“Dia mau kemana Jani? Kok main pergi gitu? Emang ni hotel punya dia apa, main kabur gitu aja” kata Yoana kesal tidak tahu jika Eliana adalah bagian Keluarga Wiguna.
Eliana sengaja meminta pihak manajemen untuk tidak membocorkan informasi tentangnya kepada siapa pun.
Hanya kakaknya, Anjani, selly (sekretaris Raka), Stella (sekretaris Bima) dan pihak manajemen saja yang tahu indetitas Eliana.
Ting....
Pintu lift terbuka, Eliana bergegas menuju kantor kakaknya,
“Pagi Elia” sapa Selly
“pagi mbak selly, kak Raka di dalamkan?” tanya Eliana sudah berada di depan pintu.
Selly menganggukkan kepalanya, Eliana lalu membuka pintu ruangan kakaknya.
“kak....” panggil Eliana pada Raka sedang berdiskusi dengan Bima.
“Elia, kenapa kamu ada di sini” tanya Raka.
“Itu nggak penting, sekarang Elia mau nanya. Apa benar cewek bernama Rani Adninata itu calon istri kakak?” tanya Eliana to the point.
Raka menghela nafas beratnya, dia tidak menyangka kalo adik perempuannya akan bertemu dengan perempuan Halu. Bima tersenyum melihat kakaknya sangat pusing karena ulah perempuan Halu.
“nggak dek. Dia itu terobsesi sama Kak Raka, jadilah dia ngehalu kayak gitu” jelas Bima.
“Jadi dia benaran bukan calon istri kakak?” tanya Eliana menatap Raka.
“ya nggak lah, Amit amit kakak mau sama cewek halu kayak dia. Padahal udah berbagai cara kakak lakuin buat ngusir dia biar nggak ngomong macam-macam” kata Raka
“syukurlah, kalo sampe emang benar tu calon istri kakak. Elia bakalan pecat kakak jadi kakaknya Elia” kata Elia kesal
“kok ngomong gitu dek?” tanya Bima
“ ya abisnya tu cewek bikin emosi kak. Masak Elia sama Jani langsung di bentak ama dia, kesal nggak tuh” kata Eliana.
“kamu tadi di bentak sama cewek halu?” tanya Raka.
“Iya kak, padahal kita udah bilang ke dia kalo belum buat janji nggak bisa ketemu ama kakak. Eh dianya malah ngeyel” kata Eliana lagi.
“ bener-bener udah halu tingkat dewa dia” kata Bima.
“ ini juga kak Raka yang salah” kata Eliana.
“loh kok kakak yang salah?” kata Raka bingung.
“Kalo kakak nggak kelamaan jomblo tu cewek bakalan nggak nge halu kayak gitu. Makanya cepetan nikah, biar tu cewek halu nggak gangguin kakak lagi” kata Eliana memukul telak Raka.
“Boro-boro nikah, pasangan aja nggak punya” kata Bima senyum-senyum.
Raka menatap tajam Bima yang senyum-senyum,
“ alah kakak kan juga jomblo. Jadi sesama jomblo jangan saling menghina” pukulan telak dari eliana untuk Bima.
Bima dan Raka hanya terdiam saat mendengar ucapan adiknya.
“Kamu ada ide nggak biar tu cewek halu nggak gangguin kakak lagi” tanya Raka kemudian pada Eliana yang memiliki segudang ide brilian.
Eliana tampak sedang berpikir keras dengan mondar mandir ke sana ke mari. Saat itu stella yang melewati ruangan kerja Raka mendengar pembicaraan adik kakak itu.
Dia sengaja menguping pembicaraan mereka saat selly ke pantry untuk membuatkan minuman untuk Raka, Bima dan Eliana.
“Gimana kalo kakak pura-pura udah punya cewek aja, siapa tau tuh cewek halu nggak ganggu lagi” ide Eliana.
“masalahnya sekarang ceweknya siapa? Kamu kan tau kak Raka orangnya pemilih” tanya Bima.
“Hmmmm, mbak selly udah merried, Mbak stella orang nya baperan ntar bisa-bisa kayak cewek halu” kata Eliana, Stella sedikit tersinggung dengan ucapan Eliana. Bohong jika dirinya tidak menyukai Raka, namun Raka tidak menggubrisnya. Sudah berbagai cara dirinya mencoba meraih perhatian Raka dari berpakaian sexy hingga merayu tetap membuat Raka tidak memperhatikannya. Kini dia berusaha menarik perhatian Bima yang ternyata sifatnya sebelas duabelas dengan kakaknya. Sama-sama dingin terhadap yang namanya cewek.
Sialan tu adiknya bos, ngatai gue baperan trus bisa jadi cewek halu kaya si Rani. Gini-gini gue emang cinta ama pa Raka, kalo se misal jadi cewek boongan juga nggak apa-apa. Ntar lama kelamaan kan bisa jadian benaran Kata Stella dalam hati.
“Ntar deh aku pikirin cewek yang pas buat kak Raka” kata Eliana melangkah menuju pintu ruangan raka.
Selly menatap aneh Stella yang berdiri di depan pintu ruangan Raka.
Plok..
Selly memukul pundak Stella yang masih berdiri di depan pintu. Stella terkejut saat melihat Selly datang.
“kamu ngapain?” tanya Selly
“eh mbak...nggak ngapa-ngapain Cuma mau.... Mau....” Stella gugup ketahuan Selly
“ Mau apa?” tanya Selly heran.
Pintu ruangan kerja Raka terbuka, Eliana heran melihat Stella dan Selly ada di depan pintu.
“ ada apa mbak-mbak pada ngumpul di sini?” tanya Eliana.
“Nggak ada apa-apa, Elia” kata stella dengan cepat kembali ke mejanya.
Eliana melangkah keluar ruangan Raka
“kenapa dengan mbak Stella, mbak Selly?”
“Mbak juga nggak tahu. Waktu mbak datang bawa minuman buat pak Raka, pak Bima dan kamu. Si Stella ada di depan pintu ruang pak Raka” bisik Selly pada Eliana.
Ooo jadi dia nguping pembicaraan kami. Gue kerjain ah... kata Eliana dalam hati. Dia melihat Stella berpakaian sedikit sexy, jadi dia berinisiatif untuk mengerjai Stella.
“Mbak, teh ini buat Elia ya?” tanya Eliana.
“iya buat kamu, kalo gitu mbak antar minuman buat paka Raka dan Pak Bima dulu ya” kata Selly mengantar minuman untuk Raka dan Bima
Eliana menghampiri meja Stella sambil memegangi cangkir teh miliknya.
“Lagi ngapain mbak?” tanya eliana sambil meminum tehnya.
“lagi ngecek data aja dan nge print” kata Stella.
Eliana sengaja berdiri dekat dengan Stella, saat Stella beranjak untuk mengambil kertas yang baru di printnya. Tidak sengaja dia menabrak minuman yang di pegang Eliana hingga menumpahkan minuman Eliana ke bajunya sendiri.
“aaww” teriak Stella
“Opsss... Sorry mbak, elia nggak sengaja” kata Eliana dengan wajah tanpa dosa.
Hehehe rasain lo guman licik Eliana.
Raka, Bima dan Selly mendengar teriakan Stella bergegas melihat ke luar ruangan Raka.
“Ada apa ini?” Tanya Bima melihat Stella menyeka air minum yang tumpah mengenai bajunya.
“Maaf mbak, Elia beneran nggak sengaja” kata Eliana pura-pura menyesal.
Bima dan Raka sudah tahu tabiat Eliana mengangguk mengerti dengan ke isengan adiknya. Wajah Stella tampak sangat kesal
“Maaf ya mbak, ntar laundrynya di bayarin kak Bima ya” kata Eliana beranjak pergi.
“loh kok kak Bima, kan kamu yang berbuat harusnya kamu tanggung jawab” kata Bima.
“Aduh kakakku, kan Elia masih magang. Blom dapet gaji, jadi kakakku yang ganteng dan tampan yang akan bayarin” kata Eliana masuk ke dalam lift.
Raka dan Bima hanya menghela nafas dengan ke isengan adiknya,
“stella sebaiknya kamu ganti baju kamu. Ntar saya mengganti uang bajunya” kata Bima.
“Baik pak, terima kasih” kata Stella dengan wajah kesal, dia lalu pergi menuju ke toilet untuk membersihkan teh yang menempel di bajunya.
*************
terus dukung Author
dengan cara like, vote dan tipnya.....😊😊😊
jangan lupa juga kasih rate nya ya....😊😊😊
( Π_Π )
makasih..... tetap semangat 🤗🤗🤗🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 252 Episodes
Comments
Silva Warman
sabrina nya kok tak muncul lagi ya ...
2021-05-16
1
Dahli Ana
bingung kebnyakan pemainan nya
2021-01-25
3
Qiza Khumaeroh
ok ok,,,
2021-01-16
1