Buk!
Wataw!
Buk!
Hiat!
Buk!
Ha!!
Tembok-tembok gua memperlihatkan kerusakan yang cukup besar seukuran tangan orang dewasa begitu Akira mendaratkan pukulan demi pukulannya di sana.
Dibalik kedua tangannya yang kecil ini sekarang Akira cukup yakin hanya dengan satu pukulan penuhnya saja kini dia mampu menghancurkan sebongkah batu berukuran sedang jika dipadukan dengan senjata Sarung Tangan Penghancurnya yang sudah mencapai level maksimal, apalagi jika harus menggunakan skill yang telah dia pelajari tiga hari belakangan ini, bukan hanya batu berukuran sedang, batu berukuran besar pun bisa jadi akan berubah menjadi debu.
"Sepertinya sudah saatnya aku melaju ke lantai berikutnya… "
Sudah tiga hari berlalu sejak Akira berlatih, ternyata dua hari saja tidak cukup bagi Akira memperkuat tubuhnya, maka dari itu dia menambah satu hari lagi demi mendapatkan hasil yang maksimal.
Meski dalam artian hasil maksimal yang Akira dapatkan selama tiga hari ini bukan berarti tidak memiliki kekurangan, malahan masih banyak kekurangan yang ada pada tubuhnya terutama pada kerangka geraknya yang dirasa masih belum terlalu stabil dan masih harus dilatih lagi. Namun hasil yang Akira dapatkan dari tiga hari berlatih ini setidaknya sudah cukup untuk dirinya bisa mulai kembali melanjutkan ujian di lantai berikutnya.
Sebelum melanjutkan pertualangan di lantai berikutnya seperti biasa Akira kembali mengisi perutnya yang sudah kosong setelah sejak tadi berlatih.
Hanya dengan melakukan kegiatan sehari-hari seperti makan dan tidur dengan diiringi latihan, Akira bisa merasakan perubahan yang signifikan terjadi pada tubuhnya selama lima hari dirinya berada di Menara Agung ini.
Memang tidak aneh sebab waktu di sini berputar beberapa kali lebih cepat dari biasanya sehingga membuat tubuhnya pun tumbuh dan berkembang dengan kecepatan yang mengerikan.
Waktu yang tersisa memang terbilang masih banyak namun bagi Akira hal itu tidak sebanding dengan lantai yang baru dia selesaikan.
'Tidak menutup kemungkinan jika di lantai-lantai berikutnya kali ini waktu yang aku habiskan akan jauh lebih lama, oleh karena itu kedepannya aku harus berusaha untuk lebih memanfaatkan waktu yang kumiliki sebaik mungkin agar bisa menyelesaikan semua lantai yang ada di sini tepat sebelum waktu yang ditetapkan habis.'
Sebelumnya Akira sempat bertanya pada sistem terkait apa yang akan terjadi padanya andai dia gagal menyelesaikan semua ujian yang ada di lantai Menara Agung ini sebelum waktu yang ditetapkan. Dan sesuai tebakan Akira, yang pastinya andaikan dia gagal, maka dia akan kembali pada keadaan sebelum dirinya berada di sini, atau dengan kata lain dia akan mati.
Beberapa menit berselang, Akira akhirnya selesai mengisi perutnya dari kekosongan dan bersiap untuk lanjut ke lantai berikutnya. Dengan segala persiapan yang sudah matang baik itu perlengkapan maupun yang lainnya, Akira tidak perlu takut lagi jika di lantai berikutnya ini dia mulai dihadapkan dengan pertarungan melawan monster.
Akira berdiri sambil meluruskan tubuhnya kemudian berkata ,"Sistem Call: Sistem, Aku sudah siap melanjutkan ujian di lantai berikutnya!"
[Baik. Sistem akan membawa Anda ke lantai berikutnya: lantai keenam]
Selesai Sistem berkata demikian, pola sihir berbentuk lingkaran mulai terlukis di bawah kaki Akira dan mengeluarkan cahaya kebiruan yang menyilaukan, cahayanya bertahan sangat lama, hingga beberapa menit berselang cahaya itu berangsur redup dengan sendirinya.
*~*
[Anda kini berada di lantai enam]
"Di mana aku? Kenapa tempat ini terasa berbeda dari yang sebelumnya? Seperti inikah lantai ke enam? "
Pertanyaan demi pertanyaan muncul begitu Akira membuka matanya dan mendapati dirinya kini sudah tidak lagi berada di tempat seperti tadi yang mirip seperti gua. Dia kini berdiri di sebuah ruangan kosong yang begitu luas dengan lampu yang menyala sangat terang melingkupi hampir seluruh ruangan.
Tempat yang menjadi pijakan Akira pun tidak lagi beralaskan tanah melainkan dilapisi oleh keramik-keramik berwarna biru gelap yang mengandung kesan mewah di setiap ukirannya. Di sana Akira juga menemukan ukiran-ukiran kuno berbentuk hewan-hewan mitologi terpatri di setiap dinding ruangan.
Disaat pandangan Akira masih sibuk mengitari seluruh area ruangan, tiba-tiba gempa kecil terjadi membuat Akira terkejut serta tubuhnya menjadi tidak stabil. Sewaktu gempa kecil itu berhenti, Akira kembali dikejutkan oleh kemunculan anak tangga yang tiba-tiba bermunculan menjulang tinggi beberapa meter di depannya.
Anak tangga itu terus bermunculan menuntun pandangan Akira pada sesuatu yang ada di ujungnya yang terakhir tampak memunculkan sebuah meja bundar dengan diatasnya terdapat sebuah kotak berukuran sedang dan dilapisi kaca bening yang menutupi setiap seginya.
Perasaan Akira berkata kemunculan anak tangga ini ada kaitannya dengan misi yang harus dia selesaikan di lantai keenam ini. Dengan membawa perasaan itu dia pun mencoba melangkahkan kakinya menaiki anak tangga itu sampai ke ujung.
Sesampainya di ujung, Akira bisa melihat dengan jelas sesuatu yang ada di dalam kotak besar dan dilapisi kaca bening itu. Di sana terdapat sebingkai gambar yang terpecah menjadi puluhan kotak dan terlihat acak-acakan, namun jika diteliti lebih jauh sekilas gambar tersebut akan seperti menyerupai simbol kuno yang berbentuk lubang kunci.
"Puzzle? " Akira menaikan satu alisnya saat mengenali isi yang ada di dalam kotak yang dilapisi kaca bening itu tidak lain adalah sebuah puzzle.
Ketika Akira masih meneliti maksud dari gambar yang berbentuk puzzle tersebut, cahaya lampu yang mengisi ruangan tiba-tiba meredup sejenak kemudian menyala kembali dan seketika seluruh cahaya lampu itu mengarah ke arah tempat Akira dan kotak itu berasal.
Sistem yang sejak tadi terdiam pun akhirnya buka suara selepas kejadian itu dan mulai menjelaskan misi yang harus Akira jalani di lantai keenam ini.
Sistem menjelaskan jika misi yang harus Akira jalani yaitu; dia harus menyusun gambar acak-acakan yang membentuk puzzle sebanyak lima puluh bagian ini agar kembali menjadi gambar yang sempurna dalam waktu dua jam.
[01:59:59]
Gambar yang dimaksud kemudian dimunculkan pada sebuah panel di samping puzzle sebagai pembanding. Bisa Akira lihat sesuai dugaannya gambar tersebut memang berupa simbol kuno yang berbentuk sebuah lubang kunci dengan beberapa ukiran bunga dan daun menjalar di setiap sisinya.
Akira terkekeh geli seolah ada yang lucu saat mengetahui misinya di lantai keenam ternyata akan seperti ini, "Menyusun puzzle ya…kukira di lantai berikutnya ini aku akan dihadapkan dengan rintangan yang jauh lebih sulit, ternyata hanya permainan bocah. Tidak perlu waktu dua jam, sepuluh menit pun bisa aku selesaikan..."
Padahal Akira sudah menyiapkan segala persiapan yang matang sebelum melaju ke lantai ini untuk menghadapi rintangan yang menurutnya akan sedikit lebih sulit, tapi apa yang dia lihat di depannya sekarang ini sungguh membuat Akira merasa dirinya sangat beruntung!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 252 Episodes
Comments
Semau Gue
..oooO..............
...(....).....Oooo...
....\..(.......(...)....
.....\_).......)../.....
...............(_/......
2023-03-15
1
108_Dugong
wah lambat sekali Pase nya, keburu bosan
2021-07-11
9
Paisal Ashter
thor hadiah dr misi lantai 2-5 apa kok ngak ada penjelasan??
2021-02-10
2