Gadis Penggosip

Gadis Penggosip

Takdir yang malang

Suatu malam yang menggemparkan seluruh warga komplek perumahan, sebuah kejadian kebakaran. Rumah mewah itu hanya tinggal puing- puing bangunan, semua hangus terbakar si jago merah. Banyak warga berpartisipasi memadamkan api, tapi nasib malang, semua itu tidak terselamatkan, termasuk penghuni rumah mewah tersebut, yang hanya menyisakan anak mereka yang masih berumur 5 tahun.

Anak itu berada dalam gendongan tetangganya, gadis kecil itu menangis tersedu, meneriakkan nama kedua orang tuanya. Banyak orang merasa iba, bahkan tidak sedikit diantara mereka ikut menangis, tidak sanggup melihatnya, anak sekecil itu, menerima takdir yang berat.

"Ibu...Bapak....hua...Ibu....Bapak..." teriaknya dalam tangis.

" Cup..cup...sudah...jangan nangis...Neng ikut Bibi aja ya...." bujuk tetangga itu sambil mendekap dan mengelus kepalanya. airmata ikut juga mengalir, siapa yang tahan melihat penderitaan yang dialami gadis sekecil ini,. .." malang sekali nasibmu nak..." bathin tetangga itu sambil meneteskan air matanya.

"Kasihan ya..."

"Iya...kasihan sekali, masih kecil juga..."

" Nasib memang tidak bisa ditebak,...tidak di sangka kejadian ini terjadi, padahal pak Danu dan Istrinya sangat baik terhadap kita...., yah..namanya juga Nasib, mau di katakan apa?"

kerumuman warga mengerubungi gadis kecil itu sambil berkata demikian.

" Hua...hua....hua...Ibu...Bapak....Ibu....Bapak...." Nina ,nama gadis kecil itu, tangisnya semakin keras, mendengar kata kata yang orang orang katakan.

Nina berjuang untuk lepas dari dekapan Bi Yati, tetangganya, dia meronta meminta di lepaskan, .." hua...Biarkan Nina ikut sama ibu sama Bapak...hua..." dia berjuang keras untuk lepas dari dekapan. " Astagfiruallah....., jangan Neng, bahaya...jangan lari kesana, apinya masih belum padam...., " cegah Yati, dengan memegangi erat tubuh Nina, agar tidak lepas dari dekapannya.

" Eh...eh...biarkan Nina pergi....Nina mau ikut Ibu sama Bapak....Nina mau ikut mereka,...Ibu...Bapak....hua...hua..." anak itu masih meronta. warga yang melihat itu, segera membantu Yati, menghalangi Nina berlari ke tempat kejadian. " pergi kalian...pergi...lepasin..lepasin...hua...lepasin...lepasin Nina...Nina mau ikut Ibu sama Bapak Nina...lepasin...pergi....pergi...huaaaaaaaa....Bapaaaakk.....Iiibuuuu......Bapaaaakkkk....ibuuuuuukkk".

***

Seminggu setelah kejadian itu, Nina masih syok, dia tidak mau bicara, dia lebih suka menyendiri dan menangis .Anak itu terlihat kurus dan kuyu, wajar saja, karena semenjak kejadian itu dia tidak mau makan. Dia hanya minum susu dan akan makan jika benar benar merasa lapar, itu pun karena Yati pintar membujuknya. Yati memang cukup dekat dengan Nina, karena dia yang mengasuh Nina dari kecil.

Sebelumnya Yati bekerja di rumah Nina, bersih bersih rumah dan mengasuh Nina, karena kebetulan Ibu dan Bapak Nina, yaitu Danu ,dan Nirmala bekerja di sebuah kantor perusahan Pemerintah.Yati hanya bekerja di siang hari, dan pada malam hari Nina di urus oleh orangtuanya.

Malam sebelum kejadian naas itu terjadi, Nirmala dan Danu sibuk dengan laptopnya masih masing, karena akhir bulan, Mereka harus menyusun Laporan Keuangan. Nina yang di biarkan main sendiri , dia mulai bosan dengan mainannya. Gadis kecil itu mulai berjalan kesana kemari, berlari, kemudian mengambil benda benda yang menarik baginya.

sebuah korek api, berhasil dia ambil, dan dia mulai bermain main dengan itu, dia mulai suka saat api keluar, lalu berhasil dia padamkan. Nina mengambil lilin, bekas lilin yang terdapat di kue ulang tahunnya kemarin, rupanya dia masih menyimpannya, karena lilin itu berbentuk boneka beruang. Di nyalakannya lilin itu dengan api,lalu dia tiup kembali , itu berulang dua kali, dan kemudian sebuah panggilan dari Beta, anak Yati, berhasil membuat Nina keluar tanpa memadamkan lilin tersebut, dan selanjutnya Lilin itu membakar benda benda di dekatnya , lalu terjadilah kebakaran itu.

***

" Biarkan Nina ikut sama saya saja pak Rt,..hanya saya keluarganya saat ini yang paling dekat."

Silvia meminta Nina untuk dia asuh, dan meminta ijin pada Rt setempat.

" Iya silahkan mbk Silvi, kami tidak berhak menahan anak ini, karena anda adalah adik dari ibu kandungnya. Siang itu akhirnya Nina dibawa Silvi ke rumahnya.

***

Hari demi hari berlalu, dan sebulan tidak terasa begitu saja, Nina mulai betah hidup dengan Silvi. Anak itu kini sudah lumayan membaik kondisi, baik mental maupun fisiknya. Rumah Silvi boleh dikatakan lumayan kaya, dan dia juga mempunyai asisten rumah tangga. Silvi wanita yang cantik dan juga seksi, dia adalah wanita yang memiliki gaya hidup mewah. Dibelikannya Nina mainan juga baju baju yang bagus, kini anak itu tumbuh baik dan wajahnya mulai terlihat cantik.

" Tante......"..Nina berlari dan memeluk Silvi yang baru saja pulang, Nina sudah merasa dekat dengan Silvi, karena Kasih sayang yang Silvi berikan, seperti kasih sayang ibu terhadap anaknya sendiri. "Nina.....cup..cup" sambut Silvi lalu mengecupnya.

"Ini Tante bawakan kue untuk Nina, nanti di makan ya!,....Tante mau mandi dulu." keduanya tampak bahagia.

Waktu makan malam, Silvi yang duduk bersama Nina di ruang makan, menerima telepon, Wanita itu segera mengangkatnya, dan Dia segera pergi meninggalkan Nina sendirian, itu membuat Nina tidak bahagia, wajahnya pun cemberut.

" Bi,...kenapa tante kok tidak pulang pulang, lalu siapa yang membacakan cerita untuk Nina,.." protes Nina kepada Bibi yang adalah pembantu rumah tangga tersebut.

" Mungkin sebentar lagi pulang Ibu Silvinya.., biar Bibi saja yang bacakan cerita buat Neng ya..?"

Nina sebetulnya tidak suka, tapi apa boleh buat, dengan muka masam, Nina menurut apa yang pembantunya itu akan lakukan, hingga dia tertidur dan di tinggal sendirian didalam kamarnya.

***

Pagi hari tiba, Nina sudah rapi berpakaian seragam dan akan pergi ke Sekolah. Nina duduk seorang diri di meja makan, segelas susu ada di sampingnya, kali ini dia akan menyantap bubur ayam sebagai menu sarapan.

" Wah....Nina cantik sekali ...." kata Silvi memujinya sambil menarik kursi untuk dia duduki.

" Tante sudah pulang,..."katanya dengan mata berbinar.

Nina tadi malam tidur sendiri, dan nungguin tante, tapi tante lama,.." lanjutnya kemudian dengan wajah memelas.

" Iya...soalnya tante kerja..., " Jawab Silvi,

" Nina berani kan tidur sendiri jika nanti malam Tante tinggal kerja lagi." sahut Silvi.

"Kok malam malam Tante kerja,....kalo malam itu waktunya istirahat...Ibu bilang begitu sama Nina kok..." anak kecil itu menasehatinya. Seperti seorang Ibu yang menasehati anaknya. Silvi merasa lucu medengar dan melihat Nina dengan ocehannya, tidak tahan, tangannya bergerak mencubit pipi gemuk Nina.

" Iya....." "ih...gemes Tante Silvinya .."

" Nina sudah selesai makan, biar tante anter kesekolah." kata Silvi kemudian.

" Hem...." anak itu tersenyum riang ,dan Dia terlihat lebih bersemangat.

***

" Dah sampai jumpa....belajar yang rajin ya...patuh dan ingat apa yang Ibu Guru bilang,...ummah...da..da.."

pamit Silvi saat melepas Nina masuk sekolah.

Silvi akan baru saja meninggalkan sekolah Nina, ketika tiba tiba, mobilnya di hentikan dan pintu kacanya diketuk dengan kasar.

Silvi terkejut, dan dia segera membuka kaca itu,

" Keluar kamu Wanita tak beradap ..." sebuah kata kata makian dia dapatkan dari seorang Wanita yang tidak dia kenal.

" Kamu siapa....?" tanya nya dengan wajah marah dan penasaran.

Terpopuler

Comments

Resti Ags

Resti Ags

aku mulai baca ya thor

2021-01-25

1

Shio Kelinci 🐰

Shio Kelinci 🐰

USTADZ SHOLEHKU
USTADZ SHOLEHKU SEASON 2

2021-01-17

1

akun sudah di tutup

akun sudah di tutup

mmpir kk 🙏

2020-12-26

1

lihat semua
Episodes
1 Takdir yang malang
2 Trauma dan sendirian
3 Trauma dan sendirian bagian 2
4 Ikut kerja Tante
5 Phobia
6 Pesta Ulang Tahun Nina
7 Di hantui Rasa Bersalah
8 Pergi ke Wahana Bermain
9 Tante, Siapa OM itu?
10 Hadiah dari Om Gunawan
11 Murid Spesial
12 Kedatangan Tante ke Sekolah
13 Teman Masa kecil Nirmala
14 Fera datang ke rumah
15 Tante Silvi, apakah itu benar?
16 Desas desus di sekolah
17 Tante Silvi Hamil
18 Tanteku Bukan Perebut Suami Orang
19 Kecewa
20 Tidak betah di sekolah
21 Ancaman Fera
22 Dendam Axel
23 Pindah sekolah
24 Mengambil Tindakan
25 Hukuman
26 Di pindahkan
27 Berpisah dengan Teman dan Tante
28 Penampilan baru
29 Kehidupan yang Damai
30 Sekolah Baru
31 Status sosial
32 Dibedakan
33 Sakit hati
34 Sekedar kenal
35 Sekedar kenal ( bag 2)
36 Bertamasya
37 Marah
38 Gagal
39 Curiga
40 Aku tahu siapa kamu
41 Maaf
42 Cinta Pertama
43 Ternyata kamu
44 Bertemu lagi
45 Cemburu
46 Pengakuan
47 Kabar buruk
48 Kau milikku
49 Kau milikku bag.2
50 Jangan Ganggu Dia
51 Persaingan
52 Tidak Rela
53 Pertengkaran
54 Penguntit
55 Bersembunyi
56 Bersembunyi bag 2
57 Pencarian
58 Pencarian bag. 2
59 Pencarian bag. 3
60 Pencarian bag. 4
61 Terapi
62 Menemanimu
63 Aku benci Axel
64 Dalam kebimbangan
65 Kekhawatiran Fera
66 Dimana Kamu
67 Identitas baru
68 Aku bukan dia
69 Apakah kamu mencintaiku
70 Apakah kamu mencintaiku bag.2
71 Menunggumu datang
72 Melupakanmu..?
73 Terlantar
74 Jauh tapi dekat
75 Duel
76 Mendaftar
77 Tawaran Pekerjaan
78 Menghindar
79 Dia Pacarku
80 Menerobos masuk
81 Bertemu Silvia
82 Bertemu Silvia bag. 2
83 Tante, Hentikan!!
84 Hutang nyawa
85 Ciuman
86 Ciuman bag. 2
87 Cukup sudah
88 Melepasmu
89 Melepasmu bag. 2
90 Sudah saatnya
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Takdir yang malang
2
Trauma dan sendirian
3
Trauma dan sendirian bagian 2
4
Ikut kerja Tante
5
Phobia
6
Pesta Ulang Tahun Nina
7
Di hantui Rasa Bersalah
8
Pergi ke Wahana Bermain
9
Tante, Siapa OM itu?
10
Hadiah dari Om Gunawan
11
Murid Spesial
12
Kedatangan Tante ke Sekolah
13
Teman Masa kecil Nirmala
14
Fera datang ke rumah
15
Tante Silvi, apakah itu benar?
16
Desas desus di sekolah
17
Tante Silvi Hamil
18
Tanteku Bukan Perebut Suami Orang
19
Kecewa
20
Tidak betah di sekolah
21
Ancaman Fera
22
Dendam Axel
23
Pindah sekolah
24
Mengambil Tindakan
25
Hukuman
26
Di pindahkan
27
Berpisah dengan Teman dan Tante
28
Penampilan baru
29
Kehidupan yang Damai
30
Sekolah Baru
31
Status sosial
32
Dibedakan
33
Sakit hati
34
Sekedar kenal
35
Sekedar kenal ( bag 2)
36
Bertamasya
37
Marah
38
Gagal
39
Curiga
40
Aku tahu siapa kamu
41
Maaf
42
Cinta Pertama
43
Ternyata kamu
44
Bertemu lagi
45
Cemburu
46
Pengakuan
47
Kabar buruk
48
Kau milikku
49
Kau milikku bag.2
50
Jangan Ganggu Dia
51
Persaingan
52
Tidak Rela
53
Pertengkaran
54
Penguntit
55
Bersembunyi
56
Bersembunyi bag 2
57
Pencarian
58
Pencarian bag. 2
59
Pencarian bag. 3
60
Pencarian bag. 4
61
Terapi
62
Menemanimu
63
Aku benci Axel
64
Dalam kebimbangan
65
Kekhawatiran Fera
66
Dimana Kamu
67
Identitas baru
68
Aku bukan dia
69
Apakah kamu mencintaiku
70
Apakah kamu mencintaiku bag.2
71
Menunggumu datang
72
Melupakanmu..?
73
Terlantar
74
Jauh tapi dekat
75
Duel
76
Mendaftar
77
Tawaran Pekerjaan
78
Menghindar
79
Dia Pacarku
80
Menerobos masuk
81
Bertemu Silvia
82
Bertemu Silvia bag. 2
83
Tante, Hentikan!!
84
Hutang nyawa
85
Ciuman
86
Ciuman bag. 2
87
Cukup sudah
88
Melepasmu
89
Melepasmu bag. 2
90
Sudah saatnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!