Di Sebuah Gedung Tinggi.
"Bos penerbangan hari ini menuju Surabaya sudah siap"
"Pastikan semuanya berjalan lancar malam ini" ucap seorang Pria berbadan tegap.
"Baik Bos akan kami laksanakan"
***
Di Rumah Mewah Zayn.
Perlahan Zoe mulai membuka matanya, dan melihat mertuanya dan adik ipar nya juga berada disampingnya.
"Nak kamu sudah sadar"
"Mama... kenapa bisa mama disini sama papa"
"Zayn yang menyuruh kita untuk menemani kamu sayang, dia khawatir karena kamu lagi hamil muda"
"Apaa??" Zoe tersentak kaget.
"Jangan bilang kamu belum mengetahui hal ini"
Zoe hanya menggelengkan kepalanya karena masih pusing dan mengusap perutnya.
"Kak Zoe, jadi kakak udah buat baking kue ya sama kak Zayn?" Feby menggoda kakak iparnya karena dirinya yang mendapat telfon saat malam pertama.
"Maksud kamu kue apaan Feb?" Zoe mengernyitkan dahi tanda keheranan.
Feby mendengus kesal mendengar jawaban Zoe, baginya sama saja dengan kakanya yang kurang pengetahuan tentang sex education.
"Ah kakak, yasudahlah aku mau belajar dulu di balkon aja kalo gitu" ucap Feby beranjak pergi dari ranjang Zoe.
Zoe mencoba berdiri dan bangkit dari ranjangnya, tetapi saat berdiri kepalanya masih pusing.
"Nak kamu mau kemana? biar kita aja yang ambilin kamu tinggal bilang" ucap papa mertuanya.
"Aku mau masak pah, aku lupa kan kalian belum makan tadi siang ini hampir malem pasti kalian laper kan?"
Mama mertuanya berusaha mendudukkan Zoe ke ranjang.
"Tidak usah sayang kami tadi sudah makan dirumah sebelum kesini, kamu gak perlu repot-repot lagian kan ada Bi Salma yang bantuin nyiapin makan" Mama mertuanya meyakinkan Zoe seraya memegang pundaknya mengarahkan untuk tidur.
"Baik Ma, Mah terimakasih yaa sudah menemani Zoe jadi aku gak kesepian disini" Zoe memegang punggung tangan mama mertuanya.
"kamu sudah mama anggap sebagai anak sendiri sayang, sudah sepantasnya mama khawatir sama kamu dan cucu mama"
"ya sudah kamu istirahat ya itu mama sudah siapin makan buat kamu nanti dimakan ya terus diminum vitaminnya" timpal mamanya.
***
Di Gedung Tinggi berada di Surabaya
Banyak penjagaan ketat di sebuah gedung tinggi tersebut yang semua serba berjas hitam.
" Don kamu yakin disini tempatnya? " Zayn melihat ke arah gerbang gedung itu banyak pengawalan yang sangat ketat.
"Benar tuan saya yakin disini tempatnya" ucap Doni seraya menunjukan alamat yang berada di hp nya.
"kamu sudah menyiapkan semua yang saya katakan Don?" Zayn meyakinkan menepuk pundak Doni.
"sudah tuan semuanya sudah sesuai rencana"
"Bagus" ucap Zayn dengan gagahnya keluar dari mobil dan menuju ke pintu utama Gedung tersebut.
Di ruangan meeting terlihat seseorang sedang menunggu kedatangan Zayn.
Saat Zayn memasuki ruangan dia disambut penjaga yang garang.
"Saya ada keperluan dengan Bos kamu Erlan, minggir" ucap Zayn dengan tegas seraya membuka handle pintu.
Saat dia masuk ruangan tanpa permisi, dia langsung duduk di kursi sedangkan Doni mengikutinya dibelakang.
"Tuan Zayn Gavril Abraham selamat datang di kantor saya" ucap Erlan dengan senyun bengisnya.
"Baiklah tidak perlu bertele-tele apa maksud anda mengundang saya kemari?"
Tiba-tiba pelayan datang dengan membawakan minuman di hadapan Zayn "Jangan terlalu terburu-buru tuan Zayn, saya bermaksud ingin mengajak berkerjasama dengan anda"
Erlan menuang minuman the winston cocktail di gelasnya.
"Ya memang saya tau Perusahaan anda belum lama ini menjadi sangat pesat,ya meskipun masih dibawah perusahaan saya" ucap Erlan dengan nada sombong seraya menyesap minuman yang ada gelasnya.
"hmm, baiklah saya sudah tidak sabar berkerjasama dengan anda Mr. Erlan"
[Visual Erlan]
Lanjut di episode berikutnya ya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments