Leon masih terus melahap kasar Nura. Hingga ia mencium lehernya.
Sampai kedua tangannya hampir menerkam buah dada Nura.
"Leon..... hentikan!"
Teriak Nura berusaha memberontak.
Leon langsung menghentikan tindakannya.
Ia mengangkat kepalnya dan melihat wajah Nura yang sudah basah dengan air mata.
Nura sangat ketakutan. Bagaimana bisa Leon melecehkan dirinya seperti ini. Bagaimana bisa Leon memperlakukan dirinya seperti p*****r tanpa perasaan.
Leon tersenyum sinis.
"Hentikan... ?"
Ucap Leon mengejek.
Dengan cepat tangan Leon merobek gaun hitam milik Nura. Yang hampir ia kenakan untuk acara pemakaman hari ini.
Terlihat buah dada Nura yang mulus itu tersembunyi dibalik bra merah marun yang ia kenakan.
"Leon......"
Dengan cepat Nura menutup dadanya dan merosot kan tubuhnya di lantai.
Ia menangis terisak tertunduk.
Bagaimana bisa Leon berubah menjadi seperti ini. Dimana Leon yang di kenalnya. Yang punya perasaan melindungi dan lemah lembut.
Kenapa....? Apa benar-benar sebenci itukah pada dirinya. Benarkah Leon tidak mempercayai dirinya lagi.
Leon yang berdiri menunduk melihat Nura. Hatinya sakit. Kenapa semua ini terjadi padanya. Kenapa Harus gadis yang ia cintai yang menghancurkan kebahagiaan nya.
Leon keluar meninggalkan Nura yang masih terduduk.
"Brakkkk......."
Dengan keras Leon menutup pintu. Hingga membuat tubuh Nura terangkat karena terkejut.
"hiks.....hiks....hiks....."
Tangis Nura pecah setelah Leon menghilang.
"Kenapa semuanya bisa terjadi, Aku tidak melakukannya. Aku tidak mungkin membunuh Paman Alex. Leon.... kenapa...? kenapa kamu tidak percaya padaku ?"
Batin Nura yang sakit dengan semua keadaan ini.
Leon masuk ke kamarnya dan pergi ke kamar mandi menyalakan shower. Ia menyiram tubuhnya dengan air dingin.
"arghhhhhhhhh..........."
Ia memukul dinding keramik kamar mandi dengan kepalan tangannya.
Berulang kali.
Guna meredam amarahnya.
Kenapa Semua ini harus terjadi. ya... itulah yang ada di benak Leon. Ia tak tau harus bagaimana menghadapi Nura. Kenapa gadis yang ia cintai tega berbuat seperti ini.
***
Anton(ayah Nura) adalah sahabat baik Alex kala itu. Karena ingin membantu Anton. Alex mengajak nya untuk tinggal di kediamannya.
Awalnya Anton menolak, Namun dengan berkali-kali bujukan. akhirnya Anton menyetujui dengan satu syarat , Ia juga harus bekerja. Ia tidak ingin tinggal gratis di kediaman Alex.
Saat itu usia Nura masih 2 tahun. Santi ibunda tercinta meninggal saat melahirkan dirinya.
Kehadiran Nura membuat Leon senang karena ada teman dan tidak sendiri.
Di usia nya yang ke 10 Leon berjanji.
"Nura.. kamu jangan sedih. Kan masih ada aku"
Ucap Leon menenangkan Nura.
Ya, karena pada saat itu , Tepat saat usianya yang ke 7. Ayah Nura meninggal karena Kanker otak.
Tak ada yang menduga akan semua ini. Namun kebaikan hati Alex pada Nura tak berubah. Ia menganggap Nura seperti anak kandungnya. Merawat nya hingga tumbuh dewasa. membiayai semua kebutuhan nya.
Setiap hari sampai masuk kuliah. Leon dan Nura selalu bersama.
"Leon... kau harus mengajari aku. "
"Dasar bodoh..."
"Biarkan saja aku bodoh. Kan ada kamu yang pintar . aha..ha..ha"
***
Potongan canda dan tawa itu kini tiada lagi. Semuanya berubah menjadi kebencian. Semuanya berubah menjadi dendam.
Pagi Hari
Clara sudah mencari muka menyiapkan makanan untuk Leon.
Nura yang sudah rapi , ia hendak membantu Clara menyiapkan makanan.
Ia berencana akan meninggalkan rumah Leon hari ini.
Entah apa yang akan di katakan Leon.
Kalau memang ia harus di penjara pun. Ia akan pasrah dan bertanggung jawab walaupun ia tidak melakukan nya.
"Untuk apa kamu kemari ?"
Teriak Clara.
"Tan...Tante... aku... aku ingin membantu"
Jawab Nura gugup. Karena teriakan Clara yang menakutkan.
"Bantu... ? Bagaimana aku tau kalau kamu tidak akan meracuni ku dan Leon. hah ???"
"Tante...Tante. emang aku Tante mu!"
"Tan... tante aku mohon percayalah pada Nura. Nura tidak pernah meracuni siapapun."
Nura berusaha mendekati Clara. Ingin menyentuh lengannya. Seakan berusaha mencari pertolongan pada nya. Semoga Clara bisa membantunya untuk mencari kebenaran yang sesungguhnya.
Namun dengan cepat disambar oleh Clara.
Ya, Bagaimana mungkin Clara membantu nya.
"Jangan sentuh aku....!"
"Mana buktinya.. Bagaimana kamu bisa membuktikan kalau kamu tidak meracuni Alex. SUAMIKU!"
Teriak Clara semakin keras. Hingga menggema di dapur.
Sungguh ekting yang amat profesional.
Selama ini, Clara berbuat baik pada Nura. Semuanya hanya kepura-puraan.
"Aku sudah lelah berbaik hati sama kamu gadis bodoh. Selama ini enak sekali hidupmu. Sekarang waktunya kamu merasakan yang namanya neraka. Wanita sialan."
Ya, itulah potongan rencana Clara untuk mencapai tujuan nya.
"Sudahlah Tante Clara.... "
Ucap Leon yang berjalan menuruni tangga.
Ya selama ini Leon memang tidak pernah memanggil Clara ibu.
Saat usianya menginjak 3 tahun , ibunya meninggal dan ayahnya menikah lagi. Walaupun Clara berusaha keras merebut hati Leon selama 22 tahun ini. Tetap Leon tidak mau memanggil nya dengan sebutan ibu.
"Leon......"
Batin Nura.
"Aku tahu Leon pasti sudah salah paham padaku."
Harapan Nura , Setelah semalam Leon tidur bisa berubah menjadi jernih dan mempercayai dirinya.
Namun semua itu hanya harapan. Bukan kenyataan.
"Jangan terlalu lelah meladeni Dia. Biarkan dia menjadi urusan saya.!"
Sesampainya di depan Nura. Mata elang Leon langsung muncul dan ingin menerkam mangsa.
Nura tertunduk takut melihat Leon. Ia meremas dress putih yang ia kenakan. Untuk menenangkan ketakutannya. Dan meredakan tubuhnya yang mulai gemetar.
Clara kesal mendengar Leon masih memanggil nya dengan panggilan Tante. Tentu saja Clara ingin Leon memanggilnya nya ibu.
"Sialan, Dia masih saja memanggilku Tante. Setelah semua drama ini. Aku harus meminta Angga cepat kembali. atau semakin lama aku mengusir kedua bocah ini"
Angga adalah putra dari Clara dengan Alex. Tak lain adik tiri Leon.
"Mulai hari ini semua pembantu dilarang bekerja. !"
Teriak Leon yang sudah duduk di atas kursi. Dengan makanan lengkap tersaji di atas meja makan.
Dirumah itu ada 2 orang ART ,1 kepala pembantu dan 1 sopir.
"Mulai detik ini semua harus dia yang mengerjakan. !"
Teriak Leon sambil menunjuk ke arah Nura.
Nura terdiam tak percaya. Sebesar itukah Leon membenci dirinya.
" Mulai sekarang semua pembantu saya pecat. Saya akan berikan pesangon 3 kali lipat dari gaji kalian. Dan akan saya tambahkan bonus."
"Tapi tuan... apa tidak tuan pikirkan lagi.!"
Bantah Bi Tutik kepala pembantu. Berusaha menghangatkan suasana.
"Maaf Bi Tutik. Saya hanya akan mempertahankan Anda. Dan itu hanya untuk mengawasi dia(menunjuk Nura) memasak dan menyiapkan minum. Aku masih ingin hidup!"
Ucap Leon.
Bi Tutik tak berani membantah lagi. Sejenak melihat ke arah Nura yang sudah tertunduk.
Tak kuasa menahan air mata yang mengalir.
Nura berusaha menyembunyikan suara tangisnya. Ia masih berdiri dengan terus meremas dress-nya kuat.
Bi Tutik tak tega melihat Nura, Yang ia anggap anak sendiri selama ini. Bi Tutik adalah pembantu kepercayaan Alex (alm) yang sudah begitu lama bekerja dengan Alex. Dan tau bagaimana kisah Leon dan Nura.
Bi Tutik tak percaya kebahagiaan itu sudah menjadi kebencian.
" Ma....."
Teriak Angga yang sudah pulang dari luar negri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Cindy Annigi
aku udh like makasih ya udh mampir
2020-10-20
0
astri rory ashari
ntar Angga malah naksir Nura..🤔 Leon dibikin cemomot terus...biar sadar kalo Nura g salah😁
2020-10-19
0