"Jadi apakah kamu mau pergi?" ucap Axel kepada Fayya, berharap ia akan menerima tawaran nya untuk pergi keluar bersama.
"ehm..baiklah, ayo kita pergi. Lagian aku juga udah bosan disini" ucap Fayya kepada Axel meng iyakan tawaran nya. Axel lalu tersenyum dan menarik tangan Fayya pergi dari rumah itu.
Saat makan malam. Fayya masih belum pulang. Petter khawatir. "kemana Fayya jam segini belum pulang?" ucap petter di dalam hati. Tak beberapa lama Fayya sudah pulang dengan Axel. Satu tangan Fayya berpegangan tangan dengan Axel, dan yang satu nya lagi memegang kue. Petter melihat mereka berdua pulang dengan berpegangan tangan.Tatapan tajam tertuju pada genggaman Fayya dan Axel.
Fayya yang melihat petter berdiri didepan nya.ia langsung pergi menghampiri nya.
"Hallo suamiku, aku pulang.." Ucap Fayya sambil tersenyum kepada petter. Axel yang melihat Fayya tersenyum bahagia kepada petter hanya bisa diam, sambil menahan diri. Axel sungguh tidak percaya, bahwa ayah nya menjodoh kan Fayya kepada kakak nya yang lebih tua dari Fayya. Padahal diri nya seumur dengan Fayya. "kenapa tidak aku saja yang dijodohkan dengan Fayya?" ucap Axel di dalam hati.
"Kemana saja kamu dari tadi?!" Tanya petter sambil melihat Fayya tajam. Saat Fayya hendak menjawab nya, Axel malah berbicara dahulu.
"Fayya pergi bersamaku untuk membeli kue" Jawab Axel kepada petter.
"Aku bukan bertanya kepadamu, kenapa malah kamu yang berbicara!" bentak petter.
"Dan kamu Fayya, jangan memakan makanan manis saat malam hari. Itu tidak sehat untuk gigimu. Nanti jika kamu sakit, kamu jangan merengek kesakitan kepada ku." Ucap petter marah.
"ehm..baiklah. Nih xel, aku kembalikan kue nya. Dan terimakasih." Ucap Fayya mengembalikan kue nya kepada Axel. Dan kembali menghampiri Petter. Petter lalu tersenyum.
"Baiklah, ayo kita makan." Ajak petter kepada fayya dengan lembut.
"Baik" Jawab Fayya dengan senyuman. Axel hanya berdiam diri menahan diri nya, supaya tidak gagabah. Sesudah makan malam Fayya dan petter pun tidur di kamar yang biasa nya mereka tiduri jika pulang kerumah keluarga LU. Saat dikamar.
"hore..akhir nya aku bisa tidur dengan petter." Ucap fayya didalam hati sambil kegirangan. Saat Petter masuk kedalam kamar Fayya sudah menunggu Petter di kasur. Ia pun menghela nafas nya.
"Nanti saat tidur kamu jangan melakukan hal aneh apapun." Hcap petter tegas. Sambil membaringkan badannya di kasur.
"Baik, tapi jika begini bolehkan?" ucap Fayya sambil memeluk badan Petter.
"hemm..sudah tidur." Ucap Petter kepada Fayya. Fayya pun langsung terlelap dipelukan Petter. Petter yang melihat Fayya sudah tidur langsung ikut tertidur.
Saat pagi hari.mereka sarapan dan langsung berpamitan pulang. Sebab Fayya akan pergi sekolah. Fayya belajar di akademik aktris, karena cita-cita Fayya adalah menjadi aktris terbaik. Tak hanya Fayya sendiri teman nya kania juga ikut sekolah disana bersama Fayya. Saat diperjalanan ia hanya diam.dan,,,
"oh iya suamiku, apakah nanti kamu akan pergi lagi?" tanya Fayya bertanya dengan hati-hati kepada Petter. Takut ia membuatnya marah lagi.
"Tidak, selama beberapa hari." Jawab Petter berbicara tanpa melihat Fayya. Fayya yang mendengar nya senyum-senyum sendiri. Ia bahagia bahwa petter tidak pergi terburu-buru lagi. Saat hampir sampai di sekolah Fayya, ada yang menelpon Petter. Petter pun mengangkat nya. Setelah itu, tidak tahu mengapa petter menyuruh supirnya untuk memberhentikan mobil nya.
"Berhenti!" perintah petter kepada supir nya.
"mengapa kita berhenti?" tanya Fayya heran.
"Kamu boleh turun disini, aku masih ada pekerjaan. Jadi tidak bisa mengantarmu" Jelas petter.
"ohh baik." Ucap Fayya lalu turun dari mobil. Mobil pun melaju dengan cepat meninggalkan Fayya. Fayya diam sebentar dan,,
"Sudahlah tidak apa-apa lagian udah deket juga." Ucap Fayya di dalam hati. Ia pun pergi ke sekolah. Saat disekolah ia bertemu dengan kania. Namun kania seperti sedang memperhatikan seseorang.
"kania, kamu sedang apa?" tanya Fayya penasaran.
"hah? tidak kok, aku hanya sedang melihat pria itu." Jawab kania sambil meunjuk satu orang pria yang sedang diam.
"Memang nya ada apa dengan pria itu? apakah kamu?" ucap Fayya heran dan menyangka bahwa Kania suka kepada pria itu.
"bukan, bukan kok. Aku hanya melihat nya. Karena ia adalah peserta no 1 yang mendapatkan nilai tertinggi" Jelas Kania memberitahu.
"Benarkah?!" ucap Fayya tak percaya.
"Yaa, makan nya kita harus berteman dengan nya supaya kita tidak sulit di semester-semester berikut nya." Ucap kania serius.
"hemm..betul juga. Kania aku tak menyangka bahwa kamu sangat cerdik" puji Fayya.
"hemm..bukan kok. Aku hanya kebetulan memikir nya" Ucap Faya bangga namun rendah hati. Kania dan Fayya pun mendekati pria itu dan berbicara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments