Dan aku tidak mau melihat itu"

"Dengan aku menjebloskan kamu ke penjara , Siapa yang menyiksa kamu.

Dengan kamu menjadi gelandangan , Siapa yang melihat kamu tersiksa.

Dengan aku membunuh kamu. Itu terlalu mudah untuk kamu. Untuk menebus kesalahan kamu pada ayahku ?. Jadi jangan harap ! kamu keluar dari rumah ini. Karena kemanapun kamu pergi , aku pasti yang pertama kali menemukan mu. Dan aku pastikan, aku yang pertama kali menghukum kamu. Bahkan lebih dari ini!"

Leon menghempaskan tubuh Nura.

Berdiri dan meninggalkan Nura. Semakin melihat Nura ada rasa tak tega dan ada rasa semakin ingin menyiksa. Semua bertumpuk menjadi satu.

"Leon.....!"

Teriak Nura.

Membuat langkah kaki Leon terhenti hampir mendekati pintu.

Di sisa-sisa tenaganya. Nura masih menggali kepercayaan Leon pada dirinya.

Berharap ada sedikit harapan, Leon akan percaya pada dirinya.

"Eh... Bu..bukan...Tu...tuan muda Leon. Aku...aku mohon percayalah. Aku tidak pernah membunuh Paman Alex. Aku... Bagaimana mungkin aku tega melakukannya. Paman sudah baik pada ku. Dia tulus merawat ku. Aku tidak mungkin membunuhnya. Percaya lah padaku..aku mohon!"

Leon tidak memperdulikan ucapan Nura dan berlalu pergi meninggalkan Nura. Menutup pintu dengan kasar.

"Kenapa.... Kenapa semuanya bisa seperti ini. Apa yang harus aku lakukan agar kamu percaya padaku Leon.."

Batin Nura lirih. Ia terus menangis meratapi apa yang terjadi pada dirinya.

"Tante Clara... dimana Angga.?"

Ucap Leon pada Clara yang sok sibuk dengan ponselnya.

"Oh... Leon.. tenang Leon. Dia sudah Tante kurung di kamar "

Sambil menunjuk arah kamar Angga.

Leon yang melihat ada kunci juga di luar. Percaya kalau Angga tidak bisa pergi kemanapun.

"aku tidak mau dia ikut campur urusan ku. Antara aku dan Nura."

"Baik... baik Leon. Tante janji akan Tante larang lagi dia."

"Aku jaga ucapan mu Tante"

Leon berlalu pergi meninggalkan Clara.

"Tante... Tante... emang aku Tante mu. Kalau kamu bukan pewaris terbanyak harta Alex. Sudah aku bunuh kamu bersama Alex. Aku harus sabar. kalau aku gegabah. Harta Alex akan sulit berpindah pada ku. Apalagi Angga, anak itu susah sekali membantu mama nya. hadeuh..."

Batin Clara.

Ke-esokan Paginya

Nura mulai berbenah diri. Walaupun dengan menahan sakit dibeberapa tubuh. Ia tetap melaksanakan apa perintah Leon.

Bagaimana pun juga ini mungkin bisa membalas Paman Alex dan bisa meredamkan amarah Leon yang tiada henti menatapnya dengan tatapan mengerikan. Barangkali semua nya bisa berubah seperti dulu lagi.

Sejak permintaan Leon memecat semua pembantu. Sejak saat itu pula Bi Tutik diminta untuk bekerja pagi dan pulang Sore. Awalnya Bi Tutik selalu tidur di rumah itu. Karena rumah Bu Tutik tak terlalu jauh.

Maka ia hanya bisa menyetujui permintaan tuannya itu. Bi Tutik tinggal seorang diri. Anak tunggalnya sibuk kuliah kedokteran.

"Nona...apa Nona tidak apa ?"

Tanya Bi Tutik yang melihat aneh pada Nura. sesekali seperti merintih menahan sakit.

Beberapa cengkraman Leon memang belum hilang. Rasa sakit itu masih terasa , Pasalnya Nura juga mendiamkan beberapa lebam pada tangan nya, Bahunya , Pahanya, Dan beberapa ada pada buah dadanya.

Terpopuler

Comments

IntanhayadiPutri

IntanhayadiPutri

Aku mampir nih kak, udah 5 like dan 5 rate juga.. jangan lupa mampir ya ke ceritaku

TERJEBAK PERNIKAHAN SMA

makasih 🙏🙏

2020-11-11

0

Elegi Senja

Elegi Senja

like 😍

2020-10-27

0

astri rory ashari

astri rory ashari

Nura lemah amat..dilecehkan koq g ada perlawanan...kabur aja dah sejauh mungkin dr Leon....bego boleh tol*l jangan😁

2020-10-20

1

lihat semua
Episodes
1 Kenyataan pahit
2 Kebahagiaan itu sudah menjadi kebencian
3 Kepulangan Angga
4 Dia melecehkan ku
5 Tak ada lagi rasa percaya
6 Racun yang mematikan
7 Meminta tolong
8 Melepaskan Angga
9 Mabuk berat
10 Benarkah Hamil ?
11 Tidak bisa menerima kenyataan
12 Ngidam
13 Bisakah menjaga keduanya
14 Kedatangan Stefy
15 Terjebak
16 Permainan Stefy 1
17 Permainan Stefy 2
18 Menangis di depan nisan
19 Apakah keguguran ?
20 Kenyataan Pahit 2
21 Mengusir Stefy
22 Pulang dari Rumah sakit
23 Penjelasan penabrak
24 Mengetahui semuanya
25 Pengumuman
26 Akhir yang ditunggu
27 Tak ingin jauh
28 Mengungkap perlahan
29 Pulang
30 Pergi meninggalkan mu
31 Flash back
32 Merindukan mu
33 Menemui
34 Apakah kamu tidak mencintai ku
35 Menawarkan pekerjaan
36 Melihat perusahaan
37 Pergi keluar kota
38 Dalam satu ruangan
39 Terjebak
40 Kembali
41 Terungkap 1
42 Bercerita
43 Keterpurukan Angga
44 Visual Tokoh
45 Jangan tinggalkan aku
46 Menikah
47 Tugas istri
48 Mengunjungi Clara
49 Bertemu
50 Hari ini datang juga
51 Kerjasama
52 Tidak ingin bertemu
53 Salah mengerti
54 Mempertemukan
55 Mencari penjelasan
56 Membawa paksa
57 Kebodohan
58 Pembalasan
59 Malaikat Penolong
60 Pelik
61 Menekankan pilihan hati
62 Ketahuan
63 Bolehkah menyembunyikan kamu
64 Pergi ke pantai
65 Periksa
66 Sakit tak berdarah
67 Flashback 2
68 memberi obat tidur
69 Penghianatan malaikat pelindung
70 Berhasil melindungi mu
71 Tidak apa
72 Flash back 3
73 Season 2
74 Malam Pernikahan
75 Ingin mengunjungi
76 Malam romantis
77 Berkunjung
78 Memohon
79 Mencoba
80 Apa yang terjadi?
81 Bertanya Paman Joni
82 Mendadak
83 Penjahat
84 Maafkan aku Nura
85 kenapa malah aku
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Kenyataan pahit
2
Kebahagiaan itu sudah menjadi kebencian
3
Kepulangan Angga
4
Dia melecehkan ku
5
Tak ada lagi rasa percaya
6
Racun yang mematikan
7
Meminta tolong
8
Melepaskan Angga
9
Mabuk berat
10
Benarkah Hamil ?
11
Tidak bisa menerima kenyataan
12
Ngidam
13
Bisakah menjaga keduanya
14
Kedatangan Stefy
15
Terjebak
16
Permainan Stefy 1
17
Permainan Stefy 2
18
Menangis di depan nisan
19
Apakah keguguran ?
20
Kenyataan Pahit 2
21
Mengusir Stefy
22
Pulang dari Rumah sakit
23
Penjelasan penabrak
24
Mengetahui semuanya
25
Pengumuman
26
Akhir yang ditunggu
27
Tak ingin jauh
28
Mengungkap perlahan
29
Pulang
30
Pergi meninggalkan mu
31
Flash back
32
Merindukan mu
33
Menemui
34
Apakah kamu tidak mencintai ku
35
Menawarkan pekerjaan
36
Melihat perusahaan
37
Pergi keluar kota
38
Dalam satu ruangan
39
Terjebak
40
Kembali
41
Terungkap 1
42
Bercerita
43
Keterpurukan Angga
44
Visual Tokoh
45
Jangan tinggalkan aku
46
Menikah
47
Tugas istri
48
Mengunjungi Clara
49
Bertemu
50
Hari ini datang juga
51
Kerjasama
52
Tidak ingin bertemu
53
Salah mengerti
54
Mempertemukan
55
Mencari penjelasan
56
Membawa paksa
57
Kebodohan
58
Pembalasan
59
Malaikat Penolong
60
Pelik
61
Menekankan pilihan hati
62
Ketahuan
63
Bolehkah menyembunyikan kamu
64
Pergi ke pantai
65
Periksa
66
Sakit tak berdarah
67
Flashback 2
68
memberi obat tidur
69
Penghianatan malaikat pelindung
70
Berhasil melindungi mu
71
Tidak apa
72
Flash back 3
73
Season 2
74
Malam Pernikahan
75
Ingin mengunjungi
76
Malam romantis
77
Berkunjung
78
Memohon
79
Mencoba
80
Apa yang terjadi?
81
Bertanya Paman Joni
82
Mendadak
83
Penjahat
84
Maafkan aku Nura
85
kenapa malah aku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!