Chapter 1: Negosiasi dengan Takdir Tua

Bau arak murah dan kesedihan memenuhi gubuk itu. Old Man Zhang terbaring di atas tikar jeraminya yang tipis, matanya yang keruh menatap langit-langit yang penuh sarang laba-laba. Ketika Li Fan masuk, dia bahkan tidak menoleh.

"Pergilah, nak," gumannya, suaranya serak. "Orang tua sepertiku tidak punya apa-apa lagi untuk diberikan, bahkan kata-kata bijak sekalipun."

"Justru, Old Man," sahut Li Fan, suaranya tenang namun mengandung keyakinan yang tidak biasanya. "Aku yang datang untuk memberimu sesuatu."

Dia berjongkok di samping pria tua itu, matanya dengan cepat menilai keadaan. Persendian Zhang bengkak, napasnya terdengar berat. Ini lebih dari sekadar kelelahan; ini kelelahan yang menghabiskan seluruh kehidupan.

Layar sistemnya masih terbuka di sudut pandangannya, mengingatkannya pada misinya.

[Tugas Perkenalan: Ubah Takdir Seseorang.]

[Waktu Tersisa: 23 jam, 54 menit.]

"Aku tahu mereka akan mengusirmu," kata Li Fan langsung ke pokok persoalan.

Old Man Zhang memejamkan mata, seolah menahan rasa sakit. "Lalu? Dunia ini tidak punya tempat untuk orang yang tidak berguna. Aku sudah menerima takdirku."

"Bagaimana jika takdir bisa dinegosiasikan ulang?" tantang Li Fan. "Bagaimana jika kau masih bisa berguna, bukan untuk mereka, tapi untuk dirimu sendiri?"

Pria tua itu akhirnya menoleh, matanya menyipit memeriksa remaja di hadapannya. "Kau... kau ini Li Fan, kan? Si Kayu Rendah yang selalu murung itu. Apa yang kau pikir bisa kau lakukan?"

Lebih dari yang kau bayangkan, pikir Li Fan. Tapi yang diucapkannya adalah, "Aku punya ide. Kau tahu ladang herbal di lereng bukit barat? Yang penuh dengan Yellow Root Grass yang hampir mati?"

"Semua orang tahu. Tanah di sana sudah tandus. Bahkan rumput liar pun enggan tumbuh."

"Justru itu. Aku punya cara untuk menyuburkannya kembali."

Zhang mendengus, memalingkan muka. "Omong kosong. Bahkan Elder Pengelola pun sudah menyerah."

"Ini bukan teknik kultivasi, Old Man. Ini... pengetahuan dari kampung halamanku." Itu tidak sepenuhnya bohong. Dalam kehidupan sebelumnya, kakeknya adalah seorang petani yang piawai. Dia ingat cerita-cerita tentang rotasi tanaman, pupuk alami, dan irigasi. Hal-hal yang di dunia sebelumnya adalah pengetahuan umum, tapi di sini, di dunia yang terobsesi dengan energi spiritual dan teknik kultivasi rahasia, pengetahuan dasar itu mungkin saja menjadi revolusioner.

"Kau pikir aku akan percaya pada omong kosong seorang Kayu Rendah?" gerutu Zhang.

Li Fan menarik napas dalam. Ini adalah langkah pertama yang berisiko. Dia harus meyakinkan orang yang sudah putus asa dengan janji yang bahkan dia sendiri belum bisa buktikan.

"Kau akan diusir dalam beberapa hari, benar?" katanya, suaranya lebih lembut. "Apa ruginya mencoba? Jika gagal, kau tetap akan diusir. Tapi jika berhasil... mungkin mereka akan mengizinkanmu tinggal. Atau bahkan memberimu posisi yang lebih baik."

Ada cahaya sekilas di mata Old Man Zhang yang keruh. Seberkas harapan yang sangat tipis, hampir tak terlihat. Itu yang dibutuhkan Li Fan.

"Apa... rencanamu?" tanya Zhang akhirnya, dengan enggan.

Li Fan tersenyum. Ini awal yang baik.

"Sederhana saja. Kita butuh kotoran kelinci dari kandang di belakang dapur, daun-daun kering yang membusuk di hutan, dan abu dari tungku. Kita campur semuanya, biarkan selama sehari, lalu sebarkan di ladang itu."

Zhang mengerutkan kening. "Kotoran? Kau mau kita memakai kotoran?"

"Percayalah," kata Li Fan. "Ini akan mengembalikan kehidupan ke tanah itu."

[Peringatan: Tindakan pengguna berpotensi mengubah Takdir Subyek 'Old Man Zhang'. Perkiraan Poin Pengaruh: 50-100 poin, tergantung tingkat keberhasilan.]

Lima puluh poin? Itu hanya setengah dari yang dijanjikan tugas. Tapi itu logis. Mengubah nasib seseorang sepenuhnya mungkin membutuhkan lebih dari sekadar memberi mereka harapan. Dia perlu membuktikan bahwa harapan itu nyata.

"Baiklah," desis Old Man Zhang akhirnya, mendorong dirinya untuk duduk. "Aku tidak punya hal lain untuk dilakukan. Tapi kau harus membantuku. Kaki tua ini tidak bisa membawa kotoran kelinci sendirian."

"Tentu saja," jawab Li Fan, merasa lega. "Kita mulai besok pagi."

---

Keesokan paginya, sebelum fajar menyingsing, Li Fan sudah membangunkan Old Man Zhang. Mereka bekerja dalam diam, menghindari perhatian. Membawa keranjang anyaman, mereka mengumpulkan kotoran kelinci, mengais daun busuk, dan menyelundupkan abu dari tungku dapur.

Beberapa murid yang melihat mereka menertawakan "si Kayu Rendah dan si Tua Bangka yang main-main dengan kotoran." Li Fan mengabaikan mereka. Fokusnya tertuju pada tugasnya, pada sistem yang menanti di sudut pandangnya.

Setelah mencampur semua bahan dalam sebuah lubang yang mereka gali, mereka menutupnya dan menunggu. Old Man Zhang duduk di dekatnya, keraguan jelas terpancar dari wajahnya.

"Hanya sehari?" tanyanya untuk kesepuluh kalinya. "Tidak mungkin ini bekerja hanya dalam sehari."

"Percayalah," ulang Li Fan, meski di dalam hatinya sendiri juga ada keraguan. Apa pengetahuan dunia lamanya benar-benar bisa bekerja di dunia yang aneh ini?

Hari berganti malam. Li Fan hampir tidak bisa tidur. Keesokan paginya, ketika mereka membuka lubang kompos, sebuah aroma tanah yang segar dan kaya menyambut mereka, sangat berbeda dengan bau busuk yang mereka harapkan.

"Luar biasa," gumam Old Man Zhang, merasakan tekstur kompos itu dengan jemarinya yang gemetar. "Bahkan tanah di kebun Elder tidak seharum ini."

Mereka dengan cepat menyebarkan kompos itu di sepetak tanah kecil di ladang herbal yang tandus. Mereka memilih area yang paling gersang, sebagai ujian.

Kemudian, mereka menunggu.

Hari itu berlalu tanpa perubahan. Old Man Zhang mulai kehilangan harapan lagi. Bahkan Li Fan mulai bertanya-tanya apakah sistemnya hanya halusinasi.

Tapi ketika fajar menyingsing pada hari ketiga, sesuatu yang ajaib terjadi.

Tunas-tunas hijau muda, penuh kehidupan, menembus permukaan tanah yang sebelumnya keras dan retak. Tidak hanya itu, tunas-tunas itu tumbuh dengan kecepatan yang terlihat mata, dalam beberapa jam saja sudah mencapai ketinggian beberapa inci, dengan warna hijau yang cerah dan penuh vitalitas.

"Itu... itu tidak mungkin!" teriak Old Man Zhang, suaranya pecah antara rasa takjub dan tidak percaya. "Yellow Root Grass... tumbuh di tanah mati! Dan secepat ini!"

Kegembiraannya menarik perhatian. Beberapa murid yang lewat berhenti, mata mereka terbelalak. Kabar itu menyebar seperti api.

Tak lama kemudian, Elder Pengelola yang bertanggung jawab atas perkebunan datang, wajahnya berkerut karena kesal karena terganggu. Tapi ketika dia melihat sepetak tanah subur yang hijau di tengah lahan gersang, ekspresinya berubah dari marah menjadi takjub, lalu penuh kecurigaan.

"Zhang! Apa yang kau lakukan?" hardiknya.

Old Man Zhang, yang tadinya penuh kegembiraan, langsung gemetar ketakutan. Dia menatap Li Fan, matanya memohon.

Saat itulah Li Fan melangkah maju. Jantungnya berdebar kencang, tapi suaranya tetap tenang.

"Elder, ini adalah teknik yang kubawa dari kampung halamanku. Old Man Zhang membantuku mengujinya."

Elder itu memandang Li Fan dengan tajam, matanya menyelidik. "Kau? Si Kayu Rendah? Kau mengharapkanku percaya bahwa kau, yang bahkan tidak bisa merasakan energi spiritual, menemukan cara untuk menghidupkan kembali tanah yang mati?"

"Ini bukan masalah energi spiritual, Elder," jawab Li Fan, mempertahankan kontak mata. "Ini masalah memahami tanah itu sendiri. Memberinya apa yang dibutuhkannya, bukan memaksanya dengan energi."

Elder itu terdiam sejenak, memandangi ladang herbal yang subur itu. Lalu, dia mendekat, merasakan daun-daun hijau itu dengan jarinya. Energi spiritual kecil tapi stabil terpancar dari tanaman itu.

"Hmm," dengusnya akhirnya. Dia menoleh ke Old Man Zhang. "Zhang, karena kau berperan dalam hal ini, posisimu aman. Bahkan, aku menugaskanmu untuk mengawasi perluasan teknik ini ke area lain. Kau akan mendapat jatah makan ganda."

Wajah Old Man Zhang berubah karena lega dan sukacita yang tak terbendung. Air mata mengalir di pipinya yang berkerut. Dia membungkuk berulang-ulang. "Terima kasih, Elder! Terima kasih!"

Lalu dia menoleh ke Li Fan, dan dalam matanya ada sesuatu yang lebih dari sekadar rasa terima kasih. Ada kekaguman. Keyakinan. Dia melihat bukan pada seorang remaja Kayu Rendah, tapi pada seseorang yang telah mengulurkan tangan dan menariknya dari jurang.

[Tugas Perkenalan Selesai!]

[Takdir Old Man Zhang telah diubah secara signifikan: Dari diusir dan mati dalam kemiskinan, menjadi dihormati dan aman secara finansial.]

[Menghitung Poin Pengaruh...]

[+120 Poin Pengaruh!]

[Total Poin Pengaruh: 120]

[Peringatan: Tindakan pengguna telah menarik perhatian faksi kecil dalam sekte. Perkiraan dampak jangka panjang: Sedang.]

Li Fan hampir tersedak melihat angka itu. Seratus dua puluh! Lebih dari yang dijanjikan! Sistem ini jelas menghargai hasil nyata, bukan hanya niat.

Dia menatap Old Man Zhang yang masih terus membungkuk-bungkuk, lalu ke Elder yang masih memeriksa tanaman itu dengan takjub, dan akhirnya ke murid-murid lain yang berkumpul, sekarang memandangnya dengan ekspresi bingung dan penuh rasa ingin tahu, bukan lagi hinaan.

Dia mengulurkan tangan dan mengubah hidup seorang pria. Sebagai imbalannya, dia mendapat poin yang bisa mengubah hidupnya sendiri.

Dia tersenyum, kali ini bukan senyum getap, tapi senyum penuh keyakinan. Jalan di depannya masih panjang. Dari 120 poin menuju 1000 poin yang dibutuhkan untuk meningkatkan akarnya. Tapi dia telah membuktikan konsepnya.

Kultivasi terlalu sulit? pikirnya, melihat layar sistemnya yang sekarang menunjukkan Akar Spiritual Saat Ini: Kayu Rendah (120/1000 Poin). Tidak masalah. Aku akan mereformasi dunia ini sebagai gantinya, satu langkah kecil pada satu waktu.

Dia berbalik dan berjalan pergi, meninggalkan kerumunan yang bingung, langkahnya ringan dan penuh tujuan untuk pertama kalinya sejak datang ke dunia ini. Perjalanan sang Pembangun Pengaruh baru saja dimulai.

Episodes
1 Prolog: Kontrak Pengubah Takdir
2 Chapter 1: Negosiasi dengan Takdir Tua
3 Chapter 2: Seni Memanipulasi Karma
4 Chapter 3: Ekonomi Sebutir Pil Spirit
5 Chapter 4: Pasar Gelap dan Buku Catatan
6 Chapter 5: Catur dan Tikus
7 Chapter 6: Badai dalam Cangkir Teh
8 Chapter 7: Ketika Gajah Mengamuk, Rumput yang Tersisa Akan Tumbuh Subur
9 Chapter 8: Titik Kritis
10 Chapter 9: Sebatang Bambu di Tengah Badai
11 Chapter 10: Kembali sebagai Peramal Kacau
12 Chapter 11: Mata-Mata di Balik Jubah Pertapa
13 Chapter 12: Akar yang Merayap di Bawah Istana
14 Chapter 13: Badai di Atas Awan yang Tenang
15 Chapter 14: Katalis di Dalam Gua
16 Chapter 15: Mata Baru untuk Melihat Dunia
17 Chapter 16: Inventaris Diri
18 Chapter 17: Mengasah Pedang
19 Chapter 18: Panggung Ujian
20 Chapter 19: Angin Perubahan dan Akar yang Berpindah
21 Chapter 20: Bayangan di Bawah Bulan Sabit
22 Chapter 21: Mata Air dan Puncak
23 Chapter 22: Gerbang Silver dan Jalan Tak Terhingga
24 Chapter 23: Landak dan Roda Penggerak
25 Chapter 24: Kota Bawah dan Mimpi yang Dijual
26 Chapter 25: Ulang Tahun dan Anugerah Tak Terduga
27 Chapter 26: Pertemuan di Kedai Minuman "Pemberhentian Pemandu"
28 Chapter 27: Badai Kecil dan Panen Besar
29 Chapter 28: Tanah Gersang dan Memori Embun
30 Chapter 29: Embun yang Berkumpul Menjadi Sungai
31 Chapter 30: Badai di Ufuk
32 Chapter 31: Jejak di Atas Salju
33 Chapter 32: Nama yang Berbisik
34 Chapter 33: Pertempuran untuk Jiwa Sebuah Desa
35 Chapter 34: Perisai dari Jerami dan Senyum dari Masa Lalu
36 Chapter 35: Tali-Tali yang Tak Terlihat
37 Chapter 36: Umpan dan Palu
38 Chapter 37: Noda Racun dan Akar yang Meresap
39 Chapter 38: Pasar Bebas dan Cengkeraman yang Longgar
40 Chapter 39: Bayangan dari Masa Lalu dan Terang Masa Depan
41 Chapter 40: Di Tepi Jurang, Sebuah Keputusan
42 Chapter 41: Hukum Bernapas, Badai Mendatang
43 Chapter 42: Angin Berembun
44 Chapter 43: Bakat Surgawi Untuk Rencana Iblis
45 Chapter 44: Mencuri Langit dan Mengganti Hari
46 Chapter 45: Darah Perak Membuat Langit Berduka
47 Chapter 46: Jiwa yang Kembali
48 Chapter 47: Membangun Kembali Dasar Sang Raja
49 Chapter 48: Menyambut Tamu
Episodes

Updated 49 Episodes

1
Prolog: Kontrak Pengubah Takdir
2
Chapter 1: Negosiasi dengan Takdir Tua
3
Chapter 2: Seni Memanipulasi Karma
4
Chapter 3: Ekonomi Sebutir Pil Spirit
5
Chapter 4: Pasar Gelap dan Buku Catatan
6
Chapter 5: Catur dan Tikus
7
Chapter 6: Badai dalam Cangkir Teh
8
Chapter 7: Ketika Gajah Mengamuk, Rumput yang Tersisa Akan Tumbuh Subur
9
Chapter 8: Titik Kritis
10
Chapter 9: Sebatang Bambu di Tengah Badai
11
Chapter 10: Kembali sebagai Peramal Kacau
12
Chapter 11: Mata-Mata di Balik Jubah Pertapa
13
Chapter 12: Akar yang Merayap di Bawah Istana
14
Chapter 13: Badai di Atas Awan yang Tenang
15
Chapter 14: Katalis di Dalam Gua
16
Chapter 15: Mata Baru untuk Melihat Dunia
17
Chapter 16: Inventaris Diri
18
Chapter 17: Mengasah Pedang
19
Chapter 18: Panggung Ujian
20
Chapter 19: Angin Perubahan dan Akar yang Berpindah
21
Chapter 20: Bayangan di Bawah Bulan Sabit
22
Chapter 21: Mata Air dan Puncak
23
Chapter 22: Gerbang Silver dan Jalan Tak Terhingga
24
Chapter 23: Landak dan Roda Penggerak
25
Chapter 24: Kota Bawah dan Mimpi yang Dijual
26
Chapter 25: Ulang Tahun dan Anugerah Tak Terduga
27
Chapter 26: Pertemuan di Kedai Minuman "Pemberhentian Pemandu"
28
Chapter 27: Badai Kecil dan Panen Besar
29
Chapter 28: Tanah Gersang dan Memori Embun
30
Chapter 29: Embun yang Berkumpul Menjadi Sungai
31
Chapter 30: Badai di Ufuk
32
Chapter 31: Jejak di Atas Salju
33
Chapter 32: Nama yang Berbisik
34
Chapter 33: Pertempuran untuk Jiwa Sebuah Desa
35
Chapter 34: Perisai dari Jerami dan Senyum dari Masa Lalu
36
Chapter 35: Tali-Tali yang Tak Terlihat
37
Chapter 36: Umpan dan Palu
38
Chapter 37: Noda Racun dan Akar yang Meresap
39
Chapter 38: Pasar Bebas dan Cengkeraman yang Longgar
40
Chapter 39: Bayangan dari Masa Lalu dan Terang Masa Depan
41
Chapter 40: Di Tepi Jurang, Sebuah Keputusan
42
Chapter 41: Hukum Bernapas, Badai Mendatang
43
Chapter 42: Angin Berembun
44
Chapter 43: Bakat Surgawi Untuk Rencana Iblis
45
Chapter 44: Mencuri Langit dan Mengganti Hari
46
Chapter 45: Darah Perak Membuat Langit Berduka
47
Chapter 46: Jiwa yang Kembali
48
Chapter 47: Membangun Kembali Dasar Sang Raja
49
Chapter 48: Menyambut Tamu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!