Akira termenung beberapa saat, mengamati keadaan sekitarnya kembali sambil mencerna berbagai hal menyangkut situasinya sekarang kemudian mulai melontarkan pertanyaan pada Sistem.
"Coba jelaskan, apa yang sebenarnya terjadi padaku?!" tanyanya setengah teriak.
[Anda sebelumnya sudah mati terlindas mobil. Setelah memenuhi beberapa syarat, Sistem menjawab keinginan Anda untuk tetap hidup dengan memberikan kesempatan kedua untuk Anda direinkarnasikan kembali sebagai seorang Player]
"Syarat… Bereinkarnasi... Player... "
"Jadi aku benar-benar hidup kembali…"
[Ya]
"Jika memang kenyataannya seperti itu, tapi mengapa aku dibangkitkan kembali dalam bentuk seorang balita seperti ini? " Protes Akira tidak terima meski awalnya dia merasa senang karena bisa hidup kembali.
[Persyaratan reinkarnasi mengharuskan anda untuk kembali ke dalam wujud seperti itu]
"Apa tidak ada pilihan lain? " Akira berharap ada pilihan lain yang lebih baik lagi selain menjadi balita lemah yang tidak bisa apa-apa seperti ini!
[Tidak ada]
"Tidak ada?"
[Ya. Tidak ada]
Mendengar pernyataan akan keadaan yang sangat sulit diterima ini benar-benar membuat Akira frustasi. Padahal semasa hidupnya dia sudah ditimpai banyak kesialan dan kini setelah diberi kehidupan kedua pun kesialan masih terus berlanjut menimpanya.
Kenapa langit begitu kejam?
Akira lalu memijat keningnya yang terasa semakin pusing dengan segala hal yang terjadi.
"Ah... Kenapa hidupku selalu sial..."
[Mungkin karena—]
"Tidak perlu dijawab!"
[baik]
"Coba jelaskan lagi, sebenarnya sekarang aku ada di mana? " Akira bertanya kembali dengan nada lemas setelah menghela nafas.
[Sekarang Anda sedang berada di dalam sebuah tempat suci bernama Menara Agung]
Akira mengerutkan dahinya tidak mengerti, "Tempat suci? Menara Agung? Ahk, apalagi itu? Coba jelaskan lebih detail."
Sistem mulai menjelaskan terkait keberadaan Akira sekarang. Sistem menjelaskan jika Akira saat ini sedang berada di suatu tempat di dalam Menara Agung di mana di dalam tempat tersebut terdapat lima puluh lantai yang setiap lantainya akan menjadi sebuah ujian yang harus bisa Akira selesaikan sebelum dia bisa menapaki dunia luar.
Semakin tinggi lantai yang akan dia pijaki maka akan semakin sulit pula rintangan yang harus dihadapi. Sementara saat ini Akira berada di lantai paling dasar.
"Yang benar saja, kau bilang aku harus menyelesaikan semua lantai yang ada di sini?" Akira bertanya dengan nada nyolot setelah mencerna penjelasan tersebut.
[Iya. Lebih tepatnya Anda harus bisa menyelesaikan semua lantai yang ada di sini dalam kurun waktu tiga bulan.]
"Bodoh! bagaimana caranya aku bisa menyelesaikan semua itu sementara aku sendiri tidak bisa berjalan! Ditambah lagi dalam kondisi seperti ini! Jangan bercanda! " Akira kali ini dibuat emosi oleh sistem.
Bagaimana tidak, dalam kondisinya kini yang hanyalah seorang balita yang bahkan belum bisa berjalan, dia disuruh untuk menyelesaikan setiap lantai di sini yang jumlahnya ada lima puluh dalam waktu tiga bulan? Tentu saja hal itu sangat membuat Akira emosi. Beruntung dia tidak sampai gila mendengarnya.
[Anda tidak perlu khawatir, Sistem akan selalu membantu Anda dalam menyelesaikan setiap masalah yang Anda miliki]
Tiba-tiba sebuah panel transparan berwarna biru muncul di depan Akira yang berisi sebuah pesan petunjuk singkat dari pertanyaan yang tadi sempat membuat Akira emosi.
Akira menenangkan diri dan mulai membaca pesan tersebut. Pesannya berisi tentang sistem peraturan waktu yang ada di dalam Menara Agung. Di situ dijelaskan bahwasanya waktu yang berputar di sini ternyata bergerak empat kali lebih cepat dari biasanya. Atau dengan kata lain, satu bulan Akira berada di dalam Menara Agung ini sama dengan satu tahun dirinya berada di luar.
"Singkatnya enam puluh jam atau dua hari setengah disini sama dengan satu bulan di dunia nyata? " Akira menyimpulkan berdasarkan perhitungannya.
[Benar. Anda pintar sekali! ]
"Kalau begitu berapa umurku sekarang?"
[Lima belas bulan]
"Lima belas bulan…"
"Balita umumnya bisa berjalan di usia delapan belas bulan... Jika umurku sekarang berada di usia lima belas bulan...berarti aku membutuhkan tujuh setengah hari atau tiga bulan lagi untuk bisa berjalan..." Akira bertopang dagu menyimpulkan segala kemungkinan.
Kemudian menghela nafas,"Sekalipun aku bisa berjalan semuanya masih tetap mustahil untuk bisa menyelesaikan semua lantai yang ada di sini, mengingat pastinya akan ada banyak sekali rintangan dan monster di setiap lantai yang harus aku hadapi, " keluh Akira dengan wajah memelas. Dia semakin frustasi dengan segala yang terjadi.
[Anda hanya perlu mencobanya terlebih dahulu ]
"Mencobanya? Jadi aku direinkarnasikan kembali hanya untuk dijadikan kelinci percobaan? Begitu maksudmu, hah?" Akira berkata sambil terkekeh sinis dengan sudut bibir sedikit meninggi.
[Tidak, ini sebuah penawaran sekaligus peluang terbaik agar Anda tetap hidup]
Peluang terbaik apanya? Jelas-jelas ini sebuah siksaan, begitu pikir Akira. Meskipun di satu sisi memang benar Akira berharap untuk bisa hidup lebih lama, dan penawaran tersebut adalah kunci satu-satunya.
"Hm... bagaimana jika aku menolak? " Akira bertanya sambil melipat kedua tangan di dadanya, bersikap seolah-olah menentang. Dia sedikit berharap dengan dirinya bersikap seperti ini akan ada sebuah penawaran lain yang lebih baik.
[Jika Anda menolak, Anda akan kembali pada keadaan sebelumnya. Atau dengan kata lain Anda akan mati]
Akira berdecak mendengar jawaban dari Sistem. Tentu saja dia tidak ingin mati begitu saja setelah diberi kesempatan untuk hidup kembali. Akira tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan emas yang hanya terjadi satu kali tersebut.
'Bagaimana ini. Apa yang harus aku lakukan...' Akira menimbang-nimbang.
"Cih, jadi tidak ada pilihan lain, ya... " Akira menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Keadaan memaksa dirinya untuk menerima tawaran tersebut.
[Iya]
[Bagaimana? Apa Anda setuju untuk mengikuti ujian dalam menyelesaikan setiap lantai di Menara Agung ini?]
Sebuah panel transparan kemudian muncul memperlihatkan tanda persetujuan dari pertanyaan sistem untuk yes (setuju) berwarna hijau dan no (tidak) berwarna merah.
Akira terdiam sejenak merenungkan kembali penawaran tersebut selagi mencoba membulatkan tekad dalam hatinya hingga benar-benar bulat. Dengan helaan nafas panjang dia lalu mengambil keputusan.
"Baiklah-baiklah, aku hanya perlu mencobanya bukan..."
Akira memutuskan untuk menerima penawaran tersebut. Dia ingin tahu seperti apa alur cerita dari skenario takdir konyol yang terjadi di kehidupan keduanya ini. Apakah akan sama seperti yang sebelumnya? Atau bisa jadi jauh lebih buruk? Dia tidak tahu.
Akira hanya bisa berharap semoga kali ini takdir menuntunnya ke jalan yang lebih baik.
[Pertualangan baru akan dimulai setelah beberapa prosedur selesai disiapkan]
[Mohon tunggu sebentar]
Yo, bagaimana ceritanya sampai sini? Bikin emosi kan? Wkwkwk:)
Sebagai bentuk apresiasi buat penulis boleh bagi likenya kakak :) biar sayanya juga tambah semangat lagi bikin ceritanya :)
Tinggal gerakin satu jari doang kok gak berat:)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 252 Episodes
Comments
Semau Gue
..oooO..............
...(....).....Oooo...
....\..(.......(...)....
.....\_).......)../.....
...............(_/......
2023-03-14
1
Same Name
udh ngomongnya 4 kali lebih cepat tapi aslinya 12 kali labih cepat. typo lagi dan walaupun dah ada yang bilang tetep gak dibenerin
2022-12-01
0
Ancha Mcl Ltf
author tolol,,, balita itu 10 bulan udah bisa jalan,, ini malah 18 bulan,,, klw bego jgn di borong semua
2022-10-17
0