Ep. 04

“Astaghfirullah hal adzim...” Andhini sangat terkejut saat melihat sekujur tubuh Sabrina penuh dengan luka lebam.

Ada luka lebam yang sudah lama dan ada yang baru, bekas cubitan dan luka bakar di punggungnya yang sudah sembuh tapi masih meninggalkan bekas.

“Sabrina sayang, apa...apa...yang terjadi padamu. Dari mana luka-luka ini”

Sabrina hanya diam menunduk,

“Apakah papa dan mama mu yang melakukannya?”

Sabrina mengangkat kepalanya, untuk pertama kali Andhini terpana saat melihat mata indah jernih dan indah milik Sabrina. Mata yang sama dengan milik ibunya, kakak Andhini

Mbak Rianti....

Andhini membawa Sabrina ke kamar mandi dan memandikannya hingga bersih. Rambutnya yang panjang dan tidak terawat di sampoonya hingga bersih.

20 menit sudah berlalu, kulit asli sabrina dan wajahnya yang manis kini kembali. Sabrina terus menunduk dan sama sekali tidak menatap tantenya.

“Sabrina sayang, rambutnya tante sisir ya” dengan lembut Andhini menyisir rambut sabrina. Air mata menetes dari matanya saat melihat bekas luka yang di alami gadis kecil yang terus menerus menundukkan kepalanya.

Sabrina hanya menunduk, dia tidak berani untuk menatap siapapun. Andini menyeka air matanya yang masih saja mengalir.

Begitu berat kamu menjalani hidupmu nduk. Jika ibumu masih hidup kehidupanmu kan lebih baik lagi, aku tidak pernah menyangka jika mas Arman akan se tega itu terhadap darah dagingnya sediri guman Andhini dalam hati.

Setelah semuanya beres, andhini menyuapi Sabrina makanan yang baru saja di beli Wiyasa yang baru pulang dari musholla.

“Dek, sebentar lagi jadwal kereta kita. Sebaiknya sekarang kita berangkat ke stasiun biar tidak terkena macet” Wiyasa merapikan semua barang bawaan mereka.

“Mas” Andhini menatap wiyasa,

“Kenapa dek?” wiyasa menghampiri Andhini.

Andhini meletakkan makanan Sabrina ke atas meja yang tersedia.

“Sebaiknya kita bicara di luar mas” ajak Andhini keluar dari kamar penginapan.

“Ada apa dek? Kenapa sepertinya ini serius?”

“Mas, tadi sewaktu aku memandikan Sabrina sekujur tubuhnya penuh dengan luka lebam. Dan di punggung sebelah kanan atas ada luka bakar, mas Arman sudah sangat keterlaluan mas. Dengan siksaan seperti itu untuk gadis sekecil Sabrina bisa meninggal mas, kita laporkan saja hal ini pada pihak berwajib mas” jelas Andhini, tanpa mereka sadari Sabrina mendengar pembicaraan mereka di balik pintu. Dia duduk kembali ke tempat duduk dengan tetesan cairan bening di kedua matanya.

“Benarkah dek? Ini sangat keterlaluan, mas akan ke kantor polisi sekarang” wiyasa kembali masuk dalam kamar untuk mengambil jaketnya. Andhini mengikuti suaminya, tangan mungil Sabrina memegang tangan Wiyasa.

Wajah yang selalu menunduk itu perlahan lahan di angkatnya. Menampilkan wajah cantik bak boneka dengan mata indah telah di hiasi untaian air bening yang menetes. Andhini mendekati Sabrina,

“Sayang kamu kenapa nduk? Kenapa kamu nangis sayang?” tanya Andhini khawatir.

Sabrina masih diam menatap mata Wiyasa seolah menyampaikan apa yang di rasakannya pada Wiyasa.

“paman...” Sabrina menatap manik mata Wiyasa, dia lalu duduk di tempat tidur.

“Ada apa nduk?” tanya Wiyasa

“paman... Sabrina mohon, jangan laporkan papa pada polisi. Sabrina sayang papa, semua ini hukuman untuk Sabrina karena sabrina nakal dan terus menerus gangguin papa” kata Sabrina dengan linangan air mata,

Ya Allah sungguh malang ponakanku, di tinggal oleh ibunya untuk selama-lamanya, di siksa dan di buang oleh ayah kandungnya. Tapi dia masih membela ayah kandungnya, sungguh mulia hatimu nduk kata Andhini dalam hati, tetesan air mata dari mata indah dan jernih dari Sabrina membuat Wiyasa membatalkan niatnya ke kantor polisi.

Wiyasa menghela nafas berat, ingin sekali rasanya dia menuruti keinginannya untuk melaporkan Arman ke kepolisian, saat melihat mata indah Sabrina dengan linangan air mata membuatnya tidak tega.

“Dek, kemasi barang-barang kita. Hari ini kita berangkat balik ke Surakarta sekarang” perinta Wiyasa pada Andhini.

Andhini membelai lembut kepala Sabrina lalu menyeka air mata dari gadis kecil itu.

“Baiklah mas, Andhini akan mulai berkemas” andhini mulai memasukkan pakaian dan barang-barang milik mereka ke dalam tas.

Wiyasa memanggil taksi untuk mengantar mereka ke stasiun Gambir.

Andhini menggandeng tangan Sabrina dan menaiki taksi yang sudah menunggu di pelataran tempat penginapan.

Taksi itu berangkat menuju stasiun Gambir dengan kecepatan sedang. Sabrina menatap pemandangan di luar jendela taksi, selama perjalanan tidak sepatah kata pun keluar dari Sabrina.

Sesampainya di stasiun Gambir, Sabrina memegang erat tangan Andhini. Wajahnya tampak ketakutan dan pucat pasi saat melihat keramaian di Stasiun. Badannya gemetaran, teringat dalam benak sabrina saat masih di rumah Arman bagaimana dia di hina dan di caci maki depan tamu. Tidak seorang pun yang menolongnya saat itu, mereka malah ikut mentertawakan Sabrina yang di jadikan mainan bagi saudara tirinya.

Sabrina di jadikan layaknya budak yang di kerja paksa dan di permalukan di hadapan semua tamu wiyasa. Badan Sabrina semakin gemetar, Andhini melihat ke arah Sabrina yang menggenggam erat tanganya.

“Ada apa sayang? Kenapa kamu...” perkataan Andhini terputus saat dia melihat raut wajah Sabrina sangat ketakutan. Wiyasa yang sedang membantu porter menyusun barang barang mereka di atas troli.

“Mas” panggil Andhini, Wiyasa mendekat ke arah Andhini dan Sabrina.

“ada apa dek?” tanya Wiyasa menghampiri Andhini yang sedang memeluk Sabrina untuk menenangkannya.

“Mas, sabrina” andhini melepaskan pekukannya agar Wiyasa bisa memeriksa Sabrina. Mata Wiyasa membuka lebar saat melihat kondisi Sabrina yang sangat ketakutan.

“Kenapa bisa begini dek?” tanya Wiyasa khawatir.

“Andhini juga nggak tau mas, sepertinya Sabrina takut dengan keramaian” kata Andhini

“ Traumanya begitu berat, mas takut jika nanti Sabrina depresi. Sesampainya kita di Surakarta mas akan membicarakan ini dengan teman mas” kata Wiyasa.

Wiyasa memeluk Sabrina agar tenang lalu menggendongnya untuk mendudukkannya di kursi yang tersedia pada peron stasiun.

“Sabrina, tenang...coba kamu tarik nafas dan buang perlahan-lahan. Ulangi terus ya nduk” Wiyasa dan Andhini terus menerus membantu menenangkan Sabrina.

Dengan kesabaran Wiyasa dan Andhini terus menerus menenangkan Sabrina hingga gadis kecil itu tenang.

Tidak lama Kereta menuju Surakarta akan berangkat, Wiyasa menggendong Sabrina untuk menaiki kereta di susul Andhini, setelah menemukan bangku mereka dan menyusun barang mereka yang di bantu oleh porter Wiyasa mengeluarkan uang puluhan ribu untuk membayar jasa porter.

Andhini duduk di samping Sabrina memeluknya memberikan kehangatan yang selama ini tidak pernah di dapatkan Sabrina.

Lambat laun mata Sabrina terasa berat, dia pun tertidur dalam dekapan hangat Andhini. Kereta mulai berjalan dengan kecepatan tinggi.

“Mas, Andhini benar-benar tidak habis pikir mengapa mas Arman begitu tega pada putri kandungnya sendiri”

“Mas juga tidak pernah menyangka, hati mas Arman sudah di kuasai dengan hawa nafsu dan keburukan. Semoga Allah membukakan pintu hatinya kelak”

Andhini menatap wajah Sabrina yang tertidur pulas,

“Mas, sebaiknya kita tidak usah saja mengadopsi anak mas”

“ kenapa dek? Bukankah kita sudah membicarakannya? Kenapa sekarang kamu tidak jadi mengadopsi anak?” tanya Wiyasa heran.

Sudah hampir 5 tahun pernikahan mereka, Andhini dan Wiyasa tidak dapat memiliki momongan karena rahim Andhini yang harus di angkat akibat tumor.

*************

terus dukung Author

dengan cara like, vote dan tipnya.....😊😊😊

jangan lupa juga kasih rate nya ya....😊😊😊

( Π_Π )

makasih..... tetap semangat 🤗🤗🤗🤗

Terpopuler

Comments

Nur Lely

Nur Lely

lanjut thor🙏

2023-09-01

0

Ayu Wardani

Ayu Wardani

sedih banget deh

2021-12-24

0

Aricha

Aricha

start lagi, gak hanya like, tapi sekarang aku tinggalkan juga komen buat author cantik nan baik hati ini 😇

2021-01-29

0

lihat semua
Episodes
1 Ep. 01
2 Ep. 02
3 Ep. 03
4 Ep. 04
5 Ep. 05
6 Ep. 06
7 Ep. 07
8 Ep. 08
9 Ep. 09
10 Ep. 10
11 Ep. 11
12 Ep. 12
13 Ep. 13
14 Ep. 14
15 Ep. 15
16 Ep.16
17 Ep. 17
18 Ep. 18
19 Ep. 19
20 Ep. 20
21 Ep. 21
22 Ep. 22
23 Ep. 23
24 Ep.24
25 Ep. 25
26 Ep. 26
27 Ep.27
28 Ep. 28
29 Ep. 29
30 Ep. 30
31 Ep. 31
32 Ep. 32
33 Ep. 33
34 Ep. 34
35 Ep. 35
36 Ep. 36
37 Ep. 37
38 Ep. 38
39 Ep. 39
40 Ep. 40
41 Ep. 41
42 Ep. 42
43 Ep. 43
44 Ep. 44
45 Ep. 45
46 Ep. 46
47 Ep. 47
48 Ep. 48
49 Ep. 49
50 kondisi semakin drop
51 Ep. 50
52 Ep. 51
53 Ep. 52
54 Ep. 53
55 Ep. 54
56 Ep. 55
57 Ep. 56
58 Ep. 57
59 Ep. 58
60 Ep. 59
61 Ep. 60
62 Ep. 61
63 Ep. 62
64 Ep. 63
65 Ep. 64
66 Ep. 65
67 Ep. 66
68 Ep. 67
69 Ep. 68
70 Ep. 69
71 Ep. 70
72 Ep. 71
73 Karya Baru Author nih, silahkan mampir....
74 Ep. 72
75 Ep. 73
76 Ep.74
77 Ep. 75
78 Ep. 76
79 Ep. 77
80 Ep. 78
81 Ep. 79
82 Ep. 80
83 Ep. 81
84 Ep. 82
85 Ep. 83
86 Ep. 84
87 Ep. 85
88 Ep. 86
89 Ep. 87
90 Ep. 88
91 Ep. 89
92 Ep. 90
93 Ep. 91
94 Ep. 92
95 Ep. 93
96 Ep. 94
97 Ep. 95
98 Ep. 96
99 Ep. 97
100 Ep. 98
101 Ep. 99
102 Ep. 100
103 Ep. 101
104 Ep. 102
105 Ep. 103
106 Ep. 104
107 Ep. 105
108 Ep. 106
109 Ep. 107
110 pengumuman
111 Ep. 108
112 Ep. 109
113 Ep. 110
114 Ep. 111
115 Ep. 112
116 Ep. 113
117 Ep. 114
118 Ep. 115
119 Ep. 116
120 Ep. 117
121 Ep. 118
122 Ep. 119
123 Ep. 120
124 Ep. 121
125 Ep. 122
126 Ep. 123
127 Ep. 124
128 Ep. 125
129 Ep. 126
130 Ep. 127
131 Ep. 128
132 Ep.129
133 Ep. 130
134 Ep. 131
135 Ep. 132
136 Ep. 133
137 Ep. 134
138 Ep. 135
139 Ep. 136
140 Ep. 137
141 Ep. 138
142 Ep. 139
143 Ep.140
144 Ep. 141
145 Ep. 142
146 Ep. 143
147 Ep. 144
148 Ep. 145
149 Ep. 146
150 Ep. 147
151 Ep. 148
152 maaf para reader...
153 Ep. 149
154 Ep. 150
155 Ep. 151
156 Ep. 152
157 Ep. 153
158 Ep. 154
159 Ep. 155
160 Ep. 156
161 Ep. 157
162 Ep. 158
163 Ep. 159
164 Ep. 160
165 Ep. 161
166 Ep. 162
167 Ep. 163
168 Ep. 164
169 Ep. 165
170 Ep. 166
171 Ep. 167
172 Ep. 168
173 Ep. 169
174 Ep. 170
175 Ep. 171
176 Ep. 172
177 Ep. 173
178 Ep. 174
179 Ep. 175
180 Ep. 176
181 Ep. 177
182 Ep. 178
183 Ep. 179
184 Ep. 180
185 Ep. 181
186 Ep. 182
187 Ep. 183
188 Ep. 184
189 Ep. 185
190 Ep. 186
191 Ep. 187
192 Ep. 188
193 Ep. 189
194 Ep. 190
195 Ep. 191
196 Ep. 192
197 Ep. 193
198 Ep. 194
199 Ep. 195
200 Ep. 196
201 Ep. 197
202 Ep. 198
203 Ep. 199
204 Ep. 200
205 Ep. 201
206 Ep. 202
207 Ep. 203
208 Ep. 204
209 Ep. 205
210 Ep. 206
211 Ep. 207
212 Ep. 208
213 Ep. 209
214 Ep. 210
215 Ep. 211
216 Ep. 212
217 Ep. 213
218 Ep. 214
219 Ep. 215
220 Ep. 216
221 Ep. 217
222 Ep. 218
223 Ep. 219
224 Ep. 220
225 Ep. 221
226 Ep. 222
227 Ep. 223
228 Ep. 224
229 Ep. 225
230 Ep. 226
231 Ep. 227
232 Ep. 228
233 Ep. 229
234 Ep. 230
235 Ep. 231
236 Ep. 232
237 Ep. 233
238 Ep. 234
239 Ep. 235
240 Ep. 236
241 Ep. 237
242 Ep. 238
243 Ep. 239
244 Ep. 240
245 Ep. 241
246 Ep. 242
247 Ep. 243
248 Ep. 244
249 Ep. 245
250 Ep. 246
251 Ep. 247
252 Ep. 248
Episodes

Updated 252 Episodes

1
Ep. 01
2
Ep. 02
3
Ep. 03
4
Ep. 04
5
Ep. 05
6
Ep. 06
7
Ep. 07
8
Ep. 08
9
Ep. 09
10
Ep. 10
11
Ep. 11
12
Ep. 12
13
Ep. 13
14
Ep. 14
15
Ep. 15
16
Ep.16
17
Ep. 17
18
Ep. 18
19
Ep. 19
20
Ep. 20
21
Ep. 21
22
Ep. 22
23
Ep. 23
24
Ep.24
25
Ep. 25
26
Ep. 26
27
Ep.27
28
Ep. 28
29
Ep. 29
30
Ep. 30
31
Ep. 31
32
Ep. 32
33
Ep. 33
34
Ep. 34
35
Ep. 35
36
Ep. 36
37
Ep. 37
38
Ep. 38
39
Ep. 39
40
Ep. 40
41
Ep. 41
42
Ep. 42
43
Ep. 43
44
Ep. 44
45
Ep. 45
46
Ep. 46
47
Ep. 47
48
Ep. 48
49
Ep. 49
50
kondisi semakin drop
51
Ep. 50
52
Ep. 51
53
Ep. 52
54
Ep. 53
55
Ep. 54
56
Ep. 55
57
Ep. 56
58
Ep. 57
59
Ep. 58
60
Ep. 59
61
Ep. 60
62
Ep. 61
63
Ep. 62
64
Ep. 63
65
Ep. 64
66
Ep. 65
67
Ep. 66
68
Ep. 67
69
Ep. 68
70
Ep. 69
71
Ep. 70
72
Ep. 71
73
Karya Baru Author nih, silahkan mampir....
74
Ep. 72
75
Ep. 73
76
Ep.74
77
Ep. 75
78
Ep. 76
79
Ep. 77
80
Ep. 78
81
Ep. 79
82
Ep. 80
83
Ep. 81
84
Ep. 82
85
Ep. 83
86
Ep. 84
87
Ep. 85
88
Ep. 86
89
Ep. 87
90
Ep. 88
91
Ep. 89
92
Ep. 90
93
Ep. 91
94
Ep. 92
95
Ep. 93
96
Ep. 94
97
Ep. 95
98
Ep. 96
99
Ep. 97
100
Ep. 98
101
Ep. 99
102
Ep. 100
103
Ep. 101
104
Ep. 102
105
Ep. 103
106
Ep. 104
107
Ep. 105
108
Ep. 106
109
Ep. 107
110
pengumuman
111
Ep. 108
112
Ep. 109
113
Ep. 110
114
Ep. 111
115
Ep. 112
116
Ep. 113
117
Ep. 114
118
Ep. 115
119
Ep. 116
120
Ep. 117
121
Ep. 118
122
Ep. 119
123
Ep. 120
124
Ep. 121
125
Ep. 122
126
Ep. 123
127
Ep. 124
128
Ep. 125
129
Ep. 126
130
Ep. 127
131
Ep. 128
132
Ep.129
133
Ep. 130
134
Ep. 131
135
Ep. 132
136
Ep. 133
137
Ep. 134
138
Ep. 135
139
Ep. 136
140
Ep. 137
141
Ep. 138
142
Ep. 139
143
Ep.140
144
Ep. 141
145
Ep. 142
146
Ep. 143
147
Ep. 144
148
Ep. 145
149
Ep. 146
150
Ep. 147
151
Ep. 148
152
maaf para reader...
153
Ep. 149
154
Ep. 150
155
Ep. 151
156
Ep. 152
157
Ep. 153
158
Ep. 154
159
Ep. 155
160
Ep. 156
161
Ep. 157
162
Ep. 158
163
Ep. 159
164
Ep. 160
165
Ep. 161
166
Ep. 162
167
Ep. 163
168
Ep. 164
169
Ep. 165
170
Ep. 166
171
Ep. 167
172
Ep. 168
173
Ep. 169
174
Ep. 170
175
Ep. 171
176
Ep. 172
177
Ep. 173
178
Ep. 174
179
Ep. 175
180
Ep. 176
181
Ep. 177
182
Ep. 178
183
Ep. 179
184
Ep. 180
185
Ep. 181
186
Ep. 182
187
Ep. 183
188
Ep. 184
189
Ep. 185
190
Ep. 186
191
Ep. 187
192
Ep. 188
193
Ep. 189
194
Ep. 190
195
Ep. 191
196
Ep. 192
197
Ep. 193
198
Ep. 194
199
Ep. 195
200
Ep. 196
201
Ep. 197
202
Ep. 198
203
Ep. 199
204
Ep. 200
205
Ep. 201
206
Ep. 202
207
Ep. 203
208
Ep. 204
209
Ep. 205
210
Ep. 206
211
Ep. 207
212
Ep. 208
213
Ep. 209
214
Ep. 210
215
Ep. 211
216
Ep. 212
217
Ep. 213
218
Ep. 214
219
Ep. 215
220
Ep. 216
221
Ep. 217
222
Ep. 218
223
Ep. 219
224
Ep. 220
225
Ep. 221
226
Ep. 222
227
Ep. 223
228
Ep. 224
229
Ep. 225
230
Ep. 226
231
Ep. 227
232
Ep. 228
233
Ep. 229
234
Ep. 230
235
Ep. 231
236
Ep. 232
237
Ep. 233
238
Ep. 234
239
Ep. 235
240
Ep. 236
241
Ep. 237
242
Ep. 238
243
Ep. 239
244
Ep. 240
245
Ep. 241
246
Ep. 242
247
Ep. 243
248
Ep. 244
249
Ep. 245
250
Ep. 246
251
Ep. 247
252
Ep. 248

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!