Dia melecehkan ku

Dengan cepat Leon mengunci tubuh mungil Nura. Ia melampiaskan amarahnya pada tubuh mungil yang tidak sebanding dengan kekuatannya.

Sekuat Nura memberontak. Sekuat itu pula Leon semakin mengunci tubuhnya.

Kedua tangan Nura dicengkeram erat dengan kedua tangan Leon. Dan kedua kakinya yang mengunci kaki Nura. Mendekap kuat agar Nura tak mampu bergerak.

Dengan cepat Leon menciumi bibir Nura.

Nura terus menangis dan berusaha memalingkan wajahnya ke kanan dan ke kiri. Berusaha menghentikan perlakuan kasar Leon padanya.

Namun Leon tidak memperdulikan. Ia tetap ganas melahap Nura.

Nura hanya bisa menangis tak percaya.

Apakah begitu besar kebencian Leon terhadapnya. Apakah sampai mendarah daging rasa benci itu.

Isak tangis Nura tak di pedulikan oleh Leon. Ia terus menerkam Nura seperti tiada ampun.

Tak mau berhenti sebelum dirinya puas.

Dengan paksa Leon merobek gaun yang Nura kenakan. Kini gaun itu sudah tidak menempel lagi pada tubuhnya.

Hanya pakaian dalam yang masih tersisa.

"tu.... tuan muda aku mohon hentikan !"

Rintih Nura memohon.

Leon tak memperdulikan ucapan Nura.

Ia semakin membabi buta.

Ia melepas bra milik Nura dan terlihat lah keindahan tubuh Nura yang membuat Leon menelan silvia nya.

"Tuan.... aku mohon hentikan! hiks...hiks..."

Di balik sisa-sisa tenaga. Nura tetap berusaha menghentikan perlakuan kejam Leon.

"Aku akan menikmati tubuh indah ini sekarang!"

Bisik Leon ditelinga Nura. Memang tidak di pungkiri. Tubuh Nura begitu indah. Membuat mata yang memandang sekaan tak ingin berpaling.

Tangan Nura kembali di cengkraman dan tubuhnya masih terkunci.

Nura menggeleng kan kepalanya. Memohon agar Leon tidak melakukannya. Matanya terlihat jelas permohonan maaf. Air mata yang tak bisa dibendung , terus mengalir membasahi pipinya. Tubuhnya semakin lelah dan serasa tenaga mulai tak tersisa lagi.

"Kamu ingat hari ini. Seperti hari aku selalu mengingat kematian ayahku, yang di bunuh oleh gadis yang ia percaya. Yang di bunuh oleh gadis yang dianggap anaknya sendiri. "

Ucap Leon dengan nada kasar membentak.

Nura terus menggelengkan kepalanya. Mata polosnya masih terus berusaha memohon maaf. Dan berusaha terus mencari rasa percaya Leon pada dirinya.

Hati Leon seakan mati rasa. Ia tak tergoda dengan mata yang memelas itu. Apalagi mengingat Nura membunuh ayahnya. Ditambah lagi Nura yang baru saja bercanda dengan Angga.

Dengan cepat Leon melahap Gunung kembar milik Nura. Yang putih bersih. Dan terlihat terawat dengan sangat baik.

Sampai pada akhirnya Leon melepas celana dalam hitam milik Nura. Tubuhnya begitu indah dan bersih. Wangi dan terlihat begitu terawat. Leon melepas semua jas yang ia kenakan. Nura berusaha menghindar namun percuma. Karena kakinya masih terkunci. Dengan cepat Leon sudah tak mengenakan benang sehelai pun. Tanpa sabar Leon memasukkan miliknya dengan paksa.

"aaa....sakit....!"

Teriak Nura.

Perlakuan Leon tiada ampun membuat Nura kesakitan.

"Sakit ?"

Bisik Leon di telinga Nura.

"Baguslah kalau sakit. Memang kamu pantas kesakitan. Ini tidak sebanding dengan rasa sakit ayahku. Dan rasa sakit yang aku rasakan ."

Nura semakin tak percaya akan apa yang ia alami. Ia menangis tersedu. Air matanya tak mau berhenti dan terus mengalir. Bagaimana bisa Leon memperlakukan dirinya seperti ini. Tidak, bagaimana bisa Leon sampai hati melakukan ini padanya. Seakan, Leon yang dikenalnya sudah mati.

"a...."

"Leon.... sakit....hiks... hiks....."

Leon masih terus melakukan aksinya.

Tanpa menghiraukan Nura yang kesakitan.

Ia terus memainkan miliknya sampai pecahlah selaput tipis milik Nura. Dan perlahan mengeluarkan darah segar.

Nura hanya meremas kuat seprai untuk menahan rasa sakit atas perlakuan Leon.

Sampai pada akhirnya Leon melepaskan kenikmatan miliknya. Tapi tidak dengan Nura. Ia hanya merasakan sakit dan perih. Perlakuan Leon terhadapnya benar-benar keterlaluan.

Melihat darah yang menempel di seprai putih bersih itu. Leon merasa bangga dan puas.

Ia mengenakan setelan jasnya kembali.

Sampai pada titik sadarnya. Ia melihat Luna yang masih tertidur lemas dan menangis terisak.

Mata Leon berubah menjadi tak tega.

Ya, cinta Leon itu masih ada untuk Nura. Tapi entah apakah bisa digali kembali. Ia tak tau bagaimana memperlakukan Nura agar ia bisa melupakan kejahatannya pada ayahnya.

Leon menutup tubuh Nura dengan selimut. Tubuh yang masih lemas tanpa sehelai benang.

Ingin rasanya Leon memeluk minta maaf. Tapi selalu teringat akan hal yang ia benci dari Nura.

Leon pergi meninggalkan Nura yang masih terisak.

******

"Kakak Leon....."

"Aku bilang aku tidak mau dipanggil kakak. Aku gak mau tua"

"Kakak Leon.... wekkk "

"Awas kamu ya. Aku kejar kamu"

Potongan masa kecil Nura dan Leon yang bahagia semakin hari potongan itu semakin menjadi debu. Satu persatu hilang terbawa angin.

Masa kecil yang begitu indah. Kini berubah menjadi Penyiksaan dan meninggalkan bekas luka yang dalam.

Nura berusaha bangkit dari tidurnya. Ia berjalan mendekati kaca. Membuka pelan selimut yang menutup tubuhnya. Melihat tubuhnya yang merah. Penuh dengan bekas cengkraman.

Beberapa bagian nampak memar. Beberapa nampak pula bekas perlawanan.

Ia terjatuh lemas dan semakin menangis.

Apa yang ia alami. Kenapa harus mendapatkan semua ini. Apa salahnya?.

Bukan, dimana letak kesalahan yang tidak pernah ia lakukan.

"Paman Alex... aku mohon bantulah Nura. Tolong bantu Nura menjelaskan nya pada Leon. Aku tidak membunuh Paman. hiks... hiks... sungguh aku tidak melakukan nya ..."

Nura menunduk menangis. Air matanya mulai menetes hingga di atas lantai.

Dimana dia bisa mendapatkan bukti bahwa dia tidak bersalah. Bukan , Kepada siapa dia harus meminta bantuan.

Serasa dirinya bodoh dan lemah.

"Arghhhhh......."

Mengingat perlakuan bodohnya pada Nura Leon kembali memukul keramik dinding kamar mandinya.

Ya, hanya ritual mandi yang ia lampiaskan untuk mendinginkan otak nya yang panas serasa mau pecah.

Melampiaskan kebodohan dirinya.

Melampiaskan amarahnya.

"Nura,. ...maafkan aku. Aku tak tau apa yang harus aku lakukan padamu"

Tanpa sadar Leon menangis menyesal.

Leon terlalu mencintai Nura, tapi ia tak tau cara mengekspresikan cintanya. Terlebih setelah tau kenyataan Nura membunuh ayahnya. Ditambah perlakuan Angga yang hangat pada Nura.

Semua serasa cinta nya di hianati. Seakan tak percaya yang namanya rasa cinta.

"Nura....Nura buka pintu nya. Nura....bolehkan aku masuk..?"

Teriak Angga panik. Sembari mengetuk-ngetuk pintu.

"Nura......"

"Nura apa kau baik-baik saja.?"

"Angga....."

Teriak Clara.

"Kau ini kenapa....? biarkan saja.!"

Usaha Clara menarik tubuh Angga agar pergi dari depan kamar Nura.

"Kau ini sudah mama kunci. Kenapa masih bisa keluar juga. !"

"Ayo cepat turun.!"

Saat Leon berteriak meminta Clara menyuruh Angga pergi. Clara membawa Angga ke kamarnya dan mengunci pintu agar Angga tidak kemana-mana. Tak di sangka Angga bisa membobol pintu dan kabur. Namun Leon terlanjur menodai paksa Nura. Semuanya sudah terlambat. Angga terlambat untuk menyelamatkan Nura.

"Ma.....aku cuma mau lihat kondisi Nura."

"Dasar anak bodoh satu ini. Malah membela musuh!"

Batin Clara kesal.

"Ini urusan Leon dan Wanita jahat itu. Udah kamu biarin aja kenapa sih !"

"Ma... tapi ini semua karena Angga."

Dengan keras Angga mendorong tubuh Clara. Dan menerobos masuk kamar Nura.

"Leon....Leon cepat buka pintunya.!"

Teriak Clara sambil mengetok keras pintu kamar Leon.

Hai readers, jangan lupa like dan vote novel ini ya... Terimakasih banyak

Terpopuler

Comments

astri rory ashari

astri rory ashari

Leon...kamu tuch gada ahlaq...sumpah gw juga ikut benci lo😡

2020-10-20

2

lihat semua
Episodes
1 Kenyataan pahit
2 Kebahagiaan itu sudah menjadi kebencian
3 Kepulangan Angga
4 Dia melecehkan ku
5 Tak ada lagi rasa percaya
6 Racun yang mematikan
7 Meminta tolong
8 Melepaskan Angga
9 Mabuk berat
10 Benarkah Hamil ?
11 Tidak bisa menerima kenyataan
12 Ngidam
13 Bisakah menjaga keduanya
14 Kedatangan Stefy
15 Terjebak
16 Permainan Stefy 1
17 Permainan Stefy 2
18 Menangis di depan nisan
19 Apakah keguguran ?
20 Kenyataan Pahit 2
21 Mengusir Stefy
22 Pulang dari Rumah sakit
23 Penjelasan penabrak
24 Mengetahui semuanya
25 Pengumuman
26 Akhir yang ditunggu
27 Tak ingin jauh
28 Mengungkap perlahan
29 Pulang
30 Pergi meninggalkan mu
31 Flash back
32 Merindukan mu
33 Menemui
34 Apakah kamu tidak mencintai ku
35 Menawarkan pekerjaan
36 Melihat perusahaan
37 Pergi keluar kota
38 Dalam satu ruangan
39 Terjebak
40 Kembali
41 Terungkap 1
42 Bercerita
43 Keterpurukan Angga
44 Visual Tokoh
45 Jangan tinggalkan aku
46 Menikah
47 Tugas istri
48 Mengunjungi Clara
49 Bertemu
50 Hari ini datang juga
51 Kerjasama
52 Tidak ingin bertemu
53 Salah mengerti
54 Mempertemukan
55 Mencari penjelasan
56 Membawa paksa
57 Kebodohan
58 Pembalasan
59 Malaikat Penolong
60 Pelik
61 Menekankan pilihan hati
62 Ketahuan
63 Bolehkah menyembunyikan kamu
64 Pergi ke pantai
65 Periksa
66 Sakit tak berdarah
67 Flashback 2
68 memberi obat tidur
69 Penghianatan malaikat pelindung
70 Berhasil melindungi mu
71 Tidak apa
72 Flash back 3
73 Season 2
74 Malam Pernikahan
75 Ingin mengunjungi
76 Malam romantis
77 Berkunjung
78 Memohon
79 Mencoba
80 Apa yang terjadi?
81 Bertanya Paman Joni
82 Mendadak
83 Penjahat
84 Maafkan aku Nura
85 kenapa malah aku
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Kenyataan pahit
2
Kebahagiaan itu sudah menjadi kebencian
3
Kepulangan Angga
4
Dia melecehkan ku
5
Tak ada lagi rasa percaya
6
Racun yang mematikan
7
Meminta tolong
8
Melepaskan Angga
9
Mabuk berat
10
Benarkah Hamil ?
11
Tidak bisa menerima kenyataan
12
Ngidam
13
Bisakah menjaga keduanya
14
Kedatangan Stefy
15
Terjebak
16
Permainan Stefy 1
17
Permainan Stefy 2
18
Menangis di depan nisan
19
Apakah keguguran ?
20
Kenyataan Pahit 2
21
Mengusir Stefy
22
Pulang dari Rumah sakit
23
Penjelasan penabrak
24
Mengetahui semuanya
25
Pengumuman
26
Akhir yang ditunggu
27
Tak ingin jauh
28
Mengungkap perlahan
29
Pulang
30
Pergi meninggalkan mu
31
Flash back
32
Merindukan mu
33
Menemui
34
Apakah kamu tidak mencintai ku
35
Menawarkan pekerjaan
36
Melihat perusahaan
37
Pergi keluar kota
38
Dalam satu ruangan
39
Terjebak
40
Kembali
41
Terungkap 1
42
Bercerita
43
Keterpurukan Angga
44
Visual Tokoh
45
Jangan tinggalkan aku
46
Menikah
47
Tugas istri
48
Mengunjungi Clara
49
Bertemu
50
Hari ini datang juga
51
Kerjasama
52
Tidak ingin bertemu
53
Salah mengerti
54
Mempertemukan
55
Mencari penjelasan
56
Membawa paksa
57
Kebodohan
58
Pembalasan
59
Malaikat Penolong
60
Pelik
61
Menekankan pilihan hati
62
Ketahuan
63
Bolehkah menyembunyikan kamu
64
Pergi ke pantai
65
Periksa
66
Sakit tak berdarah
67
Flashback 2
68
memberi obat tidur
69
Penghianatan malaikat pelindung
70
Berhasil melindungi mu
71
Tidak apa
72
Flash back 3
73
Season 2
74
Malam Pernikahan
75
Ingin mengunjungi
76
Malam romantis
77
Berkunjung
78
Memohon
79
Mencoba
80
Apa yang terjadi?
81
Bertanya Paman Joni
82
Mendadak
83
Penjahat
84
Maafkan aku Nura
85
kenapa malah aku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!