Cinta Ini Aku Yang Salah
Dibalik pintu kamar Leon. Nura melihat Leon yang masih melihat foto ayah satu-satunya, Yang kini sudah tiada. Masih mengenakan satu set pakaian hitam. Ya, ayahnya baru saja dimakamkan. Ia menangis terisak-isak. Tak percaya ayahnya meninggalkan dirinya secepat ini. Ayah yang sangat di sayanginya. Yang sangat dicintai nya.Walaupun Alex (nama ayah Leon) sudah menikah untuk yang kedua kali. Tapi Leon merasa ayahnya adalah kebanggaan baginya. Setelah ibunya meninggal. Leon merasa hanya memiliki ayah. Tempat untuknya pulang.
Nura terisak kecil. Menutup mulutnya agar suara tangisnya tak terdengar. Air mata nya mengalir terus menerus. Bahkan ia tak percaya. Semua akan seperti ini.
***
"Tolong keluarga tunggu di luar. ! Kami akan berusaha menyelamatkan pasien.!"
Ucap suster berusaha menahan Leon yang ingin menerobos masuk.
"Tapi sus... dia ayah saya!"
Teriak Leon panik.
Hatinya kacau dan otaknya seakan mati tak bisa berfikir. Ia berada di posisi yang benar-benar sangat kacau dan kalut.
"Kami tau tuan, Kami akan melakukan yang terbaik. Mohon tunggu di luar !"
Dengan cepat suster menutup pintu.
Dan lampu merah tanda operasi menyala.
Leon tertunduk lemas dan menyandarkan tubuhnya di tembok rumah sakit sampai akhirnya ia terduduk lemas diatas lantai putih yang dingin.
Nura yang sedari tadi berdiri dan menangis , berusaha mendekati Leon. Tubuhnya sudah gemetar dan air matanya masih terus mengalir. Ia sangat ketakutan.
"Le.....Leon..."
Nura memanggilnya. Berusaha memberanikan diri.
Mendengar namanya di panggil. Leon mengangkat kepalanya dan melihat kearah Nura yang berdiri di depannya.
Melihat Nura, mata Leon berubah menatapnya tajam. Bagaikan mata rajawali yang ingin menerkam mangsanya.
Melihat pandangan Leon. Nura semakin takut, tubuhnya semakin gemetar dan jantung berdetak cepat karena begitu takutnya.
Nura membalikkan badannya dan pergi sedikit menjauh.
Sampai pada akhirnya operasi selesai dan dokter pun berjalan keluar.
Dengan cepat Leon berdiri dan Nura yang duduk berlari mendekati dokter.
Di ikuti Clara ibu tiri Leon. Yang menangis dalam kepura-puraan.
"Dokter bagaimana suami saya"
Ucap Clara mendekati dokter.
"Maaf nyonya. Kami sudah melakukan yang terbaik !"
Jawab dokter
Dengan cepat Leon menarik kerah dokter yang masih mengenakan pakaian operasi lengkap itu. Amarahnya sudah tak terkontrol.
"Apa mangsut dokter!"
"Tolong jaga sikap anda. Ini rumah sakit !"
"Leon, Leon tenang !"
Clara berusaha menenangkan Leon yang brutal. (Dalam kepura-puraan)
"Untuk sementara dugaan kami, Beliau meninggal karena racun melalui minuman yang baru saja beliau konsumsi. Kami akan jelaskan setelah hasil lap keluar. Saya permisi!"
Jelas dokter dan berlalu pergi.
"Racun ?"
Batin Leon kebingungan.
Leon lantas membalikkan badannya dan menghampiri Nura yang masih berdiri mematung ketakutan. Tubuhnya bergetar hebat dan tak percaya. Apakah racun dari teh yang ia suguhkan ?.
Tapi Nura tidak tau apapun.
Leon mencengkeram bahu Nura kuat hingga membuat Nura merintih menahan sakitnya cengkraman Leon.
"Racun apa yang kamu berikan pada ayahku ?"
Teriak Leon sambil mengguncangkan tubuh Nura.
"Sakit...."
Batin Nura menahan sakit. Dan terus menunduk kan kepalanya.
"Le ... Leon... aku... aku tidak tau"
"Hah......."
Teriak Leon dan mendorong tubuh Nura kuat membuat tubuh mungilnya terjatuh ke lantai.
"heh.... ha.. ha... ha..., Tidak tau... ? Lelucon apa ini.?"
Teriak Leon dengan tertawa tak percaya. Nura tega membunuh ayah nya. Orang yang baik padanya selama ini.
Clara hanya senyum picik melihat adegan itu. Bahagia merasa semuanya begitu amat mudah.
Leon mendekati tubuh Nura. Yang masih tergeletak di lantai. Air matanya terus mengalir tanpa henti. Suasana malam itu begitu mencekam baginya. Nura yang takut berusaha menjauh dari Leon. Dengan pelan menyeret pantatnya dengan kedua telapak tangan. Tatapan Leon yang 20 tahun ia kenal. Seakan hilang dan lenyap dalam satu malam. Berubah tatapan dendam dan ingin membunuh.
"Kenapa... ? Takut ?"
Ucap Leon. Matanya merah karena amarah ditemani air mata.
Nura hanya bisa menangis dan menggelengkan kepala.
"Sudah puas ??"
Nura semakin takut dan tubuhnya semakin bergetar hebat.
Bagaimana bisa Leon tidak mempercayai dirinya.
"Apa masih kurang ? Masih kurang karena aku dan Tante Clara belum mati ?"
Nura terdiam dan tak percaya. Ternyata Leon menilai dirinya seperti itu.
Leon menerkam pipi Nura kuat dengan tangan kanannya. Nura hanya bisa menahan sakit dan air mata yang bisa menemani kesedihan nya.
"Kalau kamu mau uang, Mau harta, Mau kaya Kamu tinggal bilang ! Tidak dengan cara yang serendah ini !."
Dengan cepat Leon menghempas kan lagi kepala Nura.
"Menjijikkan !"
"Salah apa ayahku padamu ? Dia sudah merawat mu sampai kamu sebesar ini. Menyekolahkan kamu memberi mu makan. Kurang apa dia pada mu. hah...?
"Le... Leon.. pe... percaya lah padaku. Aku... aku tidak melakukan seperti yang kamu pikirkan."
"Cukup ! Kamu pikir aku akan tergoda dengan tangis palsu mu ?"
"Tidak melakukan ?Tidak melakukan kamu bilang ?Lalu bagaimana bisa ayah sekarat setelah minum teh dari buatan mu ?Dan itu di depan mata kepalaku sendiri! Hah ??"
Nura terdiam dan tak tau apa yang harus ia lakukan.
"Diam .. ?"
"Kamu hanya diam kan ?. "
"Setelah ini, Jangan harap semua ini gratis. Kamu harus membayar semua ini"
Tatapan Leon yang begitu menakutkan. Air matanya terus mengalir karena rasa tak percaya akan semua ini. Dan tetap di temani amarah yang sulit dibendung. Sulit berfikir jernih.
Ayahnya di bunuh dengan orang yang dia cintai ?
Ya, Leon sudah jatuh cinta pada Nura. Ia berencana mengungkapkan nya setelah Nura berusia 25 tahun. Dan langsung ingin menikahinya.
Sampai akhirnya jenazah Alex di makamkan. Tanpa kehadiran Nura. Pasalnya di larang oleh Leon.
****
Mendengar suara Isak tangis. Leon langsung membalikkan badannya dan melihat ke arah suara.
Ia melihat Nura yang berdiri di balik pintu yang sedikit terbuka.
Dan dengan cepat Leon langsung menghampirinya.
Menyadari Leon melihat dan mengejarnya. Nura langsung berlari masuk ke kamarnya. Yang bersebelahan dengan kamar Leon.
Dengan cepat Nura mengunci pintu kamarnya.
Nura sangat ketakutan. Leon begitu menyeramkan. Saat melihat dirinya. Serasa Leon ingin menyiksa dan membunuhnya.
"Ceklekkk......"
Suara pintu terbuka.
Nura semakin ketakutan. Matanya mulai berkaca-kaca kembali.
"Kamu pikir, dengan mengunci pintu. Aku tidak bisa masuk.?"
Ucap Leon sembari mengayunkan kunci cadangan yang ada di tangan kanannya.
Nura melihatnya, Dia semakin takut. Air matanya yang berkaca kini sudah berubah menjadi butir. Dan menetes di pipi lembutnya.
"Le .... Leon.... ka... kamu mau apa?
Ucap Nura ketakutan.
"Aku mau apa ???? "
Leon semakin mendekati tubuh Nura. Hingga tubuhnya tak ada tempat lagi untuk berpindah. Ya, Nura sudah terhimpit dan ada di sudut kamar.
"Aku mau apa ya terserah aku , Kamu bunuh ayah ku saja terserah kamu. Kamu mau aku apakan ya terserah aku "
Leon memasukkan kembali kunci cadangan kamar Nura kedalam saku celananya.
Dengan cepat Leon mencengkeram pipi lembut Nura dan menghadap kan wajahnya pada Leon.
Dengan cepat Leon menerkam bibir lembut Nura. Dengan ganas ia mencium bibir mungil Nura.
"emmm.....em.......emmm....."
Teriak Nura sambil memukul dada Leon. Berusaha menjauhkan tubuhnya dari tubuh Leon. Namun semua itu sia-sia. Tubuh Leon begitu kuat seakan tahan pukulan.
Nura semakin menangis deras.
"Ya, pada kenyataannya aku mencintaimu Leon. Tapi bukan seperti ini. Ini bukan cinta. Ini penyiksaan bagi ku Leon."
Batin Nura semakin teriris.
Pada kenyataannya, Dia sangat mencintai Leon. Entah cinta itu kapan datang. mungkin saat masih kecil, remaja, atau bahkan akhir-akhir ini. Ia tidak berani menyatakan cintanya. Karena ia menyadari akan dirinya. Ia takut Leon tidak memiliki perasaan yang sama terhadapnya.
Leon masih terus mencium ganas bibir Nura.
'Leon.... ini adalah ciuman pertama ku. Aku memang ingin melakukan nya bersamamu. Tapi ...Tapi bukan seperti ini. Bukan seperti ini Leon"
Hati Nura semakin sakit. Amat sakit. Hancur semua , Sia -sia sudah cinta nya selama ini. Dimana rasa percaya Leon yang dulu. Semuanya hilang sekejap. Kini Leon berubah menjadi serigala Liar yang haus akan mangsa.
Teman" ... bantu author kasi semangat ya. Jangan lupa like dan vote novel ini🥺🥺🥺. Terimakasih banyak
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Oh Dewi
Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya (Siapa) Aku Tanpamu, searchnya pakek tanda kurung biar gak melenceng yaa
2022-10-05
0
HIATUS
bagus thoor ceritanya 😍😍
mampir juga yuk ke karya aku, kita sama2 suport rating &like ❤
2020-12-12
0
@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
salam kenal kakak
cinta pak bos hadir😘
semangat terusss💪
2020-11-24
0