Belum istirahat telah berbunyi. Villa hendak keluar untuk mengisi perutnya.
"makan bareng yuukk.. " ajak juna yang tiba tiba nongol didepan villa
"traktir.. " jawab Villa
"siiiaappp.. "
"keluar aja. aku males ke kantin" kata villa
"mau nyari maem apa?? " tanya Juna
"pengen maem bakso di depan jalan sana"
"ok.tunggu didepan iya. aku ambil motor dulu.. " kata Juna lalu berlalu menuju tempat parkir. *
Villa menyeruput es teh yang tadi dia pesan. sambil menunggu pesanan bakso.
"wajah elo tegang amat?" kata juna
"gue belum siap dengan posisi gue.. " ujar villa
"tenang dong. gue yakin elo mampu kog." kata juna
Villa kembali menyeruput ea teh nya. suasana panas membuat jiwanya juga mendidih
"pesanan sudah siiap.. " kata pelayan bakso itu
juna mengambil perlengkapan nya sambel kecap saos dan kerupuk tak ketinggalan.
"makan dulu.. " ajak juna
Villa membumbui baksonya dengan sambal yang lumayan banyak. ia jadi ingat Tommy. lelaki itu pasti memarahi nya kalau sampe tau ia makan sambel s3banyak ini.
"banyak banget sambelnyaa. sakit nanti perutnya" kata juna
"nggak lah. gue doyan pedes kog.. " jawab Villa
"tapi ga sampai segitu banyaknya dongg.. " kata juna lagi
"gapapa.gue udah biasa.. " jawab villa
Juna hanya mengiyakan. juna merasa senang bisa sering sering bareng Villa. moga ini awal yang baik.. doa Adam lirih
"mbak es teh nya tambah satu lagi yaa.. " kata Villa
"iya.sebentar.. " jawab sang pelayan
"haus banget pa?? " tanya Juna
Villa mengangguk lalu menghabiskan baksonya dengan lahap. juna memandangi keterangan. cantik kog rakus pikir nya
Tidak berapa lama es teh telah datang. vila menyambutnya dengan senang hati. villa mengeluarkan sebatang rokok mild dari dalam tasnya dan menyalakan nya. "elo ngerokok? " tanya juna heran
"buat ngilangin sepaneng aja" jawab Villa dengan menghisap dalam rokoknya
"ga baik lho cewek ngerokok.. " kata juna
"bodo amat. yang rugi gue sendiri ngapain elo yang repot sihh.. " kata Villa
"ga gitu juga VII.. cewek yang ngerokok itu kesannya ga bagus.. " kata juna menjelaskan.
Villa tak menggubris ucapan juna. malah Villa sengaja mengepul kan asap tepat didepan muka Juna
"udah gih ngerokok nya. kita balik ntar telat... " kata juna lantas membayar bakso tadi
Villa mematikan rokoknya serta menghabiskan es teh nya. lantas beranjak mengikuti juna yang sudah siap untuk kembali bekerja. *
Meeting siang itu dimulai. dihadiri oleh SPV gedung A dan B, serta para chief dan jarannya serta beberapa mekanik. banyak yang mendukung Villa tapi ada juga yang menatap sinis. entah itu karena iri atau apalah. Villa tak mau ambil pusing. yang namanya dunia kerja pastilah ada persaingan. biarkan saja yang jelas fun terus. pikir Villa.
Banyak yang mengucapkan selamat kepada Villa. namun ada juga yang mengucapkan hanya karena ikutan yang lain. padahal dalam hati eneg. wajarlah kalau banyak yang iri. selain masih muda, cantik dan loyal sikap villa. walau terkesan tomboy diluar kerja namun didalam ruang kerja Villa tetap semaksimal mungkin mengeluarkan kharismanya sebagai seorang cewek tulen.
Nampak pula Juna juga ikut hadir dalam meeting siang itu dan mengucapkan selamat padanya.
Letih rasanya hari ini. belum lagi nanti sore villa harus meeting dengan operatornya buat pamitan untuk meniti karir selanjutnya.
Villa baru merasakan berat untuk meninggalkan mereka. hampir setahun ini villa bersama sama dengan para operatornya yang sudah dianggap seperti keluarga sendiri bagi villa.
Maklum hubungan Villa dengan keluarganya tidak begitu baik. karena sering beda pendapat. hingga akhirnya Villa memutuskan untuk tinggal di kost dan mencari orang orang yang bisa dianggap menjadi keluarganya.
Bahkan jarang sekali Villa pulang untuk menengok keluarganya. karena kalau dirumah mesti yang ada hanya pertengkaran. Villa bosen dengan suasana seperti itu.
Tomy lah yang dulu sering menyuruhnya buat pulang kerumah. tapi Villa hanya mengiyakan. pamit pulang kerumah ujung ujungnya cuma tidur di kost sambil sesekali mematikan data ponselnya. karena yang Tomy tau rumah Villa jarang signal. makanya kadang aktif kadang nggak.
Entah kenapa tiba tiba Villa teringat Tomy. kangen dengan lelaki itu. villa lantas ke kamar mandi ditutupnya perlahan. dan dengan santainya duduk diatas kloset dan memencet nomor Tomy.
"kenapa?? elo ga kerja? jangan bilang kalau elo mules.. " kata Tommy
"belum ngomong udah dicecar aja..gue kerja tauk" sahut Villa lirih ia takut kedengeran orang lain
"hla terus kenapa?? " tanya Tomy lagi
"kangen aja ma elo" kata Villa blak blak an
"kangen pengen di jajanin kan?? " ujar Tomy
"heehehh.. tau aja" kata villa
"ga jajan mulu sekali sekali masak sendiri.. "
"masak apah?? "
"bikin apa kek yang enak gitu.. "
"on yang masak. ntar gue yang makan. "
"yallah.. maunya"
"udah dulu om. gue Mau kerja lagi. ."
"iya.tiati.. " kata Tomy lalu mematikan teleponnya
Hati Vila lebih tenang sekarang. dia keluar untuk melanjutkan aktifitasnya. suara Tomy mampu menenangkan dirinya yang kalut.
sosok Tomy yang cuek malah membuat villa nyaman. aneh kadang.tapi Villa menikmatinya.
"maaf mbak.. out put nya masih kurang. katanya operator yang biasanya ga masuk" kata yoga
Villa mengangguk lantas menuju ke operator baru yang menggantikan posisi operatornya yang tidak masuk.
"per jam dapat berapa? " tanya Villa
"25 mbak" jawabnya
"kamu tau targetnya berapa tiap jam?? " tanya Villa meninggi
"40 mbak" jawab operator itu
"terus mau kamu genap i kapan kekurangan kamu perjam?? kamu mau pulang telat? " kata Villa
"nggak mbak"
Operator itu terlihat ketakutan. a villa memang cenderung galak. tapi jika sudah ya bubar. istilahnya kalau orang Jawa sing uwis yo uwis
"berdiri kamu. aku ajarin lagi biar jahit kamu bisa cepat.. "ujar Devilla
operator itu berdiri dan memperhatikan cara Villa menjahit prosesnya dengan cepat dan tidak salah sedikitpun.
" udah paham belum? "tanya Villa
" contohin sekali lagi mbak.. "pintanya
Villa menuruti keinginan operator itu. tanpa dia sadari Yoga dari tadi memperhatikan tingkah lakunya. dan sesekali mencuri pandang ke Villa.
" kamu juga bisa belajar dari sekarang pak. nanti kalau udah aku tinggal kamu ga bingung"kata Villa mengagetkan Yoga
"hmm.. iya mbak" sahutnya
"kamu udah paham kan? kejarin ketinggalan kamu tadi. aku ga mau hari ini aku gagal lagi. 400 harus dapet.. " tekan Villa
Villa masih menunggui operator baru itu, melihat cara dia menjahit. ternyata sudah sesuai yang dia ajarkan.
"satu jam kedepan kamu harus dapat yaa. aku ga mau cuma 25.
pak satu jam lagi chek apa sudah ada peningkatan apa belum? bapak control terus per jam nya.. " perintah Villa
Yoga mengangguk canggung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments