Pagi telah menyapa. Suara hak sepatu terdengar menghentak ke lantai. Melangkah memasuki penthouse tempat Zayan berada sekarang.
Pemilik langkah kaki itu tidak lain adalah Leony. Ia langsung masuk ke kamar dan murka tatkala menyaksikan Zayan sedang tidur dengan dua wanita sekaligus.
"ZAYAN!" pekik Leony.
Sontak Zayan dan dua wanitanya terbangun. Mereka bergegas turun dari ranjang dan mengenakan pakaian.
Leony mengambil bantal kecil dan memukuli Zayan dengan itu. Sementara dua wanita yang tadi tidur bersama Zayan bergegas keluar dari penthouse.
Setelah sudah berpakaian, Leony mengajak Zayan bicara di pantry. Leony mengatakan semua rencana Jefri kepada Zayan.
"Apa? Saudara kembar? Jadi wajah tampan ini ada ganda, Mah?! Wah, bahaya sih. Tapi kenapa aku baru tahu sekarang? Kenapa Papah sama Mamah nggak pernah kasih tahu aku tentang anak ini," cecar Zayan.
"Karena dia cacat, Zay. Berbeda denganmu, saudaramu ini punya tangan buntung di tangan kirinya," ungkap Leony.
"Pantas saja. Aku tahu gimana kakek, nenek, dan juga Mamah sangat menjunjung tinggi reputasi. Keluarga kita kan selalu dianggap punya reputasi sempurna. Tidak heran sampai kau rela membuang anakmu sendiri demi itu," kata Zayan.
"Aku nggak peduli dengan masa lalu. Kita fokus ke masa sekarang! Apa kau nggak penasaran kenapa papahmu ingin membawa kembali saudara kembarmu?"
"Kenapa?"
"Karena papahmu nggak percaya sama kamu. Katanya kau pembuat masalah dan tidak pantas jadi pewaris selanjutnya!"
Zayan yang tadinya santai, langsung membulatkan mata. Ia tentu kaget kalau posisinya akan diambil alih orang lain.
"Mamah pasti bercanda kan? Orang cacat itu? Ingin papah jadikan pewaris? Bagaimana kalau dia lebih nakal dariku, Mah?" pungkas Zayan.
"Itulah yang aku khawatirkan. Kau harus segera bicara dengan papahmu, Sayang. Bicara baik-baik dengannya. Jangan malah bertengkar. Oke?" Leony memegangi pundak Zayan dengan lembut.
Zayan lantas mengangguk setuju.
"Dan Mamah mohon, berhentilah memakai wanita bayaran. Dekatilah Amora. Kalau kalian saling jatuh cinta, kan perjodohannya akan lebih mudah," kata Leony.
"Ck! Maksud Mamah gadis sombong dan belagu itu? Aku sama sekali nggak berminat dekat sama dia, Mah. Cari wanita lain saja. Yang lebih gampangan gitu." Zayan berdecak kesal.
Plak!
Leony menggeplak kepala Zayan. "Kamu tuh ya! Kan Amora anak dari keluarga Hermawan. Bisnis mereka setara dengan bisnis keluarga kita. Kalau bersatu, wah... Kekayaannya pasti nggak main-main," terangnya.
"Ah! Duit mulu pikiran Mamah," cibir Zayan, yang membuatnya harus kembali terkena geplakan dari sang ibu.
"Sana cepetan mandi! Bau!" perintah Leony. Zayan lantas beranjak ke kamar mandi.
...***...
Di kediaman rumah mewah keluarga Nugroho, Jefri sedang mengobrol dengan Roby. Sekretaris pribadinya itu menceritakan pertemuannya dengan Zidan tadi malam.
"Anak itu memang berbeda. Dia ingin kebun binatang itu?" tanya Jefri memastikan.
"Iya, Tuan. Aku dengar katanya dia baru saja kehilangan harimau kesayangannya di sana. Menurutku dia sengaja menginginkan hal mustahil agar kau tidak bisa membawanya kembali," ungkap Roby.
Jefri menarik sudut bibirnya ke atas. Dia berucap, "Hubungi pemilik kebun binatang itu. Beli Safari dengan harga berapapun. Kali ini aku nggak akan melepaskan Zidan lagi."
"Baik, Tuan." Roby membungkuk hormat. Dia segera melaksanakan perintah Jefri.
Bersamaan dengan itu, sebuah mobil sport datang. Jefri langsung menoleh ke luar jendela. Dia sangat kenal mobil itu. Mobil siapa lagi kalau bukan milik Zayan?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Kiki Handoyo
Jefri tidak mau kehilangan kesempatan karena dia menaruh harapan kepada Zidan...👍👍👍
Yang pernah ditinggalkan dan disia-siakan, suatu saat kelak bisa menjadi yang paling berharga buat orang lain.
2025-10-15
1
Tiara Bella
diturutin beli itu taman safari....mantap....
2025-10-14
2