"Haahh !"
"Kenapa kamu dari tadi kerjaannya menghela nafas terus ?" tanya Aldo pada Vio disela-sela aktivitasnya didepan laptop.
"Masih lama Pak ? Saya bosan soalnya. Ini udah hampir 4 jam saya nemenin bapak di ruangan ini. Sementara saya ga ada kerjaan, cuma disuruh nemenin doang." jawab Vio malas.
"Baru juga 4 jam disuruh menunggu. Kamu kan bisa tidur enak selama 4 jam." balas Aldo sarkas.
"What ? Emang bapak pikir saya apaan yang kerjanya cuma tidur doang. Saya jadi ragu kalo bapak beneran detektif apa bukan." ujar Vio memancing Aldo agar melihat kearahnya. Berhasil ! Aldo pun segera menutup laptop dan menatap tajam Vio.
"Coba lihat dari tampang saya, apakah muka ini sangat meragukan ?" balas Aldo menyeringai.
"Tampang bapak itu bukan mencurigakan tapi menyeramkan." ujar Vio malas sambil tertawa kecil.
"Kurang ajar kamu. Dasar mahasiswi durhaka. Dosen sendiri dikatain, tapi itu fakta sih. Perempuan yang sering deketin saya pada gak percaya kalo saya itu dosen." ujar aldo menggumam sendiri.
"Kuy lah Pak. Cacing di perut saya daritadi konser nih." ujar vio memelas.
"Saya rencananya habis ini mau ke markas ngenalin kamu ke teman-teman yang lain. Ya itu kalau kamu gak keberatan." ucap Aldo ragu.
"Loh ? Gak kesorean pak kalau kesana ? Nanti saya sampai di rumah jam berapa ?" Jawab Vio protes.
"Tidak apa-apa, nanti saya yang nganterin kamu pulang. Balik dari markas baru saya traktir ayam geprek ya ?" ujar Aldo sambil mengelus kepala Vio. Mendengar kata traktir sontak Vio mengangguk dengan mata yang berbinar. Seminggu sudah Vio menjadi asisten sekaligus partner kerja dosennya sendiri, Aldo. Sehingga gadis itu mulai sedikit terbiasa dan mengetahui kebiasaan yang dilakukan oleh Aldo. Misalkan saja tadi mengelus kepala, mungkin jika dia memperlakukan gadis lain yang ada jatuhnya malah baper. Namun, Vio tahu kalau Aldo itu memang tipe orang yang perhatian dan juga suka berhubungan dengan kontak fisik namun bukan dalam artian yang negatif. Sehingga gadis itu tidak mempersalahkan hal tersebut dan dia juga sudah menganggap Aldo layaknya kakak kandung sendiri.
...*****...
Sesampainya di markas, banyak sepatu pria diluar pertanda tidak boleh memakai alas kaki kedalam. Vio pun melepaskan sepatu dan masuk. Sampai didalam kebetulan semua langsung menyambut termasuk Kombes. Aldo mengenalkan Vio pada semua rekan dan atasannya.
"Salam kenal nama saya Viola Arletta. Panggil saja Vio. Saya adalah mahasiswanya Pak Aldo. Mohon bantuan dan kerjasamanya." ucap Vio memperkenalkan diri.
"Ohh Aldo ternyata demen yang brondong guyss !!" celetuk salah satu dari mereka.
"Oi tak sopan lah kau ini, Tono. Maaf ya dek Vio dia kalau ngomong emang suka ceplas ceplos gitu." jawab rekan yang lain dengan logat bataknya yang kental.
"Eumm gapapa kak." Vio yang bingung ingin menjawab apa hanya tersenyum kikuk.
"Jadi yang ini Tono orang betawi asli, disebelahnya yang rambut merah Ardan orang jawa medok dan terakhir yang barusan itu Eddy orang batak karo. Harap dimaklumi ya kegilaan dan keanehan mereka bertiga. Mereka adalah satu tim dan dinamai dengan Tim Garuda merah." ucap Aldo memperkenalkan rekan kerja dari tim lain.
"Sepertinya aku tahu asal muasal tim ini dibentuk. Berawal dari sifat yang sama hingga dikumpulkan membentuk satu kesatuan sebuah kerjasama. Ya tidak heran sih." balas Vio meledek sambil tertawa kecil.
"Pintar kali lah Vio si bungsu kita ini. Btw dek kau sudah punya pacar ? Atau buka lowongan ndak buat cari pacar ?" jawab Eddy sambil mengedipkan matanya. Vio yang melihat itu tampak terkejut dan langsung membuang muka.
"Jangan mau sama mereka, Vio. Jomblo mah dimaklumi aja" ujar rekan yang lain. Kali ini adalah seorang wanita.
"Ohh biar kuganti deh namanya sekarang Tim Garuda Jomblo." ucap Vio malas sambil memutar matanya.
"Nah yang ini termasuk senior. Namanya Karin dan dia satu tim dengan saya dan juga kepala tim. Kamu kan partner saya, otomatis kamu akan masuk tim senior juga. Kebetulan kepala tim sedang ada tugas diluar kota belum bisa ketemu sama beliau." Jelas Aldo panjang lebar.
"Senang banget ada anggota baru. Akhirnya aku bukan satu-satunya perempuan dari kedua tim ini. Kalau ada sesuatu atau masalah bilang saja sama Mbak ya. Jangan sungkan sekarang kita sudah seperti keluarga." ucap Karin sebagai yang tertua.
"Iya makasih Mbak." jawab Vio senang.
Setelah itu Kombes langsung memanggil Aldo masuk ke ruangan khusus untuk berbicara. Sedangkan Vio disuruh menunggu sampai nanti ia dipanggil masuk ke ruangan khusus itu juga.
"Pak Bambang manggil saya ?" tanya Aldo begitu langsung membuka pintu ruangan Kombes Bambang.
"Iya Aldo. Maaf ya ngerepotin jadinya. Alan lagi ada tugas lain di Malang, terpaksa kamu yang saya kasih tugas. Sekalian perkenalan misi buat anggota baru. " Jawab Bambang terkekeh.
"Tidak repot kok Pak. Saya senang malah dikasih tugas banyak." Jawab Aldo ikut tertawa.
"Ini adalah urutan misi selingan yang akan menghubungkan pada misi utama. Soal misi utama apa ada yang tidak kamu mengerti ?" Tanya Bambang meyakinkan.
"Saya sudah paham garis besarnya. Tapi kalau bapak mau menjelaskan lebih detil lagi tentu akan saya dengar." Jawab Aldo yakin.
"Klien kita satu ini adalah seorang pengusaha sukses terkenal di seantero Indonesia, namanya Ratnaningsih. Dia meminta pihak kepolisian untuk mencarikan seseorang yang bernama Viola dan bawa orang itu menemuinya alias Nyonya Besar. Dari pencarian saya tentang orang itu, dia pasti akan menolak jika kita langsung to the point memintanya untuk bertemu Nyonya besar. Oleh sebab itu saya harus melakukannya dengan cara pendekatan seperti ini dan kebetulan orang tersebut adalah kenalan dari kamu. Maka dari itu kamu yang saya tugaskan." Ujar Bambang menjelaskan kembali detil misi utama Aldo.
"Maaf Pak. Kalau kita sudah mempertemukan Nyonya Ratna dan Vio, apakah misinya sudah selesai ?" tanya Aldo penasaran.
"Kita tinggal tunggu perintah selanjutnya dari Nyonya Ratna. Jika tidak adapun, kita masih harus tetap mengawasi kedua orang itu. Saya mendengar suatu rumor bahwa Nyonya Ratna terlibat kasus dan itu membuat saya ingin sekali mengungkap kasusnya. Oleh sebab itu, kita tetap mengawasi mereka sampai akhir. Mengerti kan Aldo ?" tanya Bambang
"Siap, mengerti Pak !" jawab Aldo lantang.
"Sekarang kamu bisa panggil target kesini. Biar saya jelasin ke dia tentang misi pertama." perintah Bambang pada Aldo. Segera Aldo memanggil Vio agar masuk kedalam. Tidak lama kemudian Vio pun sudah berada dalam ruangan Kombes Bambang. Pak Kombes pun menjelaskan misi pertama mereka adalah menangani permasalahan keluarga Pak Agus (mantan sopir Ratna).
Pak Agus diduga menghilang setelah ditemukan istrinya meninggal di rumah dan meninggalkan dua anak yaitu putra dan putri kembar (Vina dan Viko). Bambang menyuruh Vio untuk mendekati mereka sambil menemukan titik masalah dan temukan Pak Agus untuk meminta penjelasan. Vio pun menyetujui perintah dari Kombes. Setelah memahami misi pertama, mereka pamit dan Aldo mengantar Vio pulang. Karena sudah larut malam, akhirnya Aldo mentraktir Vio dengan nasi goreng dekat markas rahasia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
zsarul_
salam kenal thorr 🤗
aku mampir nihh
semangatt yaa
yuk baca juga cerita aku yang judulnya CONVERGE!!
dijamin baper deh bacanyaa 😍
mari saling support ya thorr ❤️
thanks
2021-02-16
1