3. Nyinyiran balasan

"Target udah kelihatan, Ndre?" Tanya Fey yang sedikit gelisah.

"Belum, Kak. Menurut informasi, mereka bakal transaksi sepuluh menit lagi di sini." Jawab Andre, salah satu Juniornya di Agensi.

Kali ini Fey, Andre dan Excel di tugaskan ikut dalam operasi penggerebekan transaksi narkoba dalam jumlah yang cukup fantastis. Pimpinan gembong narkoba yang akan mereka lumpuhkan kali ini adalah seorang buronan Interpol.

Sesuai perintah Kapten, mereka harus menangkapnya dalam kondisi hidup karna akan di serahkan ke negara asalnya jika memang mereka berhasil menangkapnya. Tentu, mereka bertiga yang berasal dari Agen Rahasia dengan pelatihan yang khusus dan luar biasa ketat itu, menjadi harapan besar pemerintah untuk bisa melumpuhkan buronan.

"Bener lokasinya di sini?" Tanya Excel yang melihat tempat yang menjadi dugaan transaksi dengan teropong.

"Bener, Kak. Sesuai titik koordinat yang di kirim." Kali ini Fey yang menjawab sambil memosisikan senapannya.

"O.K. Gue sama Andre gabung sama pasukan di bawah. Lo baik - baik sendirian di sini, Fey." Pesan Excel yang menjadi ketua pasukan.

"Siap!." Jawab Fey yang masih sibuk membidik dengan senapannya.

Tak lama berselang, terdengar suara Kapten mereka melalui earpice. Kapten Yudha memberikan aba - aba pada ketiga prajurit andalannya yang sedang bertugas.

"Siap, Kapten." Jawab mereka bersamaan di tempat yang berbeda.

Sesuai dengan apa yang di sampaikan Kapten, Fey yang mengawasi situasi dengan menggunakan teropong dari kejauhan, mulai melihat beberapa orang masuk dengan membawa koper besar. Namun, tempat pertemuan mereka berpindah dari titik yang di informasikan.

"Target sudah tiba, posisi arah jam tiga." Ujar Fey yang mengabarkan pada rekan - rekannya yang berada di tempat persembunyian masing - masing.

Fey pun segera merubah posisi senapannya sembari terus mengabarkan apa yang ia lihat saat ini. Setelah memastikan posisi senapannya sudah tepat, Fey mulai mengamati target utama. Tentu saja target utama mereka berada dalam posisi penyamaran, hingga Fey harus benar - benar jeli.

"O.K. Target lock!." Ujar Fey dengan senyuman yang terkembang setelah menemukan apa yang ia cari.

Sesuai dengan rencana mereka, Fey akan melumpuhkan target utama dan pasukan yang berada di bawah, akan mengurus sisanya.

"Sniper ready. Three..." Fey mulai menghitung untuk memberi aba - aba.

"Two..."

"One..."

"Shoot!"

Jari lentik Fey menari dengan lincah pada senapan. Dengan cepat ia menarik pelatuk senapannya setelah yakin bidikannya tepat. Peluru yang keluar pun menari di udara sebelum mengenai kaki target utama.

Suara teriakan dari target utama, membuat rombongannya yang sedang melakukan transaksi panik. Situasi semakin mencekam kala dua pasukan yang sudah bersiap langsung menyerbu masuk.

Baku tembak pun tak bisa di elakkan, mereka saling menembak untuk melindungi diri. Fey masih fokus di tempatnya sembari melepaskan beberapa tembakan pada orang yang membahayakan pasukan.

Untungnya, mereka berhasil menyelesaikan misi kali ini. Target utama tersungkur dalam kondisi lemah dengan dua tembakan di bagian kaki.

"Mission Complete!" Ujar Excel yang mengakhiri misi mereka hari ini.

Ketiga orang Agen Rahasia langsung kembali ke Markas setelah berhasil menjalankan misi. Tugas mereka hanya melumpuhkan target utama, sisanya akan di urus oleh pasukan yang sudah di siapkan.

Sesampainya di Markas, Fey bersama Excel dan Andre segera menemui Kapten Yudha untuk menyampaikan laporan. Setelahnya, dengan terburu - buru Fey kembali ke ruangan untuk berganti pakaian.

"Wiiih, mode Nyonya Sosialita nih. Mau kemana lo, Fey? Ngomong - ngomong, itu ruangan atau walk in closet sih? Semenjak jadi istri CEO Mall, kayaknya baju - baju di Mall jadi pindah kesini." Ledek Elno yang baru datang untuk tugas stand by. Kebetulan, ruangan Elno berada di sebrang ruangan Fey.

"Berisik banget sih lo, El! Komentar mulu kek komentator sepak bola, gue sumpel pake duit nanti mulut lo." Gerutu Fey.

"Ish, ngeri banget ancemannya. Jadi Sugar Mommy gue aja, mau gak Fey?." Goda Elno sambil tertawa.

"Dih, jijay! Udah ah, gue cabut dulu." Ujar Fey.

"Eh, Lo mau kemana, Nyonya?" Tanya Elno.

"Ada janji sama Mamer." Jawab Fey sambil berlari meninggalkan Elno menuju ke tempat parkir.

Fey mengemudikan mobil Mini Cabrionya dengan kecepatan tinggi. Sesekali netranya melirik jam tangan yang seolah sedang memburu.

"Mampus, gue!." Lirih Fey yang kemudian semakin mempercepat laju mobilnya.

Fey segera memarkirkan mobilnya dan setengah berlari masuk ke Cafe yang ada di sebelah Butik. Ia sedikit lega saat melihat Mama mertuanya yang masih berada di sana bersama teman - temannya.

"Fey! Sini..." Mama Mila melambaikan tangannya dan tersenyum menyambut kedatangan menantunya.

Fey segera menghampiri Mama Mila dengan senyuman yang mengembang. Fey memang pandai menempatkan diri, ia adalah wanita yang mengerti situasi dan tau bagaimana harus bertindak.

"Maaf ya, Ma. Fey datang terlambat." Ujar Fey sambil memeluk dan mengecup kedua pipi Mama Mila.

"Gak apa - apa, Sayang. Jeng, kenalin ini Feylin menantu saya, istrinya Giantara." Mama Mila memperkenalkan menantunya pada teman - teman semasa bersekolah di SMP. Beberapa teman Mama Mila memang tidak bisa datang saat resepsi pernikahan Giantara dan Feylin di gelar.

"Hay, Tante. Salam kenal, saya Fey." Ujar Fey, ia juga menyalami satu persatu orang - orang yang sedang bersama Mama Mila.

Sikap sopan dan humble Fey itu, tentu membuat teman - teman Mama Mila kagum. Terlebih lagi wajah cantik Fey yang tentu mendapat pujian dari teman - teman Mama Mila.

"Kamu dari mana, Fey? Banyak kerjaan ya?" Tanya Mama Mila ketika Fey duduk di sebelahnya.

"Tadi mendadak ada yang minta konsultasi, Ma. Rekan - Rekan Fey lagi padet kerjaan, jadi terpaksa Fey ke kantor dulu." Kilah Fey.

"Gitu? Ya ampun, harusnya kamu telfon Mama, Fey. Gak apa - apa kalau gak bisa datang." Ujar Mama Mila.

"Enggak kok, Ma. Fey kan udah janji mau nemenin Mama." Ujar Feylin sambil mengusap lembut punggung tangan Mama Mila.

"Aduh, Jeng Mila beruntung sekali ya, punya menantu perhatian. Padahal katanya lagi sibuk."

"Iya nih, memangnya kamu kerja dimana, Fey?" Tanya salah satu teman Mama Mila.

"Saya kerja di kantor Lembaga Bantuan Hukum milik pemerintah, Tante." Jawab Fey.

"Oh, Pengacara ya. Kerja di LBH, gajinya kecil dong, Fey? Kan kebanyakan orang gak mampu atau orang mau hemat yang pakai jasa Pengacara LBH." Sindir salah seorang teman Mama Mila yang lain.

Mendengar itu, Mama Mila tentu tak terima menantunya di rendahkan. Ia ingin membalas ucapan rekannya, namun Fey menahan dengan menggenggam tangan Mama Mila dan mengedipkan matanya.

"Iya ya, Tante? Saya gak tau sih, berapa gaji rekan - rekan saya. Soalnya dulu saya menolak saat mau di berikan gaji. Jadi suka rela aja kerja di sana, hitung - hitung beramal, dari pada gabut di rumah? Lagi pula, uang bulanan dari Kak Gian udah banyak, Tante. Lebih dari cukup kalo cuma untuk menuhin kebutuhan saya dari ujung kaki sampe ujung rambut pake barang - barang branded." Jawab Fey yang membuat si Penyindir itu terdiam dengan wajah masam.

Tentu saja Fey tetap mempertahankan senyum manisnya saat membalas nyinyiran rekan Mama Mila. Mama Mila sendiri hanya bisa tersenyum menahan tawa mendengar kata - kata balasan dari Menantunya. Begitu pula rekan Mama Mila yang lain, mereka pun turut tersenyum menahan tawa mendengar jawaban 'sombong' Feylin.

Terpopuler

Comments

Faqisa Sakila

Faqisa Sakila

lanjut thor..
ud gk sbar nungguny

2025-10-25

2

Meywar

Meywar

Jos Fey..tukang nyinyir tanda diriku y😄😄

2025-11-18

1

Ita Xiaomi

Ita Xiaomi

Keahlian agen rahasia.

2025-10-25

1

lihat semua
Episodes
1 1. Istri CEO
2 2. Akting
3 3. Nyinyiran balasan
4 4. Kode Bahaya
5 5. Luka Di Dahi
6 6. Pembelaan
7 7. Kedekatan Berkat Kia
8 8. Misi Khusus
9 9. Bukan Rekan Biasa
10 10. Misi Selesai
11 11. Pengacara Ghoib
12 12. Janji Gian
13 13. Tersedak
14 14. Terus Menggoda
15 15. Karna Gita
16 16. Kabar Duka
17 17. Duka Mendalam
18 18. Ungkapan Perasaan
19 19. TTB
20 20. Demam
21 21. Salah Sasaran
22 22. Si Tukang Ngeles
23 23. Tiba - Tiba Posesif
24 24. Tiba - Tiba Bucin
25 25. Perampokan
26 26. Dicurigai
27 27. Rahasia?
28 28. Kisah Masa Lalu
29 29. Pertemuan Tak Terduga
30 30. Cuti
31 31. Curian Maut
32 32. Teror
33 33. Alasan Lain
34 34. Berubah Pikiran
35 35. Datang ke Pesta
36 36. Bertemu dengan 'Neraka'
37 37. Keguguran?
38 38. Orang Berharga
39 39. Berhasil!
40 40. Narsis
41 41. Sampai Di Rumah
42 42. Keponakanku, Sainganku
43 43. Pria Avatar
44 44. Bukan Kardus
45 45. Akhirnya Mengaku
46 46. Gurau jee
47 47. Zona Merah
48 48. Perpisahan Sementara?
49 49. Kecurigaan
50 50. Ledakan
51 51. Harapan
52 52. Kembali Pulang
53 53. Keputusan
54 54. Pertemuan Yang Tak Disangka
55 55. Dilema
56 56. Kamu dan Profesiku
57 57. Persetujuan Gian
58 58. Mengerjai Yuan
59 59. Bukan Sekedar Pekerjaan
60 60. Kejutan.
61 61. Tempe Goreng
62 62. Kisah di Sore Hari
63 63. Kembali Beraktifitas
64 64. Selamat Datang!
65 65. Misi Khusus
66 66. Dua Misi
67 67. Tongkat Kematian
68 68. Pria Psikopat
69 69. Gian di Culik?
70 70. Di Lumpuhkan
71 71. Amnesia
72 72. Rindu Kia
73 73. Bom
74 74. Penjinak Bom
75 75. Latihan Militer
Episodes

Updated 75 Episodes

1
1. Istri CEO
2
2. Akting
3
3. Nyinyiran balasan
4
4. Kode Bahaya
5
5. Luka Di Dahi
6
6. Pembelaan
7
7. Kedekatan Berkat Kia
8
8. Misi Khusus
9
9. Bukan Rekan Biasa
10
10. Misi Selesai
11
11. Pengacara Ghoib
12
12. Janji Gian
13
13. Tersedak
14
14. Terus Menggoda
15
15. Karna Gita
16
16. Kabar Duka
17
17. Duka Mendalam
18
18. Ungkapan Perasaan
19
19. TTB
20
20. Demam
21
21. Salah Sasaran
22
22. Si Tukang Ngeles
23
23. Tiba - Tiba Posesif
24
24. Tiba - Tiba Bucin
25
25. Perampokan
26
26. Dicurigai
27
27. Rahasia?
28
28. Kisah Masa Lalu
29
29. Pertemuan Tak Terduga
30
30. Cuti
31
31. Curian Maut
32
32. Teror
33
33. Alasan Lain
34
34. Berubah Pikiran
35
35. Datang ke Pesta
36
36. Bertemu dengan 'Neraka'
37
37. Keguguran?
38
38. Orang Berharga
39
39. Berhasil!
40
40. Narsis
41
41. Sampai Di Rumah
42
42. Keponakanku, Sainganku
43
43. Pria Avatar
44
44. Bukan Kardus
45
45. Akhirnya Mengaku
46
46. Gurau jee
47
47. Zona Merah
48
48. Perpisahan Sementara?
49
49. Kecurigaan
50
50. Ledakan
51
51. Harapan
52
52. Kembali Pulang
53
53. Keputusan
54
54. Pertemuan Yang Tak Disangka
55
55. Dilema
56
56. Kamu dan Profesiku
57
57. Persetujuan Gian
58
58. Mengerjai Yuan
59
59. Bukan Sekedar Pekerjaan
60
60. Kejutan.
61
61. Tempe Goreng
62
62. Kisah di Sore Hari
63
63. Kembali Beraktifitas
64
64. Selamat Datang!
65
65. Misi Khusus
66
66. Dua Misi
67
67. Tongkat Kematian
68
68. Pria Psikopat
69
69. Gian di Culik?
70
70. Di Lumpuhkan
71
71. Amnesia
72
72. Rindu Kia
73
73. Bom
74
74. Penjinak Bom
75
75. Latihan Militer

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!