Fenomena di Alam Kultiva yang mendadak menjadi gelap, membuat Yao Chan mengira hari telah berganti malam.
Namun melihat wajah Zhu Long yang terlihat marah, Yao Chan baru teringat bahwa dirinya tertidur saat Zhu Long menjelaskan tentang cara menyerap buah-buahan Sumber Daya yang dibawanya.
Saat hendak meminta maaf, mata Yao Chan terbelalak lebar. Melihat itu Zhu Long segera membalikan badannya. Zhu Long tentu saja tidak merasa asing dengan fenomena ini.
Di langit Alam Kultiva Naga tampak seekor Ular Naga dengan panjang lebih dari seratus meter berwarna kuning keemasan sedang terbang kearah mereka.
Melihat Naga itu, Yao Chan menjadi sangat takut. Dengan sekuat tenaga ia segera berlari dan memeluk tubuh Zhu Long.
Hal ini membuat Zhu Long teringat akan pertama kali dirinya bertemu Dewa Naga. Ia pun merasa sangat takut saat itu dan tubuhnya bergetar hebat.
"Tenanglah Chan'er... Dewa Naga telah datang untuk menemui dirimu."
Sesaat kemudian Dewa Naga telah sampai dihadapan mereka, Zhu Long segera berlutut dan memberikan hormatnya. Melihat sang kakek bersikap seperti itu, Yao Chan pun mengikutinya dengan tubuh yang masih gemetar.
Kepala Naga tersebut sangat besar, dengan mata merah menyala. Menatap Yao Chan dengan tajam.
"Zhu Long, kedatanganku kemari adalah untuk menitipkan Lima Kitab Langit dan Pedang Dewa Perang. Ajarkan semua isi Kelima kitab tersebut kepada anak manusia ini. Berikan Pedang Dewa Perang ini saat dia mempelajari teknik Pedang"
Suara Sang Naga menggema penuh wibawa, Lalu membuka mulutnya lebar-lebar. Dari dalam mulut tersebut, perlahan melayang sebuah buah pedang dengan gagang berukir Kepala Naga.
Pedang tersebut berhenti melayang tepat di depan Zhu Long.
"Zhu Long, terimalah Pedang Dewa Perang dan Lima Kitab Langit ini". Perintah Dewa Naga. Sesaat kemudian Mata Dewa Naga memancarkan sinar merah kekuningan, lalu muncullah Lima Kitab dihadapan Zhu Long.
"Hamba siap menjalankan semua perintah Dewa, terimakasih atas semua kepercayaan yang diberikan kepada hamba." jawab Zhu Long seraya mengibaskan tangannya kearah Pedang dan Lima Kitab yang sedang melayang dihadapannya.
Seketika semua benda tersebut menghilang dari hadapan mereka.
Dewa Naga menganggukkan kepalanya, lalu melesat kearah danau. Tak lama kemudian suasana kembali normal. Langit yang semula gelap, kini kembali terang seperti semula.
Zhu Long membalikkan badannya lalu dengan tatapan pura-pura marah, dia menasehati Yao Chan. Yao Chan segera meminta maaf dan menjelaskan bahwa dirinya tadi sangat kelelahan.
"Chan'er .... Malam ini kau beristirahatlah dahulu karena besok aku akan mulai melatihmu."
"Baik Kek tapi Aku lapar sekali.." Yao Chan meringis sambil memegangi perutnya.
Melihat itu Zhu Long segera mengulurkan sebuah Apel berwarna emas kepada Yao Chan.
Setelah Apel berada ditangannya, Yao Chan langsung menggigit Apel itu. Namun matanya melotot. Apel itu begitu keras, seperti buah jambu biji yang masih mentah. Padahal aroma Apel tersebut sangat wangi.
Dengan sedikit usaha yang keras, akhirnya Yao Chan berhasil memasukan sedikit apel kedalam perutnya.
Sesaat Apel tersebut berada diperutnya, Yao Chan merasakan keanehan pada tubuhnya. Rasa sakit yang amat sangat disertai rasa panas menjalar dari perut ke pusarnya.
Melihat Yao Chan yang kesakitan, Zhu Long hanya tersenyum saja. Senyum yang membuat Yao Chan menjadi jengkel.
"Bertahanlah Chan'er, khasiat buah itu sedang beker..." "Bruuk!" Yao Chan tiba-tiba terjengkang ambruk ke belakang.
"Chan'er..!" Zhu Long terkejut melihat Yao Chan yang jatuh tak sadarkan diri. Wajahnya terlihat sedikit panik. Sepengetahuannya rasa sakit dan panas yang dirasakan oleh Yao Chan seharusnya tidak sampai membuatnya tak sadarkan diri.
"Chan'er!. Chan'er! ..bangunlah nak." suara Zhu Long terdengar penuh kekhawatiran. Lalu dia guncang-guncangkan tubuh Yao Chan. Saat itulah dirinya menyadari tubuh Yao Chan bergetar hebat, bukan karena sakit, tapi sedang menahan tawa.
"Sontoloyo...Bocah kurang ajar" Zhu Long terlihat sangat jengkel. Sore ini sudah dua kali dirinya dikerjai seorang bocah yang baru berumur enam tahun.
Dicubitnya pantat Yao Chan dengan kuat. Hal itu membuat tawa Yao Chan berganti dengan lengkingan kesakitan. Seketika ia bangun meloncat untuk menjauh dari Zhu Long.
Namun loncatan Yao Chan Membuat tubuhnya melambung tinggi hingga kepalanya membentur atap rumah yang tingginya tiga meter. Yao Chan dan Zhu Long sama-sama terkejut.
Zhu Long terkejut karena kemampuan Yao Chan meloncat setinggi itu. Karena sebelumnya untuk melangkahkan kaki saja, Yao Chan terlihat kesulitan.
Sedangkan Yao Chan bukan hanya terkejut karena dirinya mampu melompat setinggi itu. Ia lebih terkejut karena rasa sakit di kepalanya yang membentur atap rumah.
Sambil memegang kepala bagian atas, tubuh Yao Chan turun dengan cepat. Karena takut, tanpa sadar Yao Chan mengerahkan tenaga ke arah kaki.
Braak!! Breeesssh
"Huaaaa ..... Saaakiit!" Jerit Yao Chan. Kakinya amblas menembus lantai kayu, sehingga bagian bawah perutnya membentur lantai kayu dengan keras.
Zhu Long yang awalnya dipenuhi rasa terkejut karena Yao Chan mampu melompat tinggi, sekarang tertawa geli sambil memegang perutnya ketika melihat Yao Chan menangkupkan kedua tangannya di bagian pangkal paha sambil meringis kesakitan.
"Sepertinya hari-hariku akan menyenangkan bersama bocah konyol ini." Batin Zhu Long sambil memandangi Yao Chan yang terlihat mulai tenang.
Setelah rasa sakitnya menghilang, Yao Chan terlihat masih bingung memikirkan hal yang baru saja terjadi.
Sesaat setelah rasa sakit dan panas di perut yang menjalar ke pusarnya. Yao Chan merasakan sakit dan panas tersebut perlahan menghilang lalu tubuhnya perlahan menjadi segar kembali dan merasa ringan seperti dirinya berada di alam manusia.
Namun saat menatap Kakek Zhu Long hanya tersenyum saja saat dirinya merasakan kesakitan, Yao Chan yang jengkel kemudian timbul keinginan jahil untuk mengerjai kakek sepuh di hadapannya. Namun siapa sangka dirinya justru mendapat kesialan seperti ini.
"Chan'er.. apa kau baik-baik saja." tanya Zhu Long sambil menahan rasa geli.
"Baik-baik gimana sih Kek, pertama kepala bagian atas ku ke bentur atap, Eeh sekarang burungku yang ke bentur lantai.." Jawab Yao Chan sambil cemberut.
"Hahahaha... "Zhu Long pun tak dapat lagi menahan tawanya. "Itulah hukuman untuk anak nakal sepertimu, berani mengerjai orang tua" kata Zhu Long masih sambil tertawa geli.
Yao Chan pun terdiam, dia hanya menggaruk hidungnya yang tak gatal.
"Kakek .. kenapa aku tadi bisa meloncat setinggi itu? padahal aku cuma makan buah apel sedikit saja."
"Chan'er...coba Kakek periksa pergelangan tanganmu." Yao Chan menyodorkan pergelangan tangan kanannya.
Zhu Long memeriksa pergelangan Yao Chan, beberapa saat kemudian terlihat keterkejutan di wajah Zhu Long.
"Bagaimana bisa...." Zhu Long pun terheran-heran.
********
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 305 Episodes
Comments
Mas Uan
ktanya 7 toood..di awal
2024-03-11
0
Iwan Sukendra
tops....
2023-01-16
0
Harman LokeST
menjahili leluhur
2022-06-11
0