Erlan menyodorkan berkas surat perjanjian tanda tangan kontrak ke Zayn. Matanya dengan jeli membaca setiap huruf surat itu.
Zayn mengepalkan tangannya dan menggebrak meja saat dia tau isi surat perjanjian itu sangat melenceng.
"Apa maksud anda menyangkut pautkan istri saya dalam isi surat perjanjian kontrak" ucap zayn seraya menahan emosi dan mengepalkan tangan.
"Ya seperti yang anda baca, saya akan memberikan 50% saham ke perusahaan anda jika anda menceraikan istri anda dan menyerahkan kepada saya, bagaimana?" Erlan berkata sembari mengangkat bahunya.
"Lebih baik saya tidak berkerjasama dengan perusahaan anda!"
"ok tidak masalah tapi anda tidak akan tau apa yang akan terjadi pada perusahaan Abraham, karena saya bisa saja meruntuhkan perusahaan yang sudah anda bangun dalan hitungan detik" ucap Erlan dengan menyunggingkan senyum iblis.
"dan satu lagi saya juga bisa membawa istri kamu pergi dari kehidupan mu" senyum licik
Zayn berpikir sejenak, dan dia memutar otak dia ingat dia meninggalkan istrinya bersama mamanya. Perasaannya sudah mulai gusar.
Saat Zayn beranjak pergi dari ruangan itu.
"Bugh!" dia menangkis dari belakang orang yang akan memukulnya.
terjadilah perkelahian antara Zayn dan pengawak Erlan, Doni pun turut membantu Zayn menyerang orang-orang Erlan.
Sedangkan Erlan hanya menjadi penonton di kursi kebesarannya.
Namun secepat kilat Zayn dan Doni pun membabat habis mereka dengan babak belur. Dia tidak punya waktu lagi untuk meladeni Erlan, dia berlari menuju pintu keluar gedung lagi lagi mereka dihadang orang-orang bertubuh kekar.
Namun Zayn dan Doni seakan menghajar mereka membabi buta seperti petarung yang sudah handal.
"Shit" umpat Zayn
"Don kita harus segera menuju ke Jakarta malam ini juga" titah Zayn seraya melepaskan kancing atas kemejanya dan bersandar di mobil.
Memikirkan istrinya, mengingat ucapan Erlan yang sudah sangat berani.
"Don kamu hubungi mereka untuk bersiap siap"
"Siap mereka semua sudah ada markas kita" ucap Doni.
Zayn dan Doni pun terbang menuju Jakarta menggunakan jet pribadi miliknya.
Setibanya di Mansion Zayn dan Doni saling pandang, sebab ada kejanggalan yang biasanya ada beberapa penjaga berada di gerbang dan juga di pintu masuk tapi mereka tidak ada.
Mereka pun masuk ke dalam Mansion dalam dengan berlari, ternyata semua nya diikat di sofa ruang tamu dengan mulut di lakban. Orang tua Zayn, Feby, para pelayan dan juga penjaga juga diikat.
Doni dan Zayn pun melepas lakban yang ada di mulut mama papanya dan tali yang mengikat tangannya di belakang.
"Ma apa yang terjadi?"
"Nak cepat selamatkan istrimu dia dibawa orang bertubuh kekar" ucap mamanya
"Benar mama mu Zayn kita semua tidak apa-apa, yang perlu kamu selamatkan saat ini Zoe dia dalam bahaya" timpal papa Zayn.
"Don lacak keberadaan istriku sekarang!"
"Sudah Bos tanpa perlu disuruh"
"kenapa kamu gak bilang dari tadi" seraya menjitak kepala Doni.
"kita meluncur kesana sekarang juga" ucap Zayn yang sudah berganti pakaian serba hitam.
"Kamu gak ganti, mereka akan mengenalimu jika kamu pakai kemeja biru bodoh" ucap Zayn ke Doni seraya melempar pakaian ke Doni.
"Siap Bos"
Zayn menggelengkan kepalanya dengan tingkah bodoh asistennya.
Mereka menuju titik lokasi dimana Zoe diculik. layaknya seorang detektif dengan memakai serba hitam dan memakai topi hitam mereka tiba di Mansion mewah yang tak lain milik Erlan.
"Don kamu sudah meretas semua cctv di sana?"
"itu sudah beres Bos" ucap Doni seraya mengotak atik laptop didepannya.
"kamu sudah tau istriku disekap diruang sebelah mana?"
"itupun juga sudah saya lacak Bos"
"Ok kamu pantau disini" ucap Zayn bergegas menuju ke gerbang.
"Bugh" Zayn berhasik melumpuhkan penjaga di gerbang
Zayn seperti pasukan elite secepat kilat sudah menghabisi penjaga di luar gerbang.
Seperti memberi kode ke Doni, hitungan detik lampu di seluruh ruangan padam.
Zayn pun melangsungkan aksinya menuju ruangan istrinya disekap, saat dia membuka pintu ada Erlan yang berada di situ.
Zayn pun berpura-pura menjadi pengawal Erlan karena kondisi ruangan yang gelap, Erlan pun tak mengetahui keberadaan Zayn.
Sedetik kemudian Zayn mengarahkan stun gun alat strun kejut ke tengkuk Erlan dan benar saja Erlan tak sadarkan diri.
Zayn pun membawa istrinya keluar mansion dengan berlari, sedangkan Doni menghabisi para pengawal Erlan tanpa ampun.
"Don cepat lajukan mobil nya" titah Zayn sembari menggendong istrinya yang belum sadarkan diri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments