Di dalam kamar apartemen, terdapat sepasang suami istri juga yang sedang melakukan olahraga panas , keringat bercucuran membasahi keduanya, des*h*n demi des*han menghiasi malam nan indah keduanya itu.
Setelah mereka mengakhiri gol pertama mereka. Sang lelaki segera beranjak mengambil wine di meja sebelah ranjang sesaat kemudian pikirannya membuncah memikirkan wanita yang tidak pernah dia lupakan selama hidupnya.
Ya dia adalah Erlan dan juga istri nya Luna, namun masih tetap sama Erlan sungguh masih mencintai Zoe. Luna hanyalah sebatas alat pem*as n*f*u dan sebagai istri yang dijodohkan oleh orang tuanya namun mereka belum memiliki anak dalam rumah tangganya karena Erlan tidak ingin punya anak dengan Luna.
Tetapi Luna mengerti, dan Luna juga kesal terhadap Erlan yang tidak pernah menganggap dia ada sebagai istri sahnya. Masih saja dia dibayang bayangi masa lalunya.
"Sayang kenapa kau melakukan tadi begitu kasar kepadaku huh?" tanya Luna.
"Maaf Luna aku mandi dulu" meninggalkan Luna tanpa menjawab pertanyaannya.
Dibawah kucuran air shower Erlan begitu kesal dan cemburu, ya dia menyuruh detektifnya selama ini mengintai gerak gerik Zoe dan menemukan informasi bahwa hari ini dia menikah. Itulah yang membuat Erlan semakin kesal dengan Zoe.
Dia menonjokkan tangannya ke dinding kamar mandi untuk meluapkan kekesalannya.
.........
Di saat malam pertama Zoe, dia begitu gusar pikirannya berkecamuk bagaimana dia bisa menghindar dari suaminya. Kini suaminya telah menunggunya sangat lama sambil duduk di sofa, mengamati istrinya tak kunjung keluar dari kamar mandi.
"sepertinya dia berusaha menghindar malam ini, lama sekali dia di dalam kamar mandi" terkekeh dalam batin Zayn.
Dia beranjak dari sofa dan mengetuk pintu kamar mandi.
"Adik manis kamu ngapain di dalam kamar mandi? aku sudah lama menunggumu" ucap Zayn.
"aduhh bagaimana ini, apa aku bilang saja aku lagi datang bulan.. aahh iyaa aku bilang sama begitu hehe" batin Zoe.
Sesaat kemudian dia keluar dari kamar mandi dan berkata bohong ke suaminya.
"Mas maaf... aku barusan datang bulan" memelas dengan wajah sedihnya.
"Apa? kau datang bulan? benarkah?" ucap Zayn dengan rasa kecewa.
Zoe mengangguk pelan sambil berbaring di tempat tidur. Kemudian Zayn dengan rasa tidak percayanya menghubungi adik kandungnya Feby.
Diluar pintu kamarnya dia berbicara lirih di telfon.
"Halo"
"Iya Halo kak"
"Kakak mau tanya penting, apa kamu kalau datang bulan sebulan bisa 2 kali?" tanya Zayn dengan nada polosnya.
"hahaha, aduh kak kamu itu sebenernya pinter apa oon sih ya gak lah, cewek nih ya cuma datang bulan sekali doang dalam sebulan" Feby tertawa terbahak bahak.
"Kau jangan membohongi kakak, tapi kenapa Zoe datang bulan lagi padahal seminggu lalu dia bilang datang bulan"
"Kak Zoe sedang nipu kakak berarti, dia takut diterkam sama kakak makanya bohong. Kalau wanita normal pastinya datang bulan cuma sekali"
"jadi kau menipuku sayang ku Zoe, hmm awas ya aku akan mengelabuhimu" batin Zayn.
"Baiklah, hei kau jangan bilang hal ini sama mama awas kau" ancam Zayn.
Membuat adiknya tertawa terbahak-bahak dengan aksi polos kakaknya, tidak berpikir habis mengapa kakaknya bisa tidak mengetahui siklus me*st*uasi wanita padahal dia sangatlah pintar.
Zayn melihat istrinya sedang tidur dibawah selimut.
"Aku berdosa gak ya membohongi suami ku, tapi aku kan takut jika nanti dia ... argghh" guman Zoe merasa bersalah kepada suaminya.
Tiba-tiba Zayn menyelinap dibalik selimut.
"Sayang jadi kau berbohong kepada ku ya,hmm" Zayn cemberut.
"Aaaaa,,, kau mengagetkanku saja" Zoe setengah teriak melihat Zayn mendengar ucapannya.
"Aku tidak akan memaafkanmu kali ini"
"Maaf mas, habisnya aku takutt"
Tapi kali ini Zoe tidak bisa berkutik saat tangannya dikunci diatas kepalanya oleh Zayn. Mereka saling bertatapan dan tanpa disadari mereka sudah sama sama polos di bawah balutan selimut.
Saat Zayn ingin mempertemukan antara pisang ambon dan kue donat milik Zoe.
"Mas bisakah kau pel*n-pel*n aku kesakitan tau" Zoe cemberut.
"iya Zoe sayang"
setelah Zayn mempertemukan seluruhnya ke kue donat milik Zoe.
"Akkhh,,, sakittt" pekik Zoe sambil membungkam mulutnya.
Zayn seolah tidak mempedulikan istrinya berteriak, dan sampailah mereka pada gol yang pertama.
Dia mencoba memberi ruang terhadap Zoe untuk bernafas mengambil oksigen, sesaat setelahnya dia mulai melakukan aksinya lagi dan lagi hingga Zoe tak berdaya menghadapi suaminya.
***
Mentari sudah beranjak menyinari sela-sela gorden jendela. Mereka tidur berbalut selimut yang masih sama sama polos. Saat Zoe bangun dia melihat bi*ir s*k*i suaminya dan ia me*c*umi bi*ir itu. Membuat g*irah Zayn bangkit lagi setelah itu mereka menyelesaikan olahraga yang kesekian kalinya di kamar mandi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments