Singkat cerita dalam waktu satu hari, Akira berhasil menuntaskan tiga lantai yang mana di setiap lantainya memiliki misi yang hampir sama karena berkaitan dengan penggunaan pikiran.
Sebelumnya di lantai keenam, Akira benar-benar dibuat frustasi karena harus menyelesaikan puzzle tersebut di menit-menit terakhir. Sungguh tidak pernah Akira sangka misi yang seharusnya mudah malah menjadi misi tersulit diantara delapan lantai yang berhasil dia daki. Mungkin hal Itu terjadi karena dia terlalu menganggapnya remeh.
Memang sekilas puzzle yang bergambar simbol lubang kunci ini terlihat sederhana, kebanyakan hanya berbentuk garis dan lengkungan, namun justru itu yang malah membuat Akira kesulitan karena harus menentukan garis dan lengkungan mana yang seharusnya benar.
Sudah beberapa kali Akira menyusun puzzle itu ke bentuk yang menurutnya sempurna tetapi sistem selalu menganggap susunan puzzle tersebut masih salah, hingga pada akhirnya Akira harus beberapa kali mengulangi penempatanya dengan benar.
Bukan hanya itu, Akira juga sampai harus menghabiskan separuh stok potion pemulih mana-nya disebabkan setiap penggunaannya yang selalu salah.
Intinya Akira benar-benar dibuat frustasi oleh misi tersebut!
Berbeda dengan misi di lantai enam, walaupun sama-sama berkaitan dengan pikiran, di lantai tujuh dan delapan ini Akira berhasil menuntaskan misinya dengan sedikit mudah. Di sana dia dihadapkan dengan misi memecahkan beberapa teka-teki dan misteri yang sekiranya cukup untuk menguras dalam otaknya. Beruntungnya Akira memiliki kecerdasan serta IQ yang tinggi sehingga dia tidak terlalu menemukan kesulitan yang berarti.
Terlepas dari semua itu, segenap usaha yang telah Akira kerahkan setidaknya sebanding dengan hadiah yang dia dapatkan. Diantara beberapa Wooden Chest yang Akira terima sebagai reward dari masing-masing misi yang berhasil dia selesaikan, di dalamnya dia mendapatkan hadiah yang cukup memuaskan dan tentu berguna untuk meningkatkan perkembangan statusnya.
Berkat itu juga levelnya pun kini meningkat dari yang awalnya level tujuh menjadi level sembilan, hanya butuh beberapa poin Exp lagi untuk mencapai level sepuluh.
"Mungkin setelah berhasil menyelesaikan misi di lantai berikutnya kali ini aku sudah bisa mencapai level sepuluh!" ucap Akira dengan penuh rasa optimis.
Sekarang dia sudah kembali siap untuk melaju ke lantai berikutnya.
Seperti biasa, sebelum itu Akira sudah mengisi perutnya terlebih dahulu dan telah menyiapkan berbagai perlengkapan serta kebutuhan yang diperlukan untuk berjaga-jaga, siapa tahu di lantai berikutnya ini dia akan dihadapkan dengan misi yang berbahaya.
"Sistem Call: tampilkan status..."
[Baik]
——————¤¤¤———————
—————STATUS——————
——————¤¤¤———————
Name : Tora Akira
Level : 9
Job : None
Title : Great Finder
——————
HP : 800/800 Fatigue: 0
MP : 170/170
EXP : 420/500
———
BP : 2.061.500
SP : 38 —> 0
——————————————
Str : 45 (+5) —> 50
Agi: 28 (+7)—> 35 (+5)
Sen: 26 (+7) —> 33 (+5)
Vit : 55 (+10) —> 65
Int : 26 (+9) —> 35
——————————————
Tidak lupa Akira juga memasukan seluruh poin skill yang dia dapat secara fleksibel demi meningkatkan perkembangan statusnya dengan baik. Sejauh ini Akira belum melakukan kesalahan dalam menempatkan masing-masing poin skill yang dia miliki karena hal itu bisa dia rasakan pada kondisi tubuhnya sekarang yang dirasa terus meningkat.
"Apa misi di lantai berikutnya ini masih sama seperti yang sebelumnya? " Akira bertanya pada dirinya sendiri—karena tidak mungkin Sistem menjawab pertanyaan itu. Mengambil kesimpulan dari lantai-lantai sebelumnya yang dimana setiap misinya hampir serupa membuat Akira berpikir demikian.
"Ya, Apapun misinya kuharap itu masih bisa kuatasi…" ucap Akira sambil berdiri lalu melakukan senam kecil sejenak mencoba melemaskan otot-otot kecilnya agar tidak kaku.
Sekarang Akira sudah benar-benar siap untuk menaiki lantai berikutnya. Dia memanggil Sistem dan bertitah,
"Yosh!Sistem bawa aku ke lantai berikutnya!"
[Baik. Sistem akan mengalokasikan Anda ke lantai berikutnya: lantai sembilan]
*~*
[Anda kini berada di lantai sembilan]
Cahaya yang menyilaukan akhirnya redup dan saat Akira membuka matanya dia sudah berpindah tempat ke tempat yang tidak dia kenal.
Hal yang pertama kali Akira lihat ketika membuka matanya yaitu dia mendapati dirinya kini sudah tidak lagi berada di dalam ruangan. Dia dibuat terpana saat menyaksikan tempat dimana dirinya saat ini berada.
"Indah sekali..."
Sejauh mata memandang hamparan padang yang luas dengan dipenuhi rumput ilalang serta bunga yang bermekaran sukses memanjakan mata Akira yang kini tampak berbinar oleh kekaguman. Angin semilir yang menerpa menambah kesan yang menyejukan jiwa yang mampu membuat semua makhluk betah untuk berlama-lama di sini termasuk Akira yang kini sedang mencoba menikmatinya.
Akira bertanya-tanya, apakah dirinya saat ini ada di lantai sembilan atau jangan-jangan saat ini dia sudah mati dan berada surga? mengingat pemandangan yang dia lihat dan rasakan saat ini sungguh luar biasa.
Akira menghela nafas dalam-dalam, menghirup udara sekitar yang terasa sejuk lalu mengeluarkannya seakan dia mengeluarkan seluruh beban yang selama ini bersemayam dalam hatinya.
"Ah...nikmatnya..."
Baru kali ini Akira bisa melihat pemandangan yang membuat jiwanya seakan bebas seperti ini, mengingat semasa hidupnya dia selalu dibelenggu dalam lingkungan panti yang begitu menyesakkan tanpa pernah merasakan kebebasan, sekalinya dia mendapat kebebasan hal itu malah berakhir membawanya pada jalan kematian yang begitu cepat.
Meskipun begitu di satu sisi Akira merasa bersyukur karena berkat kejadian itu dia bisa dihidupkan kembali di dunia lain dan bisa menjelajahi dunia ini tanpa perlu kekangan, bisa berpetualang secara bebas, menghadapi berbagai macam rintangan seperti yang dia lakukan sekarang. Rasanya seolah-olah yang dia rasakan saat ini semuanya seperti mimpi yang dibuat-dibuat menjadi nyata...
Disaat pandangan Akira mencoba menyisir lebih jauh lagi selagi menikmati pemandangan sekitar, dia menemukan sebuah rumah minimalis dengan pintu yang terbuka lebar. Disaat itulah Akira baru sadar dan merasa rumah tersebut adalah tujuan mengapa dirinya bisa ada di sini.
Akira baru berjalan menuju ke rumah tersebut setelah benar-benar puas menikmati keindahan alam sekitar.
Begitu Akira memasuki rumah tersebut, Akira dibuat terkejut saat menemukan di dalamnya terdapat seseorang. Terlihat di sana seorang pria sepuh berbadan kekar dengan rambut beruban tengah berdiri membelakangi dirinya di dekat jendela dengan tangan dibelakang sambil memandang ke luar seperti sedang menikmati pemandangan di luar sana.
Pertanyaan muncul di benak Akira saat melihat ada orang lain selain dirinya di tempat ini, 'Siapa dia? Kenapa bisa ada orang lain di sini? '
Sebelum Akira hendak menyapa orang tersebut, kata-katanya lebih dulu dipotong,
"Pemandangan yang indah bukan?" dia berkata tanpa berbalik. Suaranya terdengar seperti seseorang yang mempunyai wibawa yang tinggi layaknya seorang pemimpin.
Akira tidak menjawab, dia masih kebingungan dan bertanya-tanya siapa sebenarnya pria sepuh di depannya ini. Apakah semua yang dia lihat saat ini hanya ilusi?
Beberapa detik kemudian pria sepuh itu berbalik, menampilkan wajahnya kemudian berkata, "Akhirnya kau datang juga. Kau sudah lama membuatku menung...gu...?"
Ketika pria sepuh itu berbalik, kata-kata yang ingin dia lanjutkan seketika terhenti karena terkejut saat melihat sosok Akira, sosok yang sudah dia tunggu-tunggu selama ini sebelum sesaat kemudian tertawa.
"Hahaha! Tidak kusangka, sosok yang sudah kutunggu-tunggu selama ini ternyata kau, adik kecil!" Pria sepuh itu tertawa sambil menggeleng pelan.
Berbeda dengan reaksi pria sepuh itu, reaksi Akira jauh lebih terkejut lagi saat melihat fitur wajah dari pria sepuh itu sangat mirip sekali dengan kakeknya sampai-sampai Akira menyangka kalau dia adalah kakeknya.
"Tidak mungkin…
K-kakek…"
Tanpa Akira sadari air mata tiba-tiba mengalir di pipinya dan seketika membuat pria sepuh itu berhenti tertawa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 252 Episodes
Comments
Ardianovich
ternyata kakek nyaa....
2023-07-02
1
Semau Gue
..oooO..............
...(....).....Oooo...
....\..(.......(...)....
.....\_).......)../.....
...............(_/......
2023-03-15
1
Rizky Kurniawan
b
2021-02-14
0