“Mau ke hotel bentaran ma, tadi Elia telepon Jani nyuruh ke hotel sekarang” kata Anjani memakai sedal high hellsnya tampak serasi dress hijau dengan motif bunga.
“ ya udah kamu hati – hati ya” kata Wulan, Anjani mencium tangan Wulan.
“asslamuaikum ma” pamit Anjani melangkah pergi saat ojol miliknya sampai.
“ Waalaikum salam” kata Wulan mengamati kepergian putrinya. Ojol yang di pesan Anjani sudah berdiri di tepi jalan rumahnya.
“Mbak Anjani?” Tanya ojol.
“Ya mas” kata Anjani.
“Alamatnya sesuai dengan aplikasi ya mbak?” Tanya Ojol itu.
“Iya mas, kalo bisa ngebut ya mas “ kata Anjani, tukang ojol itu menyerahkan helm.
Anjani memakai helm ojol lalu duduk menyamping dengan berpegangan pada behel di belakang motor.
Hotel Arbecio terdengar heboh saat Rani mencoba masuk ke dalam ruang kerja Raka. Dia di halangi masuk oleh Selly sekretaris Raka.
“Maaf nona Rani, dengan segala hormat silahkan tinggalkan gedung ini” kata Selly tegas.
“ He siap elu brani braninya lu ngusir gue. Liat aja gue bakalan adukan hal ini ke Raka biar lu di pecat” kata Rani Angkuh.
Raka saat itu menerima tamu merasa terganggu saat mendengar keributan di luar ruangannya.
“Ada apa ini?” tanya Raka
Rani melihat Raka keluar dari ruangannya segera memegang lengannya. Segera Raka menepis tangan Rani dan menjaga jarak,
“Untuk apalagi anda kemari nona Rani? Apakah anda perlu membuat ke kacauan seperti ini untuk mencari perhatian?” tanya Raka kesal.
“Raka sayang, liat tu pegawai kamu udah berani ngusir aku” kata Rani manja.
“siapa yang sudah mengusir anda?” tanya Raka dingin
“dia ini yang udah ngusir aku sayang” kata Rani memegang tangan Raka.
Raka menatap ke arah Selly yang berdiri di depan pintu.
“Selly, apa benar yang di katakan nona ini?” tanya Raka menatap tajam padanya.
“I i i iya pak. Saya sudah mengusir nona ini karena anda sedang rapat dengan klien” kata Selly takut.
“Bagus, besok gaji kamu saya naikkan” puji Raka pada selly membuatnya naik darah.
“RAKA” pekik Rani tidak terima.
“Ada apa?” tanya Raka cuek.
“Kamu malah ngasih bonus sama pegawai rendahan seperti dia. Dia sudah berani mengusir aku calon istri kamu” teriak Rani dengan lantang.
Bima dan client Raka sedang berdiskusi di ruangan Raka menjadi terganggu. Mereka ikut keluar dari ruangan Raka melihat Rani yang tampak marah.
“ Sejak kapan kamu menjadi calon istriku. Aku tidak pernah mengatakan ingin menikahimu, sebaiknya kamu pergi dari sini sebelum calon istriku yang sebenarnya datang” kata Raka tegas.
“ Calon istri yang mana kamu maksud. Aku adalah calon istrimu ingat itu Raka, kamu sudah berjanji pada papiku untuk selalu menjagaku” kata Rani.
“Maaf nona Rani, sepertinya anda sudah salah paham dengan kakakku. Kak Raka tidak pernah menjanjikan apa pun dengan anda, dan soal pembicaraan dengan tuan Adhinata semata-mata hanya bisnis” kata Bima membela Raka.
Eliana tampak begitu gelisah dan mondar mandir di front office menunggu kedatangan Anjani. Tidak berapa lama, Anjani datang dengan tergesa-gesa karena sedari tadi Eliana terus menghubunginya.
“Akhirnya, ayo ikut aku sekarang” kata Eliana langsung menarik tangan Anjani meninggalkan front office.
“Elia, kamu mau kemana?” panggil Dian.
“maaf mbak sebentar, aku ada perlu penting antar hidup dan mati” teriak Eliana langsung memasuki lift yang kebetulan masih ada di lantai bawah.
Antara hidup dan mati? Siapa yang lagi sekarat? guman Dian heran melihat Eliana.
Ting.....
Pintu lift terbuka, Eliana dan Anjani segera masuk ke dalam lift. Eliana langsung memencet tombol angka paling atas menuju ruang kantor Raka.
“Sebenarnya ada apa sih elia, kamu manggil aku ke sini langsung nyuruh aku untuk ikut kamu” kata Anjani kebingungan.
“ Si cewek halu barusan aja datang. Sekarang mungkin dia udah buat keributan di kantornya kak Raka. Makanya aku manggil kamu secepatnya” jelas Eliana.
“Trus aku harus ngapain?” kata Anjani gugup.
“Kamu langsung ke sana pura-puranya kamu ngunjungi kak Raka. Pokoknya kamu harus tampil mesra buat si cewek halu itu pergi dari kehidupan kakak ku, plis jani” kata Eliana menggunakan trik puppy’s eyes nya.
Anjani paling tidak bisa menolak Eliana jika dia sudah memakai trik ini.
“O o oke deh. Wish me luck” kata Anjani gugup.
Ting....
Pintu lift terbuka, Anjani dan Eliana terkejut saat melihat kegaduhan di depan ruang kerja Raka.
“duuuh aku Takut Elia, ntar di nyakar aku gi mana?” kata Anjani khawatir.
“Tenang aja, ada kak Raka dan kak Bima di sana” eliana langsung menarik tangan Anjani.
“papi ku sendiri yang mengatakan kalo Raka akan menjagaku seumur hidup. Raka sendiri yang berjanji akan hal itu” kata Rani percaya diri.
Raka dan Bima saling berpandangan, mereka berdua sama sekali tidak pernah mengucapkan perjanjian apa pun pada tuan Adhinata.
“Kak, sepertinya cewek ini halunya makin parah” bisik Bima.
“tanya Eliana, apakah Anjani udah sampai ato belum” bisik Rakan yang melihat kondisi sudah di luar kendalinya.
Bima langsung mengeluarkan ponselnya mengirim pesan Wa pada Eliana. Ponsel Eliana bergetar melihat pesan dari Bima, dia lalu melambaikan tangannya ke arah Bima.
“Jani, sekarang waktunya kamu beraksi” kata Eliana.
“Aku takut Elia” kata Anjani saat melihat Rani yang tampak beringas dan kasar.
“udah kamu tenang aja, ayo kesana” kata Eliana mendorong tubuh Anjani.
Bismillah aja deh, mudah-mudahan ni cewek halu nggak bertindak anarkis kata Anjani dalam hati.
“Mas Raka” panggil Anjani membuat semua yang hadir di sana melihat ke arah Anjani. Merasa di perhatika Anjani menjadi gugup, jantungnya berdebar-debar kencang saat Rani melihat ke arahnya.
Siapa ni cewek manggil -manggil Raka guman Rani dengan pandangan mematikan.
Raka melihat ke arah Rani yang diam saat Anjani memanggilnya.
“Raka siapa cewek ini?” hardik Rani.
“bim sorry” bisik Raka pada Bima membuatnya bertanya-tanya.
Maaf ... maaf buat apa?
kata Bima dalam hati.
Raka menghampiri Anjani dan merangkul pundaknya
“Dia adalah tunangan ku dan sebentar lagi kami akan menikah” kata Raka.
“APAAAAA” terdengar suara perempuan dari arah belakang Eliana.
***
Helena ingin mengunjungi Eliana di Arbecio untuk memberikan kejutan dan mengajak makan siang bersama. Dia memasuki loby hotel, lalu melangkah menuju front office.
“Selamat datang di Arbecio International Hotel, selamat siang nyonya apa anda sudah reservasi sebelumnya?” tanya Dian senior resepsionis.
“bukan, saya datang kesini bukan mau menginap. Saya mau bertemu dengan mahasiswa magang namanya Eliana Diandra” kata Helena
“Oh Eliana sedang ke lantai atas bersama Anjani. Nyonya” kata Dian pada Helena.
“baiklah kalo begitu” kata Helena, dia lalu melangkah menuju lift. Dian pun dengan cepat menghentikan Helena.
*************
terus dukung Author
dengan cara like, vote dan tipnya.....😊😊😊
jangan lupa juga kasih rate nya ya....😊😊😊
( Π_Π )
makasih..... tetap semangat 🤗🤗🤗🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 252 Episodes
Comments
Nur hayani
ahahaahahahaa ...
lucu thor
2022-01-17
1
😍 Chairin 😍
wadooohh ketauan niihh....
2021-08-10
0
Surtinah Tina
ketauan sama emaknya...🤣🤣🤣🤣 gimana tuh?
2021-06-13
1