“Apapun ide Elia, kak Raka dan kak Bima ga boleh bantah oke!!!” kata Eliana tegas.
Hehehe ponsel impian ku akhirnya aku akan mendapatkanmu, maaf ya Jani ntar aku beliin makanan yang kamu suka guman Eliana dalam hati menuju ke alam mimpinya.
Pagi hari sesudah sholat subuh, Eliana pulang ke rumahnya. Dia langsung menuju lantai dua ke kamar kakaknya.
“Kak Raka” sapa Eliana, namun raka tidak menjawabnya.
“Kak Raka” panggil Eliana dengan membuka pintu kamar Raka. Tampak Raka yang akan membuka pintu dengan pakaian koko dan celana panjang, seperti selesai menunaikan ibadah sholat subuh.
“Hehehe sorry kak ganggu ada yang mau Eliana katakan pada kakak” kata Eliana.
“Ya udah masuk” kata Raka. Bima yang akan pergi jogging melihat Eliana masuk ke kamar Raka, Bima penasaran segera menghampiri kamar Raka.
Tok..tok...tok...
Eliana duduk di kingsize milik Raka akan berbicara namun terhenti saat mendengar ketukan di pintu kamar Raka.
“bentar” kata Raka melangkah ke pintu kamar dan membukanya.
“Kamu, Bim! Aku kira siapa, ayo masuk” ajak Raka.
Bima masuk ke dalam kamar Raka duduk di samping Eliana,
“kenapa kak Bim di sini?” tanya Eliana.
“Emang napa? Kamu dan Kak Raka mau main rahasia-rahasiaan sama kakak” tanya Bima.
“ bukan gitu kak, tapi kalo kakak udah ke sini, sebentar lagi....” belum selesai Eliana berbicara, pintu kamar Raka sudah di ketuk.
Raka membuka pintu kamar, terlihat Wibisana berdiri sambil cengengesan.
“Benar kan yang Elia duga” kata Eliana pada Bima. Dia sudah tahu jika tiga kakaknya ini sangat akrab hingga tidak ada rahasia apa pun di antara mereka.
Wibisana langsung masuk dan duduk di kursi bawah ranjang kingsize milik Raka.
“udah dek nggak usah mengalihkan pembicaraan. Kamu mau bicarain apa sama kak Raka” kata Bima penasaran.
“Elia udah dapet cewek yang bakalan mau jadi pacar pura-puranya kakak. Tapi kakak semua harus kerja sama dan nggak boleh nolak. Janji” kata Eliana.
“iya...iya siapa ceweknya?” tanya Raka.
“ Hmmmm” eliana mendadak ragu unyuk mengatakan pada Raka, Bima dan Wibisana
“ Yaelah malah diam. Ayo kasih tahu siapa orangnya?” kata Bima makin penasaran
“ janji ya nggak bakal marah sama nolak” kata Eliana melihat ke arah kakaknya. Mereka mengangguk setuju dengan syarat yang di ajukan Eliana.
“Ceweknya tetangga kita kak, Anjani” kata eliana sontak membuat Bima terkejut dan tidak suka dengan ide Eliana
“ Apa !!! Nggak nggak kenapa musti Anjani, kenapa nggak orang lain saja?” kata Bima membuat Raka dan Wibi sana heran.
“Lah, kenapa kamu yang sewot?” tanya Wibisana.
Eliana tersenyum saat melihat Bima yang kebakaran jenggot saat tahu jika Anjani yang akan menjadi pacar bohongan Raka.
“Itu...itu...” Bima gugup,
“ itu kenapa?” Wibisana memicingkan matanya curiga pada Bima.
“Itu karena kak Bima naksir sama Anjani” kata Eliana, mulutnya langsung ditutup oleh Bima.
“Apaaa” Raka dan Wibisana terkejut mendengar hal itu. Eliana menarik tangan Bima yang menutup mulutnya,
“iiii kak Bim, kenapa mulut Elia di tutup” kata Eliana
“biar kamu nggak bocor kayak ember bocor” kata Bima kesal.
“Ya abisnya kakak nggak bisa jujur sama cewek yang di sukai, jangan salahkan Elia kalo berkata yang sebenarnya” kata Eliana.
“ bentar bentar. Kalo kamu tau Bima suka sama Anjani trus kenapa kamu malah nyuruh dia buat jadi pacar kak Raka?” tanya Wibisana .
“Gini maksudnya, kalo Elia cari cewek yang mau jadi pacar pura-puranya kakak ntar si cewek baper sama kak Raka. Apalagi kak Raka orangnya pemilih yang ada si cewek nge halu, ntar ada lagi cewek halu yang ngaku-ngaku tunangan kak Raka. Nah kenapa Anjani, karena Elia tau dia bakalan nggak suka sama kak Raka dan nggak akan baperan” jelas Elia.
“ kenapa gitu dek?” tanya Raka
“Karena hatinya udah ada yang punya” kata Eliana.
Bima mendengar ucapan Eliana langsung menatap lekat adiknya.
“Siapa?” tanya Bima.
“Yeee kepo. Mau tau banget ya” kata Eliana membuat Bima semakin penasaran, Begitu juga Raka dan Wibisana.
“ya iyalah dek. Cepat kasih tau siapa orangnya” tanya Bima semakin penasaran.
“maaf ya kak Bim, soal yang ini Elia nggak bisa bilang. Ntar pada tau sendiri siapa yang ada di hatinya Jani” kata Eliana, dia tidak bisa mengatakan sebenarnya karena dia sudah berjanji pada Anjani.
“kak Raka kan udah janji bakalan nurut dan nggak nolak. Jadi rencana Elia gini, kalo tu cewek Halu datang Kak Raka bilang kalo udah tunangan dan sebentar lagi akan menikah” kata Eliana.
“Apa kamu yakin rencana ini bakalan sukses?” tanya Raka ragu-ragu.
“Kan belum di coba. Siapa tahu aja berhasil” kata Eliana.
“Nggak ada salahnya di coba kak, siapa tau tu cewek halu langsung mundur karena kak Raka udah mau nikah” kata Wibisana.
“ ya udah deh kakak ikut rencana kamu, tapi jangan sampe bokap nyokap tau ama rencana ini, aku nggak mau rencana ini malah jadi bomerang buat kita. Dan kamu nggak usah khawatir Bim, aku hanya menganggap Jani seperti Elia. Kamu nggak usah khawatir” jelas Raka, Bima terpaksa tersenyum dengan hati yang galau.
Raka memutuskan untuk mengikuti rencana Eliana, berharap jika rencana adiknya sukses.
Sudah satu minggu sejak Raka dan Adik-adiknya membuat rencana untuk membuat Rani tidak lagi mengejar-ngejar Raka.
Tapi, sudah sejak satu minggu Rani tidak pernah menampakkan batang hidungnya. Membuat mereka tenang dan tidak harus menjalankan rencana mereka.
Tidak ada angin tidak pula ada hujan, pagi ini sebuah badai datang seiring sebuah mobil lamborghini parkir di pelataran Abecio International Hotel. Semua bellboy dan petugas keamanan hotel sudah hafal siapa pemilik mobil itu.
Rani turun dari mobilnya dengan Angkuh dan bergegas masuk ke dalam hotel walaupun sudah di cegah oleh beberapa security. Saat itu Eliana bersama Seniornya Dian berdiri di front office terkejut mendengar keributan di loby.
Rani segera masuk dan berjalan santai melewati loby menuju lantai atas, kantor milik Raka.
Aduuh gaswat, tu si cewek halu datang. Omg hari ini Anjani kan masuk sore, waduh gi mana ini kata Eliana panik. Dia langsung mengontak Anjani untuk segera datang ke Arbecio hotel.
Tuut.... Tuut.... Tuut....
“Assalamualaikum, napa elia?” tanya Anjani
“Jani kamu buruan datang ke hotel sekarang. O ya lupa waalaikum salam, kalo bisa kamu dandan yang cantik ya. Penting pake banget sekarang” kata Eliana segera memutuskan sambungan teleponnya.
Anjani yang sedang di kamarnya, langsung mengganti pakaiannya dan berdandan. Dia lalu memesan ojek online agak cepat sampai di Arbecio Hotel.
Wulan menatap Anjani yang tampak begitu rapi,
“ mau kemana sayang?” tanya Wulan.
“Mau ke hotel bentaran ma, tadi Elia telepon Jani nyuruh ke hotel sekarang” kata Anjani memakai sedal high hellsnya.
“ ya udah kamu hati – hati ya” kata Wulan, Anjani mencium tangan Wulan
“asslamuaikum ma” pamit Anjani melangkah pergi saat ojol miliknya sampai.
“ Waalaikum salam” kata Wulan mengamati kepergian putrinya.
*************
terus dukung Author
dengan cara like, vote dan tipnya.....😊😊😊
jangan lupa juga kasih rate nya ya....😊😊😊
( Π_Π )
makasih..... tetap semangat 🤗🤗🤗🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 252 Episodes
Comments
Nie
pemeran utamanya Sabrina tpi jarang dimunculin
2024-05-14
0
mastura librae
haduh sabrina man we
2023-02-15
0
Niarotun angzumi
ku tebak mungkin nanti bqkal sampek mw nikh krna dikira beneran,trus digantiin sabrina🤔
2022-12-06
0