Riziel pun berpisah dengan sakura setelah itu Riziel juga memasuki kelasnya yang belum ada guru masuk untuk mengajar.
"Dari mana saja tadi aku cari?" Clovis bertanya kepada Riziel.
"Ada apa tumben mencariku" Riziel menjawab pertanyaan clovis.
"Biasanya bareng ke kantin tadi malah meninggalkan" clovis berbicara kepada Riziel.
"Lama sih remedial juga jadi aku tinggal dan tadi baru dari rooftop sekolah karena sudah lama tidak merasakan angin sejuk" Riziel berbicara kepada clovis.
"Riziel benar dekat sakura seorang bunga sekolah kita gak salah lihat" clovis yang tidak percaya dengan beredarnya gosip tentang Riziel.
"Berisik bambang perempuan atau laki laki sih malah jadi suka gosip" Riziel yang kesal hingga menjitak kepala clovis.
"Urgh sakit dan Namaku clovis bukan bambang dan biarin sekali sekali ini tentang dirimu" clovis yang tersenyum membuat Riziel jijik.
"Berhenti membicarakan itu atau aku jitak lagi 5x" Riziel mengancam clovis tidak membicarakan gosip terbaru murid.
"Ampun bang jago" clovis berbuat memalukan lagi.
"Mulai kebiasaan lu lagi" Riziel menjitak lagi tambah keras.
"Sakit sakit ampun" clovis yang sudah menyerah.
"Tuh guru datang siap belajar" ucap Riziel kepada clovis.
"Tidak pasti akan membicarakan tentang ulangan lagi" clovis yang sudah lelah semenjak mengerjakan remedial matematika.
"Haha mampus" Riziel yang tertawa terbahak bahak.
Setelah guru datang dan benar saja yang di katakan clovis benar terjadi dan mereka pun mulai pelajaran sampai selesai dan waktu pulang pun tiba.
"Hahhh waktunya pulang masih ada waktu untuk pulang" Riziel segera mengambil motor di parkiran dan di parkiran sudah menunggu orang yang mengancam Riziel.
"Hei Riziel ingin pulang yah? Ikut kami dahulu" orang itu adalah david mengajak Riziel pergi menjauh dari sekolah.
"Aku kira kau akan mati ketakutan dengan kemarin aku bicara begitu ternyata mentalmu lumayan kuat dan kenapa mengajak jauh jauh bagaimana di depan sekolah ada gang sempit disana saja" Riziel yang mengajak david dan teman temannya ke tempat waktu menghajar dozen.
"Ayo tidak takut" david menerima tantangan Riziel.
Setelah itu mereka semua pun pergi bersama Riziel dan sakura melihatnya yang hanya bisa diam dan berharap baik baik saja dan sampailah di sana lalu Riziel mengganti bajunya lalu menyimpan di tasnya.
"Semuanya serang Riziel dan siksa tanpa ampun" perintah david kepada seluruh temannya.
"Sama saja gerakannya menyerang membabi buta seperti bandit" Riziel menghindari semua pukulan teman david.
Riziel terus saja menghindari serangannya dari teman david sampai semua lelah dan setelah itu baru Riziel menyerang mereka semua termasuk david sendiri dan Riziel pun lengah satu temannya david membawa kerambit yang langsung menusuk tubuhnya Riziel di bagian punggungnya.
"Ohok terpaksa harus menggunakannya [Greed creation : healer]" Riziel langsung menyembuhkan lukanya lumayan lama.
"Siksa dan bunuh Riziel" david yang mulai senang.
"Jangan senang dahulu ini baru permulaan" Riziel pun memunculkan sabitnya dan mengeluarkan tekanan kekuatan spiritnya.
"Bagaimana mungkin kenapa tubuhku tidak mau bergerak hrgh" david dan temannya mulai tersungkur.
"[Mind Reader : delete]" Riziel membuat mereka semua menghapus pikiran menghapus ingatan tentang Riziel dan sakura yang seperti baru kenal.
"Hah hah sepertinya terlalu banyak mengeluarkan tenaga untuk penyembuhan dan penjelajahan pikiran" Riziel yang merasakan sedikit lelah.
Riziel pun mengganti bajunya agar tidak ada yang curiga lalu Riziel kembali ke sekolah untuk mengambil motor.
"Riziel kau tidak apa apa?" Sakura yang khawatir melihat bersama david dan temannya.
"Tidak ada luka kok aku kan kuat" Riziel bicara dengan santai.
"Bohong lihat di celana belakangmu ada bercak darah coba lihat belakang badanmu" sakura yang ingin memeriksa baju dan mau membukanya.
"Hei hei ikut aku saja" Riziel langsung menggandeng tangannya sakura lalu membawanya ke kamar mandi.
"Kyaa--" sakura yang menjerit karena membuka bajunya lalu Riziel membungkam mulut sakura.
"Tuh lihat ada luka kan tapi sudah sembuh jadi jangan khawatir dan tunggu aku mau mencuci celana biar tidak ada noda darah" Riziel masuk ke kamar mandi sekolah dan sakura hanya menunggu di luar sambil menjaga tasnya Riziel.
"Jangan lama-lama dan sambil bertanya apakah boleh?" Sakura bertanya kepada Riziel.
"Boleh apa itu?" Riziel mencuci baju kaosnya dan celana sekolahnya.
"Bagaimana bisa lukamu bisa sembuh dengan cepat?" Sakura yang masih pusing dan tidak mengerti.
"Sihir penyembuhan" Riziel berbicara yang sudah selesai.
"Sebenarnya itu tidak masuk akal tapi kak zanna bicara banyak yang tidak masuk akal bisa kalau untukmu" sakura kepada Riziel.
"Jadi tolong jangan beri tau rahasiaku kepada orang lain" ucap Riziel mulai keluar dari kamar mandi.
"Aku sudah berjanji kepada kak zanna tidak akan beri tau untuk selamanya" sakura langsung melihat Riziel sudah selesai.
"Ayok pulang aku sudah selesai" Riziel mengajak sakura pulang.
"Baiklah" sakura yang sangat senang hingga tersenyum manis.
Riziel dan sakura pergi ke parkiran untuk mengambil motornya dan setelah sampai Riziel mengambil motornya.
"Riziel bareng pulangnya ayahku pulangnya malam jadi tidak bisa menjemput" sakura yang memelas dengan muka nya yang semakin imut.
"Ya baiklah berhenti memelas begitu" Riziel memalingkan muka padahal suka melihat mukanya yang cantik sakura.
Sakura pun langsung naik ke motor Riziel dan Riziel pun pergi pulang.
"Riziel nanti main ke rumah lagi yah?" Sakura yang bertanya kepada Riziel.
"Ada apa memangnya?" Riziel yang kurang mengerti maksudnya.
"Nilai ipa ku masih kurang dan bisa tidak mengajariku lagi?" Tanya sakura yang memperjelas maksudnya.
"Emang aku guru les dan tukang ojek yang selalu mengantarmu" Riziel yang mencoba batas kesabaran sakura.
"Pliss dan boleh mengajak seseorang atau aku traktir di sekolah bagaimana?" Sakura yang memperbolehkan Riziel memilih.
"Baiklah nanti minggu atau sabtu nanti aku kabari" Riziel yang menyetujuinya.
"Hore terimakasih Riziel" sakura yang sangat senang.
Setelah sampai di depan rumah sakura lalu sakura berterimakasih lalu Riziel pun pergi melanjutkan menuju rumah sendirinya.
Di dalam perjalanan Riziel hanya terganggu oleh kemacetan kota jakarta dan setelah beberapa lama sampailah di rumah Riziel.
"Kakak selamat datang" Riziel yang ingin membuka pintu tapi sakira sudah membukakan pintunya sekaligus menyapa Riziel pulang.
"Bagaimana sekolahnya seru sakira?" Tanya Riziel kepada sakira yang masih sekolah di tingkatan sd kelas 1.
"Sangat menyenangkan kak dan kapan kakak bermain dengan sakira?" Tanya sakira kepada Riziel.
"Nanti kalau libur sekolah kakak ajak bermain keluar bagaimana?" Riziel yang bertanya kepada sakira.
"Ya boleh kak" sakira yang menjawab dengan ceria.
"Baiklah kakak ingin ganti baju dahulu setelah itu pergi lagi bekerja maaf yah" Riziel meminta maaf kepada sakira.
"Ya kak tidak apa-apa" sakira yang langsung menyuruh Riziel pergi.
Riziel pun pergi ke kamarnya lalu mengganti bajunya lalu pergi kembali untuk hari pertama bekerja.
Riziel yang di dalam perjalanan menuju tempat pekerjaan akhirnya sampai meskipun terhalang oleh macet dan Riziel pun langsung masuk ke dalam Indomaret.
"Di dalam ada bos tidak?" Tanya Riziel kepada yang bekerja.
"Ada masuk saja ke ruangan" karyawan itu menjawab pertanyaan Riziel.
Riziel pun langsung masuk ke dalam ruangan bos itu yang sedang menunggu Riziel.
"Permisi pak" Riziel yang membuka pintu ruangan bosnya.
"Ternyata baru datang saya tunggu dari tadi ini baju kerjanya sekarang milikmu dan boleh di bawa pulang sekaligus harus bersih bila di pakai kerja jangan sampai kotor" bos nya melihat Riziel masuk lalu memberikan baju kerja lalu dan langsung bicara kepada Riziel.
"Baik pak" Riziel pun langsung pergi menuju ruang ganti untuk mengganti bajunya.
Setelah itu Riziel selesai pergi menuju tempat kasir di mana Riziel di tempatkan.
"Selamat datang" Riziel menyambut pelanggan pertamanya.
"Kamu yang tadi pagi temannya sakura yah?" Seseorang itu bertanya kepada Riziel yang ketika mendengarnya suaranya sedikit kenal.
"A-ayahnya sakura!" Riziel yang mulai gugup serta gelisah.
"Hei hei jangan gugup seperti sebelumnya panggil saja pak ridwan dan ternyata bekerja disini laki laki yang hebat ternyata" pak ridwan sangat terkejut dengan laki laki yang dekat dengan anaknya.
"Ma-maksudnya apa pak?" Riziel yang masih saja gugup di Depan ayahnya sakura.
"Ayok mengobrol sebentar di luar" pak ridwan mengajak Riziel mengobrol di luar sebentar.
"Saya masih bekerja pak" Riziel yang masih tidak mau di ganggu dan salah satu karyawan bicara kepada pak ridwan.
"Pak ridwan ternyata sudah kembali tumben kemari apakah mengecek keadaan Indomaret pak?" Karyawan itu bertanya kepada pak ridwan.
"Ya sudah lama tidak memperhatikan dan tolong jaga sebentar sip anak ini saya ingin bicara sebentar" pak ridwan yang bicara kepada karyawan tersebut.
"Baiklah pak bos dan anak ini karyawan baru dan ini hari pertama kerjanya" karyawan memberitahukan kepada pak ridwan.
"Terimakasih informasinya" pak ridwan berbicara kepada karyawan dan karyawan itu menggantikan posisi Riziel sebentar.
"Pasti kaget yang tadi di bicarakan yah?" Pak ridwan mengajak mengobrol Riziel.
"Sedikit terkejut ternyata bapak adalah seorang yang memberikan uang untuk membangun Indomaret ini dan jarang kesini jadi seseorang di kantor itu seorang manager bapak" Riziel yang mulai merincikannya.
"Tepat pikiranmu ternyata pintar haha pantas saja anakku bisa dekat denganmu nak" pak ridwan memuji Riziel di depannya.
"Mungkin saya juga tidak mengerti" Riziel juga tidak yakin menjawabnya.
"Tunggu biar saya mengambil minuman dahulu agar enak bicaranya" lalu pak ridwan masuk ke Indomaret dan mengambil coca cola 2 botol ukuran sedang dan setelah itu membayarnya alu keluar kembali duduk di hadapan Riziel.
"Pak jangan merepotkan begini" Riziel yang mulai merasa bersalah dan ragu ragu.
"Buka saja jangan sungkan ini pemberianku jadi jangan menolaknya" pak ridwan masih berbicara kepada Riziel.
"Baiklah saya terima pak ridwan" Riziel yang mulai membuka tutup botol cola itu lalu meminumnya tidak terlalu banyak.
"Saking tegangnya sampai minum lumayan banyak begitu haha" pak ridwan yang masih saja tertawa di hadapan Riziel.
"Maaf pak dan sebelumnya saya sedikit lancang dan apa urusan bapak berbicara kepada saya" Riziel yang mulai serius menghadapi ayahnya sakura.
"Baiklah jadi saya mengajak mengobrol denganmu nak karena istriku mendengar sakura menangis di depan hadapanmu dan dan tadi pulang katanya sakura menagis lagi berbicara sendiri di dalam kamarnya dan terdengar beberapa kalimat (kak terimakasih sudah menemukan pengganti kakak dan tadi dia berjuang melindungiku sampai tertusuk benda tajam dan maafkan aku yang lemah ini kak) jadi saya ingin menanyakan maksudnya apa kepadamu nak?" Pak ridwan mempertanyakan jawaban Riziel di hadapannya.
"Saya punya tanggung jawab dan janji dengan kak zanna atau kakak sakura" Riziel memberitahukan itu saja kepada pak ridwan.
"Uhuk uhuk maksudmu arwah anak pertamaku" pak ridwan kaget yang langsung tersedak sedang memakan kue pembeliannya sendiri.
"Bagaimana mungkin anakku yang pertama sudah meninggal lama atau kau punya kemampuan melihat astral?" Pak ridwan tidak percaya pada Riziel.
"Betul sekali pak" Riziel pun menjawabnya.
"Dan pertanyaan terakhir siapa dirimu sebenarnya?" Pak ridwan bertanya lagi kepada Riziel.
"Maaf saya tidak bisa menjawab itu karena bisa merusak keseimbangan dunia bila membocorkan identitas sebenarnya tapi yang pasti saya adalah seorang manusia sepenuhnya seperti manusia biasa" Riziel memberitahu tetapi masih ada yang di rahasia kan.
"Baiklah silahkan bekerja lagi dan jika ingin bermain ke rumah main saja kasihan anakku tidak punya teman" pak ridwan berdiri.
"Lain kali bila ada waktu pak" Riziel yang menjawabnya dengan tidak ada keraguan di dalam kata katanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments