Zoe menangis di pelukan Zayn, dengan membenamkan wajahnya di dada suaminya.
"A,,ak,,aku takut sayang, aku gak mau lagi ketemu sama dia"
Zayn yang merasa keheranan, apa maksud ucapan istrinya.
"Dia siapa sayang yang kau maksud, hmm" Zayn meraih wajah Zoe dengan tatapan menyelidik.
"Ma,,maaf sebenernya Bos ku dikantor baru ku adalah mantan kekasih ku dulu, tapi aku benar-benar tidak tau bahwa dia yang akan menggantikan posisi Presdir yang baru" ucap Zoe terbata-bata takut jika suaminya kecewa karena telah berbohong.
Zayn sambil mengepalkan tangannya.
"Apa sebenarnya yang telah dilakukan ******** itu kepada istriku" gerutu Zayn dalam hati dengan meredam emosinya melihat istrinya menangis.
"Hei,, sayang ku kenapa kau tak berkata dari awal bahwa atasan kamu adalah mantan kamu, aku bisa saja mencarikan mu pekerjaan yang layak jika kau menginginkannya" Zayn mencoba menenangkan.
"Aku takut sayang jika itu akan mengganggu pikiran mu, dan aku tidak mau membawa masa lalu di kehidupan kita"
"Baiklah kau istrirahat dulu di kamar pribadiku"
"Kamar? disini gak ada pintu lagi hanya ada meja kerjamu sayang" Zoe heran.
Dengan memencet tombol yang berada di meja kerja Zayn, terbukalah pintu rahasia disana terdapat ranjang king size dan juga terdapat walk in closet serta lengkap dengan lemari dan juga koleksi Zayn.
"Sayang kamu istirahat disini ya, ini memang ruangan pribadi ku dan tidak ada orang yang tau kecuali kamu" ucap Zayn dengan menyentuh hidung Zoe.
Saat Zayn beranjak pergi karena dia harus memberi pelajaran terhadap Erlan dan menyuruh asisten pribadinya Doni untuk menyelidiki segala informasi tentangnya, tapi tanpa sepengetahuan Zoe karena dia tidak mau istrinya ketakutan seperti tadi.
"Sayang kau mau kemana, aku takut" pinta Zoe sambil menarik lengan Zayn.
Zayn kemudian mengelus rambut Zoe, dan tampaknya istrinya sudah terlelap tidur.
Dia meninggalkan istrinya dan beranjak ke meja kerjanya. Zayn menyuruh asisten pribadinya.
"iya Pak ada yang bisa saya bantu, kenapa anda memanggil saya" ucap Doni.
"Don cari tau semua informasi mengenai Erlan Arkana Aldrich pemegang saham perusahan Aldrich Group, saya tunggu secepatnya" titah Zayn sambil memutar pulpennya.
"Baik Pak secepatnya akan saya dapatkan"
Di Kantor Ruangan Kerja Erlan
Erlan sangat benci keadaan ini, dia mengepalkan tangannya dan seketika menjatuhkan semua benda-benda yang dapat diraihnya.
"Lihat saja aku akan memilikimu Zoe, meskipun kau menolakku. Aku tidak rela jika kau harus bersama lelaki lain dan tidur bersamamu. Aku akan berusaha dengan segala cara untuk mendapatkanmu" Erlan dalam hati dengan penuh emosi.
Tiba-tiba suara langkah kaki menuju ke ruangan Erlan, sontak dia pun terkejut dengan keadaan di ruangan Erlan yang berantakan.
"Sayangggg, kau kenapa" tanya Luna istri Erlan.
"Diam! bisakah kau tidak bertanya dan kau pergi saja dari sini!" bentak Erlan.
Lalu Luna pergi dengan perasaan kesal, dia menuju ruangan sekretaris namun tidak ada orang dan dia bertanya kepada asisten pribadi Erlan tentang apa yang terjadi.
"Riko, apa yang telah terjadi hingga membuat emosi dia meledak"
"lalu dimana sekretarisnya bukankah dia anak baru" cerca Luna dengan banyak pertanyaan.
"sebenarnya tadi Pak Erlan bersama sekretaris itu di dalam ruangannya dan pintu nya dikunci, setelah itu saya lihat sekretaris itu menangis dan keluar dari kantor ini tanpa ijin non" Riko menjelaskan detail.
"siapa nama sekretaris itu?"
"Zoe Lysandra Allerick non"
Luna sangat terkejut dengan apa yang didengarnya, dia sudah tau tentang hubungan mereka di masa lalu. Membuat Luna semakin benci dengan gadis itu karena telah membuat Erlan seakan menganggapnya tidak ada dan selalu memikirkan gadis itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments